Anda di halaman 1dari 26

Praktek Manajemen dalam

Lingkungan Global
Sigit Ratnanto, ST, MM
Memahami Perspektif Global
• Perspektif adalah cara pandang atau cara berpikir
seseorang tentang suatu obyek. 
• Perspektif global adalah suatu cara pandang dan
cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau
kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari
sisi kepentingan dunia atau internasional.
• Dengan kata lain, perspektif global adalah suatu
pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran
bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan global
yang lebih luas.
• Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan
dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act
locally).
• Demikian pula halnya dalam berbisnis. Satu hal penting
untuk memasuki bisnis global adalah penguasan bahasa
asing.

• Di era globalisasi, tidak sedikit orang yang sudah mampu


menggunakan lbh dari satu bahasa yang ada di dunia.
Menguasai bahasa Inggris yang menjadi salah satu bahasa
yang dipakai secara Internasional merupakan suatu
tuntutan bagi pelaku bisnis global.
• Para pelaku bisnis yang mahir menggunakan
bahasa Internasional akan lebih bisa
mengetahui perkembangan bisnis secara
global jika dibandingkan dengan para pelaku
bisnis yang tidak bisa menggunakan bahasa
Internasioanl.
• Kemampuan berbahasa Internasional
merupakan hal utama yang harus dikuasai
oleh para pelaku bisnis global.
• Pembelajaran menggunakan bahasa
Internasional sudah ditamankan sejak dini
diberbagai negara. Termasuk di Indonesia.
• Bahasa Inggris yang merupakan salah satu
bahasa yang di gunakan secara Internasional
menjadi bahasa yang paling banyak dipelajari
oleh setiap negara yang ada di dunia.
• Selain bahasa Inggris, juga terdapat bahasa lain
yang digunakan secara Internasional, seperti
bahasa Arab dan mandarin/Cina.
• Dibutuhkan kemampuan menguasai lebih
banyak ilmu dalam berbisnis secara global.
Dan tidak boleh terpaku hanya pada salah satu
pandangan mengenai cara berbisnis secara
global. Mampu serta mau membuka diri
dengan dunia luar dan mau menerima
masukan-masukan yang sifatnya membangun.
• Monolingualisme adalah salah satu tanda sebuah
negara mengalami parokialisme.
• Parokialisme adalah menilai dunia hanya dengan
penglihatan dan perspektifnya sendiri. Orang yang
berpandangan parokialisme tidak mau mengerti
dengan orang lain yang mempunyai pandangan dan
cara yang berbeda dengan dirinya.
• Mereka mempunyai prinsip “yang ada pada kami lebih
baik dari yang ada pada mereka”. Mereka terkesan
kaku dan tidak mau mengerti dengan kemampuan
orang lain yang tidak bisa seperti mereka.
Tiga Pandangan Dalam Menjalankan
Bisnis Global
1. Pandangan Etnosentris
– Adalah keyakinan parokialisme bahwa pendekatan dan
praktik kerja terbaik adalah yang dimiliki negara asal atau
sendiri (home country/negara dimana kantor-kantor utama
milik perusahaan berada).
– Para manajer yang mempunyai pandangan etnosentris
berpendapat bahwa para pekerja yang berasal dari
negaranya lebih baik dan lebih kompeten dalam melakukan
pekerjaannya jika dibandingkan dengan para pekerja dari
negara lain. Mereka tidak mau menaruh kepercayaan
penting pada para pekerja yang berasal dari negara lain.
2. Pandangan Polisentris
– Memandang bahwa para karyawan di negara tuan
rumah atau host country (negara lain dimana
organisasi menjalankan bisnis).
– Cara pandang ini memang agak terbuka dengan
mempersilahkan para pekerja dari negera di mana
tempat perusahaan beroprasi untuk menjadi
orang kepercayaan. Mereka berkeyakinan bahwa
para pekerja tuan rumah lebih memahami situasi
dan kondisi lingkungan dimana perusahaan
berada.
3. Pandangan Geosentris
– Sebuah pandangan yang berorientasi-dunia yang berfokus
untuk menggunakan pendekatan dan orang terbaik dari
seantero dunia.
– Para manajer yang berpandangan geosentris akan berfikir
bahwa untuk menjadi sebuah organisasi yang baik dan
unggul, maka dalam merekrut pegawai haruslah tidak
pandang dari mana negara asal para pekerja tersebut atau
apa golongan pekerja tersebut, malainkan yang
diutamakan adalah kualitasnya dalam bekerja. Para
pekeraja adalah orang-orang terbaik yang berasal dari
seantero dunia. Inilah tipe pendekatan yang dibutuhkan
oleh para manajer yang menginginkan perusahaannya
sukses dalam lingkungan global.
Memahami Lingkungan Global
• Perdagangan secara global merupakan salah satu bentuk
nyata yang ada pada lingkungan global, yang kalau diingat
dalam pelajaran sejarah, bukanlah merupakan hal yang
baru. Ada banyak negara dan organisasi yang telah
berdagang selama berabad-abad. Perdagangan secara
global ini berlanjut hingga sekarang. Seperti yang telah
diketahui bersama, banyak negara atau oraganisasi
melakukan berbagai persekutuan dan perjanjian untuk
melakukan perdagangan secara global yang
dinegosiasikan sesuai dengan kewenangan World Trade
Organization (WTO)
• Kompetisi secara global dahulu dipandang sebagai
perseturuan antarnegara seperti AS vs Jepang,
Prancis vs Jerman, Meksiko vs Kanada, dan lain
sebagainya. Namun untuk saat ini, kompetisis global
dibentuk untuk membentuk perjanjian persekutuan
secara regional oleh negara-negara yang
menginginkan kemajuan kemudian membentuk
perjanjian-perjanjian perdagangan regional seperti
Uni Eropa (European Union-UE), North American
Free Trade Agreement (NAFTA), Association of South
Asia Nations (ASEAN), dan lain-lain.
UNI EROPA
• Uni Eropa atau Europa Union (UE) adalah
persekutuan ekonomi dan politik dari 27 negara
demokraris di Eropa. Tiga negara (Kroasia,
Masedonia dan Turki)   telah mendaftarkan diri
untuk menjadi anggota baru. Ketika 12 anggota
awal membentuk EU di tahun 1992, motivasi
utamanya adalah memantapkan kembali posisi
ekonomi wilayah ini terhadap Amerika Serikat dan
Jepang.
NAFTA
• North Amrican Free Trade Agreement (NAFTA)
disepakati oleh pemerintah Meksiko, Kanada dan
Amerika Serikat pada tahun 1992. Kelompok dagang ini
menjadi kelompok dagang yang menyebar luas ke
seluruh dunia. Bahkan sampai dengan tahun 2008
NAFTA masih menjadi blok dagang terbesar di dunia
dalam ukuran GDP gabungan dari para anggotanya.
Anggota NAFTA menjadi negara dengan perekonomian
terbesar di dunia. Seperti Amerika Serikat yang hingga
saat ini masih menguasai perdagangan dunia walaupun
pada akhir-akhir ini mulai tergeser oleh Cina.
Association of South East Asian Nation
(ASAEN)
• ASEAN adalah aliansi perdagangan dari 10
negara di Asia Tenggara. Wilayah  ASEAN meliputi
566 juta dan GDP gabungan sebesar 737 miliar
dolar. Keberadaan ASEAN saat ini semaikn di akui
dengan kemajuan perekonomiannya yang di
yakini akan dapat mengimbangi atau bahkan
menyaingi pengaruh EU atau NAFTA di kancah
perekonomian global.
• Aliansi-aliansi Dagang lain
– Uni Afrika (African Union-AU),
– South Asian Asspciation For Regional Cooperation (SAARC) yang
berada di wilayah Asia Selatan dan lain sebagainya.

