Anda di halaman 1dari 22

METODOLOGI KEPERAWATAN

NAMA : RIZA RAMADHANI FH


DIII KEPERAWATAN TGKT II
DEFINISI PENELITIAN KUANTITATIF

 Penelitian kuantitatif adalah suatu proses


menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai
alat menganalisis keterangan mengenai apa
yang ingin diketahui.(Kasiram (2008: 149)
dalam bukunya Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif).
ASUMSI PENELITIAN KUANTITATIF

 Penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi


sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim,
2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson, 2005).
 a. Bahwa realitas yang menjadi sasaran
penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan
cenderung bersifat tetap sehingga dapat
diprediksi.
 b. Variabel dapat diidentifikasi dan diukur
dengan alat-alat yang objektif dan baku.
KARAKERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF
 Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana
Sudjana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11;
Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150):
 a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau
top-down), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan
cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk
menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
 b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan
menghundari hal-hal yang bersifat subjektif.
 c. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah
direncanakan.
 d. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun
ilmu nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-
hukum dari generalisasinya.
 e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber
data yang dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai
sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
 f. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan
mengguna-kan alat yang objektif dan baku.
 g. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
 h. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek
penelitian, dalam arti dirinya tidak terlibat secara emosional
dengan subjek penelitian.
 i. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
 j. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-
teknik statistik.
 k. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari
konteks waktu dan situasi.
 l. Penelitian jenis kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah
PROSEDUR PENELITIAN KUANTITATIF

 Penelitian ini dalam pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang


telah direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian
kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut.
 a. Identifikasi permasalahan
 b. Studi literatur.
 c. Pengembangan kerangka konsep
 d. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan
penelitian.
 e. Pengembangan disain penelitian.
 f. Teknik sampling.
 g. Pengumpulan dan kuantifikasi data.
 h. Analisis data.
 i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.
TIPE-TIPE PENELITIAN KUANTITATIF

 Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan


metoda dan rancangan (design) tertentu dengan
mempertimbangkan tujuan penelitian dan sifat masalah yang
dihadapi. Berdasarkan sifat-sifat permasalahannya, penelitian
kuantitatif dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut
(Suryabrata, 2000 : 15 dan Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 69
– 78).
 a. Penelitian deskriptif
 b. Penelitian korelational
 c. Penelitian kausal komparatif
 d. Penelitian tindakan
 e. Penelitian perkembangan
 f. Penelitian eksperimen
METODE PENELITIAN KUANTITATIF

 Metode yang dipergunakan dalam penelitian kuantitatif, khususnya kuantitatif


analitik adalah metode deduktif. Dalam metoda ini teori ilmiah yang telah diterima
kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari kebenaran selanjutnya.
 Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik
(2000: 6) menyatakan bahwa pada dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu
memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan : a) kerangka
pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan
pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun; b) menjabarkan hipotesis yang
merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut; dan c) melakukan verifikasi
terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran pernyataannya secara faktual.
 Selanjutnya Jujun menyatakan bahwa kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses
logico-hypothetico-verifikatif ini pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut (Suriasumantri, 2005 : 127-128).
 a) Perumusan masalah, yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang
jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di
dalamnya.
 b) Penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis yang
merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin
terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk
konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional
berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya
dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan
permasalahan.
 c) Perumusan hipotesis  yang merupakan jawaban sementara atau
dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan
kesimpulan dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
 d) Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang
relevan dengan hipotesis  yang diajukan untuk memperlihatkan apakah
terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak.
 e) Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis
 yang diajukan itu ditolak atau diterima.
 Langkah-langkah atau prosedur penelitian tersebut kemudian oleh
Jujun S. Suriasumantri divisualisasikan dalam bentuk bagan sebagai
berikut:
DEFINISI METODE DESKRIPTIF

 Metode deskriptif dapat diartikan sebagai


prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan keadaan
subjek atau objek dalam penelitian dapat
berupa orang, lembaga, masyarakat dan
yang lainnya yang pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
apa adanya
PENGENALAN METODE SURVEY, KOHORT,
EKSPERIMEN

