Anda di halaman 1dari 50

Pengembangan Model

indahpratiwi.ums@gmail.com

1
1. Tahapan Pengembangan
model
 Kriteria memodelkan suatu sistem :
1. Harusmewakili (representasi) sistem
nyatanya
2. Merupakan penyederhanaan dari
kompleksnya sistem, sehingga
diperbolehkan adanya
penyimpangan pada batas tertentu
2
Langkah pengembangan model

3
Tahapan :
1. Definisi masalah
2. Model konseptual
3. Formulasi model
a. Variabel yang dilibatkan
b. Tingkat agregasi dan kategorisasi
c. Perlakuan terhadap waktu
d. Spesifikasi model
e. Kalibrasi model

4
Tahapan :
4. Analisis dan solusi model
a. Ketelitian
b. Validitas
c. Ketetapan (constancy)
d. Ketersediaan taksiran untuk variabel
5. Interpretasi dan implementasi model

5
2. Konsep formulasi model

6
3. Sistem Asumsi
Merupakan pikiran dasar yang digunakan sebagai alasan atau
titik tolak dalam menjelaskan suatu fenomena yang
diyakini kebenarannya.
Chafetz (1978) : sebagai suatu statement yang harus
diterima keberadaannya dan bukan merupakan obyek
untuk di tes kebenarannya secara langsung. Merupakan
perlakuan khusus yang kadang diterima begitu saja.
Memberikan landasan yang kuat mengenai keberadaan
masalah, dasar pemikiran dan perumusan hipotesa.
Suriasumantri (1990), harus mempertimbangkan :
 Relevandengan bidang dan tujuan pengkajian disiplin
keilmuan
 Harus disimpulkan dari keadaan sebagaimana adanya.
7
Syarat asumsi
1. Adanya konsistensi (taat azaz)
2. Adanya relevansi
3. Adanya independensi
4. Adanya ekivalensi
Tahapan asumsi :
1. Identifikasi pelaku
2. Pemunculan asumsi
3. Pembenturan asumsi
4. Pengelompokan asumsi
5. Sintesa asumsi
8
Pengembangan Sistem
Menggunakan
Pendekatan Sistem

9
Kreativitas
 Kreativitas berkaitan tersedianya
informasi, konsep dan pengetahuan
secara terbatas, secara parsial,
sepotong-potong, tidak utuh, dalam
menangani suatu realita tertentu.
 Menemukan hubungan baru, perspektif
baru, kombinasi baru dari sejumlah
gagasan, teori, konsep, algoritma,
metode, teknik, produk, proses,
warna, bantuk, tekstur, aroma, cita-
rasa dll
10
Contoh kreativitas
 Becak motor : ...
 Mesin pencabut bulu ayam : ...
 Permen nano nano : ...
 Shampo three in one : ...
 Bukalapak.com
 Go-Jek

11
Definisi
 Proses kreatif mendayagunakan
wawasan, pengetahuan, imajinasi,
logika, intuisi, kejadian, kebetulan,
evaluasi, konstruktif lingkungan,
rangsangan eksternal
 Untuk mengubah gagasan atau
menghasilkan tambahan gagasan baru
(a) pelarian dari gagasan lama (b)
membuat gagasan baru (Eduardo de
Bono, 1971)

12
Apakah anda kreatif ??
Setiap orang memiliki kemampuan
kreatif tetapi belum berhasil
berperilaku kreatif
Setiap orang dapat dilatih agar lebih
kreatif
13
Dua Pendekatan Kreativitas
1. Sebagai produk dari perilaku
kreatif spt, penemuan baru, teori,
model, algoritma, karya sastra,
musik, mode busana dll
2. Sebagai proses dari perilaku
kreatif, mencakup persepsi,
belajar, berpikir, dan motivasi

14
Tiga Elemen Kreativitas
1. Sensitivitas: kepekaan untuk melihat
adanya persoalan dan menemukan
pemecahannya
2. Sinergi: jika dua buah gagasan atau
lebih dipadukan secara kreatif akan
menghasilkan gagasan baru yang lebih
bermanfaat dari gagasan semula
3. Serendipitas: kemampuan untuk
menangkap relevansi/arti penting dari
kejadian yang secara kebetulan
15
16
Hambatan

a. Perseptual: bentuknya : kekakuan persepsi,


kesulitan menemukan dan mengisolasi
persoalan, penambahan batasan dan
asumsi, tidak mampu menelaah persoalan,
terjebak stereotyping.
b. Emosional: ketakutan untuk melakukan
kesalahan/menghadapi resiko
c. Kultural dan lingkungan: sumber daya,
norma, nilai, keyakinan dalam masyarakat
d. Intelektual dan ekspresi: Perbedaan
intelektualitas dan cara mengekspresikan
diri.
17
Tahapan Proses Kreatif:

 (Evans& Russel, 1992)


