Anda di halaman 1dari 12

Farmakologi

Penghitungan Dosis Obat


( Syrup,Tablet, Puyer)

Kelompok 3 :

1. Andika Parnomo P.
2. Desi Ayuningsih
3. Diah Soniawati
4. Didik Prapto S
5. Dita Cahayatiningsih
6. Fatwa Kamal Y.
7. Ita prayulis
8. Khairin Wanda A.
9. Melly Fransisca P.
10. Muhammad Ghazy S.
11. Nadia Fitraningtyas
12. Oktaviana
13. Putri Bunga L.
14. Ririn Wahyu U.
A. DOSIS OBAT

Dosis obat adalah jumlah obat yang


diberikan kepada penderita dalam suatu berat
(gram, miligram, mikrogram) atau satuan isi
(liter,mililiter) .
Jumlah atau ukuran yang diharapkan dapat
menghasilkan efek terapi pada fungsi tubuh
yang mengalami gangguan.
Dosis obat harus diberikan pada pasien
untuk menghasilkan efek yang diharapkan
tergantung dari banyak faktor, antara lain usia,
bobot badan, jenis kelamin, luas permukaan
tubuh, berat penyakit dan keadaan daya tahan
tubuh. Hampir semua obat pada dosis yang
cukup besar menimbulkan efek toksik dan
pada akkhirnya dapat mengakibatkan
kematian.
Dosis takaran obat dikelompokkan
menjadi :

Obat-obat tertentu memerlukan dosis permulaan


1. Dosis permulaan

atau dosis awal yang lebih tinggi dari dosis


(Initial dose pemeliharaan

2. Dosis Jumlah yang dibutuhkan untuk melindungi


agar pasien tidak terkena penyakit


pencegahan
3. Dosis Dosis obat yang dapat digunakan untuk

terapi atau pengobatan suatu penyakit


terapi
4. Dosis ●
Dosis yang paling kecil yang
minimal masih mempunyai efek terapeutik.

5. Dosis ●
Dosis maksimal obat atau batas jumlah obat
maksimum yang dapat digunakan untuk
maksimum penyembuhan

6. Dosis ●
Dosis yang menimbulkan gejala
toxica keracunan
7. Dosis ●
Dosis atau jumlah obat yang
dapat mematikan ibila
lethal dikonsumsi

8. Dosis ●
Dosis penderita yan oobesitas dimana
harus diperhitungkan lemak dan
presentasi berat badan tanpa lemak
khusus (BBTL). BBTL = BB x (100-%lemak).
9. Dosis ●
Dosis diturunkan (kurang lebih 75%
penderita DD), perubahan fisiologis dan
geriatrik (>65 patologis diperhatikann
(kardiovaskuler, ginjal, DM).
tahun)

10. Dosis ●
Dimana ekskresi obat
penderita tergnggu dimana obat lebih
ginjal lam diperedaran darah.
B. PERHITUNGAN DOSIS

 Menghitung dosis obat tablet atau pil atau kaplet


Dosis Obat Tablet = (Order
Dokter/Sediaan Obat) x 1 tablet

 Contoh
Dokter meminta memberikan paracetamol tablet
250 mg, satu kaplet obat memiliki sediaan 500 mg.
Jawab :
(250 mg/500mg) x 1 tablet = ½ tablet
 Menghitung dosis obat sirup

Dosis sirup = order dokter / sediaan obat x pelarut

 Contoh
Metronidazole injeksi 3 dd x 150 mg. Sediaan
obat metronidazole injeksi untuk setiap 100 mL
adalah 500 mg
Jawab :
150 mg / 500 mg x 100 ml = 30 ml
 Menghitung dosis obat serbuk
Rumus untuk menghitung dosis obat serbuk sama
saja dengan rumus menghitung dosis obat sirup.

Dosis sirup = order dokter / sediaan obat x pelarut


 Contoh
Cefriaxone vial berisis 1000 mg atau 1 g pesan dokter inj 3 dd
330 mg IV.
Jawab :
330 mg / 1000mg x 10 cc = 3,3 cc

Pada kasus ini, kurang baik jika kita menggunakan pelarut


sebanyak 10 cc, karen jika kita kan menarik cairan sebanyak
3,3 cc susah mengukurnya. Maka kan lebih baik jika kita
menggunkan pelarut sebanyak 9 cc.
Jawaban :
330 mg / 1000 mg x 9 = 3 cc
Kesimpulan

Obat adalah zat kimia bersifat racun, namun dalam


jumlah yang tepat, dapat memberikan manfaat
untuk pengobatan. Oleh karena itu, perhitungan
dosis sangatlah tepat supaya manfaat dari obat
dapat bekerja dengan maksimal. Dosis obat harus
diberikan pada pasien untuk menghasilkan efek
yang diharapkan tergantung dari banyak faktor,
antara lain usia, bobot badan, jenis kelamin, luas
permukaan tubuh, berat penyakit dan keadaan daya
tahan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai