Anda di halaman 1dari 37

ِ ‫الر ِح‬

‫يم‬ َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه‬


َّ ‫الر ْح َم ِن‬
ASPEK FIKIH

3.9 Menelaah prinsip-prinsip dan


praktikekonomi dalamIslam
Indikator
3.9.1. Menjelaskan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi
Islam.
3.9.2. Menjelaskan dalil-dalil naṡ tentang prinsip-
prinsip dan praktik ekonomi Islam
3.9.3. Menjelaskan Pengertian Mu’āmalah
3.9.4. Menganalisis Macam-Macam Mu’āmalah
3.9.5. Menjelaskan Rukun dan Syarat Syirkah
3.9.6. Menganalisis Macam-Macam Syirkah
A. Pengertian Muamalah
Muamalah merupakan bagian dari hukum
Islam yang mengatur hubungan antara
seseorang dan orang lain, baik seseorang itu
pribadi maupun berbentuk badan hukum
seperti perseroan, firma, yayasan dan
negara.

Contoh:
Jual beli, sewa menyewa, perserikatan
dibidang pertanian maupun perdagangan,
serta perbankan dan asuransi yang Islami
B. Asas-asas Transaksi Ekonomi dalam
Islam

1. Pihak-pihak yang bertransaksi harus memenuhi kewajiban


yang telah disepakati dan tidak boleh saling
mengkhianati.

‫يمةُ اأْل َْن َع ِام إِاَّل َما ُي ْتلَى َعلَْي ُك ْم‬ ِ


‫ه‬ ‫ب‬ ‫م‬‫ك‬ُ ‫ل‬
َ ‫ت‬
ْ َّ
‫ل‬ ِ ‫ود أ‬
‫ُح‬ ِ ‫يا أ َُّيها الَّ ِذين آَمنُوا أَوفُوا بِالْع ُق‬
َ َْ ُ ْ َ َ َ َ
}1:‫الص ْي ِد َوأَْنتُ ْم ُح ُر ٌم إِ َّن اللَّهَ يَ ْح ُك ُم َما يُ ِري ُد {المائدة‬
َّ ‫غَْي َر ُم ِحلِّي‬
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-
aqad itu. dihalalkan bagimu binatang ternak,
kecuali yang akan dibacakan kepadamu.
(yang demikian itu) dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang
mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang
B. Asas-asas Transaksi Ekonomi dalam
Islam
2. Syarat-syarat transaksi dirancang dan dilaksanakan
dengan penuh tanggungjawab, tidak menyimapang
dari hukum syara’ dan adab sopan santun.
3. Setiap transaksi dilakukan secara sukarela, tanpa
ada paksaan dari pihak manapun.

َ َ‫س ُه ْم بَ ِل اللَّهُ ُي َزِّكي َم ْن ي‬


‫شاءُ َوالَ يُظْلَ ُمو َن‬ ‫ف‬
ُ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ‫ن‬
َ ‫و‬‫ك‬ُّ
‫ز‬ َ ‫ي‬ ‫ين‬ ِ َّ‫أَلَم َتر إِلَى ال‬
‫ذ‬
َ َُ َ ْ
} 29 :‫ساء‬ ‫{الن‬
ّ ‫ال‬
َ ‫ي‬ِ‫فَت‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu;
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.(Q.S. An-Nisa:29)
B. Asas-asas Transaksi Ekonomi dalam
Islam
4. Setiap transaksi dilandasi niat yang baik dan ikhlas karena
Allah, sehingga terhindar dari penipuan, kecurangan, dan
penyelewengan.
“Nabi Muhammad SAW melarang jual beli yang
mengandung unsur penipuan (HR. Muslim)
5. Adat kebiasaan atau ‘urf yang tidak menyimpang dari
syara’, boleh digunakan untuk menentukan batasan dalam
transaksi.

}‫احْل الَ ِل {رواه السريطي‬


ِ
‫ب‬ ‫ل‬
ََ‫ط‬ ‫يِف‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫ن‬ِْ ٌ‫العِبادةُ ع ْشرةٌ اَجز ٍاء تِسعة‬
‫م‬
َ ْ َ َ ْ َْ َ َ َ َ
“Ibadah itu terdiri dari sepuluh bagian,sembilan
bagian daripadanya terdapat pada mencari
rezki yang halal” (HR.As-Sayuti)
C. Macam macam muamalah
1. Jual Beli
a. Pengertian, Dasar Hukum, Hukum Jual Beli
Jual beli ialah persetujuan saling mengikat
antara penjual (yakni pihak yang
menyerahkan/menjual barang) dan pembeli
(sebagai pihak yang membayar/membeli
barang yang dijual).

)‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َع ْن َب ْي ُع الْغَ َرِر(رواه مسلم‬


َ ‫نَ َهى النَّبِ ُّي‬
Artinya:
“Nabi Muhammad SAW telah melarang jual
beli yang mengandung unsur penipuan.”
C. Macam macam muamalah

b. Rukun dan Syarat Jual Beli


 Orang yang melakukan akad jual beli (penjual dan
pembeli). Syaratnya:
 Berakal
 Balig
 Berhak menggunakan hartanya.
 Sigat atau ucapan ijab dan kabul.
 Barang yang diperjualbelikan.syaratnya:
 Barang halal
 Ada manfaatnya.
 Barang ada di tempat, atau sudah tersedia ditempat
lain.
 Milik si penjual atau berada di bawah kekuasaannya.
 Zat, bentuk, kadar dan sifatnya diketahui kedua pihak
C. Macam macam muamalah

 Nilai barang yang dijual (berupa uang).


Syaratnya:
Harga jual harus jelas jumlahnya
Nilai tukar barang dapat
diserahkan pada saat transaksi.
Apabila transaksi dengan barter
(Al-Muqayadah), maka tidak boleh
dengan barang yang haram.
C. . Macam macam muamalah
c. Khiyar
Khiyar adalah hak memilih bagi si penjual dan si
pembeli untuk meneruskan jual-belinya atau
membatalkan karena adanya sesuatu hal. Misal
cacat pada barang.
Hukum Islam membolehkan hak khiyar, agar tidak
ada penyesalan. Jika ada penyesalan dalam jual
beli, maka sunah untuk membatalkan, dengan
cara mengembalikan barang kepada penjual.
}‫ال اهللُ َع ْثَرتَهُ َي ْوَم الْ ِقيَ َام ِة {رواه طرباين‬
َ َ‫ال اَ َخاهُ َبْي ًعا اَق‬
َ َ‫َم ْن اَق‬
Barang siapa yang rela mencabut jual
beli terhadap saudaranya, maka Allah
pun akan mencabut kerugiannya
dihari kiamat (HR. Thabrani)
C. . Macam macam muamalah
d. Macam-macam Jual Beli
1). Jual beli yang sah (terpenuhi rukun dan
syaratnya)
2). Jual beli yang tidak sah (tidak terpenuhi rukun
dan syaratnya)
Contoh:
Jual beli sesuatu yang termasuk
najis (bangkai, daging babi)
Jual beli air mani hewan ternak.

ِ ‫صلَّي اهللُ َع ْلي ِه و َسلّم َع ْن َعس‬


‫ب الْ َف ْح ِل‬ َ ُّ ‫َن َهي النّيِب‬
}‫{رواه البخاري‬
َ َ َ
Rasulullah SAW telah melarang
menjual mani hewan(HR. Bukhori)
C. . Macam macam muamalah

Jualbeli anak hewan yang masih


berada dalam kandungan.
‫{رواه‬ ‫صلَّي اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َن َهي َع ْن َبْي ٍع َحبَ ِل احَلَْبلَ ِة‬
َ
ِ ‫اَ َّن رسوَل‬
‫اهلل‬ ُْ َ
}‫البخاري و مسلم‬

Bahwa Rasulullah SAW telah


melarang menjual anak (hewan) yang
masih berada dalam perut induknya
Jual beli yang mengandung
kecurangan dan penipuan
C . Macam macam muamalah

3). Jual beli yang sah tetapi terlarang(fasid),


terlarang karena:
 Merugikan si penjual, pembeli, dan orang lain
 Mempersulit peredaran barang
 Merugikan kepentingan umum.

Contoh:
Jual beli dengan maksud untuk ditimbun
ِ ‫الَ يحْ َت ِك ُر ِاالَّ َخ‬
}‫اط ٌئ {رواه مسلم‬
Tidak akan menimbun barang kecuali orang
yang salah atau durhaka (HR. Muslim)
C. Macam macam muamalah

4).Jual beli Najsyi


Yaitu menawar sesuatu barang dengan maksud
untuk mempengaruhi orang lain agar mau membeli
barang yang ditawarnya, sedangkan yang menawar
barang tersebut adalah teman sipenjual.

