Anda di halaman 1dari 39

Pengolahan air dengan membran

reverse osmosis (RO)


Membran RO
• Aplikasi membran RO adalah untuk pemurnian
air, khususnya pada desalinasi air laut dan air
payau menjadi air minum.
• Aplikasi lain adalah untuk proses pemekatan
limbah industri galvanik, untuk membuat air
ultra murni pada industri farmasi (Wenten,
1999).
Desalinasi
• Desalinasi adalah proses mereduksi garam terlarut,
zat kimia dan material lain dari air laut atau air
payau.
• Desalinasi juga digunakan untuk pelunakan air sadah
dan penggunaan kembali air limbah.
• Desalinasi dapat digunakan untuk mengurangi
berbagai macam mineral, komponen biologis dan
senyawa organik, sehingga desalinasi mungkin lebih
cocok disebut sebagai demineralisasi atau purifikasi
air (Cotruvo, 2005).
Reverse osmosis
• Reverse osmosis adalah suatu pemisahan
berdasarkan fenomena osmosis yang dapat
terjadi apabila dua cairan yang berbeda
konsentrasi dipisahkan dengan mambran semi
permiabel dengan memberikan tekanan yang
lebih besar daripada tekanan osmosisnya
(Wenten, 1999).
• Apabila tekanan tersebut tidak diberikan maka
air akan bergerak melalui membran dari air
murni ke arah larutan garam secara alami.
Fenomena ini disebut osmosis.
• Apabila tekanan yang diberikan pada larutan
garam lebih besar daripada tekanan osmosisnya
larutan tersebut maka arah aliran akan berbalik,
dari larutan garam ke air murni. Peristiwa ini
yang disebut reverse osmosis.
• Proses pemisahan reverse osmosis terjadi
karena adanya gaya dorong tekanan (Heitmann,
1990).
Gambar osmosis dan reverse osmosis
Manfaat reverse osmosis
• memisahkan kontaminan dengan diameter
kurang dari 0,0001 μm (Taylor dan Jacobs,
1996).
• untuk memisahkan bahan-bahan berberat
molekul rendah atau garam-garam anorganik
dari larutan (Wenten, 1999), diantaranya adalah
garam terlarut utamanya natrium klorida,
pestisida, desinfektan by product, virus, kista,
bakteri pathogen (Taylor dan Jacobs, 1996).
• untuk memproduksi air minum dengan air
baku air laut, air payau, air gambut.

• Tekanan operasi yang biasa digunakan dalam


desalinasi air payau dengan menggunakan
membran Reverse osmosis adalah antara 15 -
25 bar

• sedangkan untuk desalinasi air laut tekanan


operasi yang digunakan antara 40 - 80 bar.
• Membran reverse osmosis merupakan
membran yang sensitif sehingga sebaiknya
umpan dipretreatment sebelum dioperasikan
dengan membran.
• Filtrasi dengan membran reverse osmosis
memerlukan pretreatment dengan cara
mengurangi atau bahkan tanpa penambahan
zat kimia supaya menghasilkan air dengan
kualitas yang lebih baik
Keuntungan dari pretreatement untuk membran adalah
sebagai berikut:

• Meningkatkan kualitas air, dalam mengurangi zat


tersuspensi atau total suspended solids (TSS) dan
bakteri sehingga akan meningkatkan operasi
membran.
• Mengurangi biaya untuk pembersihan secara kimia.
• Memperpanjang umur pemakaian membran dan
meningkatkan flux rata-rata.
• (Duranceau dan Henthorne, 2004)
• Pada umunya pretreatment yang dilakukan
pada desalinasi air payau meliputi
penghilangan kesadahan, koagulasi flokulasi,
penyesuaian pH, dan filtrasi. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah
penghilangan silika, koloid, dan pengendalian
kerak.
Tabel Perlakuan Awal Sistem RO Air Payau
Pokok Permasalahan Metode

Kalsium karbonat Asidifikasi, lime soda softening, scale inhibitor, konversi produk rendah.

Kalsium sulfat scale inhibitor, konversi produk rendah.

Besi lime soda softening, oksidasi dan filtrasi, filtrasi.

