ADVANTAGES
CONCEPT
DEFINITION
Definition
Tiga jenis selada (Lactuca sativa L.) yang digunakan dalam penelitian ini, Lollo rosso (LR) dan Lollo bionda (LB) pada tes
pertama, dan ditambah spesies selada romaine (RL) pada tes selanjutnya. Tanaman-tanaman tersebut sebelumnya
telah dibudidayakan di nampan persemaian selama 21 hari. Pada tes pertama, 20 selada (10 LR dan 10 LB) dipindahkan
ke masing - masing SAS dua minggu setelah memasukkan ikan ke dalam tangki agar sudah memiliki konsentrasi nutrisi
yang cukup untuk bibit. Pada tes kedua, 24 tanaman ditransplantasikan di masing-masing sistem satu minggu setelah
memasukkan ikan. Perbedaan dalam jumlah tanaman yang digunakan per SAS dan pada saat transplantasi adalah
karena ukuran ikan yang lebih tinggi pada tes kedua.
M ET HO D S
System Operations and Measurements Performed
Prelimin
Fish ary Test
Growth
Feeding
Test
Plant
Developmen
t
Water
Quality Test
Preliminary Test
Pada awal setiap tes, semua SAS dikenai periode empat minggu tanpa ikan atau
tanaman untuk memungkinkan proliferasi bakteri nitrifikasi. Juga bakteri yang hidup
(Biodigest Pro, Probidio, Marseille, Prancis) dan ammonia secara artifisial
diperkenalkan di tank untuk mempercepat proses. Sistem AP biasanya menunjukkan
tingkat konsentrasi elemen yang rendah seperti K, Fe atau Ca. (Graber dan Junge,
2009). Oleh karena itu, tanaman itu diperiksa secara berkala untuk mengamati
terjadinya kekurangan nutrisi. Untuk mengurangi potensi defisit ini, ditambahkan
K2SO4 sebesar 1,5% dan diterapkan pada semua SAS yang dilakukan dua kali dalam
seminggu (Senin dan Jumat) di pagi hari dengan semprotan manual. Aplikasi kedua
menggunakan larutan besi chelated (1%) (EDDHA Sequestrene 138 Fe) dengan
penambahkan langsung ke air, ini dilakukan pada hari Jumat setiap dua minggu sekali
Starter Aquaponic
Starter yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah menggunakan starter alami
yakni lumpur dari alam/perairan. Starter tersebut digunakan sebagai pemantik bakteri
agar berkembang dalam sistem akuaponik. Pada SAS1 menggunakan starter lumpur
dengan metode lumpur yang dicampur dengan air sebanyak 640L dan diendapkan
dalam clarifier tabung. Pada SAS2 menggunakan starter lumpur dengan metode
lumpur yang disendirikan dalam clarifier penampang dan dibiarkan terbuka. Pada
SAS3 menggunakan starter lumpur dengan metode yang sama dengan SAS1.
Ikan diberi makan dua kali sehari menggunakan pakan ikan komersil
(Prodac International S.r.l, Cittadella, Italia) dengan komposisi protein
sebesar 24,4%. Jumlah pemberian pakan harian dihitung sebagai 1% dari
total berat ikan, secara bertahap bertambah setiap dua minggu hingga
2% dari total berat. Dalam tes pertama, total 742 g digunakan di setiap
SAS dengan jumlah harian bervariasi antara 15 dan 24 g d-1. Dalam tes
kedua, 3247 g diumpankan ke ikan masing-masing SAS, dengan jumlah
harian antara 24 dan 65 g d−1.
Water Quality Test