Pelaksanaan Audit Kinerja Rina
Pelaksanaan Audit Kinerja Rina
AUDIT KINERJA
Diklat Audit Kinerja untuk APIP Prov/Kab/Kota di wilayah Provinsi Jawa Timur
Sidoarjo, 17-21 Juni 2019
TUJUAN
Peserta mampu
melaksanakan Tahapan Pelaksanaan
Audit Kinerja
METODE PEMBELAJARAN
Andragogy
Peserta Diklat WI
Curah Tanya
Diskusi Latihan Ceramah
pendapat Jawab
REVIU TAHAPAN AUDIT KINERJA
A. PELAKSANAAN PENGUJIAN
B. PENGUMPULAN BUKTI AUDIT DAN DOKUMENTASINYA
A. PELAKSANAAN PENGUJIAN BUKTI
Pengujian dan pengumpulan bukti
PENGUJIAN
Bukti
Bukti
Kete-
Analisi
ranga
s
n
• Konfirmasi • Analisis
• Wawancara • Evaluasi
• Permintaan • Investigas
Keterangan • Pembandi
ngan
11
INSPEKSI FISIK
Menyaksikan secara langsung kondisi
fisik
OBSERVASI
Metode atau cara-cara yang
menganalisis dan mengadakan
STRUCTURE pencatatan secara sistematis
OBSERVATION mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati
individu atau kelompok secara
langsung
UNSTRUCTURE
OBSERVATION
KONFIRMASI
Proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi
langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas suatu
permintaan informasi
SURAT KONFIRMASI
KONFIRMASI POSITIF
KONFIRMASI NEGATIF
18
19
KUISIONER
Instrumen pengumpulan data atau informasi yang
dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau
pertanyaan
PERTANYAAN TERBUKA
PERTANYAAN TERTUTUP
21
REVIU DOCUMENT
Proses mengevaluasi bukti dokumen terkait dengan
unsur yang diaudit
22
TEPAT
TEPAT DIGUNAKAN
DIGUNAKAN UNTUK
UNTUK
MEMPERDALAM
MEMPERDALAM TEMUAN
TEMUAN HASIL
HASIL AUDIT
AUDIT
SEPERTI
SEPERTI MENCARI
MENCARI PENYEBAB
PENYEBAB DAN
DAN
AKIBAT
AKIBAT SERTA
SERTA SOLUSINYA
SOLUSINYA
23
CUSTOMER SURVEY
Kegiatan pengukuran umpan balik untuk
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
atas barang/jasa yang diterimanya dari
organisasi, serta hal yang sama dari
pemasok yang lain. Juga akan diinventarisasi
keinginan dan harapannya.
STATISTICAL ANALYSIS
Sebuah proses memecah permasalahan dengan
menggunakan berbagai metodologi statistik
29 04/10/2020
B. PENGUMPULAN BUKTI AUDIT DAN
DOKUMENTASINYA
Pengujian dan pengumpulan bukti
• SA-AAIPI Paragraf 3330 – Mendokumentasikan Informasi,
menyebutkan bahwa auditor harus menyiapkan dan
menatausahakan pendokumentasikan informasi audit intern dalam
bentuk KERTAS KERJA AUDIT (KKA) intern.
• Informasi harus didokumentasikan dan disimpan secara tertib dan
sistematis agar dapat secara efektif diambil kembali, dirujuk, dan
dianalisis.
Pengumpula
Pengujian KKA
n Bukti
Happiness dalam Audit
Harmony dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan Audit
Mendokumentasikan Perencanaan,
Pelaksanaan, Dan Reviu Atas Kegiatan Audit
ATRIBUT
Ref. PKA : 001-6
Auditi : Satker ABC Dibuat oleh : Sari
Fungsi : Pengelolaan BMN Tanggal : 12/05/16
DALAM
Periode : Tahun Aggaran 2015 Direviu oleh : Amien
Tanggal : 15/05/16
KKA
KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
PNBP menurut perhitungan pengelola BMN telah sesuai dgn formula perjanjian pemanfaatan
BMN
PNBP menurut unit keuangan (bendahara PNBP) adalah PNBP yang disetor ke kas negara, sesuai
bukti setor.
