Anda di halaman 1dari 88

PROSES ADAPTASI

PSIKOLOGIS PADA
BUMIL TRIMESTER
I,II,III
ASPEK PSIKOLOGIS
IBU HAMIL
 Yang akan dikemukakan tentang :
Aspek psikologi masa hamil dan adaptasi pada
:
 Triwulan Pertama
 Triwulan kedua
 Triwulan ketiga
Menerima
kehamilan

Langkah pertama dlm beradaptasi thd


peran ibu adlh : Menerima kehamilan
dan
mengasimilasikan status hamil
Kedlm gaya hidupnya. Tingkat
penerimaan dicerminkan dlm kesiapan
ibu dan respon emosionalnya dlm
kehamilannya
* Kehamilan merupakan suatu komitmen tg-
jawab bersama Pasangan namun merencanakan
* kehamilan tidak selalu Berarti menerima
kehamilan .

* Wanita yg siap menerima suatu kehamilan


akan mencari validasi medis ttg
kehamilannya.namun ada yg tidak mau mencari
validasi dg alasan :
Merasa malu , akses, keyankes terbatas, alasan
budaya atau beranggapan mhw hamil merup
Peristiwa yg alami.
 Stlh kehamilan dipastikan
: respon emosi bervariasi
:sgt gembira smp syok,
tdk yakin & putus asa,
atau respon “ suatu hari
nanti tapi tidak sekarang
• Respon psikologi masa
hamil dapat berubah
setiap saat
- Awal hml : bbrp wnt • Hrs sadar adanya
perasaan senang, bahagia, perubahan tsb
siap mjd seorang ibu . • Dpt berikan dukungan ,
Bidan
- Tdk jrg pula merasa perhatian, solusi
khawatir bila tjd mslh dlm
hmlnya, khawatir hilang
kecantikannya, atau khawatir
bayinya tdk normal
 ↑ Ho estrogen progesteron→mual, muntah
pagi hari,lemah,lelah, membesarnya mamae.
 Reaksi psikologis dan emosi timbul pada
beberapa wanita merasa :tdk sehat, membenci
kehamilannya , byk ibu merasa :
 Kecewa
 menolak
 Cemas , sedih
 Perasaan panik
Ibu berharap tdk hamil
TM I
 Pada awal
kehamilanfokus
pikiran ibu pada
dirinya sendiri
 Anak dipandang
sebagai bagian dri
seseorang , & dia
berpikir bahwa
janinnya tdk nyata
selama awal
kehamilannya.
 Gambaran respon terhadap rasa
tidak pasti :
 Selama beberapa minggu awal kehamilan
ibu ragu, apakah ia hamil atau tidak
 Ia menghabiskan banyak waktu untuk
membuktikannya dengan cara :
 Perubahan tubuh diamati dengan cermat
 Mencari tanda –tanda
kehamilan
 Membahas
ketidakpastian dengan
keluarga, teman
tentang kemungkinan
hamil.
 Untuk kepastiannya
mereka melakukan
test kehamilan.
 Reaksi terhadap
ketidak pastian hamil
sangat individual
Ibu dapat saja menjadi
gembira
Ada pula yang merasa
takut terhadap adanya
kemungkinan
kehamilan
Dan mengharap bukan
petunjuk adanya
kehamilan saat ini.
Biasanya mereka
mencari kepastian
dari dokter, bidan
atau perawat dalam
waktu dua belas
minggu pertama
tidak haid dan
mengharap bukan
petunjuk adanya
kehamilan saat ini.
 Gambaran ambivalensi (emosi dan efek
berlawanan timbul bersamaan pada
seseorang, objek/sesuatu.
Ibu dapat saja menjadi sangat gembira
Ada pula yang merasa takut terhadap adanya
kemungkinan kehamilan
Dan mengharap bukan adanya kehamilan saat
ini.
Mereka merasa belum siap
Sekalipun kehamilan diharapkan /
direncanakan seringkali mereka
mengatakan tidak terpikir akan
hamil secepat itu
Mereka sering ingin tidak hamil
sampai tercapai suatu tujuan
tertentu atau bila rencananya
sudah matang
• Beberapa hal yang belum dikletahui ibu :
Apa arti kehamilan, dalam pengertian
terjadinya perubahan dalam kehidupan
Apa yang dapat mereka berikan sebagai hasil
dari kehamilan
Pada kehamilan pertama, seorang ibu
mungkin saja khawatir tentang bertambahnya
tanggung jawab.
 Beberapa ibu akan mencemaskan
kehamilannya a kan mempengaruhi
hubungannya dengan anak yang lain
 Mereka merasa tidak yakin terhadap

