Demam thypoid atau enteric fever adalah penyakit infeksi akut yang biasanya
mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu
minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan keasadaran. Demam
thypoid disebabkan oleh infeksi salmonella typhi. (Lestari Titik, 2016).
ETIOLOGI
Penyebab utama demam thypoid ini adalah bakteri
samonella typhi. Bakteri salmonella typhi adalah
berupa basil gram negatif, bergerak dengan rambut
getar, tidakberspora, dan mempunyai tiga macam
antigen yaitu antigen O (somatik yang terdiri atas zat
kompleks lipopolisakarida), antigen H (flegella), dan
antigen VI.
1. Kloramfenikol
2. ampisilin
3. Amoksisilin
4. Kotrimoksasol
5. Ceftriakson
6. Pada kasus yang diduga mengalami MDR, maka
pilihan antibiotika adalah meropenem, azithromisin,
dan fluoroquinolon
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Demam Thypoid
1. Identifikasi, sering ditemukan pada anak berumur diatas satu tahun.
2. Keluhan utama, tidak enak badan, lesu, nyeri kapala, pusing dan kurang
bersemangat, serta nafsu makan kurang (terutama selama masa inkubasi).
3. Pemeriksaan fisik
Kepala : Melihat kebersihan kulit kepala, distribusi rambut merata dan
warna
rambut.
Wajah, melihat ke semetrisan kiri dan kanan.
Mata, terlihat sklera putih, konjuntiva merah muda, dan reflek pupil
mengecil ketika terkena sinar.
Mulut, terdapat napas yang berbau tidak sedap serta bibir kering, dan
pecah-pecah (ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor, sementara
ujung dan tepinya berwarna kemerahan dan jarang disertai tremor.
Leher, tidak adanya distensi vena jugularis.
Abdomen, dapat ditemukan keadaan perut kembung. Bisa terjadi
konstipasi, atau mungkin diare atau normal.
Hati dan limfe membesar disertai dengan nyeri pada perabaan.
Ektermitas, pergerakan baik antara kiri dan kanan.
Integumen, akral teraba hangat dan terdapat pada punggung
Pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan darah tepi terdapat gambaran leukopenia,
1. Hipertermia berhubungan dengan proses NOC (Nursing Outcome NIC (Nursing Intervention Classification) :
penyakit. Classification) : Kaji warna kulit 1.2. Monitor suhu
Batasan karakteristik: Kriteria hasil : tubuh minimal tiap 2 jam.
Konvulsi Suhu tubuh dalam rentang Monitor TD, N dan RR.
Kulit kemerahan normal, antara 36,5 - 37,5 Identifikasi adanya penurunan tingkat
Peningkatan suhu tubuh di atas derajat celsius. kesadaran.
kisaran normal. Nadi dan pernafasan dalam Tingkatkan intake cairan dan nutrisi.
Kejang rentang normal. Beri kompres hangat pada sekitar axilla
Takikardi Tidak ada perubahan warna dan lipatan paha.
Takipnea kulit dan tidak ada pusing Beri pakaian yang tipis dan menyerap
Kulit terasa hangat. keringat.
Kolaborasi pemberian oabt antiperetik
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen NOC (Nursing Outcome NIC (Nursing Intervention
pencedera fisiologis. Classification) : Kriteria Classification) :
Batasan karakteristik : hasil : Lakukakan pengkajian nyeri
Perubahan selera makan. Mampu mengontrol secara komprehensif termasuk
Perubahan tekanan darah nyeri lokasi, karakteristik, durasi,
Perubahan frekuensi pernafasan. Melaporkan nyeri frekuensi, kualitas dan faktor
Perilaku distraksi (berjalan berkurang dengan presipitasi.
mondar-mandir). menggunakan Observasi reaksi non verbal dari
menegemen nyeri. ketidaknyamanan.
Mampu mengenali nyeri. Gunakan komunikasiterapeutik
Menyatakan rasa nyaman untuk mengetahui pengalaman
setelah nyeri berkurang. nyeri pasien.
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan.
Ajarkan tehnik non farmakologi.
Kolaborasi pemberin obat
analgetik.
3. Defisit nutrisi NOC (Nursing NIC (Nursing Intervention
berhubungan dengan Outcome Classification) :
ketidakmampuan Classification) : Kaji adanya alergi
mengabsorbsi nutrisi Adanya makanan.
