Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENELITIAN

“GEJALA SOSIAL PADA PENGAMEN CILIK”

Disusun oleh :

1. Amanda Tasya Kirana X-7(05)


2. Faradillah Dwi Wardani X-7(13)
3. Hikmal Abraar Abyansyah X-7(18)
4. Laurent Venessa Santoso X-7(20)
5. M. Alvin Ikramadiansyah X-7(21)
6. Yustinus Edmonda X-7(36)

SMA NEGERI 7 SURABAYA


TAHUN AJARAN 2017-2018
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
1.2   Tujuan Penelitian
1.3   Sistematika Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN MASALAH


2.1 Teori Kemiskinan
2.2 Macam & Jenis-Jenis Pengamen Jalanan / Artis Penghibur
Jalanan
2.3 Pengamen Jalanan juga Target Operasi Street Crime
2.4 Anak Jalanan, Anak Bangsa
2.5 Metode pnelitian
            2.5.1 Observasi
            2.5.2 Wawancara

BAB III PENUTUP


  3.1 Kesimpulan
  3.2 Saran-saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
            Sebelum terlalu jauh menjabarkan tentang Kehidupan anak jalanan kami ingin
memberitahukan tentang latar belakang,tujuan pembuatan makalah, dan sistematika. Agar
pembaca tahu tujuan dibuatnya laporan ini. Kami hanya manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan, untuk itu jika ada kesalahan kata dari pengetikan laporan ini mohon di maklum.

1.1  Latar Belakang
Salah satu permasalahan sosial yang ada di Indonesia yaitu semakin meningkatnya
jumlah masyarakat miskin di negara ini. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya
jumlah pengemis atau pengamen jalanan, terutama di kota Surabaya. Pengamen jalanan
timbul akibat adanya kemiskinan dan kesenjangan pendapatan di kota ini.
Sesuai dengan tema, kami mendapat topik ”Kehidupan Anak Jalanan.” Dalam
menjalankan observasi dan wawancara untuk makalah ini, kami memilih untuk berfokus
pada pengamen jalanan di bawah umur, karena kami memiliki keprihatinan khusus
terhadap pekerja anak.
Anak adalah harapan masa depan suatu bangsa, tunas yang berpotensi membawa
bangsa ini ke arah yang lebih baik atau bisa juga lebih buruk. Maka dari itu, amat miris
rasanya melihat anak-anak yang hidup mengamen di jalanan, bukannya bersekolah.
Rasanya lebih menyedihkan daripada melihat orang dewasa yang melakukan pekerjaan
serupa. Oleh karena itu kami melakukan observasi dan wawancara terhadap salah satu
pengamen.

1.2  Tujuan Penelitian
Sebelum membahas permasalahan tersebut diatas maka kami memepunyai tujuan
dalam membuat makalah ini sebagai berikut :
         Ingin mengetahui tentang kehidupan anak jalanan khususnya pengamen.
         Ingin mengetahui mengapa mereka harus mencari nafkah seperti itu.
         Ingin memberi solusi kepada mereka tentang kehidupan yang sebenarnya harus mereka
lakukan.

1.3  Sistematika Penelitian
Dalam mengerjakan laporan ini kami mempunyai (3) Bab untuk mempermudah dalam
pengerjaan maklah ini dan terdiri dari beberapa sub diantaranya :

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

            Dalam bab ini kami akan membahas tentang kehidupan anak jalanan khususnya
pengamen jalanan secara rinci agar kami dapat mengetahui bagai mana sebenarnya
kehidupan di jalanan. Dalam bab ini kami juga melakukan observasi ke jalan dan
mewawancarai pengamen jalanan.

2.1 Teori Kemiskinan


Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu
mencukupi kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu. Konsep tentang kemiskinan itu
sendiri menurut Suparlan (1995: xi) kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu
standard tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada
sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan umum yang
berlaku dalam masyarakat bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara tidak
langsung berpengaruh pada tingkat kesehatan, kehidupan moral dan rasa harga diri
mereka yang tergolong orang miskin.

2.2 Macam & Jenis-Jenis Pengamen Jalanan / Artis Penghibur Jalanan


Seperti kita tahu bahwa salah satu rofesi yang paling favorit dijalankan oleh orang-
orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap adalah menjadi pengamen baik secara sendiri-
sendiri maupun berkelompok. Mengamen tidak harus bernyanyi tetapi juga bisa hanya
memainkan alat musik atau hanya bertugas menarik uang receh dari pendengar ngamenan.
Pengamen ada di mana-mana mulai di perempatan jalan raya, di dalam bis kota, di
rumah makan, di ruko, di perumahan, di kampung, di pasar, dan lain sebagainya.
Penampilan pengamen pun macam-macam juga mulai dari tampilan yang biasa saja sampai
penampilan banci / bencong, anak punk, preman, pakaian muslim, pakaian pengemis,
pakaian seksi nan minim, dsb.
Pengamen terkadang sangat mengganggu ketenangan kita akan tetapi mau
bagaimana lagi. Jika mereka tidak mengamen mereka mau makan apa dan daripada mereka
melakukan kejahatan lebih baik mengamen secara baik-baik walawpun mengganggu

Pengamen Cilik / Anak-Anak

Pengamen jenis ini ada yang bagus tetapi ada juga yang sangat tidak enak untuk didengar.

Yang tidak enak didengar inilah yang lebih condong mengemis dari pada mengamen. Akan tetapi

bagaimanapun juga mereka hanya anak-anak bocah cilik yang menjadi korban situasi dari orang-

orang jahat dan tidak kreatif di sekitarnya. Pengamen anak ini ias dipaksa menjadi pengamen oleh

orang tua, oleh preman, dsb namun juga ada yang atas kemauan sendiri dengan berbagai motif.

Sebaiknya JANGAN DIBERI UANG agar tidak ada anak-anak yang menjadi pengamen. Mereka

seharusnya tidak berada di jalanan.

2.3 Pengamen Jalanan juga Target Operasi Street Crime


Para pengamen ini biasanya melakukan kegiatanya dengan menyasar para pelanggan

rumah-rumah makan maupun warung-warung tenda di pinggiran jalan. ''Mereka mengamen tapi

jangan sampai menekan (memaksa) kepada pelanggan meski hanya seribu atau dua ribu rupiah

saja,'' jelasnya.
Keberadaan pengamen memang dinilai cukup meresahkan masyarakat, pasalnya mereka bisa

meminta uang pada orang (pelanggan) yang sama hingga tiga sampai empat kali meski personilnya

(pengamen) beda tetapi alat musik yang mereka gunakan masih sama.

2.4 Anak Jalanan, Anak Bangsa

Saat ini, permasalahan terkait anak semakin banyak dan beragam. Indikasinya adalah

semakin banyaknya anak-anak terlantar dan yatim-piatu yang tidak terurus, pemberdayaan anak-

anak yang tidak pada tempatnya seperti dipekerjakan dengan waktu kerja yang sangat keterlaluan

dan gaji yang tidak masuk akal, dsb. Sedangkan kita semua mengetahui bahwa kehidupan anak-

anak seharusnya diisi dengan bermain, belajar, dan bersuka ria. Begitu juga dengan permasalahan

anak jalanan di perkotaan merupakan suatu hal yang dianggap wajar oleh masyarakat, padahal hal

ini seharusnya merupakan suatu hal yang tidak wajar terjadi. Permasalahan anak jalanan

merupakan salah satu dampak dari kurangnya kesadaran dan kepedulian sosial di masyarakat

terhadap kondisi anak-anak.

Undang-undang dasar mengatur bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara

oleh Negara (pasal 34 ayat 1), namun kenyataannya kemampuan pemerintah tidak sebanding

dengan meningkatnya permasalahan anak, baik secara kuantitas maupun kualitas. Jumlah anak

terlantar (dimana anak jalanan termasuk didalamnya) cenderung semakin meningkat, seiring

dengan permasalahan kemiskinan yang belum dapat diatasi. Data PUSDATIN tahun 2006

menunjukkan bahwa anak terlantar di Indonesia mencapai 2.815.383 jiwa. Karena keterbatasan

pemerintah itulah, peran aktif dari masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan ini sangat

dibutuhkan.