kemampuannya sebagai orang tua yang


baik
 Juga mereka mencemaskan kehamilan

akan mempengaruhi hubungannya dengan


suami.
Diri sebagai fokus utama
 Fakus utama hanya pada dirinya dan
bukan pada janinnya
 Respon fisik, seperti mual dan letih
sebenarnya isyarat sesuatu telah terjadi
pada dirinya, walaupun kepastian
tentang janin, belum menentu dan tidak
nyata.
 Berat badan ibu belum bertambah
 Sebenarnya berat badan pertambahan
sebagai penentu janin tumbuh
kembang
 Mereka lebih sering mengatakan “saya
hamil” dari pada “ saya akan
mempunyai anak”
 Perubahan fisik dan meningkatnya
derajat hormonal dapat
menyebabkan emosi menjadi labil
 Mood berubah dengan cepat dari
gembira menjadi mudah tersinggung
 Ibu yang optimis menjadi ingin tidur
 Menunda pekerjaan
 Keadaan perubahan itu
membingungkan pasangan yang ingin
ikut mempertahankan kestabilan
hubungan
 Peran tenaga kesehatan membantu
menerangkan pada pasangan bahwa
perubahan mood merupakan hal yang
normal dan jangan menjadi masalah
yang tidak terselesaikan.
Ilustrasi kehamilan triwulan pertama
Anita berusia 36 tahun. Ia diantar
oleh ibunya (Maryam) untuk
pemeriksaan kehamilan. Saat itu
merupakan kehamilan ke-3 dengan
usia kehamilan 8 minggu. Jeanne
mengatakan kepada Ani (petugas
kesehatan) bahwa :
“ kadang-kadang saya merasa
berlebihan memikirkan tentang
bagaimana saya akan mengasuh
anak yang lain. Jika saya kembali
memikirkan tentang ibu saya
dengan lima anaknya”. Sambil ia
menyentuh tangan ibunya. “Saya
tidak tahu bagaimana ia
melakukan itu”.
Reaksi Maryam, ia melihat kepada
anaknya dengan simpati dengan
menggenggam tangan anaknya.
Reaksi petugas kesehatan, ia
menanyakan : “Apakah Kamu takut,
tidak akan dapat membuktikan
harapanmu untuk menjadi ibu yang
baik sebagai dirimu ?
Anita mengangguk perlahan dan
menjawab: “Ya, saya menyadari,
khususnya pada kehamilan ini, ingi
menjadi seperti ibu saya, tetapi selalu
saya tidak tahu bagaimana caranya”.
Maryam tersenyum, sambil
berkata: “Anita, kamu sudah
melakukan yang lebih baik dari
pada apa yang kamu pikirkan”.
Kemudian Maryam bertanya pada
bidan/ perawat/ petugas kesehatan
yang lain, “Apa yang dapat saya
lakukan untuk membantu anak saya
untuk kepentingan ini.
Respon Psikologi
triwulan kedua
 Konsep abstrak kehamilan menjadi
identifikasi nyata.
Perut membesar
Gerakan janin terasa (quickening) gerakan
ini merupakan peristiwa penting, karena
gerakan janin yang lembut ini bahwa
kehidupan terjadi dalam rahim.
 Dokter atau bidan mendengar denyut
jantung janin.
 Wanita sudah dapat menyesuaikan diri

dengan kenyataan.
 Ia mulai memikirkan, janin merupakan

bagian dari dirinya yang secara


keseluruhan bergantung padanya.
 Sekarang ia mengatakan: “Saya akan

mempunyai bayi”.
 Perubahan Fisik
 Perubahan fisik sudah jelas
 Pada wanita yang mendambakan
kehamilan adanya janin jadi terasa
“nyata” baginya.
Rahim membesar dengan cepat dan
teraba.
BB
Perubahan pada payudara.
JANIN SEBAGAI FOKUS UTAMA
Pada triwulan ini janin sebagai fokus
utama
Ibu hamil biasanya merasa sehat
Ketidak nyamanan pada trimester
pertama biasanya berkurang
Perubahan dari ukuran dirinya tidaklah
merubah kegiatannya.
Wanita ingin memiliki janin sehat
Mencari informasi tentang dietari
Mencari informasi tentang tumbuh
kembang janin
Ia berusaha tetap energik.
 Kebanyakan wanita
menyadari
kemampuannya
melindungi janinnya
yang
dimanifestasikan
dalam bentuk
narsisisme &
introversi.
 Narsisisme & Introversi
Narsisisme
Secara harfiah “cinta
atau jatuh cinta kepada
diri sendiri”
Dalam psikiatri/ psikologi
narsisisme menandakan
keterkaitan minat dan
perhatian pada diri/
tubuh sendiri.
o Narsisisme dimanifestasikan dalam
bentuk:
► Hati-hati memilih baju yang baik untuk
digunakan
► Hati-hati memilih makanan yang dimakan
► Memilih lingkungan yang lebih nyaman
dari sebelumnya
► Mereka lebih mengarahkan perhatiannya
pada kehamilannya
► Mereka dapat ketakutan kalau-kalau
tugasnya dapat membahayakan janin.
 Introversi
o Memikirkan tentang diri sendiri
o Membesarkan kesalahannya
o Membesarkan perasaannya
o Kurang berminat pada dunia luar.
 Kesan tubuh (Body Image) Positif
Dapat menerima perubahan tubuh yang
cepat
Perubahan tubuh menunjukan
pertumbuhan janin, sebagai
kebanggaan diri dan pasangan.
Negatif
Perubahan tubuh
disertai stria kehamilan
dan hiperpigmentasi
Menurunnya daya tahan
tubuh, ketidak
nyamanan pelvis dan
perut bagian bawah.
Perubahan dalam
seksualitas
Ekspresi seksual
slm hamil bersifat
individual, bbrp
pasangan mrsa
puas dg hub seks
mreka,tpi yg lain
mengatakan
sebaliknya.
Perasaan yg beda TM 1 sering
ini dipengaruhi oleh keinginan seks
: faktor fisik, emosi, menurun,
dan interaksi, TM 2 : kombinasi
termasuk takhayul antara perasaan
ttg seks slma masa sejahteranya &
hamil, msalh kongesti pelvis
disfungsi seksual hasrat seks
dan perubahan meningkat
fisik pd mereka TM 3 peningkatan
keluhan somatik
( tbh) & ukuran tbh,
hasrat seks turun.
Rasa takut keguguran dapat
disebabkan menhindari hubungan
seks terutama yang pengalaman
kehilangan kehamilan.
Rasa bersalah berkembang ke
ansietas bila aktivitas seks dikurangi.
 Ilustrasi kehamilan triwulan kedua
Mellisa, hamil 20 minggu dengan anak kedua.
Anak sulungnya (Kelvin) berusia 4 tahun.
Kelvin berbicara tentang kebahagiaan dan rasa
senang terhadap calon adiknya. Belakangan
ini Mellisa memperhatikan Kelvin. “Rupa-
rupanya Kelvin secara bergantian timbul rasa
keingintahuan.
Belakangan ini Mellisa
memperhatikan. “Rupa-rupanya
Kelvin memperlihatkan rasa
keingin tahuan dan kebingungan
secara bergantian, terhadap
perubahan bentuk tubuh ibunya”.
Mellisa mencoba menjelaskan tentang
membesarnya bayi yang ada di dalam
perutnya, namun Kelvin tertawa dan
merasa aneh.
Mellisa membahas masalah Kelvin dengan
petugas (Linda) dan menyatakan bahwa ia
menyadari bahwa Kelvim dapat frustasi
menghadapi perubahan yang akan terjadi
di dalam keluarganya.
Melalui program baru tentang
penyuluhan saudara, petugas
kesehatan melakukan kunjungan
rumah pada Mellisa dan Kelvin.
Petugas kesehatan membantu Kelvin
mendengarkan denyut jantung anak
melalui stetoskop yang diletakkan
diperut ibu.
Ketika Kelvin mendengar denyut jantung
bayi, matanya terbelalak dan mulutnya
terbuka.
Kelvin berkata: “Ibu, saya mendengar adik
kecilku dalam perutmu”.
Mellisa tersenyum dan menanyakan pada
petugas:”Apa yang saya harus lakukan
untuk mempersiapkan Kelvin selama
menunggu kelahiran bayi ?
Respon psikologi triwulan ketiga

Calon ibu sudah menyesuaikan diri


Kehidupan psikologik-emisional
dikuasai oleh perasaan dan pikiran
mengenai persalinan yang akan
datang
Pikiran dan perasaan akan tanggungn
jawab sebagai ibu yang akan
mengurus anaknya
Bermacam penjelmaan dapat terjadi
 Semula menolak kehamilan- sekarang
menunjukan sikap positif dan menerima
kehamilan
 Semula jarang memeriksa kehamilan-
sekarang lebih teratur dan mendaftarkan
untuk bersalin
 Persiapan perawatan bayi sudah disiapkan
di rumah.
Ada dua golongan wanita yang perlu
mendapat perhatian, karena diliputi
rasa takut
> Wanita dengan pengalaman tidak
menyenangkan dalam kehamilan/
persalinan sebelumnya & primigravida
yang mendengar pengalaman
menakutkan? Mengerikan dari wanita
lain.
> Multipara lanjut usia, kehamilan &
persalinan normal & lancar. Kecemasan
khawatir bukan pada dirinya tetapi pada
janin dan anak yang lain. Siapa yang
akan mengurus mereka bila terjadi apa-
apa dengan dirinya waktu melahirkan.
> Pada kedua keadaan ini penting
pengertian dari dokter, bidan dan
keluarga.
Pendekatan psikologis yang tepat
Kepercayaan pada dokter dan bidan
akan meringankan beban
penderitaannya
Menyelamatkan ibu dan bayi
Kerentanan
Kerentanan meningkat pada triwulan
ketiga t.u ham 7 bulan
Sering merasakan bayi yang amat
berharga dapat saja hilang/
mengalami hal buruk bila tidak
dilindungi sepanjang waktu.
Fantasi / mimpi buruk tentang
janinnya – jadi sangat berhati-hati
Menghindari tempat ramai oleh
karena tidak mampu melindungi
janinnya
Meningkatnya kebutuhan akan
ketergantungan
Merasakan sangat mendambakan
suaminya
Meningkatnya kebergantungan pada
pasangan pada akhir-akhir minggu
kehamilan
Dalam sehari dapat berulang-ulang
menelpon suami
Meningkatnya kebutuhan cinta dan
perhatian pasangan.
Butuh kepastian dukungan dan
kemampuan pasangan – agar merasa
lebih mantap akan kemampuannya
Mengharapkan pasangan mengerti
perasaannya – mereka jadi m,arah
kalau pasangan tidak menunjukan
rasa simpati.
Persiapan untuk melahirkan
Secara bertahap perasaan rentan akan
menurun sesuai dengan situasinya
Janin bertumbuh terus dan
pergerakannya tidak lagi lembut:
mendorong – menyodok – menendang
– merupakan ekspresi gangguan bayi
terhadap kondisi sesak dan aktivitas
meningkat.
Hubungan antara ibu dan janin berubah –
pengertian bayi bukan bagian dari dirinya –
sesuatu yang ada di dalam – walaupun
saudara terpisah tetapi ia merasa lebih
akrab
Kebanyakan mereka menyadari
kemampuannya menentukan kapan akan
melahirkan
Mereka memperhatikan tanda-tanda
persalinan yang diberi dari kelas
pendidikan persalinan, menanyakan
teman, keluarga yang pernah bersalin.
Banyak pasangan merasa cemas –
mereka tidak sampai di Rumah Sakit atau
klinik saat melahirkan
Mereka menyadari tentang bagaimana
menangani persalinan
Minggu terakhir kehamilan, kesadaran
akan tanggal perkiraan persalinan mungkin
meningkat didasarkan pengalaman
sebelumnya.
Beberapa ibu merasa ketakutan terhadap
tanggal perkiraan persalinan maupun untuk
melahirkan – ketidak nyamanan terjadi
sampai tepat terjadi persalinan
Selama triwulan ketiga ibu yang
mendambakan dapat mengatakan: “Saya
akan menjadi ibu” – persiapan untuk
janinnya – pakaian – tempat tidur bayi –
membicartakan pembagian tugas rumah
tangga dengan pasangan
Pasangan melengkapi pengetahuan
tentang persalinan.
Ilustrasi kehamilan triwulan ketiga
Tamika dam Rashid mengunjungi ahli
kebidanan setiap minggu
Usia kehamilan Tamika 37 minggu, dari
anak 1
Setelah keadaan kesehatan Tamika
diperiksa, perawat mengatakan kepada
pasangannya bahwa persalinan
dipersiapkan beberapa minggu lebih awal.
Studi kasus
Seorang ibu dtg ke klinik untuk memeriksakan
kehamilannya. Dlm anamnesa ibu menyatakan
bahwa kehamilannya ini memang sdh
direncanakan, ttp ibu kelihatan tdk peduli pada
kehamilannya & tdk pernah mengajukan
pertanyaan ttg bayinya. Ibu mengatakan bahwa
dia merasa lelah dan mual serta mual serta
menginginkan tdk hml pd saat sekarang.
Pertanyaan
Bagaimana kondisi psikologis ibu saat ini ?
Ibu berada pd TM berapa
Apa penyebab keadaan psikologis ini secara fisik
Apa yg anda sarankan pd ibu utk mengatasi
keadaan kehamilannya saat ini ?
Kasus II
 Seorg ibu periksa hml, dlm anamnesa ibu
tampak gembira dan aktif berbicara. Ibu
menyatakan rasa mual sdh bisa diatasi, Ia
merasa senang merasakan gerak bayi
pertama kali, perut ibu sdh tampak
membesar,
 Pertanyaan:
 Bagaiman kondisi psikologis ibu saat ini ?
 Apa penyebab kondisi ibu ini secara fisik?
 Ibu ini hamil TM berapa
 Apa yg disarankan untuk mengatasi
keadaan kehamilannya saat ini?
Kasus III
 Ibu Dona memeriksakan khmlannya pd bidan nanda, dlm
anamnesa ibu menyatakan bahwa perutnya semakin hari smkn
mengeras & sdh sering kenceng banyak gerakan, mudah lelah.
Ibu cemas karena belum siap menerima kehadiran bayinya. Ibu
juga takut dg persalinannya nanti, karena persalinannya yg lalu
(pertama) lama dan sulit
 Tanya :
 Bagaimana kondisi psikologis ibu saat ini dan berada pada hml
TM berapa
 Keadaan fisik apa yg menyebabkan keadaan psikologis ibu spt ini
 Apa yg harus dijelaskan pd ibu dg kondisi psikologisnya
 Apa yg disarankan utk mengatasi kehamilannya saat ini
RASA AMAN DAN NYAMAN SELAMA
KEHAMILAN DAN PASCABERSALIN