Batasan karakteristik : peningkatan Monitor adanya
Nyeri abdomen berat badan. penurunan berat badan.
Menghindari Mampu Monitor interaksi anak
makanan. mengidentifikasi dengan orang tua.
Diare kebutuhan Monitor kulit kering,
Bising usus hiperaktif. nutrisi, tidak ada turgor kulit.
Kurang minat pada tanda malnutrisi. Catat jika ada mual dan
makanan. Tidak terjadi muntah.
Membran mukosa penurunan berat Anjurkan makan sedikit
pucat. badan berarti. tapi sering
Cepat kenyang setelah Kolaborasi dengan ahli
makan gizi untuk menentukan
Kelemahan otot jumlah kalori dan
menelan. nutrisi yang
Kelemahan otot dibutuhkan.
mengunyah.
4. Konstipasi berhubungan NOC (Nursing NIC (Nursing Intervention
dengan ketidakcukupan Outcome Classification) :
asupan cairan. Batasan Classification) : Identfikasi faktor
karakteristik : Mempertahankan penyebab dari
Nyeri abdomen bentuk feses konstipasi.
Anoraksia yang lunak 1-3 Monitor bising usus.
Perubahan pada pola hari. Monitor feses,
defekasi. Bebas dari frekuensi, konsistensi
Rasa rektal penuh. ketidaknyamanaa dan volume.
Feses keras dan n dari konstipasi. Anjurkan
berbentuk. Feses lunak dan klien/keluarga untuk
Masa abdomen yang berbentuk. mencatat warna,
dapat diraba. Mengidentifikasi volume, frekuensi dan
Perkusi pekak. indikator untuk konsistensi tinja.
Nyeri saat defekasi. mencegah Kolaborasi pemberian
Bising usus hipoaktif. konstipasi. obat laktasif.
Mengejan pada saat
defekasi.
5 Cemas berhubungan NOC (Nursing NIC (Nursing Intervention
dengan perpisahan Outcome Classification) :
dengan orang tua, Classification) : a. Gunakan pendekatan
lingkungan asing, Anak istirahat yang menenangkan.
prosedur-prosedur dengan tenang b. Pertahankan sikap yang
tindakan. Anak tenang dan
Batasan karakteristik : mendiskusikan menyakinkan.
Gelisah prosedur dan c. Jelaskan prosedur dan
Melihat sepintas aktivitas tanpa aktivitas kain sebelum
Kontak mata yang adanya memulai.
buruk kecemasan d. Jawab pertayaan dan
Ketakutan jelaskan tujuan
Berfokus pada diri aktivitas.
sendiri e. Anjurkan orang
Peningkatan terdeekat bagi anak
kewaspadaan untuk tetap bersama
Wajah tegang anak sebanyak
Gemetar mungkin.
Penigkatan keringat f. Memenuhi kebutuhan
Jantung berdebar bermain.
6 Resiko kekurangan OC (Nursing NIC (Nursing Intervention
volume cairan Outcome Classification) :
berhubungan dengan Classification) : Kaji status cairan
intake yang tidak adekuat Tekanan darah, termasuk intake dan
dan peningkatan suhu nadi, suhu tubuh output.
tubuh. dalam batas Monitor vital sign.
Batasan karakteristik : normal. Monitor status
Kehilangan cairan Tidak ada dehidrasi (kelembaban
secara aktif. tandatanda membran mukosa).
Kurang pengetahuan. dehidrasi, Dorong keluarga
Berat badan ekstrem. elastisitas turgor untuk membantu
Kegagalan fungsi kulit baik, pasien makan.
regulator. membram Kolaborasi pemberian
Kehilangan cairan mukosa lembab, berikan cairan IV
melalui rute abnormal tidak ada rasa
(slang menetap). haus yang
berlebihan.
Implementasi
Dalam implementasi rencana tindakan
keperawatan pada anak demam typhoid
adalah mengkaji keadaan klien, melibatkan
keluarga dalam pemberian kompres
hangat, menganjurkan klien memakai
pakaian tipis, mengobservasi reaksi non
verbal, mengkaji intake dan output klien,
dan membantu keluarga dalam
memberikan asupan kepada klien.
Evaluasi