Mangan lime soda softening, oksidasi dan filtrasi, filtrasi.

Stronsium sulfat scale inhibitor, konversi produk rendah.

Barium sulfat lime soda softening.

Silika lime soda softening.

Turbidi filtrasi, koagulasi, settling dan filtrasi, mikron filter.

Padatan tersuspensi filtrasi, koagulasi, settling dan filtrasi, mikron filter.

Komponen biologis klorinasi.

Deklorinasi Natrium bisulfit, adsorpsi dengan karbon.

Organik adsorpsi dengan karbon.


Model perpindahan masa pada RO
• perpindahan massa yang terjadi digambarkan
dalam model solution-diffusion

• pelarut dan zat terlarut akan berpindah


melalui membran dengan cara difusi dengan
kecepatan difusi yang berbeda-beda
berdasarkan perbedaan konsentrasi dan
tekanan.
Rumus perpindahan flux air (pelarut)
• Jw = fluks air,
• A = koefisien permeabilitas air,
Jw = A  p    • ∆P = tekanan operasi
• ∆π = tekanan osmosis larutan
(Wenten, 1999).

air (pelarut) berbanding lurus dengan tekanan yang


diberikan
Rumus perpindahan Flux zat terlarut
• Jw = fluks air,
Js = B (∆C) • B = koefisien permeabilitas air,
• ∆C = konsentrasi umpan- konsentrasi
permeate

flux zat terlarut berbanding lurus dengan


beda konsentrasi.
Hasil penelitian desalinasi air payau kenjeran
dengan membran RO
Karakteristik Air Payau Daerah Kenjeran

Parameter Sampel

I II Keterangan

TDS 19.310 19.572 mg/L

Cl- 7914 8580 mg/L

Kesadahan 7560 7555 mg/L (CaCO3)

kekeruhan 4 4,5 NTU

Fe 0,45 0,45 mg/L

CO3- 12 14 mg/L

SO42- 1859 1934 mg/L

PV (KMnO4) 3,5 7,5 mg/L

Ca2+ 864 937 mg/L

pH 7,8 7,9
• untuk parameter TDS, Cl-, kesadahan, CaSO4,
melebihi ambang batas baku mutu air minum
Pengaruh Tekanan Operasi Terhadap Flux
20

Flux, L/m2.Jam
15

10

0
3.4 4 4.6 5.2 5.8
Tekanan, Bar
1200 ppm 1800 ppm 2400 ppm
3000 ppm 3600 ppm

1. semakin besar tekanan akan menyebabkan semakin besar flux


2. Pada sampel dengan TDS 3600 kenaikan tekanan operasi mengakibatkan
kenaikan flux yang relative kecil. Hal ini dikarenakan semakin tinggi TDS air
sampel akan mempertinggi konsentrasi zat penyebab fouling sehingga kenaikan
tekanan pengaruhnya kecil terhadap flux.
Pengaruh Tekanan Operasi Terhadap Rejeksi NaCl

100
95
Rejeksi NaCl, %
90
85
80
75
70
3.4 4 4.6 5.2 5.8
Tekanan, Bar
1200 ppm 1800 ppm 2400 pm
3000 ppm 3600 ppm

Kenaikan tekanan operasi mengakibatkan kenaikan rejeksi NaCl.


Hal ini juga disebabkan kenaikan tekanan mengakibatkan kompaksi pada
membran sehingga akan memperkecil pori membran dan rejeksi akan
meningkat.
Pengaruh Konsentrasi Terhadap Flux
30
25

Flux, L/m2.jam
20

15
10
5

0
1200 1800 2400 3000 3600
Konsentrasi TDS, ppm
3,4 Bar 4 Bar 4,6 Bar 5,2 Bar 5,8 Bar

• Kenaikan konsentrasi NaCl umpan menyebabkan penurunan flux yang cenderung


linier
•Fenomena ini juga sesuai dengan model solution diffusion
•Kenaikan konsentrasi menyebabkan kenaikan tekanan osmosis larutan dan
pada akhirnya akan menurunkan flux.
• Peningkatan konsentrasi pada umpan juga akan mengakibatkan terakumulasinya
zat terlarut dalam umpan pada membran karena proses penyerapan pada dinding
pori, sehingga flux akan menurun.
Pengaruh Konsentrasi Terhadap Rejeksi NaCl
100
95