PNBP menurut mitra (sesuai dengan hasil konfirmasi), adalah hasil pemanfaatan BMN yang
disetor ke rekening penampung bendahara PNBP (unit keuangan)
Kesimpulan:
Rekonsiliasi data PNBP tidak dilakukan secara teratur dan terdapat PNBP dari pemanfaatan BMN
(oleh PT Berdikari) yang belum disetor ke kas negara sebesar Rp750 Juta
Ilustrasi 5.2 Hubungan PKA dan KKA
Inspektorat Jenderal Kementerian A No. PKA – 001
Jakarta
A.
Uraian
Pendahuluan
Dilaksanakan oleh
Rencana Realisasi
Waktu yg diperlukan
Rencana Realisasi
No
KKA
Catatan
KKA DAN
B.
C.
1.
Tujuan Audit
Langkah-langkah kerja
……
PKA
2. ……
6. Lakukan perbandingan data Sari Sari 3 jam 4 Jam KKA-
PNBP menurut pengelola BMN 06
dan unit keuangan.
7. …..
Yakini sistem
Yakini indikatoor Yakini besaran angka
informasi kinerja
kinerja tidak bias capaian kinerja
menghasilkan
pada arah didukung data yang
informasi yang dapat
pencapaian target cukup dan kompeten
diandalkan
DATA KINERJA
Andal >
Sampling
dokumen
pendukung
Memiliki IK dan primer
Keandalan data
melaporkan
kinerja diuji
data kinerja Tidak andal >
ukur kinerja
AUDITI Gunakan berdasarkan
seluruh dokumen
IK disepakati primer
informasi yg
dan blm ada
tersedia untuk
data
mendapat hasil
capaiannya
capaian
kinerja.
04/10/2020 43
Tolok ukur:
Data hasil bandingka standar,
pengujian target, best
n practises
gap
49 04/10/2020
C. PENGEMBANGAN TEMUAN
DAN PERUMUSAN
REKOMENDASI
50 04/10/2020
• Pengujian audit, pengumpulan bukti audit, serta
evaluasi bukti dan simpulan hasil audit yang
diperoleh, apabila dijumpai adanya kondisi yang
tidak sesuai dengan kriteria secara signifikan,
auditor menyusun dan mengembangkan temuan
(finding), serta merumuskan rekomendasi.
• Setiap temuan mengandung unsur-unsur, yaitu;
• Kondisi,
• Kriteria,
• Sebab,
• Akibat dan
• Rekomendasi.
51 04/10/2020
PENGEMBANGAN TEMUAN
UJI HIPOTESIS
TETAPKAN KUMPULKAN
AWAL YG
KINERJA YANG INFORMASI
DIPEROLEH SAAT
CAPAIANNYA JAUH DETIL/RINCI UTK
PENGUJIAN SPI,
DI BAWAH TOLOK MENENTUKAN
MODIFIKASI BILA
UKUR SEBAB HAKIKI GAP
PERLU
LANGKAH PENGEMBANGAN 53
REKOMENDASI
• Identifikasi masalah
1
Ketentuan
Kondisi manajemen
Pengendalian
Kriteria manajemen
Tolok ukur
keberhasilan,
Sebab efisiensi dan
Unsur Temuan kehematan
Standar dan
Akibat norma/kaidah
Memperbaiki
kelemahan
Rekomenda
si Meminimalisa
si akibat dari
kelemahan
yang ada
KONDIS
I
TANGGAPAN
AUDITAN
SEBAB
KRITERIA REKOMENDASI YANG 56
BAIK
Mengarahkan Alternatif
Tindakan Koreksi Rekomendasi Harus
Terhadap Kelemahan Diusulkan Dan
Kinerja Hal Yang Harus Disepakati Auditan
Diperhatikan
Dalam
Menetapkan
Rekomendasi
Ilustrasi 5.5 Temuan Hasil Audit
Judul
Prosedur rekonsiliasi data PNBP pemanfaatan BMN tidak dilakukan secara rutin, sehingga terdapat
kekurangan penerimaan PNBP sebesar Rp750 Juta
Kondisi
Dari hasil pengujian pengendalian (rekonsiliasi) dan pembandingan data PNBP pemanfaatan BMN, oleh
mitra pemanfaatan PT Berdikari untuk Periode Juni – Desember 2015, terdapat perbedaan data, sebagai
berikut
- PNBP berdasarkan perjanjian (pengelola BMN) Rp 5.000 Juta
- PNBP diterima dari PT Berdikari Rp 4.500 Juta
Kekurangan PNBP dari PT Berdikari Rp 500 Juta
- PNBP yang telah diterima tapi belum disetorkan ke
kas negara (bendahara PNBP) Rp 250 Juta
Jumlah kekurangan PNBP Rp 750 Juta
Kriteria
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemanfaatan BMN menyebutkan bahwa penerimaan negara dari pemanfaatan BMN merupakan PNBP
yang wajib disetorkan seluruhnya ke rekening kas umum negara.