1. Persiapan : analisis tugas, mengumpulkan data,
mencari pola, mencoba gagasan, mencari asumsi
2. Frustrasi : terjadi ketika kita tdk mampu
memecahkan masalah, merasa bosan, meragukan
kemampuan
3. Inkubasi : Saat berhenti mencoba, menunda
masalah dan “peti es”
4. Wawasan : Inspirasi, saat menyatukan
kreativitas
5. Mengolah : melibatkan pengujian wawasan dan
mengubahnya
18

Gejala dan Masalah


 Gejala:Kondisi yang memberi tanda
timbulnya sebuah masalah.
 Keputusanyang diambil diginakan untuk
memecahkan masalah bukan untuk
menggeluti gejala
Masalah Sistem
19

1. Perbedaan (gap)
2. Kesukaran atau kesulitan, berupa :
a. ketiadaan sarana
b. mengidentifikasi sifat obyek
c. Menerangkan kejadian tidak terduga
3. Penyebab kemerosotan
4. Situasi yang kacau dan merugikan
5. Misteri yang harus dipecahkan

 Pemodelan diharapkan dapat memecahkan masalah


(memberikan solusi) atau memperkecil kesenjangan
20
Perumusan Masalah
 Suatu tindakan kreatif agar sejauh mungkin satu atau
lebih kondisi tertentu dapat dicapai
 Tiga tahap :
1. penjajagan gejala (pengenalan situasi problematis)
2. identifikasi masalah
3. definisi masalah
 Identifikasi masalah, masalah dapat ditemui pada:
1. literatur
2. seminar, diskusi
3. pernyataan pengambil keputusan
4. pengamatan sepintas dan intuisi
5. pengalaman pribadi
Proses perumusan Masalah

21
Identifikasi masalah
1. Berapa kebutuhan dan keinginan
yang ada (sekarang)
2. Berapa kebutuhan dan keinginan
secara relatif
3. Kebutuhan dan keinginan baru
yang timbul
4. Kebutuhan dan keinginan yang
mungkin timbul di masa depan

22
Definisi masalah
1. Dari arah masalahnya (obyektif)
2. Dari arah pembuat model (analis)
dan pengambil keputusan
a) Biaya yang tersedia
b) Waktu yang dapat digunakan
3. Alat dan perlengkapan yang tersedia
4. Bekal kemampuan teoritis
5. Penguasaan metode yang diperlukan
23
Perumusan Masalah Sistem

24
25

Analisis Masalah
 Menyangkut pemilihan dan pemeriksaan fakta-fakta dan
informasi yang relevan dari yang tidak relevan, kemudian
membuat konseptual yang tepat/model matematis.
 (Ackoff & Sasieni, 1967) Masalah pemodelan menurut
tingkat kesulitan memodelkan sistem :
1. Masalah yang struktur logisnya sederhana dan cukup
transparan dapat diselesaikan dengan pemeriksaan dan
diskusi
2. Masalah yang strukturnya jelas, namun tidak jelas
bagaimana menggambarkannya secara simbolik
3. Masalah yang strukturnya tidak jelas, namun ada
kemungkinan menstrukturkannya melalui analisa data
4. Masalah yang tidak mungkin memisahkanya dari
pengaruh variabel individual, dilakukan eksperimen
5. Masalah yang tidak punya data yang cukup, jadi tidak
dapat dilakukan eksperimen
Perbedaan Hard dan Soft
Sistem

26
Tujuan Dan Kegunaan Pemecahan Masalah

1. Kondisi untuk diperbaiki atau suatu


keadaan yang harus dicapai
2. Populasi terbatas dalam kondisi
yang ada
3. Kerangka waktu pada perubahan
terjadi
4. Jumlah dan arah perubahan yang
diinginkan dalam pengkondisian

27
PENDEKATAN SISTEM
 Merupakan pendekatan terpadu yang memandang suatu
persoalan sebagai suatu sistem, dimana sifat masalahnya
kompleks dan mungkin pula bersifat antar disiplin.
 Menurut Eriyatno (2003), pendekatan sistem adalah
metodologi yang bersifat rasional sampai bersifat intuitif
yang memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu.
 Sistem dapat diartikan keseluruhan interaksi antar unsur
dari sebuah obyek dalam batas lingkungan tertentu yang
bekerja mencapai tujuan (Muhammadi dan Soesilo, 2001).
 Sistem juga dapat diartikan seperangkat elemen yang saling
berinteraksi membentuk kegiatan atau suatu prosedur yang
mencari suatu pencapaian suatu tujuan atau tujuan
bersama-sama dengan mengoperasikan data dan atau
barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan
informasi dan atau energi dan atau barang (Suryadi dan
28

Ramdhani, 2002).
PENDEKATAN SISTEM
 Maksud pendekatan sistem dalam bidang
manajemen adalah untuk :
• Mengembangkan dan mengelola sistem
operasi
• Mendesain sistem informasi dalam proses
pengambilan keputusan (decision making)

29
PENDEKATAN SISTEM
 Karakteristik
permasalahan yang sebaiknya
menggunakan pendekatan sistem:
(1) Kompleks, yaitu interaksi antar elemen cukup
rumit,
(2) Dinamis, faktornya ada yang berubah menurut
waktu dan ada pendugaan ke masa depan
(3) Probabilistik, yaitu diperlukannya fungsi
peluang dalam inferensi kesimpulan maupun
rekomendasi

30
Definisi dan Unsur
Definisi Sistem : Kumpulan obyek-obyek yang saling
berinteraksi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks.

