Anda di halaman 1dari 17

QUALITY COSTS & PRODUCTIVITY:

MEASUREMENT, REPORTING, &


CONTROL
Pengukuran Biaya Kualitas (1)
• Perbaikan kualitas → ↑ profitabilitas dg
cara:
– ↑ Permintaan pelanggan
– ↓ Biaya
• Definisi kualitas:
– Umum: tingkat kesempurnaan
– Operasional: produk/jasa sesuai dg/melebihi
harapan konsumen → kepuasan konsumen
Pengukuran Biaya Kualitas (2)
• Harapan konsumen akan produk/jasa berkualitas
tercermin dlm 8 dimensi kualitas:
– Performance
– Aesthetics
– Serviceability
– Features
– Reliability
– Durability
– Quality of conformance
– Fitness for use
Pengukuran Biaya Kualitas (3)
• Performance → seberapa baik & konsisten
produk berfungsi
• Untuk jasa, performance meliputi 3 hal:
– Responsiveness: kemauan melayani pelanggan dg
cepat & konsisten
– Assurance: pengetahuan, keramahan & kemampuan
meyakinkan & membangun kepercayaan pelanggan
– Emphaty: memberikan perhatian secara individual
kepada pelanggan
Pengukuran Biaya Kualitas (4)
• Aesthetics → tampilan produk, fasilitas,
peralatan, personil, & alat komunikasi serta
jasa pelayanannya
• Serviceability → ukuran kemudahan
pemeliharaan/perbaikan produk
• Features (quality of design) → karakteristik
produk yg membedakannya dg produk
sejenis
Pengukuran Biaya Kualitas (5)
• Reliability → probabilitas produk/jasa
berfungsi spt yg dijanjikan pd jangka waktu
tertentu
• Durability → lamanya produk bisa berfungsi
• Quality of conformance → ukuran kualitas
produk terhadap standar spesifikasi
• Fitness for use → kesesuaian fungsi produk
dg fungsi yg diiklankan
Pengukuran Biaya Kualitas (6)
• Quality of conformance: ukuran kualitas yg paling
sering digunakan → produk/jasa = spesifikasi
• Pandangan terhadap conforming to specifications:
– Traditional view → produk sesuai spesifikasi jika berada
dlm rentang target yg ditentukan
– Robust quality view → produk harus sesuai target, tidak
boleh lebih/kurang dr yg telah ditetapkan
Pengukuran Biaya Kualitas (7)
• Biaya kualitas → terjadi karena ada produk berkualitas
tidak sesuai standar
• Dua jenis biaya kualitas:
– Control cost → timbul utk mencegah/mendeteksi kualitas
rendah → prevention & appraisal costs
– Failure costs → timbul karena ada produk berkualitas rendah
→ internal & external failure costs
Pengukuran Biaya Kualitas (8)
• Prevention costs → mencegah kualitas rendah dlm
produk/jasa yg diproduksi
• Appraisal costs → menentukan produk/jasa sesuai dg
standar yg ditentukan
• Internal failure costs → terjadi ketika produk/jasa tidak
sesuai dg spesifikasi/standar sebelum sampai di tangan
konsumen
• External failure costs → terjadi ketika produk/jasa gagal
memuaskan kebutuhan/keinginan konsumen setelah dibeli
Pengukuran Biaya Kualitas (9)
• Biaya kualitas bisa dibedakan menjadi:
– Observable quality costs → dapat ditelusuri dari
catatan akuntansi perusahaan
– Hidden quality costs → opportunity costs yg
timbul akibat adanya kualitas rendah → sulit
diukur
• Cara mengukur hidden quality cost:
– Multiplier method
– Market research method
– Taguchi quality loss function
Pelaporan Informasi Biaya Kualitas (1)
• Informasi yg diperoleh dari daftar biaya kualitas:
– Besarnya masing2 biaya kualitas → menilai pengaruh
finansial biaya tsb
– Distribusi masing2 biaya kualitas → menilai
penting/tidaknya masing2 biaya tsb
• Pengaruh biaya kualitas secara finansial terlihat
jk ditunjukkan sebagai % dari penjualan
Pelaporan Informasi Biaya Kualitas (2)
• Dua pandangan berkaitan dg pengoptimalan biaya
kualitas:
– Acceptable quality level → traditional view → asumsi
ada trade-off antara control costs dg failure costs sp pada
titik optimal Acceptable quality level (AQL)
– Total quality control → contemporary view →
mengejar zero defects → robust quality model → tidak
ada penyimpangan
• Analisis tren → bandingkan biaya kualitas dg
actual sales & masing2 biaya kualitas per periode
Produktivitas: Pengukuran &
Pengendalian (1)
• Produktivitas berkaitan dg menghasilkan output
secara efisien → mengkaitkan input dg output
• Total productive efficiency:
– Technical efficiency → same output, fewer input or
more output, same input or more output, fewer input
– Input trade-off efficiency → menukarkan input yg
lebih mahal dg yg lebih murah
Produktivitas: Pengukuran &
Pengendalian (2)
• Pengukuran produktivitas:
– Partial productivity measurement
– Total productivity measurement
• Partial productivity measurement:
– Ukur produktivitas tiap input
– Rasio produktivitas = output/input
– Jk diukur dg jumlah fisik → operational
– Jk diukur dalam satuan uang → finansial
– Kebaikan → manajer bisa fokus pd input tertentu, mudah
dimengerti
– Kelemahan → ↑ produktivitas input disebabkan karena ↓
produktivitas input lain
Produktivitas: Pengukuran &
Pengendalian (3)
• Total productivity measurement → ukur produktivitas
semua input pd saat bersamaan
• Ada 2 pendekatan:
– Profile productivity measurement → menghasilkan ukuran
operasional parsial
– Profit-linked productivity measurement → mengkaitkan perubahan
produktivitas terhadap laba
• Profit linkage rule: periode ini, hitung biaya input yg akan
dipakai jk perubahan produktivitas tidak dilaksanakan &
bandingkan biaya ini dg input aktual
• Selisihnya adalah jumlah perubahan laba karena adanya
perubahan produktivitas
Produktivitas: Pengukuran &
Pengendalian (4)
• Rumus:
PQ = Current output/ base-period productivity ratio
PQ dikalikan Current price
• Price recovery component:
– Profit-linked measure menghitung jumlah perubahan laba pada th
dasar ke aktual yg disebabkan perubahan produktivitas →
jumlahnya tidak sama dg perubahan laba
– Price recovery component menghitung selisih antara perubahan
profit total dg profit-linked productivity change
Profile Productivity Measurement
• Data Kankul Company:
2003 2004
Number of motors produced 120,000 150,000
Labour hours used 40,000 37,500
Materials used (kg) 1,200,000 1,428,571

Anda mungkin juga menyukai