Anda di halaman 1dari 60

PELAKSANAAN

AUDIT KINERJA
Diklat Audit Kinerja untuk APIP Prov/Kab/Kota di wilayah Provinsi Jawa Timur
Sidoarjo, 17-21 Juni 2019
TUJUAN
Peserta mampu
melaksanakan Tahapan Pelaksanaan
Audit Kinerja
METODE PEMBELAJARAN

Andragogy

Peserta Diklat WI
Curah Tanya
Diskusi Latihan Ceramah
pendapat Jawab
REVIU TAHAPAN AUDIT KINERJA

PERENCANAAN PELAKSANAA PELAPORAN


• Penetapan tujuan dan
lingkup penugasan
N • Penyampaian simpulan
sementara
• Pemahaman auditi • Pengujian dan • Penyusunan laporan
• Identifikasi dan pengumpulan • Distributi laporan
penilaian riitsiko • Monitoring tindak lanjut
• Identifikasi bukti
pengendalian kunci • Evaluasi bukti
• Evaluasi pengendalian dan
• Penyusunan rencana
pengujian
pengambilan
• Penyusunan program kesimpulan
audit • Pengembangan
• Pengalokasian sumber temuan dan
daya
rekomendasi
PENGUJIAN DAN PENGUMPULAN
BUKTI

A. PELAKSANAAN PENGUJIAN
B. PENGUMPULAN BUKTI AUDIT DAN DOKUMENTASINYA
A. PELAKSANAAN PENGUJIAN BUKTI
Pengujian dan pengumpulan bukti
PENGUJIAN

pelaksanaan prosedur dan teknik audit untuk


mengumpulkan bukti audit guna memenuhi tujuan
audit yang telah ditetapkan.
BUKTI AUDIT
Semua media informasi yang
digunakan oleh auditor untuk
mendukung argumentasi, pendapat,
atau simpulan dan rekomendasinya
dalam meyakinkan tingkat
kesesuaian antara kondisi dengan
kriterianya.
SYARAT BUKTI
SAIPI par 2020: Kecermatan Profesional Auditor
Pengumpulan dan pengujian bukti secara objektif menuntut Auditor
mempertimbangkan relevansi, kompetensi, dan kecukupan bukti
tersebut.
SAIPI par 3310 - Mengidentifikasi Informasi
Auditor harus mengidentifikasi informasi audit intern yang cukup,
kompeten,
Relevan
dan relevan. Kompeten Cukup Material
• mempunyai • Sah dan dapat • Menggambarkan/ • Mempunyai nilai
hubungan dgn diandalkan mewakili kondisi yang cukup berarti
permasalahan • Dapat dipercaya keseluruhan
• Logis, mendukung masalah
argumen • Cukup untuk
penarikan
simpulan
HUBUNGAN JENIS BUKTI DAN
TEKNIK AUDIT
• Verifikasi
• Observasi/ • Cek
pengamatan • Uji/cek
• Inventarisasi/ • Footing
Opname • Crossfooting
• Inspeksi Bukti • Vouching
Bukti • Trasir
Doku-
Fisik • Scanning
men • rekonsiliasi

Bukti
Bukti
Kete-
Analisi
ranga
s
n
• Konfirmasi • Analisis
• Wawancara • Evaluasi
• Permintaan • Investigas
Keterangan • Pembandi
ngan
11

INSPEKSI FISIK
Menyaksikan secara langsung kondisi
fisik

PEMERIKSAAN FISIK ATAS KAS


PEMERIKSAAN FISIK ATAS PERSEDIAAN
PEMERIKSAAN FISIK ATAS ASET

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


12
PENGAMATAN ATAU 13

OBSERVASI
Metode atau cara-cara yang
menganalisis dan mengadakan
STRUCTURE pencatatan secara sistematis
OBSERVATION mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati
individu atau kelompok secara
langsung

UNSTRUCTURE
OBSERVATION

NARASI, tabel, ATAU FLOW CHART


ATAU MEDIA LAINNYA
14
INTERVIEW ATAU WAWANCARA 15

Percakapan antara dua orang atau lebih


antara narasumber dan pewawancara yang
bertujuan mendapatkan informasi  di mana
sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh
orang yang diwawancara
17

KONFIRMASI
Proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi
langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas suatu
permintaan informasi
SURAT KONFIRMASI

KONFIRMASI POSITIF

KONFIRMASI NEGATIF
18
19

KUISIONER
Instrumen pengumpulan data atau informasi yang
dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau
pertanyaan

NARASI DAN KUISIONER TERJAWAB

PERTANYAAN TERBUKA

PERTANYAAN TERTUTUP
21

REVIU DOCUMENT
Proses mengevaluasi bukti dokumen terkait dengan
unsur yang diaudit
22

FOCUS GROUP DISSCUSION


Suatu proses pengumpulan data dan informasi yang
sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu
yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.

NOTULENSI DAN DOKUMENTASI FGD

TEPAT
TEPAT DIGUNAKAN
DIGUNAKAN UNTUK
UNTUK
MEMPERDALAM
MEMPERDALAM TEMUAN
TEMUAN HASIL
HASIL AUDIT
AUDIT
SEPERTI
SEPERTI MENCARI
MENCARI PENYEBAB
PENYEBAB DAN
DAN
AKIBAT
AKIBAT SERTA
SERTA SOLUSINYA
SOLUSINYA
23

CUSTOMER SURVEY
Kegiatan pengukuran umpan balik untuk
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
atas barang/jasa yang diterimanya dari
organisasi, serta hal yang sama dari
pemasok yang lain. Juga akan diinventarisasi
keinginan dan harapannya.

BERKAS SURVEY DAN SIMPULAN


24

STATISTICAL ANALYSIS
Sebuah proses memecah permasalahan dengan
menggunakan berbagai metodologi statistik

URAIAN ANALISIS DAN HASILNYA


AUDIT SAMPLING
• Audit sampling adalah penerapan pengujian/prosedur audit kurang dari
100% populasi yang bertujuan untuk mendapat simpulan kondisi seluruh
populasi.
• Dalam setiap penarikan sampel senantiasa melekat penyimpangan, yang
dikenal dengan nama “sampling error”. Sampling error dapat ditekan
dengan cara menambahkan jumlah sampel, namun tidak selamanya
demikian
HUBUNGAN SAMPLING EROR
DENGAN JUMLAH SAMPLE
27

MATRIKS RISIKO DAN HASIL


Hasil pengujian dituangkan dalam Matriks Risiko dan PENGUJIAN
Pengendalian

Risiko Pengendalian Kunci Prosedur Pengujian Hasil Pengujian


Risiko A  Pengendalian A  Prosedur A  Hasil Pengujian A
 Pengendalian B  Prosedur B  Hasil Pengujian B
 Pengendalian C  Prosedur C  Hasil Pengujian C

Risiko B  Pengendalian D  Prosedur D  Hasil Pengujian D


 Pengendalian E  Prosedur E  Hasil Pengujian E
 Pengendalian F  Prosedur F  Hasil Pengujian F

Risiko C  Pengendalian G  Prosedur G  Hasil Pengujian G


 Pengendalian H  Prosedur H  Hasil Pengujian H
 Pengendalian I  Prosedur I  Hasil Pengujian I
Ilustrasi 5.3 Hasil Pengujian
Satker ABC
Fungsi Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)
Matrik Risiko dan Pengendalian – Hasil Pengujian
Risiko Pengendalian Kunci Pendekatan Pengujian Hasil Pengujian
Hasil  Pemanfaatan BMN diatur  Minta keterangan dari  Syarat perjanjian telah
pemanfaatan dengan perjanjian antara pengelola BMN berkaitan diatur dengan cukup
BMN tidak kepala satker selaku dengan syarat-syarat rinci dan sesuai
masuk ke kas kuasa pengguna barang perjanjian pemanfaatan ketentuan
negara secara dengan mitra pemanfaat. BMN.  Isi dokumen
optimal  Lakukan evaluasi perjanjian telah sesuai
terhadap dokumen ketentuan yang
perjanjian pemanfaatan berlaku dan
BMN dan ketentuan yang disepakati sebelum
berlaku pelaksanaan
pemanfaatan
 Perhitungan hasil  Minta keterangan dari  Dasar perhitungan
pemanfaatan BMN pengelola BMN berkaitan telah sesuai, anatara
berdasarkan formula dengan dasar lain berdasarkan nilai
yang wajar perhitungan. BMN
 Formula yang
 Uji formula dan asumsi digunakan sudah
yang digunakan. tepat, namun asumsi
nilai BMN sudah tidak
update
 Perhitungan yang
 Lakukan perhitungan dilakukan pengelola
ulang hasil pemanfaatan sudah sesuai formula
BMN yang seharus yang ada
disetor ke kas negara
 Rekonsiliasi antara unit  Lakukan perbandingan  Terdapat perbedaan
pengelola BMN dan unit data PNBP menurut data PNBP yang
keuangan selaku pengelola BMN dan unit harusnya disetor
pengelola penerimaan keuangan.
negara bukan pajak  Lakukan konfirmasi  Hasil konfirmasi
(PNBP) kepada mitra pemanfaat menunjukkan adanya
tentang hasil sebagian setoran
pemanfaatan BMN mitra yang belum
disetor ke kas negara
PENTINGNYA BUKTI

• “Without evidence, there is no case”.


• Pasal 183 KUHAP menyatakan :
“Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila
sekurang-kurangnya dengan dua alat bukti yang sah ia memperoleh
keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa
terdakwalah yang bersalah melakukannya”.

29 04/10/2020
B. PENGUMPULAN BUKTI AUDIT DAN
DOKUMENTASINYA
Pengujian dan pengumpulan bukti
• SA-AAIPI Paragraf 3330 – Mendokumentasikan Informasi,
menyebutkan bahwa auditor harus menyiapkan dan
menatausahakan pendokumentasikan informasi audit intern dalam
bentuk KERTAS KERJA AUDIT (KKA) intern.
• Informasi harus didokumentasikan dan disimpan secara tertib dan
sistematis agar dapat secara efektif diambil kembali, dirujuk, dan
dianalisis.
Pengumpula
Pengujian KKA
n Bukti
Happiness dalam Audit
Harmony dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan Audit

Harmony dalam PKA, KKA, LHA 33


TUJUAN PENYUSUNAN KKA

Mendokumentasikan Perencanaan,
Pelaksanaan, Dan Reviu Atas Kegiatan Audit

Dukungan Untuk Pengomunikasian Audit,


Seperti Simpulan Dan Laporan Audit

Sarana Reviu Pihak Ketiga

Sebagai Dasar Evaluasi Program


Pengendalian Kualitas Kegiatan Audit
Internal
ISI KKA

Sasaran, lingkup, metodologi, kriteria pengambilan uji


petik yang digunakan
Dokumentasi yang mendukung pertimbangan profesional
dan fakta yang ditemukan
Informasi mengenai reviu/supervisi yang dilakukan

Penjelasan auditor tentang standar yang tidak diterapkan,


bila ada, alasan, dan akibatnya
JENIS-JENIS KKA
KKA UTAMA

KKA IKHTISAR KKA IKHTISAR KKA IKHTISAR

KKA KKA KKA


PENDUKUNG PENDUKUNG PENDUKUNG
CONTOH KKA
ATRIBUT
DALAM KKA
KKA- HUBUNGAN
KKA DAN PKA
PKA
Ilustrasi 5.1 Kertas Kerja Audit (KKA)

Inspektorat Jenderal Kementerian A No. KKA : 06

ATRIBUT
Ref. PKA : 001-6
Auditi : Satker ABC Dibuat oleh : Sari
Fungsi : Pengelolaan BMN Tanggal : 12/05/16

DALAM
Periode : Tahun Aggaran 2015 Direviu oleh : Amien
Tanggal : 15/05/16

KKA
KERTAS KERJA AUDIT (KKA)

Perbandingan Data PNBP Menurut Pengelola BMN dan Unit Keuangan


Mitra Pemanfaatan BMN: PT Berdikari
No Bulan Jumlah PNBP (Rp Juta) Keterangan
Pengelola Unit Mitra Kurang
BMN Keuangan Pemanfaat Disetor
1 Juli 500 500 500 -
2 Agustus 750 750 750 -
3 September 750 500 750 250 Unit Keu
4 Oktober 1.000 750 750 250 Mitra
5 November 1.000 750 750 250 Mitra
6 Desember 1.000 1.000 1.000 -
Jumlah 5.000 4.250 4.500 750 ˅
˄ ˄ ˄ ˄
˄ footing ˅ crossfooting

 PNBP menurut perhitungan pengelola BMN telah sesuai dgn formula perjanjian pemanfaatan
BMN
 PNBP menurut unit keuangan (bendahara PNBP) adalah PNBP yang disetor ke kas negara, sesuai
bukti setor.
 PNBP menurut mitra (sesuai dengan hasil konfirmasi), adalah hasil pemanfaatan BMN yang
disetor ke rekening penampung bendahara PNBP (unit keuangan)

Kesimpulan:
Rekonsiliasi data PNBP tidak dilakukan secara teratur dan terdapat PNBP dari pemanfaatan BMN
(oleh PT Berdikari) yang belum disetor ke kas negara sebesar Rp750 Juta
Ilustrasi 5.2 Hubungan PKA dan KKA
Inspektorat Jenderal Kementerian A No. PKA – 001
Jakarta

Nama Auditi (Organisasi) : Satker ABC


Program/Kegiatan/Kontrak : Pengelolaan BMN
Periode Audit : Tahun Anggaran 2015

PROGRAM KERJA AUDIT (PKA)


HUBUNGAN
No.

A.
Uraian

Pendahuluan
Dilaksanakan oleh
Rencana Realisasi
Waktu yg diperlukan
Rencana Realisasi
No
KKA
Catatan
KKA DAN
B.
C.
1.
Tujuan Audit
Langkah-langkah kerja
……
PKA
2. ……
6. Lakukan perbandingan data Sari Sari 3 jam 4 Jam KKA-
PNBP menurut pengelola BMN 06
dan unit keuangan.
7. …..

Inspektorat Jenderal Kementerian A No. KKA : 06


Ref. PKA : 001-6
Auditi : Satker ABC Dibuat oleh : Sari
Fungsi : Pengelolaan BMN Tanggal : 12/05/16
Periode : Tahun Aggaran 2015 Direviu oleh : Amien
Tanggal : 15/05/16

KERTAS KERJA AUDIT

Perbandingan Data PNBP Menurut Pengelola BMN dan Unit Keuangan


Mitra Pemanfaatan BMN: PT Berdikari
No Bulan Jumlah PNBP (Rp Juta) Keterangan
Pengelola Unit Mitra Kurang
BMN Keuangan Pemanfaat Disetor
1 Juli 500 500 500 -
2 Agustus 750 750 750 -
3 September 750 500 750 250 Unit Keu
4 Oktober 1.000 750 750 250 Mitra
5 November 1.000 750 750 250 Mitra
6 Desember 1.000 1.000 1.000 -
Jumlah 5.000 4.250 4.500 750 ˅
˄ ˄ ˄ ˄
˄ footing ˅ crossfooting
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

Yakini sistem
Yakini indikatoor Yakini besaran angka
informasi kinerja
kinerja tidak bias capaian kinerja
menghasilkan
pada arah didukung data yang
informasi yang dapat
pencapaian target cukup dan kompeten
diandalkan
DATA KINERJA
Andal >
Sampling
dokumen
pendukung
Memiliki IK dan primer
Keandalan data
melaporkan
kinerja diuji
data kinerja Tidak andal >
ukur kinerja
AUDITI Gunakan berdasarkan
seluruh dokumen
IK disepakati primer
informasi yg
dan blm ada
tersedia untuk
data
mendapat hasil
capaiannya
capaian
kinerja.
04/10/2020 43

B. EVALUASI BUKTI DAN


PENGAMBILAN SIMPULAN
EVALUASI BUKTI DAN PENGAMBILAN SIMPULAN

Tolok ukur:
Data hasil bandingka standar,
pengujian target, best
n practises

gap

dasar analisis &


pengujian rinci
• Bukti dan/atau Imformasi audit yang telah diperoleh
auditor harus selalu dilakukan evaluasi, terutama
berkaitan dengan syaarat bukti yang memadai. Dalam
melakukan evaluasi, auditor selalu menggunakan asumsi
professional sceptism.