Tingkat kemudahan dan kepuasan pada


seseorang yang berubah menjadi orang
tua terutama bergantung pada
keberhasilan mereka mengartikan dan
menerima hubungan antar anggota
keluarga
Apabila mereka telah mampu memandang
satu sama lain sebagaimana adanya (dan
bukan sebagai apa yang diinginkan) dan
dapat menerima :
Lanj Rasa aman dan nyaman

 Perbedaan dalam nilai dan tingkah laku


 Dapat bekerja samauntuk membangun
dasar kekatan fleksibel untuk keduanya
 Dapat mengembangkan standar yang
memungkinkan keduanya saling mengerti
 Maka peralihan yang terjadi akan lebih
lancar
Harapan ini merupakan manifestasi keinginan
berbagai rasa yang memang saat – saat itu
memang cenderung meningkat
Harapan itu akan lebih mudah terwujud
apabila ada kesesuaian antara suami istri
Manifestasi kesesuaian terlihat dari perilaku
suami yang membantu sambil menahan diri
untuk tidak mengeluh
Optimalisasi tercapainya harapan RASA
AMAN DAN NYAMAN SELAMA KEHAMILAN
DAN PASCA BERSALIN sangatlah individual
Sibling (Kakak-kakak)

 Respon kakak-kakak atas kelahiran


seorang bayi laki-laki atau perempuan
bergantung kepada umur dan tingkat
perkembangan
 Biasanya balita kurang sadar akan
adanya kelahiran.
 Mereka mungkin melihat pendatang
baru itu sebagai saingan atau mereka
takut akan kehilangan kasih sayang
orang tua
 Tingkah laku negativ mungkin muncul
dan merupakan petunjuk derajat
stress pada anak-anak ini.
 Tingkah laku ini antara lain berupa:
• Masalah tidur
• Peningkatan upaya menarik
perhatian
• Kembali kepola tingkah laku
kekanak-kanakan seperti:
– Ngompol
– Atau mengisap jempol
 Beberapa anak mungkin memperlihatkan
tingkah laku bermusuhan terhadap sang ibu,
terutama bila ibu menggendong bayi atau
memberi makanan
 Tingkah laku ini merupakan manifestasi rasa iri
dan frustasi yang dirasakan anak-anak ini bila
mereka melihat perhatian sang ibu diberikan
kepada orang lain
 Orang tua harus mencari kesempatan-
kasempatan untuk menegaskan kembali kasih
sayang mereka untuk kakak-kakak yang
sedang rapuh ini.
 Anak prasekolah mungkin akan lebih
banyak melihat dari pada menyentuh
 Sebagian besar akan menghabiskan
waktu dekat dengan bayi dan
berbicara kepada ibu tentang bayi ini.
 Lingkungan yang relaks dan biasa
tanpa dibatasi waktu yang akan
mempernudah interaksi anak-anak
yang mudah dengan bayi
 Sang kakak harus diberikan perhatian
khusus oleh orang tua, pengunjung,
dan para perawat yang sepadan
dengan yang diberikan kepada bayi
baru.
• Adaptasi Kakak ( Sibling)
• Balita
• Bagaimana cara kakak menyesuaikan diri
dengan kelahiran bayi akan sangat
bergantung kepada umur dan tingkat
perkembangan anak-anak.
• Anak-anak yang sangat muda, 2 tahun atau
kurang, tidak menyadari perubahan pada
ibunya yang sedang hamil dan tidak
mengerti bahwa akan lahir seorang adik
laki-laki atau perempuan.
Karena balita belum mempunyai
persepsi waktu
Banyak orang tua yang
menangguhkan pemberitahuan
sampai dekat dengan saat kelahiran
Meskipun sulit untuk mempersiapkan
anak yang masih sangat muda untuk
menyongsong kelahiran bayi,
seorang perawat dapat memberikan
saran yang dapat membantu
Pertama, segala perubahan dalam
susunan tidur bersama harus dibuat
beberapa minggu sebelum kelahiran
supaya balita tersebut tidak merasa
disingkirkan oleh bayi yang baru
