Papar Sore
Papar Sore
Survey Pendahuluan
Pengujian Sistem
?
PengendalianIntern
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Penetapan indikator
kinerja
KAK/BA Kriteria, Bobot,
Pengukuran/Penilaian
Parameter, dll
Capaian Kinerja
Capaian <100%?
Y
T PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
Analisis Kinerja
Simpulan
Laporan
PELAPORAN
PELAPORAN
2
BEBERAPA METODE
PENGUKURAN KINERJA
Mengukur kinerja
program atau kegiatan
IPMS
menggunakan KPI
5
Persepektif BS dikonversi ke 3E dan 1 K
1. Persepektif KEUANGAN,
Terkait keuangan (dan nilai satuannya Rp), a.l :
1. Anggaran Biaya, Belanja, PBJ (Biaya Perolehan), Standar Harga, dll KEBIJAKAN, EKONOMIS
2. Anggaran Pendapatan, Pendapatan, dll EFEKTIF
3. Penggunaan Aset dan Sarpras, biaya out put (sertifikat, surat ijin, dll) EFISIEN
4. Perspektif STAKEHOLDERS
Antara lain :
1. Tingkat Kepuasan Stakeholders, dan rendahnya pengaduan
2. Pertumbuhan/Peningkatan nilai-nilai pada stakeholders: (Pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan, naker, investasi, ekonomi, PAD, dst)
3. Kepercayaan dan kelangsungan hidup (going concern). EFEKTIF
Perspektif Aspek
PERSEPEKTIF ASPEK
Keuangan Kebijakan
Pembelajaran dan
Efisien
Pertumbuhan
Stakeholders Efektif
Tujuan
Tujuan perencanaan audit adalah mempersiapkan audit secara rinci berdasarkan
perencanaan pengawasan APIP, sehingga pelaksanaan audit berjalan secara
efisien dan efektif.
Pada perencanaan audit, auditor mengumpulkan informasi untuk menentukan kebijakan awal
mengenai: (1) lingkup audit, (2) biaya, waktu, dan keahlian yang diperlukan, (3)
tujuan audit, (4) area audit yang perlu untuk direviu secara mendalam, (5)
kriteria audit, dan (6) jenis bukti dan prosedur pengujian yang akan dilakukan.
Output yang dihasilkan dari kegiatan “Menentukan Kriteria Audit” adalah standar yang
akan digunakan sebagai pembanding terhadap praktik-praktik yang berjalan meliputi:
1. Kelompok kriteria (ekonomis, efisiensi, efektivitas);
2. Jenis kriteria (rincian kriteria yang terdapat dalam masing-masing kelompok);
3. Penjelasan (deskripsi ringkas setiap jenis kriteria);
4. Satuan pengukuran (misalkan kilometer/jam, orang/hari);
5. Sumber data (deskripsi tentang dari mana data diperoleh);
6. Standar ukuran kinerja (menjelaskan standar yang digunakan dan artinya); dan
7. Tanggapan auditan (sepakat atau tidak sepakat).
Contoh :
Kriteria Capaian Kinerja
Batas
Kategori
Bawah Atas
PAGU
NO ASPEK PARAMATER
SKOR BOBOT
100 100
KEBIJAKAN 30 100
1 Persyaratan perizinan mudah diketahui
masyarakat Ya / Sebagian / Tidak 2 6,67
2 Persyaratan perizinan telah sesuai dengan 2,5 8,33
Standar Pelayanan Publik (SPP) Ya / Sebagian / Tidak
3 SOP yang dibutuhkan untuk melaksanakan 5 16,67
pelayanan perizinan yang efektif sudah ada Ya / Sebagian / Tidak
4 SOP yang dibuat telah sesuai dengan
peraturan lebih tinggi Ya / Tidak 2 6,67
5 Waktu penyelesaian izin telah distandarkan
pada SPP Ya / Tidak 2 6,67
Contoh : Indikator/Aspek penilaian pada Aspek Pelaksanaan
PELAKSANAAN 70 100
Ekonomis 5 100
1 Ekonomis Prosentase =
realisasi belanja bidang pelayanan perizinan dibagi anggaran belanja
bidang pelayanan perizinan
< 96% = Skor 76 – 100
97% – 98% = Skor 51 -75 5 100,00
99% - 100% = Skor 26 – 50
> 100% = Skor 0 - 25
Efisiensi 20 100
1 Biaya penerbitan per izin lebih rendah dari Biaya per izin yang diterbitkan = realisasi anggaran dalam satu periode
tahun sebelumya dibagi jumlah izin terbit (5 tertinggi) dalam periode yang sama 0,5 2,50
2 Verifikasi dokumen atas berkas persyaratan Jumlah Verifikasi elektronik dibagi Jumlah Pemohon
pengajuan izin telah dilakukan secara > 75% = Skor 76-100 = Sangat Baik
elektronik 51%-75% = Skor 51 - 75 = Baik
26% – 50%= Skor 26 – 50 = Kurang 1 5,00
< 25 = Skor 0 - 25 = Sangat Kurang
2 Meningkatnya jumlah investor yang Jumlah investor PMA/PMDN yang masuk tahun n dikurangi
masuk Jumlah investor PMA/PMDN yang masuk tahun n-1 dibagi
Jumlah investor PMA/PMDN yang masuk tahun n -1
20% > = Skor 76 – 100 = sangat baik
0,01% – 20% = Skor 51 - 75 = baik 15,00 33,33
-20% - 0% = Skor 26 – 50 = kurang
<-20% = Skor 0 - 25 = sangat kurang