Unsur-unsur utama :
1. Elemen-elemen atau bagian-bagian
2. Adanya interaksi atau hubungan antar elemen-elemen atau
bagian-bagian
3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen atau
bagian-bagian tersebut menjadi satu kesatuan
4. Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir
5. Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks

31
Kerangka Dasar Sistem

32
Kerangka Sistem

33
Hubungan Sub-sistem Seri

34
Hubungan Sub-sistem Paralel

35
Elemen Suatu Sistem Produksi
 Kuantitasdan variabel utama dari sistem
ditunjukkan oleh ukuran tertentu (jumlah,
volume, kg, Rp, dll) pada input atau output
sistem dalam bentuk simbol atau nama.
 Kuantitas
dari input diolah/dianalisis untuk
menghasilkan variabel yang dikehendaki dalam
output

36
Contoh Sistem dan Komponennya
 Sistem : bank
 Entiti : pelanggan
 Atribut : pemeriksaan rekening
 Aktivitas : melakukan deposito
 Kejadian : kedatangan, kepergian
 : jumlah teller yang sibuk,
Variabel status
jumlah pelanggan yang menunggu

37
Perspektif Sistem (1)
1. Perspektif fungsional : mengubah data untuk
mencapai tujuan sistem
2. Perspektif perilaku : pandangan tersendiri
tentang apa yang menjadi sifat temporal atau
kesementaraan sistem yang meyebabkan
perubahan
3. Perspektif informasial : tentang fakta sistem,
definisi dari informasi yang relevan hbungan
antara berbagai potongan informasi yang
penting untuk mencapai tujuan sistem

38
Perspektif Sistem (2)
4. Perspektif lingkungan : faktor relevansi
berkaitan dengan tujuan mempelajari
sistem, faktor signifikansi berkaitan dengan
tingkat agregasi
5. Perspektif performansi : mencakup kriteria
dan indikator keberhasilan, standar numerik
dari kriteria/indikator tersebut

39
Konsepsi Sistem
Elemen sistem : bagian terkecil
sistem yang dapat diidentifikasi
Atribut : ukuran dari
elemen/konsepsi kongkrit dari
elemen

40
41
42
Elemen suatu sistem produksi :
energi, tenaga kerja, mesin/peralatan, bahan baku, barang/produk

43
Perspektif Sistem
Entiti : obyek sistem yang menjadi pokok
perhatian/elemen yang dipentingkan
Atribut : sifat yang dimiliki entiti
Aktivitas : proses yang menyebabkan perubahan
dalam sistem, yang dapat mengubah stribut bahkan
entiti
Status : keadaan entiti dan aktivitas pada saat-saat
tertentu, kumpulan variabel yang penting untuk
menggambarkan sistem pada sembarang waktu,
tergantung tujuan sistemnya
Kejadian : peristiwa sesaat yang dapat mengubah
variabel status sistem
44
Contoh sistem dan
komponennya
Sistem Entiti Atribut Aktivitas kejadian Variabel Status
Bank Pelanggan Pemeroks Melakukan Kedatanga Jumlah teller yang sibuk,
aan deposito n, jumlah pelanggan yang
rekening kepergian menunggu

Kereta Penumpang Asal. Perjalanan Tiba di Jumlah penumpang yang


cepat Tujuan stasiun, menunggu di tiap stasiun,
tiba di jum;ah penumpang yang
tujuan transit

Produksi Mesin Kecepatan Pengelasan, Kerusakan Status mesin (sibuk,


, pengecapan menganggur, rusak_
kapasitas,
tingkat
kerusajan

Ko,unika Pesam Jauhnya, Pengiriman Sampai di Jumlah pesanan menunggu


si tujuan tujuan untuk dikirim
Persedia Gudang kapasitas pengambilan permintaa Level persediaan, pesanan
45
an n yang belum dipenuhi
Keadaan sistem

46
Sistem pengendalian

47
Pendekatan sistem

48
Identifikasi variabel
1. Variabel nominal, ditetapkan berdasar atas proses
penggolongan (klasifikasi) dan identifikasi, bersifat diskrit dan
saling pilah, misal. Jenis pekerjaan, indeks, merek, jenis
produk, jumlah mesin
2. Variabel ordinal, menentukan hubungan yang tersusun antar
obyek atau peristiwa, menyatakan urutan bagi atribut sistem
berdasar jenjang, misal : sikap, pendapat (opini), preferensi,
jabatan
3. Variabel interval, untuk mengatur peringkat atribut
obyek/peristiwa hingga jarak antara angka cocok dengan jarak
atribut obyek/peristiwa pada karakteristik yang diukur, misal :
temperatur udara skala celcius atau fahrenheit
4. Variabel rasio, dalam kuantifikasinya memiliki nilai nol mutlak,
misal : berat badan, panjang
49
Terima kasih
50

Anda mungkin juga menyukai