• SA-AAIPI Paragraf 3320 – Menganalisis dan Mengevaluasi


Informasi, menyatakan bahwa auditor harus
mendasarkan kesimpulan dan hasil penugasan audit
intern pada analisis dan evaluasi informasi yang tepat.
• Selain untuk mendukung simpulan auditor dan hasil
penu gasan audit intern, informasi yang diidentifikasi,
dianalisis, dan dievaluasi meliputi pula informasi yang
mendukung adanya kelemahan SPI, serta informasi
kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse)
45
Pengendalian Pengendalian
telah membantu
berfungsi pencapaian
baik? tujuan?

Pengendalian Risiko telah


telah didesain ditekan
baik? pada level
yg dpt
diterima?
Ilustrasi 5.4 Simpulan Hasil Pengujian
Satker ABC
Fungsi Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)
Matrik Risiko dan Pengendalian – Simpulan
Risiko Pengendalian Pendekatan Pengujian Hasil Pengujian Simpulan
Kunci
Hasil  Pemanfaatan  Minta keterangan dari  Syarat perjanjian  Pengendalian kunci
pemanfaatan BMN diatur pengelola BMN telah diatur yang dilakukan
BMN tidak dengan berkaitan dengan dengan cukup rinci berfungsi secara
masuk ke kas perjanjian syarat-syarat dan sesuai kolektif dalam
negara antara kepala perjanjian ketentuan mengurangi tingkat
secara satker selaku pemanfaatan BMN.  Isi dokumen risiko.
optimal kuasa  Lakukan evaluasi perjanjian telah  Operasionalisasi
pengguna terhadap dokumen sesuai ketentuan pengendalian perlu
barang perjanjian yang berlaku dan lebih ditingkatkan,
dengan mitra pemanfaatan BMN disepakati sebelum sesuai dengan
pemanfaat. dan ketentuan yang pelaksanaan desainnya, untuk
berlaku pemanfaatan mengurangi tingkat
 Perhitungan  Minta keterangan  Dasar perhitungan risiko.
hasil dari pengelola BMN telah sesuai,  Terdapat kekurangan
pemanfaatan berkaitan dengan anatara lain penerimaan PNBP
BMN dasar perhitungan. berdasarkan nilai karena prosedur
berdasarkan BMN rekonsiliasi tidak
formula yang  Uji formula dan  Formula yang dilakukan secara
wajar asumsi yang digunakan sudah rutin.
digunakan. tepat, namun
asumsi nilai BMN
 Lakukan sudah tidak update
perhitungan ulang  Perhitungan yang
hasil pemanfaatan dilakukan
BMN yang seharus pengelola sudah
disetor ke kas sesuai formula
negara yang ada
 Rekonsiliasi  Lakukan  Terdapat
antara unit perbandingan data perbedaan data
pengelola PNBP menurut PNBP yang
BMN dan unit pengelola BMN dan harusnya disetor
keuangan unit keuangan.
selaku  Lakukan konfirmasi  Hasil konfirmasi
pengelola kepada mitra menunjukkan
penerimaan pemanfaat tentang adanya sebagian
negara bukan hasil pemanfaatan setoran mitra yang
pajak (PNBP) BMN belum disetor ke
kas negara
SUPERVISI AUDIT

1. Pada setiap tahap penugasan audit, auditor


harus disupervisi secara memadai untuk
memastikan tercapainya sasaran, terjaminnya
kualitas, dan meningkatnya kompetensi auditor.
2. Supervisi diarahkan pada substansi maupun
metodologi audit, dengan tujuan;
1. Pemahaman Tim atas rencana audit,
2. Kesesuaian pelaksanaan penugasan denga
Standar Audit,
3. Kelangkapan Informasi yg terkandung dalam KKA
untuk mendukun Rekomendasi,
4. Kelengkapan dan akurasi Laporan Hasil Audit yang
mencakup utama nya pada kesimpulan dan
Rekomendasi dengan jenis audit.
SUPERVISI AUDIT

3. Semua penugasan audit harus direviu


secara berjenjang sebelum hasil akhir
dikomuikasikan, untuk memastikan :
1. Tim audit memahami sasaran dan rencana
audit,
2. Audit dilaksanakan sesuai Standar Audit,
3. Prosedur Audit telah diikuti,
4. KKA memuat informasi yang mendukung
fakta, simpulan, dan rekomendasi,
5. Sasaran audit telah tercapai.

