Anda di halaman 1dari 11

Strategi Dakwah dan

Perkembangan Islam di
Indonesia
Oleh :
Alfian Dwiki Syahputra (2)
Septina Indy R (30)
Wisnu Murti H F (33)
Masuknya Islam ke
Indonesia
➠ Teori Gujarat (13 M)
Islam dipercaya datang dari wilayah Gujarat, India
melalui peran para pedagang muslim India.
Dasar dari teori ini adalah :
Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa
Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama
melalui jalur Indonesia Cambay/ Campa-Timur Tengah-
Eropa.
Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al
Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
Teori Gujarat bersumber dari Marcopolo dari Venesia
(Italia) yang pernah singgah di Perlak tahun 1292 M.
➠ Teori Makkah (7 M)
Islam langsung dari Timur Tengah melalui jasa para
pedagang arab islam.
Dasar teori ini adalah :
Pada abad ke-7 yaitu tahun 674 M di pantai Barat
Sumatra sudah terdapat perkampungan di Kanton sejak
abad ke-4.
Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab
Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada
waktu itu adalah Mesir dan Makkah. Sedangkan Gujarat
adalah penganut mazhab Hanafi.
Raja – raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al –
Malik, yaitu gelar sultan Mesir.
Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa
abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi
masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu
abad ke-7 dan yang berperan besar terhadap proses
penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
➠ Teori Persia (13 M)
Dibawa oleh peagang asal Persia yang singgah di Gujarat
sebelum ke Nusantara.
Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya
Indonesia, seperti :
Peringatan 10nMuharram atau Asyura atas meninggalnya
Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di
junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat
diperingati tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut.
Sedangkan di Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan
Sufi dari Iran yaitu Al Hallaj.
Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf
Arab untuk tanda-tanda bunyi harakat
Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di
Gresik
Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik.
Strategi Dakwah Islam di Nusantara
Jalur Perdagaangan
Pada taraf permulaan, proses dakwah Islam adalah melalui
jalur perdagangan. Lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 M
sampai ke-16 M membuat pedagang-pedagang Muslim turut
ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri barat,
tenggara dan timur benua Asia. Pada masa itu, pedagang
Muslim yang datang ke Indonesia makin banyak sehingga
akhirnya membentuk pemukiman yang
disebut pekojan (kampung Arab).
Jalur Perkawinan

Melalui jalur perkawinan antara pedagang atau saudagar


dengan wanita pribumi juga merupakan bagian yang erat
berjalinan dengan Islamisasi. Perkawinan merupakan salah
satu saluran Islamisasi yang lebih menguntungkan lagi
apabila terjadi antara saudagar, ulama atau golongan lain,
dengan anak bangsawan atau anak raja dan adipati, karena
status sosial-ekonomi, terutama politik raja-raja, adipati-
adipati, dan bangsawan-bangsawan.
Jalur Tasawuf
Taswuf adalah ajaran untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada
Allah SWT sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar
dengan-Nya. Orang yang ahli dibidang ilmu tasawuf disebut sufi.
Jalur Pendidikan

Setelah kedudukan para pedagang menetap, mereka menguasai


kekuatan ekonomi dibandar-bandar seperti Gresik. Selain menjadi
pusat-pusat  pendidikan, yang disebut pesantren, di Jawa juga
merupakan markas penggemblengan kader-kader politik.
Jalur Politik

Di beberapa daerah di Indonesia, kebanyakan rakyatnya memeluk


Islam setelah penguasa atau rajanya memeluk Islam terlebih dahulu.
Pengaruh politik para raja dan penguasa sangat membantu
tersebarnya islam di Nusantara. Di samping itu, kerajaan yang sudah
memeluk Islam aktif melakukan dakwah kepada kerajaan non-Islam.
Jalur Kesenian

Islamisasi lain yaitu melalui cabang-cabang kesenian. Di antara karya


seni yang terkenal dijadikan alat Islamisasi adalah pertunjukan
wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi minta
agar para penonton mengikutinya mengucapkan Kalimat Syahadat,
yang berarti dengan demikian orang menjadi masuk Islam.
Perkembangan Dakwah Islam di Indonesia

Perkembangan Islam di Sumatera


Sekitar tahun 1440 agama Islam masuk ke
Sumatera Selatan. Mubaligh yang paling berjasa
membawa Islam ke Sumatera Selatan adalah Raden
Rahmat (Sunan Ampel). Arya Damar yang kemudian 
terkenal dengan nama Aryadillah (Abdillah) adalah
bupati Majapahit di Palembang waktu itu. Kemudian
Raden Rahmat (Sunan Ampel) memberi saran
kepada Abdillah agar bersedia menyebarkan agama
Islam di Sumatera Selatan. Atas rahmat dan
petunjuk Allah Swt., saran Raden Rahmat tersebut
dilaksanakan oleh Aryadillah, sehingga agama Islam
di Sumatera Selatan berkembang dengan baik.
Perkembangan Islam di Kalimantan,Maluku, dan
Papua
Di pulau Kalimantan, agama Islam mula-mula masuk di
Kalimantan Selatan, dengan ibukotanya Banjarmasin.
Perkembangan agama Islam di Kalimantan Selatan itu
sangat pesat dan mencapai puncaknya setelah Majapahit
runtuh tahun 1478.
Penyebaran Islam di Kalimantan Timur terutama di Kutai,
dilakukan oleh Dato’ Ri Bandang dan Tuang Tunggang
melalui jalur perdagangan. Kemudian sejak abad ke-15,
Islam telah masuk dan berkembang di Maluku. Pedagang
yang beragama Islam dan para ulama/mubalih banyak
yang datang ke Maluku sambil menyiarkan agama Islam.
Perkembangan agama Islam di papua berjalan agak
lambat. Islam masuk ke Irian terutama karena pengaruh
raja-raja Maluku, para pedagang yang
beragama Islam dan ulama atau mubaligh dari Maluku.
Daerah-daerah yang mula-mula dimasuki Islam di papua
adalah Misol, Salawati, Pulau Waigeo,dan Pulau Gebi.
Perkembangan Islam di Pulau Jawa
Agama Islam masuk ke Pulau Jawa kira-kira pada
abad ke-11 M., yang dibawa oleh para pedagang
Arab dan para mubaligh dari Pasai. Tempat yang
mula-mula dimasuki Islam di pulau Jawa yaitu
daerah-daerah pesisir utara Jawa Timur. Tokoh
terkenal yang berdakwah di Jawa Timur adalah
Maulana Malik Ibrahim. Beliau menetap di Gresik,
kemudian mendirikan pusat penyiaran agama
Islam dan pusat pengajaran. Di Jawa Tengah,
penyiaran Agama Islam berpusat di Demak.
Penyiaran agama Islam di Pulau Jawa dilakukan
oleh para wali yang berjumlah 9 yang dikenal
dengan Wali Songo (Wali Sembilan). Kemudian
murid-murid Wali Songo turut pula menyiarkan
agama Islam ke daerah pedalaman pulau Jawa.
Perkembangan Islam di Sulawesi
Pada abad ke-16 Islam telah masuk ke Sulawesi,
yang dibawa oleh Dato’ Ri Bandang dari Sumatera
Barat. Daerah-daerah yang mula-mula dimasuki
Islam di Sulawesi adalah Goa. Sebelum Islam
datang ke daerah ini penduduknya menganut
kepercayaan nenek moyang. Setelah Dato’ Ri
Bandang berkunjung ke Sulawesi Selatan, Raja Goa
yang bernama Karaeng Tonigallo masuk Islam.
Kemudian atas usul Dato’ Ri Bandang, Raja Goa
berganti nama dengan Sultan Alauddin. Jauh
sebelum Raja Goa ini masuk Islam, para pedagang
telah menyiarkan agama Islam dan banyak
penduduk yang telah menganut agama Islam.
Setelah Sultan Alauddin wafat, beliau diganti oleh
putranya yang bernama  Sultan Hasanuddin.
Ciri Khas Islam di
Nusantara
 Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke
atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas.
Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan
kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang
disebut dengan Mustaka.
 Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan
masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi
dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan
atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan budaya
asli Indonesia.
 Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada
nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro,
Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap
menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan
hari pasaran pada kalender saka juga dipergunakan.
 Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran
tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan
dua aliran seni logam), agar didapat keserasian, ditengah ragam
hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir.

Anda mungkin juga menyukai