Rejeksi NaCl, %
90
85
80
75
70
1000 1500 2000 2500 3000
Konsentrasi NaCl, ppm
3.4 bar 4 bar 4.6 bar 5.2 bar 5.8 bar

• kenaikan konsentrasi umpan mengakibatkan penurunan rejeksi natrium


klorida.
• Kenaikan konsentrasi umpan akan menaikan driving force flux garam sehingga
kenaikan konsentrasi akan menyebabkan menaiknya flux garam yang melewati
membran.
• Pada Tekanan yang tetap sedangkan konsentrasi umpan makin besar maka flux
air akan tetap pula maka hal ini menyebabkan konsentrasi garam pada
permeate meningkat atau dengan kata lain rejeksi garam (zat terlarut)
menurun.
Pengaruh Jenis Sampel terhadap fluk
14
12

Flux, L/m2.jam
10
8
6
4
2
0
0 15 30 45 60 75 90
w aktu, Menit
Lart NaCl Lart. NaCl + CaSO4 Air payau kenjeran

•Flux tertinggi diperoleh pada sampel sintetis dari larutan NaCl sedangkan flux
terendah diperoleh pada sampel air payau asli Kenjeran.
•Hal ini dapat dijelaskan karena dengan penambahan kalsium sulfat berarti
akan mempertinggi konsentrasi larutan (tekanan osmosis) sehingga dalam
tekanan operasi yang sama akan diperoleh flux yang lebih kecil.
•Kalsium sulfat (CaSO4) merupakan salah satu zat anorganik penyebab fouling
•sampel air payau Kenjeran mengandung zat-zat penyebab fouling yang lebih
banyak sehingga menjadikan kinerja membran menurun.
Pengaruh Jenis Sampel Terhadap Rejeksi NaCl

96
94

Rejeksi NaCl, %
92
90
88
86
84
82
0 15 30 45 60 75 90
Waktu, m enit
Lart. NaCl Lart. NaCl + CaSO4 air payau Kenjeran

•Desalinasi dengan membran RO pada air payau Kenjeran mempunyai nilai rejeksi NaCl
yang paling kecil.
•Hal ini juga disebabkan air payau Kenjeran mempunyai kualitas yang lebih jelek karena
masih mengandung zat-zat penyebab fouling. Fouling membran disamping
menyebabkan flux menurun juga penurunan rejeksi.
Pengaruh Waktu Operasi Terhadap Flux
25 16
14
20
12

Flux, L/m2.jam
flux, L/m2.jam

15 10
8
10 6
4
5 2
0
0
0 15 30 45 60 75 90
0 15 30 45 60 75 90 Waktu, m enit
w aktu, menit
1200 ppm 1800 ppm 2400 ppm
3000 ppm 3600 ppm
1200 ppm 1800 ppm 2400 ppm
3000 ppm 3600 ppm

(a) Sampel Larutan NaCl (b) Air Payau kenjeran

• Hasil eksperimen menunjukan bahwa desalinasi dengan membran RO


pada sampel larutan NaCl dalam waktu 90 menit flux cenderung stabil
tidak mengalami penurunan.
• Keadaan ini disebabkan sampel yang digunakan murni natrium klorida
sehingga tidak ada zat-zat yang menyebabkan fouling membran,
sehingga tidak terjadi penyumbatan pada pori membran
• Pada sampel air payau asli Kenjeran operasi membran RO selama 90 menit flux
cenderung menurun dan terjadi fouling.
Pengaruh Waktu Terhadap Rejeksi NaCl
100 98
96
98
rejeksi NaCl, %

94

Rejeksi NaCl. %
96 92
90
94
88
92 86
84
90 82
0 15 30 45 60 75 90 0 15 30 45 60 75 90
w aktu, m enit
w aktu, m enit
1000 ppm 1500 ppm 2000 ppm 1200 ppm 1800 ppm 2400 ppm
3000 ppm 4000 ppm 3000 ppm 3600 ppm

(a) Sampel Larutan NaCl (b) Air Payau kenjeran

•Pada sampel sintetis larutan NaCl semakin lama waktu operasi


rejeksi tidak turun. Hal ini karena sampel ini tidak mengandung zat
penyebab fouling

• Pada sampel air payau Kenjeran semakin lama mengakibatkan


rejeksi turun. Keadaan ini selain terjadinya polarisasi konsentrasi
karena terakumulasinya padatan pada permukaan membran juga
disebabkan terjadinya fouling membran.
Pengolahan awal/pretreatmen
Tujuan: menghasilkan air umpan dengan
kualitasnya baik, sehingga menghindari fouling
dan umur membran menjadi lama.
caranya
• Menurunan Suspended solid.
• Koloid,
• Logam yang merugikan,
• Mengatur dan mengontrol pH dan temperatur
• Mengontrol zat penyebab kerak
• Mencegah timbulnya lumut pada peralatan.
Langkah awal pretreatmen
Menganalisis kandungan air sumber yang akan
dijadikan umpan, baik kualitas dan kuantitas,
meliputi:
Kekeruhan, warna, suhu, salt densitas index
untuk koloid, pH, koliform,Ca, Mg, Mn, Ba, Sr, Cl,
sulfat, nitrat, amoniak, pospat, F, silika, H2S, CO2
dan TDS
Prinsip pretreatmen
• Didesain untuk air umpan tertentu, baik luas
area maupun tipe yang digunakan
• Pengolahan bisa secara fisik maupun kimia
• Cara fisik : untuk mengatasi permasalahan
pada pipa, pompa fouling, bakteri
• Cara kimia: untuk mengatasi kerak dan
pertumbuhan bakteri pada membran
Jenis pretreatmen
• Filtrasi pasir ; menghilangkan zat padat
• Inhibitor dan kontrol pH: mencegah kerak dan
mengurangi Fe
• Klorinasi : menghilangkan bakteri
Modul hollow fiber dan spiral wound lebih rumit
dibandingkan bentuk tubular dan flat sehingga
pretreatmen dengan bahan kimia lebih
diutamakan.
Bentuk pretreatmen
1. Penghilangan koloid
 ukuran koloid < 1 µm dan
 zat penyebab fouling (melekat pada
membran dan membentuk lapisan yang
dapat merusak membran)
 Jenis materialnya: besi, silika, mangan, clay
 Sulit disaring
 Dihilangkan dengan koagulasi dan flokulasi
• Konsentrasi koloid ditentukan dengan silt
density index (SDI): aliran filtrat terhadap
waktu dalam melewati filter berdiameter 0,45
µm pada tekanan konstan (Wenten, 1990)
t1
P = {1 - t } x 100
2

t1 dan t2 : iterval waktu untuk mendapatkan 500 ml filtrat


• SDI berkisar 5 - 10
2. Penghilangan suspended solid
• Ukuran suspended solid 5 – 30 µm
• Dapat dihilangkan dengan rapid sand dan atau
catridge filter untuk menyaring partikel yang
lolos dari filtrasi
3. Penghilangan kerak
• Penyebab kerak: CaSO4, CaCO3, Mg(OH)2, silika
Penghilangan penyebab kerak
1. penambahan asam (HCl, H2SO4) sehingga
CaCO3 mengendap
2. Softening (resin penukar ion) untuk
menghilangkan kesadahan dan logam berat
3. Penambahan polisulfat/polikarbonat untuk
mencegah pengerakan CaSO4
• Jika konsentrasi CaSO4 tinggi disarankan
ditambahkan heksametafosfat sekitar 2-5 ml/l
untuk mencegah presipitasi, menggunakan
penukar ion atau menurunkan laju recovery
Soal latihan 4
1. Jelaskan apa yang dimaksud desalinasi
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reverse
osmosis
3. Jelaskan manfaat reverse osmosis dalam
berbagai bidang industri
4. Jelaskan pretreatmen dalam pengolahan
membran
• Jawaban diemail terakhir tanggal 6 April 2020
• File diemail dengan diberi nama :
namamhs_NIM
• (contoh : Indahnurhayati_123456789)

Anda mungkin juga menyukai