Anda di halaman 1dari 10

EN

A SI
P
I A
A S W
I T JI
L
S

I AN
R
E

B
N
P

A GU
E
K

H
S

RE ANG
B
S
H
I
T
N
A

G
I
R
T
I
F
Y I
B L
I
L
KONSEP DASAR REHABILITASI
PENGERTIAN
Rehabilitasi didefinisikan sebagai suatu program holistik dan
terpadu atasintervensi-intervensi medis, fisik, psikososial, dan
vokasional yang memberdayakanindividu penyandang cacat untuk
meraih pencapaian pribadi, kebermaknaan sosial,dan interaksi
efektif yang fungsional.
Program rehabilitasi dengan gangguan jiwa merupakan
pencegahan tersier,aktivitas yang dilakukan bertujuan untuk
menurunkan kecacatan yang disebabkanoleh penyakit jiwa kronis/
berat yang dimiliki individu. Kecacatan yang dimaksud disini
adalah keterbatasan individu dalam melaksanakan suatu aktivitas
sepertilayaknya orang normal, misalnya ketidakmampuan individu
dalam berhias/ berdandan, atau membersihkan diri. Kecacatan
dapat juga dimanifestasikan denganketidakmampuan individu
dalam berfungsi secara sosial di masyarakat, seperti belanja,
menggunakan transportasi umum, atau mengikuti kegiatan-
kegiatan sosial
Menurut Palmer-Erbs, Connolly, Brach, dan Hoff (1995) prinsip-
prinsiprehabilitasi sebagai berikut :

1.Percaya bahwa pasien dengan gangguan jiwa mengalami proses


penyembuhan.
2.Program yang diberikan mampu memberdayakan pasien.
3.Program yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan pasien
terkait dengankebutuhan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan
spiritual pasien.
4.Pasien diberikan kesempatan untuk memilih program yang
diminati.
5.Program yang diberikan mampu memberikan kesempatan pada
pasien gangguan jiwa untuk mempelajari keterampilan dan
pengetahuan sehingga mereka mmapuhisup mandiri dalam
melakukan aktivitasnya sehari-hari.
6.Kerja sama dengan keluarga dan tenaga profesional lainnya harus
dipertahankandemi tercapainya tujua
Upaya rehabilitasi terdiri dari 3 tahap,
1.Tahap Persiapan
a.Orientasi: selama fase orientasi klien akan memerlukan dan
mencari bimbingan seorang yang profesional. Perawat menolong
klien untuk mengenali dan memahami masalahnya dan menentukkan
apa yangdiperlukannya.
b.Identifikasi: perawat mengidentifikasi dan mengkaji perasaan
klien sertamembantu klien seiring penyakit yang ia rasakan sebagai
sebuah pengalamandan memberi orientasi positif akan perasaan
dan kepribadiannya sertamemberi kebutuhan yang diperlukan.
2.Tahap pelaksanaan: perawat melakukan eksploitasi dimana selama
fase ini klienmenerima secara penuh nilai-nilai yang ditawarkan
kepadanya melalui sebuahhubungan. Tujuan baru yang akan dicapai
melalui usaha personal dapatdiproyeksikan, dipindah dari perawat
ke klien ketika klien menunda rasa puasnyauntuk mencapai bentuk
baru dari apa yang dirumuskan
3.Tahap pengawasan: tahap pengawasan perawat melakukan
resolusi. Tujuan barudimunculkan secara bertahap dan tujuan lama
dihilangkan. Ini adalah prosesdimana klien membebaskan dirinya
dari ketergantungan terhadap orang lain.
JENIS KEGIATAN
Jenis kegiatan dalam
rehabilitasi
1.Orientation
2.Assertion
3.Accuption
4.Recreation

BENTUK
1. Rehabilitasi fisik
2. Rehabilitasi
Emosional
3. Rehabilitasi
Intelektual
PERAN PERAWAT DALAM REHABILITASI
1.Pada tahap persiapan, peran perawat klien dengan gangguan jiwa:
a.Peran stranger (orang yang tidak dikenal) : hal yang pertama
terjadi ketika perawat dan klien bertemu mereka belum saling
kenal, maka kliendiperlakukan secara biasanya. Perawat menolong
klien untuk mengenali danmemahami masalahnya dan menentukkan
apa yang diperlakukannya. Hal inidilakukan dengan cara bina
hubungan saling percaya dengan memebrikansalam pada klien,
bersikap terbuka dengna mendengarkan apa yang kliensampaikan,
menyapa klien dengan ramah sesuai dengan panggilan kesukaan.
b.Peran pendidik: perawat memberikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaanyang spesifikmeliputi segala hal tentang rehabilitaasi
yang dijalani oleh kliendan menginterpretasikan pada klien dan
keluarga bagaimana cara perawatanklien dan rencana perawatan
selanjutnya setelah rehabiliatsi
c.Peran wali: klien menganggap perawat sebagai walinya, sikap dan
tingkahlaku perawat menciptakan suatu perasaan tertentu dalam
diri klien yang bersifat reaktif dan muncul dari hubungan
sebelumnya.
d.Peran kepemimpinan: mebantu klien mengerjakan
tugas-tugas melaluihubungan yang kooperatif dan
partisipasi aktif yang demokratis antar timkesehatan
yang terlibat dengan mengkomunikasikan tim
rehabiliatsi tentang jadwal dan jenis kegiatan
rehabilitasi yang dilaksanakan klien untuk kelangsungan
perawatan yang berkesinambungan.
e.Peran pelaksana: memberikan obat sesuai dengan hasil
kolaborasi dengan medis yang diperlukan
2.Pada tahap pelaksanaanPeran perawat pada klien dengan
gangguan jiwa, yaitu:
a.Peran pelaksana: membimbing klien dengan jenis kegiatan
rehabilitasi sesuaidengan kemampuan klien, mengobservasi
perilaku klien selama kegiatanrehabilitasi, memberikan pujian
atas keberhasilan klien dalam melaksanakankegiatan
rehabilitasi, memberikan dukungan jika klien belum
bisamenyelesaikan kegiatan.
b.Peran wali: membimbing klien mengenali dirinya dengan
sosok yang ia bayangkan dengan mendampingi klien selama
kegiatan rehabilitasi
3.Tahap pengawasan dan evaluasiPeran perawat pada klien dengan
gangguan jiwa, yaitu:
a.Peran pendidik: kombinasi dari seluruh peran dan selalu berasal
dari apa yangklien tidak ketahui dan dikembangkan dari keinginan
dan minatnya dalammenerima dan menggunakan informasi. Perawat
memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang spesifik
meliputi segala hal tentang rehabilitasiyang dijalani oleh klien dan
menginterpretasikan kepada klien dan keluarga bagaimana cara
perawatan klien dan rencana perawatan selanjutnya
setelahdilakukan rehabilitasi
b.Peran kepemimpinan: membantu klien mengerjakan tugas-tugas
melaluihubungan yang kooperatif dan partisipasi aktif yang
demokratis antar timkesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan
rehabilitasi dalam hal ini dengan sosial worker untuk home visite
apabila klien sudah kooperatif dan direncanakan akan dilakukan
pemulangan ke rumah
c.Peran pelaksana: melakukan dokumentasi dengan menerapkan
prinsip dokumen
I H
S
KA
A
I M
R
TE

Anda mungkin juga menyukai