DAYA MANUSIA
BAHAN PEMBELAJARAN MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
ALAMAT
SEKRETARIAT MAGISTER AGRIBISNIS UNUD JL.
PB SUDIRMAN DENPASAR BALI TELP.
(0361)223544
E-mail: inresage@yahoo.com
LP3 UNUD KAMPUS BUKIT JIMBARAN LANTAI 1
PERPUSTAKAAN UNUD TELP/FAX. 704623
Today’s
Today’s
Situation
Situation
Ringkasan Kondisi terkini:
Dekadensi Moral Kehidupan
Kriminalitas, ketertiban, disiplin, kepastian
hukum
Mutu SDM Indonesia urutan 109 dari 120 negara
Korupsi, kolusi, demokrasi-arogansi (demo-crazy)
Persaingan Global Vs Kesiapan SDM
Hutang LN Indonesia 146 Milyar USD
80 % sarjana menganggur
PHK dan pengangguran intelektual
Pendidikan yang curat marut, kompetensi rendah
Penjualan gelar, pemalsuan ijazah
Kesenjangan yang semakin lebar
Bencana alam, kerusakan SDA
Sistem birokrasi dan legislatif yang korup, kolaps
Dan lain-lain
IPM Bali merosot
BAHAN AJAR I
MEMAHAMI MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
TIU : C2
ISI BAHAN AJAR I:
MISI
sia
Perbedaan
AN
an
Keseha rmatif
t an, k e s SASARAN Tindakan afi
N
DUDUK
m a nan n Stafing
UKURA
Keseha PRODUKTIVITAS
t an A nalisis
K ebug a KUALITAS pekerja
ran Perekr an
Keselam PELAYANAN u ta n
at seleksi
keaman an
an
KEPEN
Kompensasi dan DM
P erk e mbangan S
Manfaat
R
Orientasi
TU
Administrasi
Upah/gaji Pelatihan
angan
DA RUK
Pengemb
HU
Insentif
aan karir
manfaat Perencan
anajemen
KU
BU ST
Kinerja m
YA
M
KEBU
DAYA
AN
SOS
IAL
POLITIK
MANAJEMEN MENGATUR, MENGARAHKAN,
MENGKOORDINASIKAN SDM
CARA PANDANG YANG LEBIH RINCI DARI M-
SDM
SDM sebagai perilaku
SDM sebagai titik sentral mencapai tujuan
Faktor penyebab munculnya perilaku adalah PKS
Perilaku adalah tindak tanduk yang bisa diamati
SDM sebagai aset yang paling berharga dari
organisasi
Tanggung jawab SDM harus merupakan tanggung
jawab pada lini senior (top)
Tata hubungan industrial menjadi hubungan
individual
Merealisasi potensi individual
Memerdekakan SDM
Menumbuhkan inisiatif, inovatif dan motivasi internal
Manajemen = kemampuan
PENGERTIAN menggerakkan segala
sumber daya untuk
MMT = TQM mencapai tujuan mulai dari
perencanaan hingga menjadi
produk.
Sistem Manajemen
MUTU = jasa layanan atau
secara total produk yang menyamai atau
melebihi kebutuhan dan
Melakukan perbaikan harapan pelanggannya.
prosedur dan lingkungan
Terpadu = Semua hal dan oleh
semua orang.
secara terus menerus
Untuk meraih mutu Tujuan MMT adalah
meningkatkan mutu kinerja
produk agar memuaskan dan pekerjaan ,
meningkatkan mutu produk,
pelanggan-pelanggannya memperbaiki produktivitas
dan efisiensi, dan
meningkatkan daya saing.
MMT menuntut adanya perubahan sifat
hubungan antara yang mengelola
(pimpinan) dengan yang melaksanakan
pekerjaan (dosen, karyawan, laboran,
teknisi, dll).
• TUNTUTAN GLOBALISASI
Kompetisi internasional (kreatif dan
inovatif)
Situasi yang semakin kompetitif
kompleks
Tuntutan yang semakin berkualitas
Masyarakat semakin
kritis/demokratis
PROFESIONALISME KERJA
Anda adalah bagian/komponen dari
sistem
Maju mundurnya lembaga sangat
tergantung anda dan kerjasama anda
antar komponen
Jika anda menggantungkan hidup
terhadap suatu lembaga maka anda
harus memajukan lembaga itu, sebab
jika lembaga itu hancur, maka anda
juga hancur
Jangan menjadi beban pembangunan,
jadilah bagian dari pembangunan;
Jangan menjadi beban lembaga,
jadilah bagian dari upaya memajukan
lembaga
KEBERSAMAAN MERUPAKAN KUNCI
KEBERHASILAN MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
KEMAJUAN TEKNOLOGI
MEMPERMUDAH PENGELOLAAN
SDM
Komputer
Telepon, HP
Mempermudah koordinasi,
komunikasi, pengendalian
KEMAJUAN TEKNOLOGI
MEMPERMUDAH MELAKUKAN
MANAJEMEN SDM
DISKUSI 1
Bahan diskusi 1 :
Carilah berbagai faktor yang
potensial membuat lembaga
tempat kerja anda menjadi maju
atau hancur ditinjau dari aspek
SDM atau pegawai yang ada.