2.5 Metode Penelitian


            Dalam hal ini kami pelakukan penelitian tentang kehidupan anak jalanan atan ANJAL

(Pengamen Cilik) dengan cara riset lapangan,  atau dengan melakukan observasi, wawancara, dan

kepustakaan. Agar kami mendapat pengetahuan yang lebiih dalam membuat laporan ini.

2.5.1 Observasi

            Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung kelokasi, agar data-data yang

diharapkan benar-benar obyektif. Artinya data yang di ambil tidak di buat-buat. Obyek

pengamatannya adalah Ingin mengetahui mengapa para pengamen itu lebih memilih hidup di

jalanan.

2.5.2 Wawancara

            Kami melakukan wawancara kepada sekelompok pengamen yang berada di Bungkul

Surabaya karena kami ingin mengetahui secara langsung bagaimana sebenarnya pengamen jalanan

itu lebih memilih hidup di jalanan. Wawancara ini di lakukan pada waktu Sabtu malam tanggal 28

April 2018 jam 19:27 WIB.

            Adapun laporan yang berhasil kami terima saat kami mewawancarai Kiki “Sang Pengamen

Cilik”

1. Kiki adalah anak dari ibu Siti dan bapak Joko.

2. Kiki anak ketiga dari empat bersaudara.

3. Karena keterbatasan orangtuanya ia memilih untuk mengamen demi mencari uang

tambahan.

4. Rumah Kiki bertepatan dijalan Wonokromo Kali no4.

5. Kiki terpaksa putus sekolah dari SDN Wonokromo III karena tidak punya biaya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Setelah kami melakukan penelitian tentang kehidupan anak jalanan yang di singkat
menjadi  ANJAL khususnya pengamen jalanan ternya pengamen itu terbagi menjadi
beberapa bagian yang di antaranya : Pengamen Baik, Pengamen Tidak Baik, Pengamen
Pengemis, Pengamen Pemalak / Penebar Teror, Pengemen Penjahat, Pengamen Cilik / Anak-Anak.

                Sebagian besar banyaknya para pengamen di picu karena masah ekonomi mereka,

buruknya lapangan pekerjaan di negri ini membuat mereka menjadi pengamen jalanan, orang-

orang menjadi pengamen jalanan ialah orang-orang dari berbagai daerah di indonesia yang sengaja

datang ke kota-kota besar yang mempunyai  niat untuk mendapatkan pekerjaan tetapi kurangnya

lapangan pekerjaan untuk mereka dan skil yang meraka punya pun belum bisa bersaing dengan

yang lain, sehingga mereka putus asa dan memilih menjadi pengamen jalanan sebagai mata

pencarian mereka.

3.2 Saran  saran

                Dalam laporan yang kami dapatkan setelah penelitihan yang bejudul Anak Jalanan atau

ANJAL yang di khususkan ke pada pengamen jalanan cilik kami memiliki dua saran yaitu untuk

para pengamen jalanan dan para masyarakat.

                Untuk Para pengamen jalanan setelah kami melakukan penelitian sebenernya sebagian

besar dari kalian para pengamen jalanan datang ke kota-kota besar tidak mau menjadi pengamen

sebagai pekerjaan sehari-hari, tepapi buruknya lapangan pekerjaan yang membuat kalian menjadi

pengamen jalanan. Untuk itu kami memberi saran kepada kalian kalau memang belum mempunyai

kemampuaan untuk bersaing mendapatkan pekerjaan lebih baik jangan datng dulu ke kota-kota
besar lebih baik bekerja di daearah sendiri pasti orang tua anda lebih bangga dengan anda di 

bandingkan harus datang ke kota dan kehidupan anda menjadi tidak jelas seperti ini.

FOTO KIKI SEDANG MENGAMEN DI DAERAH BUNGKUL


SURABAYA BERSAMA TEMANNYA ANDRE

Anda mungkin juga menyukai