49 04/10/2020
C. PENGEMBANGAN TEMUAN
DAN PERUMUSAN
REKOMENDASI

50 04/10/2020
• Pengujian audit, pengumpulan bukti audit, serta
evaluasi bukti dan simpulan hasil audit yang
diperoleh, apabila dijumpai adanya kondisi yang
tidak sesuai dengan kriteria secara signifikan,
auditor menyusun dan mengembangkan temuan
(finding), serta merumuskan rekomendasi.
• Setiap temuan mengandung unsur-unsur, yaitu;
• Kondisi,
• Kriteria,
• Sebab,
• Akibat dan
• Rekomendasi.

51 04/10/2020
PENGEMBANGAN TEMUAN

UJI HIPOTESIS
TETAPKAN KUMPULKAN
AWAL YG
KINERJA YANG INFORMASI
DIPEROLEH SAAT
CAPAIANNYA JAUH DETIL/RINCI UTK
PENGUJIAN SPI,
DI BAWAH TOLOK MENENTUKAN
MODIFIKASI BILA
UKUR SEBAB HAKIKI GAP
PERLU
LANGKAH PENGEMBANGAN 53

REKOMENDASI
• Identifikasi masalah
1

• Menguraikan masalah. Seberapa besar? Dimana? Kapan? Apakah sering terjadi?


2
• Mencari kemungkinan penyebabnya. Apakah penyebab menggambarkan situasi
3 keseluruhan atau hanya sebagian?

• Buatlah alternatif-alternatif tindakan untuk menyelesaikan masalah.


4
• Analisis setiap alternatif, apa kebaikan dan kelemahan apabila suatu alternatif
5 dipilih untuk dilakukan.

• Pilihlah alternatif tindakan yang paling baik.


6

• Buatlah rekomendasi untuk dapat mengimplementasikan alternatif tindakan yang


7 paling baik tersebut. Yakinkan kepada pihak manajemen, bagaimana prosedurnya
dan bagaimana mengendalikannya.
• Mintakan komentar pejabat yang kompeten.
8

• Mintakan kesediaan untuk menindaklanjuti.


9
54
Peraturan
perundang-
undangan

Ketentuan
Kondisi manajemen

Pengendalian
Kriteria manajemen

Tolok ukur
keberhasilan,
Sebab efisiensi dan
Unsur Temuan kehematan

Standar dan
Akibat norma/kaidah

Memperbaiki
kelemahan
Rekomenda
si Meminimalisa
si akibat dari
kelemahan
yang ada
KONDIS
I

TEMUA KRITERI REKO-


AKIBAT
N A MENDASI

TANGGAPAN
AUDITAN

SEBAB
KRITERIA REKOMENDASI YANG 56

BAIK

• Jelas ditujukan kepada siapa.


• Mengarah pada tindakan nyata.
• Konsekuensi yang akan timbul apabila
tindak lanjut atas rekomendasi tidak
dilakukan.
• Dapat dilaksanakan oleh auditi
• Apabila ada alternatif perbaikan, tuangkan
semua alternatif berikut alasan masing-
masing.
57

Apa Yang Perlu


Dilakukan Dinyatakan Biaya Implementasi
Dalam Arti Yang Luas <
Dengan Rincian Yang Manfaat
Cukup (Praktis)

Mengarahkan Alternatif
Tindakan Koreksi Rekomendasi Harus
Terhadap Kelemahan Diusulkan Dan
Kinerja Hal Yang Harus Disepakati Auditan
Diperhatikan
Dalam
Menetapkan
Rekomendasi
Ilustrasi 5.5 Temuan Hasil Audit
Judul
Prosedur rekonsiliasi data PNBP pemanfaatan BMN tidak dilakukan secara rutin, sehingga terdapat
kekurangan penerimaan PNBP sebesar Rp750 Juta
Kondisi
Dari hasil pengujian pengendalian (rekonsiliasi) dan pembandingan data PNBP pemanfaatan BMN, oleh
mitra pemanfaatan PT Berdikari untuk Periode Juni – Desember 2015, terdapat perbedaan data, sebagai
berikut
- PNBP berdasarkan perjanjian (pengelola BMN) Rp 5.000 Juta
- PNBP diterima dari PT Berdikari Rp 4.500 Juta
Kekurangan PNBP dari PT Berdikari Rp 500 Juta
- PNBP yang telah diterima tapi belum disetorkan ke
kas negara (bendahara PNBP) Rp 250 Juta
Jumlah kekurangan PNBP Rp 750 Juta