Kedua, orang tua dapat mempersiapkan
keluarga dan kawan-kawan mereka untuk
menanyakan balita tersebut apakah dia iri
dan menyesali adanya adik, apabila si
balita harus dapat berbagi waktu dan
perhatian dengan si bayi
Hanya apabila si balita merasa aman
terhadap kasih sayang orang tuanya,
baru dapat diharapkan seorang anak
berumur 2 tahun dapat menyongsong
kedatangan “orang lain”
Sangat penting diyakinkan secara
berulang kali yang utama bagi orang
tua adalah kasih sayang mereka
kepada si balita
Dapat diajarkan kepada orang tua untuk
menerima perasaan kuat atau hebat yang
diperlihatkan balita, seperti:
 Marah
 Iri
 Atau kesal
 Tanpa menghakimi
 Dan selalu memperkuat kasih sayang
terhadap anak tersebut
Anak yang lebih tua
Anak yang lebih tua dari 3 sampai 12
tahun,lebih sadar akan perubahan-
perubahan tubuh ibunya dan mungkin
menyadari akan terjadi kelahiran bayi.
Anak-anak ini mungkin akan tertarik untuk
memperhatikan perut ibu, dan merasakan
pergerakan janin.Mereka akan senang
mendengarkan denyut jantung janin, dan
mungkin mempunyai beberapa
pertanmyaan tentang cara bayi dikeluarkan
dari perut
Mereka umumnya mengerti si bayi
akan merupakan adik laki-laki atau
perempuan dan sangat menunggu
kehadiran bayi.
Namun mereka mungkin
mengharapkan bayi yang lahir
langsung sudah dapat dibuat teman
bermain, dan sering kaget melihat
betapa kecil dan tak berdayanya si bayi
Anak yang telah sekolah akan mendapat
keuntungan bila diikut sertakan dalam
persiapan menyongsong bayi
Mereka sring senang mengukur besar dan
perkembangan janin dan mencatat
dikalender
Mereka tertarik untuk mempersiapkan
tempat untuk bayi tidur dan mengumpulkan
barang-barang keperluan bayi.
Anak-anak ini harus diajak untuk
merasakan pergerakan janin, dan
banyak diantara mereka mendekat
keperut ibunya dan berbicara dangan
si janin
Anak-anak yang lebih tua juga
mendapat rasa tentram dan
menikmati waktu bersama orang tua
Anak-anak berumur 3 tahun pun akan
mendapat keuntungan dari kelas-kelas
untuk persiapan sebagai kakak
Mereka diajak untuk membawa boneka
sehingga mereka dapat belajar cara
mengasuh bayi
Kelasd-kelas ini juga merupakan
kesempatan untuk dapat berdiskusi
mengenai perubahan-perubahan dalam
keluarga akibat adanya bayi yang baru
Dalam beberapa keadaan, anak yang
berumur 3 tahun sudah diperbolehkan
hadir saat persalinan
Bila anak yang muda ini akan hadir
untuk peristiwa persalinan, mereka
harus mengikuti kelas yang akan
mempersiapkan mereka untuk
peristiwea tersebut
Seseorang yang sudah dikenal harus
ada hadir untuk dapat menerangkan
apa yang sedang terjadi dan
menenangkan mereka atau
membawa mereka keluar ruangan
kalau mereka takut
Remaja
Respons para remaja juga bergantung
kepada tingkat perkembangan mereka
Ada remaja yang malu karena
kehamilan berarti ada hubungan
seksual antara orang tua mereka
mungkin jijik melihat perubahan fisik
ibu
Banyak remaja yang sangat larut dalam
perkembangan mereka sendiri yang meliputi:
 Pengenduran ikatan kepada orang tua
 Dan menghadapi perkembangan seks
mereka sendiri
 Mereka mungkin tidak peduli terhadap
kehamilan kecuali bila mengganggu kegiatan
mereka sendiri
 Namun ada remaja yang justru menjadi
sangat terlibat dan ingin membantu dengan
persiapan untuk bayi.

Anda mungkin juga menyukai