Anatomi Fisiologi Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Muskuloskeletal
SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Oleh : dr. H. Hamdan, MM
ANATOMI FISIOLOGI MUSKULOSKELETAL
Sistem muskuloskeletal terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament,
dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini.
Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan matriks
tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang. Tidak seperti
osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang.
Faktor yang berpengaruh terhadap keseimbangan pembentukan dan
reabsorpsi tulang adalah :
a. Vitamin D
Berfungsi meningkatkan jumlah kalsium dalam darah dengan meningkatkan penyerapan
kalsium dari saluran pencernaan. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan deficit
mineralisas, deformitas dan patah tulang.
b. Horman parathyroid dan kalsitonin
Hormon parathyroid mengatur konsentrasi kalsium dalam darah, sebagian
dengan cara merangsang perpindahankalsium dari tulang. Sebagian respon
kadar kalsiumdarah yang rendah, peningkatan hormone parathyroid akan
mempercepat mobilisasi kalsium, demineralisasi tulang, dan pembentukan kista
tulang. Kalsitonin dari kelenjar tiroid meningkatkan penimbunan kalsium dalam
tulang.
c. Peredaran darah
Pasokan darah juga mempengaruhi pembentukan tulang. Dengan
menurunnya pasokan darah / hyperemia (kongesti) akan tejadi
penurunan osteogenesis dan tulang mengalami osteoporosis (berkurang
kepadatannya). Nekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan
aliran darah.
Kerangka
Extremitas superior
Fisiologi otot
Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan
otot jantung.
Otot polos :
Otot polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh dalam, misalnya pada
dinding usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran
pencernaan, takea, cabang tenggorok, pada muskulus siliaris mata, otot
polos dalam kulit, saluran kelamin dan saluran ekskresi
Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan
otot menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat
suatu rangsang, maka reaksi terhadap berasal dari susunan saraf tak
sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah
kehendak. Jadi bekerja di luar kesadaran kita.
Otot lurik/rangka :
Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi
menggerakkan tulang.
Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut
turut dengan berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di
rangsangan oleh rangsangan daraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik
adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja
menurut kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja
menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap
perangsang cepat tapi tidak tahan kelelahan.
Otot jantung :
Otot jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bentuknya seperti otot
lurik perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung
satu sama lain. Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan
kemauan. Kontraksi tidak di pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk
percepat atau memperlambat kontraksi karena itu disebut otot tak
sadar.
Otot jantung di temukan hanya pada jantung.