Apa yang harus dilakukan oleh
seluruh pegawai yang ada agar
lembaga anda menjadi lembaga
yang besar dan bermanfaat bagi
masyarakat
DISKUSI 2
Bahan diskusi 2:
Jika kemajuan teknologi bisa
membuat SDM lebih berprestasi dan
lembaga bisa menjadi maju, apa
kompetensi yang seharusnya dimiliki
oleh pegawai di lembaga ini dan apa
yang harus dilakukan pegawai
tersebut
Apa arti profesionalisme SDM?
Bahan Diskusi 3
Diskusikan apa akibatnya jika SDM
anggota legislatif ataupun elit partai
yang nantinya membuat policy
negara ini kebanyakan berijazah
Kejar Paket C?
Apa solusi yang dapat kita tawarkan?
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN
MANAJEMEN SDM
• Anonymous
MEMBERI ILMU KEPADA ORANG TAK
BERMORAL SAMA DENGAN MEMBERI BOM
KEPADA TERORIS
SALAH SATU
TANGGUNG JAWAB
TERPENTING
SEORANG ELIT
MASYARAKAT ADALAH
MEMERANGI
KEBODOHAN DAN
KEMISKINAN
MASYARAKAT
DISKUSI
BAHAN Diskusi 4
Buatlah hubungan antara tujuan pribadi
1. Diskusikan apa yang harus dilakukan oleh angkatan kerja bangsa kita
baik pemerintah maupun swasta dalam menghadapi persaingan global
DEFINISI MOTIVASI
GEORGE R TERRY: keinginan individu mendorong
bertindak
HARORLD KOONTZ: dorongan memenuhi
kebutuhan mencapai tujuan
LPPM: proses/faktor mendorong bertindak atau
berperilaku dengan cara tertentu
KESIMPULAN: suatu daya pendorong atau
perangsang untuk melakukan sesuatu (sama
dengan motif)
PROSES MOTIVASI
Pengenalan dan penilaian kebutuhan
yang belum dipuaskan
Penentuan tujuan yang akan
memuaskan kebutuhan
Penentuan tindakan yang diperlukan
untuk memuaskan kebutuhan
TEORI KEBUTUHAN MASLOW
AKTUALISASI DIRI
KEBUTUHAN PENGHARGAAN
FAKTOR
KEBUTUHAN SOSIAL HYGIENE
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN RASA AMAN
FISIOLOGIS
KEBUTUHAN DASAR
MOTIVASI KERJA MENURUT TEORI
MASLOW
Kebutuhan fisik: gaji, upah, tunjangan, honor,
sewa rumah, uang transport
Kebutuhan rasa aman: jaminan pensiun,
asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan
Kebutuhan sosial: kelompok arisan, ketua
yayasan, korpri,serikat pekerja, olah raga
Kebutuhan Penghargaan: status, gelar,
promosi, perjamuan, simbul-simbul
Kebutuhan prestasi: lomba, penghargaan,
inovatif
Aktualisasi diri: penasehat, dipakai orang
Motivasi merupakan proses interaksi antara kebutuhan
(need), dorongan (drive), dan tujuan (goals)
INNER
MOTIVATION
INNER
MOTIVATION,
SEMANGAT
BERKORBAN
TANPA PAMRIH
INNER
MOTIVATION
HARUS
NALURIAH
DAN GENETIS
Source : www.brain.com
OTAK LAKI-LAKI
BUAT ORANG TERSENYUM DENGAN TINGKAH LAKU KITA
JANGAN MENIMBULKAN AMARAH ORANG LAIN
Bahan diskusi 6
Kenapa SDM bisa menjadi
penghancur atau perusak lembaga?
Carikan contoh-contoh atau bukti.
Carikan bukti SDM juga bisa menjadi
sumber kemajuan lembaga
MANUSIA DAPAT MENJADI
PERUSAK UTAMA DALAM
ORGANISASI
Inefisiensi
Efektifitas yang rendah
Produktivitas rendah
Selalu minta dilayani
Rasa tanggung jawab rendah
Rasa memiliki rendah
Motivasi rendah
Inisiatif rendah
Sumber segala masalah
KEPUASAN YANG
PALING TINGGI
ADALAH
MELAKUKAN TUGAS
HIDUP INI DENGAN
BAIK
• Asmir
ORGANISASI YANG BAIK DICIRIKAN OLEH:
Memiliki tujuan yang jelas
Tujuan organisasi dipahami semua anggota
Tujuan organisasi diterima semua anggota
Memiliki kesatuan arah
Memiliki kesatuan perintah
Keseimbangan wewenang dan tanggung
jawab
Pembagian tugas jelas dan habis
Struktur organisasi sederhana sesuai
kebutuhan
Pola dasar permanen (tidak mudah
berubah)
Jaminan jabatan
Balas jasa setimpal dengan jasa
Penempatan orang sesuai dengan
keahliannya
DISKUSI 6
Bahan diskusi 7
• Mana yang lebih efektif: cara kerja yang
penuh dengan pengawasan (absensi
ketat dan sangsi keras) atau cara kerja
manusiawi (bebas, merdeka, kreatif,
banyak ide)
• Apa kelebihan dan kekurangan kedua
sistem diatas
• Apa alasan penerapan kedua sistem
diatas
BAHAN DISKUSI 8
MASALAH SDM
MASALAH PERILAKU
PROGRAM-PROGRAM
PENINGKATAN MUTU
SDM
BAHAN AJAR 4
DINAMIKA ORGANISASI DAN
KEPEMIMPINAN
Empati
Keanggotaan
Penuh pertimbangan
Surgency (lincah dan penggembira)
Kestabilan emosi
Keinginan memimpin (ambisi/motiv)
Kompetensi
Konsistensi
Percaya diri
PEMIMPIN HARUS
LINCAH DAN
PENGGEMBIRA
SEORANG PEMIMPIN TIDAK
BAIK JIKA “DITAKUTI”, YANG
BAIK “DISEGANI”
TUGAS PEMIMPIN
Menganalisis organisasinya
Menentukan struktur organisasi
Mengambil prakarsa
Usaha mencapai tujuan
Menyediakan fasilitas komunikasi
Menumbuhkan rasa kesatuan
Mengembangkan rasa kebahagiaan
Sintalitas (dinamis, bertindak, kebersamaan,
moralitas, positif)
PEMIMPIN TIDAK TAKUT MELAKUKAN
KOREKSI DIRI DAN TIDAK TAKUT
MENERIMA KRITIK
PEMIMPIN BERTUGAS MENGGALI MAKSUD-MAKSUD
TERSEMBUNYI YANG MUNGKIN ADA PADA
ANGGOTANYA
PEMIMPIN
PENUH
PRAKARSA
DALAM KEADAAN
INOVASI TIDAK
MUNCUL MAKA
PEMIMPIN YANG
HARUS
MENUMBUHKAN
INOVASI
KEPEMIMPINAN
TRADISIONAL
Ing Karso Sung Tulodo, Ing
Madyo Mangun Karso, Tut Wuri
Handayani
KEPEMIMPINAN TRADISIONAL HINDU
(kepemimpinan Asta Brata)
ASTA BRATA (DELAPAN JALAN)
INDRA BRATA: memberi hujan demi suburnya dunia, memberi
sesuatu yang sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat
YAMA BRATA: Memiliki keahlian dan kepastian hukum. Menghukum
yang salah, menumpas musuh
SURYA BRATA: (mengisap air secara pelan, tidak bernafsu)
Kemampuan menggerakkan tanpa emosional
CACI BRATA: Caci=bulan=air kehidupan. Gembira, lembut,
menarik, senyum menawan. Memberikan kesenangan bathin
BAYU BRATA: mematai perilaku orang bagai angin. Angin sbg mata
yg tidak tampak. Arifr dan rahasia. Merasakan hati orang lain
DHANA (KWERA) BRATA: menikmati kebahagiaan/kesenangan
tidak berlebihan. Makan minum, berhias, berbusana tdk
berlebihan. Sikap yang patut dihormati
PACA (BARUNA) BRATA: pemegang senjata tali berbisa ampuh dan
selalu mengikat. Memiliki kewenangan mengikat semua penjahat.
AGNI BRATA: Mampu memberikan semangat. Membakar hangus
musuh sampai hancur berantakan.
Ramayana XXIV 64
Kepemimpinan tradisional
Perilaku mensejahterakan rakyat
adalah istana
Pikiran yang tetap teguh bagaikan
balai-balainya
Sifat tanggap adalah tiangnya yg
kukuh
Kasih sayang sebagai sendinya
Ramayana XXIV - 65
Kepemimpinan tradisional
Sopan santun dan rasa iba sbg
ruangan istana
Keiklasan dan mengayomi sebagai
permadaninya
Budi luhur sbg gantungan naga
Ramayana XXIV - 66
Kepemimpinan tradisional
Seorang pemimpin tidak patut
mengutamakan emas (kekayaan/
harta benda). Kerena emas hanya
perhiasan fisik, tidak dibawa mati.
Kearifan itulah yang dijadikan
pegangan yang menyebabkan
keceriaan dan tidak pernah
terpisahkan dari diri dan dikenang
walau sudah meninggal
Ramayana XXIV – 69-70
TUJUH KEGELAPAN YANG
PATUT DITUMPAS
1. Mabuk, senang dipuji karena status
kebangsawanan/kekuasaan
2. Lancang karena sangat berkompeten
3. Mabuk kekayaan (emas)
4. Keberanian yang membabi buta yang
cendrung ganas
5. Pintar tapi digunakan untuk menyiksa/
menipu orang
6. Gejolak usia muda yang kebingungan
(tidak memiliki dasar yang kuat)
7. Mabuk karena ketampanan
Ramayana XXIV 75-76
ANALISIS ANGGOTA
ORGANISASINYA
Motivasinya
Sikap mentalnya
Kemampuannya
Temperamennya
Persepsi terhadap
peranan
ANALISIS ANATOMI
ORGANISASI
• Tujuan organisasi
• Filosofi dan tata nilai (value
system)
• Susunan anggota
• Struktur organiasi
• Teknologi
• Lingkungan fisik
• Lingkungan sosial budaya
• Ciri temporal (waktu)
ANALISIS STRUKTUR
ORGANISASI
(1) Ukuran/ size
(2) Rentang Kendali
(3) Tingkat Hirarki
(4)Struktur komunikasi
(5) Struktur tugas
(6)Struktur status/prestise
(7) Jarak psikologis
PROSES DALAM
ORGANISASI
Proses hubungan antar
peran
Proses Komunikasi
Proses kontrol/pengawasan/
pengendalian
Proses koordinasi
Proses sosialisasi
Proses supervisi
PUSING MENGURUS
NEGARA. KENAPA? SUMBER
MASALAHNYA ADALAH SDM.
MAU MELAMAR JADI CALEG BISA NDAK YA?
Sutjipta
Kerja adalah karunia Tuhan, oleh karena
itu hasilnya adalah milik Tuhan, dan
tanggung jawabannya juga harus
kepada Tuhan
Sutjipta
JANGAN MENJADI
PERUSAK NEGARA
KARMA PALA
“MENABUR ANGIN MENUAI BADAI”
Siapa yang salah? SDM?
JANGAN MUDAH
DIHASUT,
DIPROPOKASI,
DIPERALAT.
YANG MENDERITA
AKHIRNYA ANDA
SENDIRI
BERBUAT BAIK
SEMAMPUNYA SETIAP
SAAT, JANGAN
BERPANGKU TANGAN
TIDAK BERBUAT
APA-APA DALAM
SITUASI NEGARA
CURAT MARUT
SAAT INI SAMA
DENGAN DOSA
HINDARI KEMEWAHAN DAN BERPOYA-POYA,
TERLALU BANYAK RAKYAT YANG SULIT MAKAN
DAN MEMBUTUHKAN ULURAN TANGAN KITA
DIPERLUKAN SDM YANG BENAR-BENAR MAMPU DAN
MAU MEMBANGUN KESEJAHTERAAN RAKYAT
BUKA MATA DAN BUKA HATI TERHADAP
PENDERITAAN RAKYAT, PENDERITAAN
NEGARA
SATU KALI BERBUAT
KEBAJIKAN LEBIH
BAIK DARI PADA
BERTERIAK SERIBU
KALI
TIDAK PUTUS ASA MENGHADAPI
SITUASI SULIT SAAT INI
JANGAN MENJADI BAGIAN DARI
KEBUSUKAN MASYARAKAT
TIDAK ADA KESUKSESAN TANPA KERJA KERAS
WALAUPUN TANPA IJAZAH SAYA SANGGUP
MENJADI PEMIMPIN CUKUP DENGAN KEJAR PAKET C ASPAL
MENABUR BUNGA,
JANGAN MENABUR KEBENCIAN, AMARAH
DAN DENDAM
• Emmons
SELESAI
SEMOGA NEGARA INI
CEPAT NORMAL KEMBALI
Semua terobosan yang penting
adalah berupa perpisahan
dengan cara-cara berpikir yang
lama
• Thomas Khun
Kita harus terlebih dahulu membangun
kebiasaan kita dan setelah itu barulah
kebiasaan itu membangun kita
• Dryden
Tanamkan pemikiran, tuailah tindakan
Tanamkan tindakan, tuailah kebiasaan
Tanamkan kebiasaan, tuailah watak
Tanamkan watak, tuailah nasib
• Samuel Smiles
Sebelum engkau menjelmakan
sesuatu impian yang bagus,
maka terlebih dahulu engkau
harus memiliki impian yang
bagus
• Anonymous
Semua terobosan yang penting
adalah berupa perpisahan
dengan cara-cara berpikir yang
lama
• Thomas Khun
Kebiasaan itu bisa menjadi
pelayan yang terbaik atau
atasan terburuk
• Emmons
Kita harus terlebih dahulu membangun
kebiasaan kita dan setelah itu barulah
kebiasaan itu membangun kita
• Dryden
Sebelum engkau menjelmakan
sesuatu impian yang bagus,
maka terlebih dahulu engkau
harus memiliki impian yang
bagus
• Anonymous
Apakah kita ingin tampak baik
atau menjadi baik
• Asmir
Jangan mengharap terimakasih karena kita
sudah membantu orang lain.
Berterimakasihlah kepada Tuhan bahwa kita
diberi kesempatan oleh Tuhan untuk
“meyadnya” (membantu orang lain)
Sutjipta
Kerja adalah karunia Tuhan, oleh karena itu
hasilnya adalah milik Tuhan, dan pertanggung
jawabannya juga harus kepada Tuhan
Sutjipta
Tanamkan pemikiran, tuailah tindakan
Tanamkan tindakan, tuailah kebiasaan
tanmlah kebiasaan, tuailah watak
Tanamlah watak, tuailah nasib
• Samuel Smiles
Jangan pernah bicara soal
membangun karier hingga
tempat yang tinggi kalau sejak
semula anda sudah menentukan
ingin mengeruk kekayaan materi
dengan cara haram atau mencari
jalan pintas. Bagaimana
sebaiknya sebuah karier
dibangun?
Meningkatkan ilmu dan
ketrampilan orang yang tidak
bermoral, sama saja dengan
meletakkan senjata ditangan
orang jahat
• Anonymous
Tips praktis membangun karier dengan cara mengembangkan Emotional Intelligence (EI)
1. EI dimulai dg mengenal diri sendiri (self awareness). Oleh krn itu kenali kekuatan diri
sendiri.
2. Kembangkan sikap optimisme, shg memudahkan mencapai sukses dan kebahagiaan.
Orang optimis berumur panjang, sehat, mampu menggali kemampuan dan menikmati
keberhasilan
3. Kembangkan fleksibilitas. Banyak keberhasilan dan kepuasan dicapai diluar dari yang
direncanakan
4. Memanfaatkan kemampuan diri menjalin hubungan antar pribadi, shg terjadi
hubungan yang kuat untuk mendorong mencapai tujuan
5. Membangun daya lenting (resilience). Jalan menuju keberhasilan tidak pernah mulus.
Bagaimana menyikapi kemunduran, kegagalan dan kemalangan untuk karier. Oleh krn
itu kembangkan daya tahan menghadapi semua itu dengan ikut kursus, seminar,
pelatihan
6. Manfaatkan intuisi sbg pemandu terbaik yang kita miliki
7. Jadikan diri sebagai anggota tim yang berharga. Mengatasi rasa tidak puas lalu
membalik menjadi hal yang konstruktif, berupaya memotivasi rekan, tim dan terus
maju
8. Terapkan sikap kepemimpinan yang anda miliki secara genetis, menularkan semangat,
etos kerja, memotivasi tapi tetap memperhatikan perasaan mereka.
9. Tidak segan berkomunikasi dengan siapapun. Memilih orang yang paling mau siajak
kerjasama, mau berbagi informasi dan sumber daya. Fokus pada positif/kekuatan
rekan, bukan kekurangan atau negatifnya, Berempati, memberi penghargaan pd orang
10. Ikuti pelatihan pengembangan EI
Paradigma Baru
Pendidikan
Evaluasi
Fasilitas Kurikulum
Mahasiswa Kompetensi
KUALITAS Lapangan
Masyarakat kerja
Program studi
Otonomi
Dosen BIAYA
Akuntabilitas Akreditasi
Pegawai
Globalisasi Otonomi
PENYUSUNAN PERENCANAAN
PROGRAM PELATIHAN, KURSUS,
SEMINAR DAN LOKAKARYA
MENGUMPULKAN MENENTUKAN
DATA FACTUAL GAP SITUASI IDEAL
JADWAL KEGIATAN
MENCARI DAN MERUMUSKAN
ALTERNATIF CARA MENCAPAI
TUJUAN
MENYUSUN RENCANA KERJA
(BAGAIMANA, DIMANA, SIAPA, BILA,
BIAYA), KURIKULUM, ANALISIS
INSTRUKSIONLA, POKOK BAHASAN, MEMILIH ALTERNATIF
KONSEP, GBPP, SAP, METODE, MEDIA ) TERBAIK (SIK0N)
PRINSIP PERENCANAAN PR0GRAM SDM
PERENCANAAN
MEMPERTIMBANGKAN
KEMAMPUAN YANG ADA
DIDASARI ANALISIS SITUASI NYATA
MENYANGKUT KEBUTUHAN
SIFAT MENDIDIK, TUJUAN MASY.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN 0RANG
MEMECAHKAN MASALAHNYA SENDIRI
TOPIK
1
PROSEDURAL (PROCEDURAL)
PENGERTIAN:
SUSUNAN BEBERAPA KETERAMPILAN YANG
MENUNJUKKAN BAHWA SUATU KETERAMPILAN
DILAKUKAN LEBIH DAHULU DARI KETERAMPILAN
BERIKUTNYA SEHINGGA SELURUHNYA MERUPAKAN
RANGKAIAN KETERAMPILAN, TETAPI UNTUK
MEMPELAJARI SELURUH RANGKAIAN KETERAMPILAN
TSB, SISWA BELUM TENTU PERLU MEMPELAJARINYA
SECARA BERURUTAN SEPERTI URUTAN DALAM
MENGERJAKANNYA.BENTUK BAGAN:
1 2 3
Struktur Perilaku Prosedural
Menggunakan OHP
Meletakkan
transparansi Menyalakan Mengatur
di atas OHP OHP fokus
PENGERTIAN:
SUSUNAN BEBERAPA KETERAMPILAN YANG
MENUNJUKKAN SEMUA KETERAMPILAN TERSEBUT SATU
JENIS ATAU SATU KATEGORI
BENTUK BAGAN:
1 3 2
Struktur Perilaku Kelompok
1 3 2
PENGERTIAN:
SUSUNAN BEBERAPA KETERAMPILAN YANG
MENGANDUNG KOMBINASI DARI SUSUNAN
HIRARHIKAL, PROSEDURAL DAN
PENGELOMPOKAN.