Kriteria
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemanfaatan BMN menyebutkan bahwa penerimaan negara dari pemanfaatan BMN merupakan PNBP
yang wajib disetorkan seluruhnya ke rekening kas umum negara.
Sebab
Prosedur rekonsiliasi data penerimaan PNBP pemanfaatan BMN antara unit pengelola BMN dan unit
keuangan (bendahara PNBP) tidak dilakukan secara rutin, dan tidak terdapat prosedur konfirmasi
penyetoran PNBP kepada mitra pemanfaatan.
Akibat
Terdapat kekurangan PNBP pemanfaatan BMN yang masih harus disetorkan ke kas negara sebesar
Rp750 Juta.
Tanggapan Auditi
Auditi menyatakan sependapat dan akan melaksanakan rekomendasi yang disampaikan oleh auditor.
Rekomendasi
Kami merekomendasikan kepada Kepala Satker ABC agar:
 Menginstruksikan kepada unit pengelola BMN dan bendahara PNBP untuk menagih kekurangan
PNBP kepada mitra pemanfaatan, serta segera menyetorkan kekurangan PNBP sebesar Rp750
Juta ke kas negara.
 Melakukan upaya untuk memastikan bahwa prosedur rekonsialiasi dilakukan secara bulanan dan
membuat prosedur konfirmasi kepada mitra pemanfaat secara triwulanan.
Rencana Tindak Auditi
Pimpinan Satker ABC akan membuat mekanisme pelaporan atas prosedur rekonsialisasi yang akan
dilakukan secara bulanan, serta menetapkan prosedur tambahan berupa konfirmasi kepada mitra
pemanfaat secara triwulanan.
Ilustrasi 5.6 Hal Lain yang Perlu Diperhatikan
Asumsi dan dasar perhitungan hasil pemanfaatan BMN perlu segera diperbaharui
Bentuk pemanfaatan BMN yang dilakukan oleh Satker ABC adalah Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) dengan
PT Berdikari. Perjanjian KSP ditandatangani pada tanggal 15 Mei 2015, dan berlaku mulai 1 Juni 2015,
selama 10 tahun.
Hasil pemanfaatan BMN yang akan diterima oleh Satker ABC sebagai PNBP berupa kontribusi tetap dan
pembagian keuntungan. Kontribusi tetap dihitung berdasarkan persentse tertentu dan nilai wajar BMN.
Nilai wajar BMN yang digunakan merupakan hasil penilaian oleh KPKNL pada pertengahan Tahun 2011.
Sehingga pada pertengahan Tahun 2016 ini, nilai wajar tersebut telah berusia lima tahun.
Pada tahun ini, Satker ABC sudah merencanakan adanya proses inventarisasi dan penilaian (IP) BMN
bersama KPKNL, untuk BMN yang belum di-IP. Pembaharuan nilai wajar BMN yang dimanfaatkan akan
memberikan potensi atau tambahan penerimaan PNBP. Klausul dan syarat-syarat pada Perjanjian KSP
memungkinkan untuk dilakukan perubahan asumsi dan dasar perhitungan hasil pemanfaatan BMN.
Terhadap permasalahan ini, kami sarankan kepada Kepala Satker ABC agar:
 Melakukan penilaian kembali BMN yang dimanfaatkan, melalui KSP atau bentuk lain, di mana
penilaian terakhir yang dilakukan sudah berusia lima tahun.
 Melakukan negosiasi dengan mitra pemanfaatan berkaitan asumsi dan dasar perhitungan hasil
pemanfaatan, serta melakukan perubahan (amandemen) Perjanjian KSP BMN.
PENYIMPANAN INFORMASI AUDIT
• Organisasi APIP harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang wajar
mengenai pengamanan dan penyimpanan informasi audit selama waktu
tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
• Apabila informasi audit disimpan secara elektronik, pimpinan APIP harus
yakin bahwa informasi elektronik tersebut dapat diakses sepanjang
periode penyimpanan yang ditetapkan dan akses terhadap informasi
elektronik tersebut dijaga secara memadai.

Anda mungkin juga menyukai