ِ ‫َّج‬
}‫ش{رواه مسلم‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ِ
‫ن‬ ‫ع‬ ‫م‬َّ
‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ِ ‫َنهي النَّيِب صلَّي اهلل علَي‬
‫ه‬
ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ُّ َ
Rasulullah SAW melarang jual
beli dengan cara najsyi. (HR.
Bukhori dan Muslim)
C. Macam macam muamalah

5).Monopoli
Yaitu menimbun barang agar orang lain tidak
membeli walaupun dengan melampaui harga
pasaran. Rasulullah SAW melarang jual beli seperti
ini, karena akan merugikan kepentingan umum.
C. .. Macam macam muamalah

2. Simpan Pinjam
Rukun dan syarat utang piutang atau simpan
pinjam meminjam, menurut hukum Islam
adalah:
a. Yang berpiutang dan yang berutang
syaratnya:
1). Sudah baligh dan berakal sehat
2). Yang berpiutang tidak meminta
pembayaran melebihi pokok piutang
3). Peminjam tidak boleh menunda-nunda
pembayaran utangnya.
C . Macam macam muamalah

b. Barang (uang) yang diutangkan atau dipinjamkan


adalah
milik sah dari yang meminjamkan.
Pengembalian utang tidak boleh kurang nilainya.
Disunahkan mengembalikan lebih dari pokok
utangnya.

}‫ضاءً {رواه امحد والرتمذي‬ ِ ِ


َ َ‫خيَ ُارُك ْم اَ َحاسنُ ُك ْم ق‬
“Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang
yang membayar utangnya dengan lebih baik” (HR.
Ahmad dan Tirmizi)
C . Macam macam muamalah

3. Ijarah
a. Pengertian
Menurut bahasa Ijarah berarti upah, sewa,
jasa atau imbalan
Mazhab Syafi’i mendefinisikan Ijarah sebagai
transaksi dengan imabalan tertentu
b. Dasar Hukum Ijarah
}‫عُرقَهُ {رواه ابويعلي وابن ماجهوالطربين والرتمذي‬
‫ف‬
َّ ِ‫ط اْالَ ِجْير َقْبل اَ ْن جَي‬
ُ ‫اُ ْع‬
ُ َ َ
“Berikanlah upah/jasa kepada orang yang
kamu pekerjakan sebelum kering
C. Penerapan Transaksi Ekonomi
dalam Islam

c. Macam-macam Ijarah

1). Ijarah yang bersifat manfaat.


Seperti: sewa-menyewa rumah, toko,
kendaraan dan aneka busana, dll.

2). Ijarah yang bersifat pekerjaan dengan


cara mempekerjakan seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan.
Misal: pembantu rumah tangga, buruh
bangunan, tukang jahit dan tukang
sepatu.
C. .. Macam macam muamalah

d. Rukun dan Syarat Ijarah

Rukun Ijarah

1) Orang yang berakad


2) Sewa/ imbalan
3) Manfaat
4) Sigat atau ijab kabul
C. . Macam macam muamalah

d. Rukun dan Syarat Ijarah

Syarat Ijarah
1) Kedua orang yang bertransaksi balig dan berakal
sehat.
2) Kedua belah pihak bertransaksi dengan kerelaan.
3) Kondisi barangnya diketahui dan bermanfaat bagi
penyewa.
4) Objek ijarah bisa diserahkan dan dipergunakan
secara langsung dan tidak cacat.
5) Objek ijarah merupakan sesuatu yang dihalalkan
syara’
C. . Macam macam muamalah

d. Rukun dan Syarat Ijarah

Syarat Ijarah

6) Hak yang disewakan tidak termasuk suatu


kewajiban bagi penyewa.
7) Objek ijarah adalah sesuatu yang biasa disewakan.
8) Upah/ sewa dalam transaksi ijarah harus jelas
C. . Macam macam muamalah

e. Sifat Akad/ Transaksi Ijarah

Jumhur ulama berpendapat bahwa


akad/transaksi ijarah bersifat mengikat,
kecuali ada cacat, atau barang tersebut tidak
bisa dimanfaatkan.
Karena bersifat mengikat, kematian salah
satu pihak yang menyewakan atau penyewa,
tidak membatalkan ijarah.
Manfaat dari sewa menyewa termasuk harta
yang bisa diwariskan.
C. Penerapan Transaksi Ekonomi
dalam Islam

f. Tanggung Jawab Orang yang Diupah/


Digaji

Ijarah yang berupa pekerjaan, apabila orang


yang dipekerjakan itu bersifat pribadi, maka
seluruh pekerjaan yang ditentukan untuk
dikerjakan menjadi tangung jawabnya.
Ulama fikih sepakat, apabila objek yang
dikerjakan rusak ditangan pekerja bukan
karena kelalaiannya dan tidak ada unsur
kesengajaan, maka pekerja tidak dapat
dituntut ganti rugi.
D. Rukun dan Syarat Syirkah
1. Syirkah
Syirkah yaitu persekutuan antara dua
orang atau lebih yang bersepakat untuk
bekerjasama dalam suatu usaha, yang
keuntungan atau hasilnya utuk mereka
bersama.
Syirkah yang sesuai syara’ bertujuan untuk
kesejahteraan bersama merupakan salah
satu bentuk ta’awun
dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
ِ ‫و‬tolong-menolong
2 :‫ان {المائدة‬ ‫د‬
ْ ‫ْع‬
‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ ِ
‫م‬ ‫ث‬
ْ ِ
‫إل‬‫ا‬
ْ ‫ى‬َ‫ل‬‫ع‬ ُ ‫او‬‫ع‬‫ت‬َ ‫ال‬
َ ‫و‬ ‫ى‬‫و‬‫ق‬ْ ‫الت‬
َّ ‫و‬ ‫ر‬
ِّ ِ
َ َ َ َ َ َ ‫َوَت َع َاونُوا َعلَى الْب‬
‫وا‬ ‫ن‬
}jangan
َ ُ َ dalam berbuat
dosa dan pelanggaran.
{Q.S. Al-Maidah:2}
D Rukun dan Syarat Syirkah

Syirkah yang sesuai dengan ketentuan Syara‘ :

Syirkah tersebut dilaksanakan dengan niat ikhlas


karena Allah,
Sabar,
Tawakal,
Jujur,
Saling percaya antara sesama anggota syarikat,
Bersih dari unsur-unsur kecurangan atau
penipuan
D. Macam-macam Syirkah
a. Syarikat harta (syarikat ‘inan)
Yaitu akad dari dua orang atau lebih untuk
bersyarikat pada harta yang ditentukan dengan
maksud untuk memperoleh keuntungan.

Rukun Syarikat Harta:


 Sigat atau lafad akad (ucapan perjanjian)
 Anggota Syarikat (balig, berakal sehat,
merdeka, tidak dipaksa)
 Pokok atau modal dan pekerjaan
D. Macam-macam Syirkah
Bentuk Syarikat Harta Zaman Modern

• Firma, Yaitu persekutuan antara dua orang atau


lebih untuk mendirikan perusahaan bersama yang
bertanggung jawab bersama-sama terhadap
perusahaan.

• CV (Comanditaire Venootschaf) yaitu perluasan


dari Firma, dimana ada anggota yang hanya
menyertakan modal saja dan tidak bekerja
didalamnya.

• PT (Perseroan Terbatas), yaitu bentuk perusahaan


yang modalnya terdiri dari saham-saham yang
memiliki harga-harga nominal tertentu.
D. Macam-macam Syirkah
b. Syarikat Kerja
Yaitu gabungan dua orang atau lebih untuk
bekerja sama dalam suatu jenis perusahaan dan
pembagian keuntungan dibagikan sesuai
dengan perjanjian.

Manfaat Syarika Kerja:


 Menjalin hubungan persaudaraan
 Memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
kesejahteraan.
 Menyelesaikan pekerjaan besar bersama
untuk kepentingan umat manusia
 Melahirkan kemajuan dalam segala bidang.
D. Macam-macam Syirkah
2. Mudarabah (Qirad)
Mudarabah yaitu pemberian modal dari pemilik
modal kepada seseorang yang akan
memperdagangkan modal dengan ketentuan
bahwa untung rugi ditanggung bersama sesuai
dengan perjanjian.

Hukum mudarabah adalah mubah (boleh)


sesuai dengan Firman Allah:

ِ ‫الت ْقوى والَ َتعاونُوا َعلَى اْ ِإلثْ ِم والْع ْدو‬


‫ان‬ ِ
}2 :‫{المائدة‬ َ ُ َ َ َ َ َ َّ ‫َوَت َع َاونُوا َعلَى الْب ِّر َو‬
dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran.
{Q.S. Al-Maidah:2}
D. Kerja Sama Ekonomi dalam
Islam
Rukun Mudarabah (Qirad)

• Muqrid (pemilik modal) dan Muqtarid (yang


menjalankan modal) : balig, berakal sehat,
dan jujur
• Modal hendaknya diketahui jumlahnya dan
tunai.
• Jenis Usaha dan Tempatnya sebaiknya
disepakati bersama.
• Besarnya keuntungan hendaknya sesuai
dengan kesepakatan diawal akad.
• Muqtarid hendaknya jujur dan menggunkan
modal atas izin muqrid.
D. Kerja Sama Ekonomi dalam
Islam
3. Muzara’ah, Mukhabarah, dan Musaqah

(1). Muzara’ah dan Mukhabarah


Muzara’ah ialah paruhan hasil sawah
antara pemilik dan penggarap, benihnya
berasal dari pemilik sawah. Jika benihnya
dari penggarap disebut Mukhabarah.

Muzara’ah dan Mukhabarah merupakan


kerja sama dibidang pertanian yang
dibolehkan dalam Islam, sesuai dengan syara ’
dan pelaksanaannya tidak ada unsur
kecurangan dan pemaksaan.
D. Kerja Sama Ekonomi dalam
Islam
Rukun dalam Muzara’ah dan Mukhabarah

• Kedua pihak sudah balig, berakal sehat,


amanah.
• Sawah yang digarap betul-betul milik orang
yang menyerahkan sawahnya untuk digarap.
• Hendaknya ditentukan lamanya masa
penggarapan
• Besarnya paruhan antara kedua belah pihak
ditentukan berdasarkan musyawarah antara
keduanya.
• Kedua belah pihak hendaknya menaati
ketentuan-ketentuan yang telah mereka
sepakati bersama
D. Kerja Sama Ekonomi dalam
Islam
(1). Musaqah
Musaqah ialah paruhan hasil kebun antara
pemilik dan penggarap, besar bagian masing-
masing sesuai dengan perjanjian pada waktu
akad.

‫ج‬‫ر‬ ‫خ‬
ْ ‫ي‬ ‫ا‬‫م‬ ٍ ‫شر‬
‫ط‬ َ ِ
‫ب‬ ‫ر‬‫ي‬ ‫خ‬
َ ‫ل‬ ‫َه‬
ْ ‫أ‬ ‫ل‬‫ام‬‫ع‬َ ‫م‬َّ
‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ِ ‫ضي اهلل َع ْنهما اَ َّن النَّبِ َّي صلَّي اهلل َعلَي‬
‫ه‬ ٍ ‫َع ِن ابْ ٍن ُعمر ر‬
ْ
ُُ َ َ ْ َ َ ََ َ ََ ْ ُ َ ِ ُ
َ ِ ُ َ َ ََ
ٍ
}‫م ْن َها م ْن ثَ َمر اَ ْو َزْر ٍع {رواه مسلم‬

“Dari Ibnu Umar: Sesungguhnya Nabi SAW telah


menyerahkan kebun miliknya, kepada penduduk Khaibar
agar dipelihara oleh mereka dengan perjanjian, mereka
akan diberi sebagian dari hasilnya baik dari buah-buahan
atau hasil tanaman (palawija)” (HR. Muslim)
D. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam

4. Sistem Perbankan yang Islami


Sistem perbankan yang islami maksudnya
adalah sistem yang sesuai dengan ajaran Islam
yang bersumber kepada A-Qur’an dan Hadits.
Bank Islam Adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-
jasa lain dalam lau lintas pembayaran, serta
peredaran uang yang pengoperasiannya
disesusaikan dengan prinsip syariat Islam.
D. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam

Perkembangan Dunia Perbankan Islam


Mesir telah mendirikan bank Islam (Bank
Nasional Nasser tahun 1971).
Dubai, Bank Islam Dubai pada tahun
1975.
Jedah, Saudi arabia, Islamic Development
Bank yang didukung oleh 40 Negara
Muslim tanggal 20 Oktober 1975
Bank Islam di Indonesia didirikan atas
prakarsa Majelis Ulama Indonesia (MUI)
diberi nama Bank Muamalat Indonesia,
mulai beroperasi 1 Mei 1992
D. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam

5. Sistem Asuransi yang Islami


Asuransi menurut bahasa berarti
pertanggungan (At-Ta’min). Sedangkan
menurut istilah yaitu akad atau perjanjian
antara penanggung (perusahaan asuransi) dan
mempertanggungkan sesuatu (peserta
perusahaan asuransi)

Asuransi muncul kira-kira pada abad ke-14


Ulama fikih sepakat bahwa asuransi
dibolehkan dengan catatan cara kerja sesuai
dengan ajaran Islam, yaitu ditegakkannya
prinsip keadilan, dihilangkannya unsur
untung-untungan, perampasan hak dan
kezaliman serta bersih dari riba.
D. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam

Prinsip Asuransi Islam


Ta’awun

ِ ‫الت ْقوى والَ َتعاونُوا َعلَى اْ ِإلثْ ِم والْع ْدو‬


:‫ان {المائدة‬ ِ
َ ُ َ َ َ َ َ َ ‫َوَت َع َاونُوا َعلَى الْب‬
َّ ‫و‬ ‫ر‬
ِّ
}2
dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran.
{Q.S. Al-Maidah:2}

Anda mungkin juga menyukai