Sebab
Prosedur rekonsiliasi data penerimaan PNBP pemanfaatan BMN antara unit pengelola BMN dan unit
keuangan (bendahara PNBP) tidak dilakukan secara rutin, dan tidak terdapat prosedur konfirmasi
penyetoran PNBP kepada mitra pemanfaatan.
Akibat
Terdapat kekurangan PNBP pemanfaatan BMN yang masih harus disetorkan ke kas negara sebesar
Rp750 Juta.
Tanggapan Auditi
Auditi menyatakan sependapat dan akan melaksanakan rekomendasi yang disampaikan oleh auditor.
Rekomendasi
Kami merekomendasikan kepada Kepala Satker ABC agar:
Menginstruksikan kepada unit pengelola BMN dan bendahara PNBP untuk menagih kekurangan
PNBP kepada mitra pemanfaatan, serta segera menyetorkan kekurangan PNBP sebesar Rp750
Juta ke kas negara.
Melakukan upaya untuk memastikan bahwa prosedur rekonsialiasi dilakukan secara bulanan dan
membuat prosedur konfirmasi kepada mitra pemanfaat secara triwulanan.
Rencana Tindak Auditi
Pimpinan Satker ABC akan membuat mekanisme pelaporan atas prosedur rekonsialisasi yang akan
dilakukan secara bulanan, serta menetapkan prosedur tambahan berupa konfirmasi kepada mitra
pemanfaat secara triwulanan.
Ilustrasi 5.6 Hal Lain yang Perlu Diperhatikan
Asumsi dan dasar perhitungan hasil pemanfaatan BMN perlu segera diperbaharui
Bentuk pemanfaatan BMN yang dilakukan oleh Satker ABC adalah Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) dengan
PT Berdikari. Perjanjian KSP ditandatangani pada tanggal 15 Mei 2015, dan berlaku mulai 1 Juni 2015,
selama 10 tahun.
Hasil pemanfaatan BMN yang akan diterima oleh Satker ABC sebagai PNBP berupa kontribusi tetap dan
pembagian keuntungan. Kontribusi tetap dihitung berdasarkan persentse tertentu dan nilai wajar BMN.
Nilai wajar BMN yang digunakan merupakan hasil penilaian oleh KPKNL pada pertengahan Tahun 2011.
Sehingga pada pertengahan Tahun 2016 ini, nilai wajar tersebut telah berusia lima tahun.
Pada tahun ini, Satker ABC sudah merencanakan adanya proses inventarisasi dan penilaian (IP) BMN
bersama KPKNL, untuk BMN yang belum di-IP. Pembaharuan nilai wajar BMN yang dimanfaatkan akan
memberikan potensi atau tambahan penerimaan PNBP. Klausul dan syarat-syarat pada Perjanjian KSP
memungkinkan untuk dilakukan perubahan asumsi dan dasar perhitungan hasil pemanfaatan BMN.
Terhadap permasalahan ini, kami sarankan kepada Kepala Satker ABC agar:
Melakukan penilaian kembali BMN yang dimanfaatkan, melalui KSP atau bentuk lain, di mana
penilaian terakhir yang dilakukan sudah berusia lima tahun.
Melakukan negosiasi dengan mitra pemanfaatan berkaitan asumsi dan dasar perhitungan hasil
pemanfaatan, serta melakukan perubahan (amandemen) Perjanjian KSP BMN.
PENYIMPANAN INFORMASI AUDIT
• Organisasi APIP harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang wajar
mengenai pengamanan dan penyimpanan informasi audit selama waktu
tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
• Apabila informasi audit disimpan secara elektronik, pimpinan APIP harus
yakin bahwa informasi elektronik tersebut dapat diakses sepanjang
periode penyimpanan yang ditetapkan dan akses terhadap informasi
elektronik tersebut dijaga secara memadai.