BENTUK BAGAN:
7
6 5 3
1
3 4
KOMBINASI atau CAMPURAN
(Combination)
Pengertian :
Susunan beberapa ketrampilan yang
mengandung kombinansi dari susunan
hirarhikal, prosedural dan pengelompokan
Bentuk bagan 4
5 6 7
1 2 3
Struktur Perilaku Kombinasi
Menjelaskan
Menjelaskan Menjelaskan
teknik
teknik start teknik lari
melintas
garis finis
TUGAS LATIHAN 5
C1. PENGETAHUAN
(Sekedar tahu) Dapat mengucapkan kembali dengan kata-kata yang sama
/persis, hafal dan ingat tapi belum mengeti maksudnya
BEHAVIOUR TERDIRI DARI
VERB (KATA KERJA) SEPERTI
MENYEBUTKAN, MENJELASKAN,
MENERAPKAN, MENGGUNAKAN,
MENJELASKAN, MENJELASKAN
HUBUNGAN, MEMILIH, MEMECAH,
MENYEBARKAN, MENGURAIKAN,
MENYUSUN, DAN MENILAI.
OBJECT/MATERI (OBJEK ATAU
KATA BENDA) SEPERTI TANGGAL
LAHIR, RUMUS KORELASI,
KESEHATAN, KESEJAHTERAAN,
BANGKU DAN KURSI.
ORIENTASI TUJUAN INSTRUKSIONAL
BERORIENTASI BERORIENTASI
NO. KEPADA KEPADA HASIL
PROSES BELAJAR
BELAJAR
1. MAHASISWA MAHASISWA
BELAJAR DAPAT
MENGEMUDI MENGEMUDI
MOBIL. MOBIL.
2.
PESERTA PESERTA
PENATARAN PENATARAN DAPAT
BELAJAR PRINSIP MENGGUNAKAN
MENULIS PRINSIP-PRINSIP
PENULISAN TES PENULISAN TES
HASIL BELAJAR DALAM MEMBUAT
BERORIENTASI KEPADA BERORIENTASI
NO. GURU ATAU MATA KEPADA SISWA
PELAJARAN (SALAH) (BENAR)
1. GURU MENGAJARKAN SISWA DAPAT
PRINSIP-PRINSIP MENERAPKAN PRINSIP-
MANAJEMEN PERBANKAN PRINSIP MANAJEMEN
PERBANKAN DALAM
PEKERJAANNYA SEHARI-
HARI
2.
SISWA DAPAT
PENGAJAR MENJELASKAN MENJELASKAN PRINSIP-
PRINSIP-PRINSIP PRINSIP PEMILIHAN
PEMILIHAN METODE METODE
INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL
3.
MATA PELAJARAN INI SISWA DAPAT
MEMBAHAS SECARA MENGUNAKAN METODE
MENDALAM BERBAGAI PENELITIAN YANG
METODE EKSPERIMEN SESUAI DENGAN
MASALAH YANG
DIPILIHNYA
C. MENGGAMBARKAN HUBUNGAN
KETERAMPILAN-KETERAMPILAN
KHUSUS TERSEBUT DALAM BENTUK
BAGAN.
JENIS LAIN:
1. EVALUASI PERENCANAAN
2. EVALUASI PROSES/PELAKSANAAN
3. MONITORING
4. PENGENDALIAN/KONTORL
5. SUPERVISI
SUMATIVE EVALUATION SERING
JUGA DISEBUT EVALUASI
PROGRAM
Untuk melihat bagaimana dampak program
tersebut secara keseluruhan dan hasilnya
tidak dapat memperbaiki programtersebut
Pelaksanaan program
Summative
evaluation
FORMATIVE EVALUATION ATAU
EVALUASI BERKALA
HASIL EVALUASINYA DAPAT DILAKUKAN
UNTUK MEMPERBAIKI PROGRAM TETAPI
BUKAN MEMPERBAIKI PROGRAM YANG
TELAH TERJADI
MONITORING
EVALUASI PERENCANAAN = STUDI
KELAYAKAN = VISIBILITY STUDI
Apakah rencana yang dibuat dapat
dilaksanakan
Yang melakukan evaluasi adalah policy
maker untuk menentukan apakah
perencanaan itu dapat dibiayai atau
dilaksanakan
Policy maker juga menentukan dalam
evaluasi akhir apakah program itu dapat
dilanjutkan atau dihentikan atau
dimodifikasi
EVALUASI PROSES ATAU
EVALUASI PELAKSANAAN
Untuk menjawab apakah rencana sudah
sesuai dengan pelaksanaan
Apa metode yang digunakan telah benar
atau perlu diperbaiki
Juga untuk menentukan apakah program itu
akan berhasil
SYARAT DAN PROSEDUR
PENGUKURAN
Banyak hal yang harus
dipertimbangkan dalam pengukuran.
Diantaranya adalah validitas
(kesahihan), realibilitas
(keterandalan) dan kepraktisan.
PENGERTIAN VALIDITAS
• Apakah alat ukur yang dipakai sudah
benar-benar mengukur semua yang
seharusnya diukur. Suatu alat ukur
dikatakan valid jika ia benar-benar
cocok untuk mengukur apa yang hendak
diukur.
PENGERTIAN RELIABILITAS:
Sampai dimana ketelitian atau
keterandalan alat ukur itu mengukur
apa yang seharusnya diukur
MEMBUAT KRITERIA PENILAIAN
PENIALAIN ACUAN NORMA (PAN)
B C
A D
mean -1sd
+1sd
Berbentuk pertanyaan
Berbentuk pernyataan
Memilih hanya satu benar
Semua jawaban benar, memilih yang paling benar
Kebaikan dan kelemahan
• Lebih fleksibel, lebih efektif
• Tingkat kesulitan menyusun soal tinggi dan perlu waktu banyak
• Menyusun soal tidak dapat dilakukan tergesa-gesa
• Membutuhkan tenaga profesional untuk menyususn soal
• Penyusun soal sering terjebak dengan penyusunan soal yang paling
sederhana, mengukur hanya sekedar fakta
SOAL BENTUK MENJODOHKAN
SWADHARMANYA
CITRA, STATUS, POSISI, KEBESARAN, KEAGUNGAN
KESEJAHTERAAN – KEBAHAGIAAN
DI DUNIA DAN DISURGA
HAKEKAT TUJUAN HIDUP
1. MOKSA: MENYATU DENGAN TUHAN
• YAJNA
Dewa Yajna (kepada Tuhan)
Pitra Yajna (Kepada leluhur)
Rsi Yajna (Kepada guru)
Manusia Yajna (kepada manusia)
Bhuta Yajna ( kepada alam)
• MEMBERI TANPA PAMRIH
Dana punya (harta kekayaan)
Dana Brahma (pencerdasan/pencerahan dg
pendidikan
Dana Karma (tenaga/perbuatan dan waktu)
• TAPA BRATA: PENGENDALIAN DIRI
Pengaruh Sad Ripu (6 musuh)
Tri Kaya Parisudha (Manacika, Kayika, Wacika)
2. JAGADHITA: KEBAHAGIAAN DUNIAWI
- KESEJAHTERAA DAN KEBAHAGIAAN DUNIAWI
(Tri Purusa Artha dan kelestarian alam)
- Tri Purusa Artha atau Tri Warga
- Dharma: Mewujudkan hidup aman, tentram dan
damai dg pengamalan ajaran, nilai-nilai, norma,
aturan dg arif, kasih sayang, adil, bersahabat,
simpatik, tahan uji, pengendalian diri, tanggung
jawab
- Artha: menghimpun harta utk sarana kehidupan
pada tahap: Brahmacarya (pembelajaran), grhasta
(kawin), wanaprasta (pemahaman dan pengamalan
pengalaman hidup spiritual/duniawi), Sanyasin
(melepaskan ikatan dunia)
- Kama: tujuan hidup manusia yg bersifat non materi
(psikologis) spt rasa aman, kasih sayang, harga diri
- Kelestarian alam (lihat slide berikut)
JAGADHITA (LANJUTAN)
- Kelestarian alam
- Kekayaan tak terhingga dari Bhumi yaitu Panca
Maha Bhuta yang terdiri dari:
- Prthivi (bumi)
- Apah (air)
- Gni, teja (api)
- Bayu (udara)
- Akasa (ether)
- Lingkungan kerja yang nyaman jika mampu
menyeimbangkan Panca Maha Bhuta
- Manajemen ramah lingkungan
PENGENDALIAN DIRI: KARMAPHALA
(REWARD & PUNISHMENT)
Setiap sebab (karma) membawa akibat
atau hasil (phala). Kerja tidak ada
ketergantungannya atau keterikatannya
dengan pamrih (uang), kita didorong
untuk melakukan kerja dengan proses
bermutu. Bekerja (karma) dengan cara
baik akan baik pula hasilnya (phala)
Reward (imbalan) dorongan melakukan
yang baik – Punishment (hukuman)
dorongan tidak melakukan yang buruk
KERJA MENGHANTARKAN
KEBAHAGIAAN MANUSIA
Bhagawadgita III,4
Tanpa kerja orang tak akan mencapai kebebasan, demikian
juga ia tak akan mencapai kesempurnaan karena menghindari
kegiatan kerja
Bhagawadgita III. 5
Walaupun untuk sesaat tak seseorang mampu untuk tidak bekerja,
karena setiap manusia dibuat tak berdaya oleh hukum alam, yang
memaksanya bekerja
Bhagawadgita III.8
Bekerja seperti yang telah ditentukan sebab bekerja lebih baik daripada
tidak bekerja, dan bahkan tubuhpun tidak akan berhasil terpelihara tanpa
kerja
Sarasamuscaya, 77
Sebab yang membuat orang dikenal, adalah perbuatannya, pikirannya,
ucapan-ucapannya; hal itulah yang sangat menarik perhatian orang,
untuk mengetahui kepribadian seseorang; oleh karena itu hendaknya
yang baik itu selalu dibiasakan dalam laksana, perkataan dan pikiran
MUTU KERJA TERGANTUNG PROSESNYA
Swami Vivekananda (1973): Tri Guna
• Rajas: semangat kreativitas - teori X
• Tamas : Kemalasan – teori Y
• Sattvas : Keseimbangan: konsentrasi berpikir,
arif, bijak, cinta kasih, tulus, jujur – berperan
menyeimbangkan rajas dan tamas
Douglas McGregor: The Human Side of
Enterprise (1960): Teori X – Y
• Teori X: tidak suka kerja, menghindar dari kerja,
tidak berambisi, malas, tidak bertanggungjawab,
tidak mau berubah, lebih suka dipimpin
• Teori Y: suka kerja, kreatif, bertanggung jawab,
inovatif, mengendalikan diri, mengarahkan diri
TRI GUNA (MENURUT AJARAN SAMKHYA
DALAM BHAGAWADGITA)
RAJAS: Semangat kreativitas berupa kerja
keras, kreatif, selalu berpikir inovatif hal-
hal yang baru (perubahan), bertanggung
jawab
TAMAS: malas kerja, pengetahuan dan
wawasan rendah, acuh tak acuh, tidak
bersemangat, pepat putus asa,
menghindar dari tanggung jawab, tidak
kreatif shg tidak ingin berubah
SATTVAS (penyeimbang): konsentrasi
berpikir, arif, cinta kasih, tulus, jujur
KUNCI SUKSES:
mau mendengar,
mau belajar
mau berubah
Koesdaryanto (ITB)
BUDAYA KERJA
BHAKTI
MURTI
MUKTI
Md. Suwita
TANGGUNGJAWAB PEKERJAAN
KEPADA IDA SANG HYANG WIDHI
BUKAN KEPADA ORANG
KEBAHAGIAAN/KESEJAHTERAAN
BERAWAL DARI DIRI SENDIRI
MGS/MMT/’96
Menjadi orang baik itu penting,
tetapi menjadi orang bijak itu
lebih penting lagi Gede Perama
Berpikir positif adalah investasi
besar untuk sukses dalam
kehidupan Sutjipta
BEKAL KREDIT DALAM
KEHIDUPAN SALURAN
PENAMBAH
MODAL AWAL KREDIT
KARMA DIRI SENDIRI
KARMA ORANG TUA
PERBUATAN
BAIK (YADNYA,
TRIKAYAPARISUDHA
SAD RIPU)
PERBUATAN
BURUK
RGVEDA IV.4.12:
• Tuhan memberi karunia berupa kesuksesan dalam hidup, hanya
kepada orang-orang yang giat bekerja, tulus hati, dan tidak
mengenal lelah
RGVEDA IV.5.6
• Tuhan tidak bersahabat dengan orang-orang yang malas bekerja
RGVEDA IV.33.11
• Tuhan tidak pernah menolong orang yang malas dan tidak tekun
bekerja
ATHARVAVEDA XX.18.3
• Tuhan hanya menyyangi orang yang bekerja keras dan tidak
menyukai orang yang malas bekerja. Orang yang senantiasa
bekerja berdasarkan kesadaran memperoleh kebahagiaan yang
tertinggi
BEKERJA SECARA ETIS
BEKERJA BERDASARKAN DHARMA
• BEKERJA SECARA ETIS (SILA)
• KERJA SEBAGAI PERSEMBAHAN (YAJNA)
• KERJA DALAM SPIRIT TAHAN UJI (TAPA)
• KERJA DALAM SPIRIT HIDUP
SEDERHANA (BRATA)
• BERDOA, BEKERJA, BERSYUKUR (YOGA)
• KERJA DENGAN ROH YANG SUCI
(SAMADHI)
CIRI-CIRI BEKERJA SECARA ETIS
1. PENGENDALIAN DIRI
• MUSUH DALAM DIRI SENDIRI (SAD RIPU)
HAWA NAFSU (KAMA)
KEMARAHAN (KRODHA)
KESERAKAHAN (LOBHA)
KEMABUKAN (MADA)
KEBINGUNGAN (MOHA)
KEIRIHATIAN (MATSARYA)
• ELEMEN PENGENDALIAN DIRI (lanjutan)
ELEMEN PENGENDALIAN DIRI
(PANCA YAMA BRATA)
TANPA KEKERASAN (AHIMSA)
PEMBELAJARAN DIRI (BRAHMACARI)
JUJUR (SATYA)
TIDAK KORUPSI (ASTEYA)
TIDAK MENERIMA SUAP
(APARIGRAHA)
PEMBELAJARAN DIRI
(BRAHMACARI)
PERSEMBAHAN ILMU PENGETAHUAN LEBIH
MULIA KETIMBANG PERSEMBAHAN BERUPA
MATERI
PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN SECARA
BAIK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMILIH
KEBAJIKAN ATAU KEBATILAN
DENGAN ILMU PENGETAHUAN ORANG DAPAT
BEKERJA MEMECAHKAN MASALAH, KENDALA
DAN TANTANGAN SEBERAT APAPUN
DENGAN MENGUASAI ILMU PENGET ORANG
TIDAK RAGU BERTINDAK, PERCAYA DIRI
CIRI BEKERJA SECARA ETIS
1. KEBAJIKAN YANG LUHUR
1. CINTA KASIH (MAITRI)
2. PERHATIAN TERHADAP YANG
MENDERITA (KARUNA)
3. MEMAAFKAN (UPEKSA)
4. BERSIMPATI TERHADAP YANG
BERPRESTASI (MUDITA)
5. MELAKUKAN TIGA PERBUATAN
SUCI (TRI KAYA PARISUDA)
PEMBEBASAN DIRI