• Dalam melakukan perdagangan internasioanal, kadang kala terjadi hal-


hal atau perilaku yang tidak profesional. Terdapat kemungkinan akan
terjadinya sebuah kecurangan-kecurangan antara negara yang terlibat
dalam perdagangan global tersebut. Dengan demikian, perlu dibentuk
lembaga yang secara hukum ditaati oleh semua negara yang terlibat
dan kemudian bisa memberikan peraturan yang dapat menertibkan
jalannya proses perdagangan. Dalam hal ini, organisasi yang bernama
World Trade Organization (WTO) didirikan untuk mengatasi masalah
tersebut. Tujuan WTO adalah menolong negara-negara untuk
menjalankan perdagangan melalui sebuah sistem aturan dagang.
Cara Perusahaan Go Internasional
Banyak yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam menjadikan
perusahaannya go internasionaal.
1. Dimulai dari global sourcing, yaitu mengumpulkan bahan
mentah atau tenaga kerja dari seantero dunia berdasarka biaya
termurah.
2. Kemudian mengekspor produk lalu menjualnya ke luar negeri.
Selain mengekspor, juga perlu mengimpor atau membeli produk
buatan luar negeri dan menjualnya di pasar domestik.
3. Kemudian pemberian lesensi, yaitu perjanjian dalam konteks
sebuah organisasi memberikan hak atau menjual produknya
pada organisasi lain dengan memakai teknologi atau spesifikasi
produk tersebut.
4. Tahap selanjutnya yaitu membentuk waralaba, yaitu perjanjian
konteks sebuah organisasi dalam memakai nama dan metode
perasinya kepada organisasi lain.
5. Kemudian membentuk aliansi strategis, yaitu rekanan antar
sebuah organisasi dengan rekan luar negeri dalam konteks saling
berbagi sumber daya dan pengetahuan untuk mengembangkan
produk baru atau membangun fasilitas-fasilitas produksi.
6. Selanjutnya yaitu joint venture, yaitu sebuah tipe aliansi 
strategis dimana para rekan membantu organisasi baru yang
terpisah dan independen untuk tujuan bisnis tertentu.
7. Dan yang terakhir adalah mendirikan cabang di luar negeri.
Dengan mendirikan cabang di luar negeri, otomatis perusahaan
telah menjadi perusahaan yang bertaraf internasioanl.
Kuis 1C
Apa yang anda ketahui tentang:
1. Uni Eropa
2. NAFTA
3. ASEAN
4. Uni Afrika (African Union-AU)
5. South Asian Asspciation For Regional
Cooperation (SAARC)
6. WTO

Anda mungkin juga menyukai