Metode survey
 Metode penelitian survey atau secara ringkas biasa disebut
metode survey adalah penelitian yang sumber data dan
informasi utamanya diperoleh dari responden sebagai sampel
penelitian dengan menggunakan kuesioner atau angket
sebagai instrumen pengumpulan data.
 Pada umumnya, sampel yang digunakan sebagai unit analisis
adalah individu. Namun demikian, unit lain seperti rumah
tangga, kelompok, perusahaan, sampai negara bisa pula
digunakan sebagai unit analisis. Salah satu yang perlu diingat
dalam penelitian survey adalah penggunaan sampel sebagai
sumber data primer.
Metode penelitian kohort
 Cohort / Kohor
 Studi kohor adalah studi observasional yang mempelajari
hubungan antara paparan dan penyakit dengan memilih
dua atau lebih kelompok studi berdasarkan status paparan
kemudian diikuti (di- follow up) hingga periode tertentu
sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya
kejadian penyakit.
Metode penelitian eksperimen
 penelitian eksperimental dapat dianggap sebagai
metode penelitian untuk menemukan efek terapi
tertentu pada terapi lain dalam kondisi yang
terkendali (Sugiono: 2010).
 Menurut Solso dan MacLin (2002), studi
eksperimental adalah studi yang memanipulasi
setidaknya satu variabel untuk mempelajari
hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian
eksperimental terkait erat dengan pengujian
hipotesis untuk mencari efek, hubungan, dan
perubahan pada kelompok perlakuan.
PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat dari


beberapa segi. Perlu kamu ketahui bahwa kedua metode atau
pendekatan penelitian tersebut tidak selamanya saling
bertentangan satu sama lain. Ada juga beberapa hal juga
memiliki kesamaan atau kemiripan.
1. Desain Penelitian
• Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian
kualitatif sendiri dapat berkembang selama proses penelitian
berlangsung.
• Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis.
Alur dari penelitian kuantatif sendiri sudah direncanakan
sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
2. Analisis Data
• Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian
berlangsung.
• Kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir
sebelum laporan.
3. Istilah Subjek Penelitian
• Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa
disebut dengan narasumber.
• Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa
disebut dengan responden.
4. Cara Memandang Fakta
• Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang
"Fakta/Kebenaran" tergantung pada cara peneliti
menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal
kompleks yang tidak bisa sekedar dijelaskan oleh angka,
seperti perasaan manusia. Penelitian kuantitatif berangkat
dari data yang kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang
dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu teori yang
menguatkan teori yang sudah ada.
• Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang
"Fakta/Kebenaran" berada pada objek penelitian di luar
sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang
ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif
berangkat dari teori menuju data.
5. Pengumpulan Data
• Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu
yang tidak bisa diukur oleh hitam putih kebenaran, sehingga
pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-
dalamnya atas hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian
kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber
yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali
informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
• Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan serangkaian instrumen penelitian berupa
tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan
menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh
banyaknya responden penelitian yang terlibat.
 
6. Representasi Data
• Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti
akan sebuah fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih
banyak mengandung deskripsi.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam
bentuk hasil penghitungan matematis. Hasil penghitungan
dianggap sebagai fakta yang sudah terkonfirmasi. Keabsahan
penelitian kuantitatif sangat ditentukan oleh validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan.
7. Implikasi Hasil Riset
• Kualitatif: Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang
terbatas pada situasi-situasi tertentu. Sehingga, hasil penelitian
kualitatif tidak bisa digeneralisasi dalam setting berbeda.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang
berlaku secara umum (generalized). Kapanpun dan di
manapun, fakta itu berlaku.
8. Macam Metode
• Kualitatif: Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis,
grounded theory.
• Kuantitatif: Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis
jalur, expost facto.
9. Tujuan Penelitian
• Kualitatif: Memperoleh pemahaman mendalam,
mengembangkan teori, mendeskripikan realitas dan
kompleksitas sosial.
• Kuantitatif: Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji
teori, melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti.
10. Jenis Data
• Kualitatif: Deskriptif dan eksploratif
• Kuantitatif: Numerik dan statistik
DAFTAR PUSTAKA
A.buku-buku
 (Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif);
 (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson,
2005)penelitian kuantitatif berdasarkan asumsi;
 (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11;
Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150):
B.undang-undang

c.Sumber Lainnya
(Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson,
2005; dan Kasiram 2008: 149-150): (Suryabrata, 2000 : 15 dan Sudarwan
Danim dan Darwis, 2003 : 69 – 78). (Suriasumantri, 2005 : 127-128).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai