Anda di halaman 1dari 29

AINUN SAJIDAH

Pengertian Pendidikan

• Segala upaya yg direncanakan u/


mempengaruhi orla baik indiv, klp/
masy shg mrk melakukan apa yg
diharapkan o/ pelaku pendidikan.
Hakekat Pendidikan

1. Salah satu bentuk pemecahan msl kes dg pendekatan


pendidikan.
2. Su/ usaha u/ membantu individu, klg/masy dlm ↑
kemampuan/ perilaku u/ mencapai kes secara optimal.
3. Di dlm pddk tjd proses pertumbuhan, perkembangan,
perubahan kearah yg lebih baik, lebih dewasa, lebih matang
pd diri individu, klg, kelompok, masyarakat.
4. Salah satu kompetensi yg dituntut dari tenaga kep.
5. Salah satu peranan yg hrs dilaksanakan dlm setiap
pemberian askep.
Pengertian kesehatan reproduksi
 adalah keadaan sejahtera fisik, mental,
dan sosial secara utuh, yang tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan, dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi,
serta fungsi dan prosesnya. (Depkes,
2001).
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN KESEHATAN

INPUT
PROSES OUTPUT

Sasaran upaya yang melakukan


pendidikan : direncanakan apa yang
individu, untuk diharapkan
kelompok, mempengaruhi
masyarakat & orang lain
pendidik atau
pendidikan.
 Tujuan pendidikan kesehatan
reproduksi :
untuk memberikan
informasi/pengetahuan tentang
reproduksi. Sehingga dpt
mengetahui fungsi organ reproduksi
yang mengalami perubahan secara
fisik dan juga perubahan psikologis
sesuai dengan kehidupan di
lingkungan sosial budayanya.
(Devy, dkk 2001).
Tugas perawat pada Fase-fase
peubahan perilaku kesehatan
1. Fase pre kontemplasi. klien tidak memiliki
kesadaran untuk berubah. Promosi
kesehatan pada fase ini difokuskan pada
peningkatan kesadaran terhadap perilaku
tidak sehat .
2. Fase mulai terjadi perubahan perilaku. Klien
sudah memiliki motivasi untuk berubah.
Mendorong klien kearah perubahan
merupakan tindakan yang sesuai
3. Fase Komitmen. Klien memiliki niat serius
untuk berubah. Pada fase ini petugas
membantu menerjemahkan niat menjadi
rencana tindakan, strategi mengatasi masalah
dan mengidentifikasi sumber-sumber yang
mendukung. Buat jadwal perubahan perilaku
dan review kemajuan secara periodik.
4. Fase Tindakan adalah Klien mengubah
perilakunya. Dukungan selama fase ini dapat
berupa konsultasi teratur, kelompok pendukung
melalui teman, keluarga, telpon.
5. Fase Maintenens. Klien berusaha menjaga perilaku
barunya. Strategi koping yang telah diidentifikasi
sebelumnya sangat diperlukan. Dukungan yang
berkelanjutan hal yang vital karena sebagian besar
klien gagal pada awal fase ini.
6. Fase Relaps. Klien kembali ke perilaku lamanya.
Petugas kesehatan harus mengidentifikasi alasan
terjadinya relaps dan mengarahkan lagi ke fase
kontemplasi. Rata-rata perokok memerlukan 3 kali
siklus sebelum berhasil berubah perilakunya.
7. Fase Keluar. Fase dimana perubahan perilaku
kesehatan telah terjadi dan dapat dijaga kelanjutannya.
cara menjaga kesehatan alat reproduksi
wanita :
1.Disarankan agar kaum wanita membersihkan bagian luar
vagina setelah buang air kecil atau air besar, sebaiknya
menggunakan air bersih dengan arah dari depan ke
belakang.
2.Ketika haid atau menstruasi, anda disarankan sering
mengganti pembalut terutama pada hari-hari yang banyak
darah. Ini karena darah merupakan media yang paling
sesuai untuk kuman berkembangbiak.
3.Hindari douching, yaitu memasukan jari atau ejakulasi ke
dalam vagina dengan tujuan membersihkan bagian dalam
vagina. memicu iritasi.
Lanjut…..
4. Hindari menggunakan sabun pembersih vagina karena
dapat menimbulkan efek samping dan mangubah PH
vagina, menyebabkan kekeringan, iritasi dan akan
menjadi gatal.
5. Lakukan pembersihan dengan menggunakan air pada alat
kelamin baik itu suami ataupun istri ketika akan dan
setelah melakukan hubungan badan untuk menjamin
kesehatan yang optimal.
6. Lakukan buang air kecil setelah setengah jam sesudah
hubungan seksual agar mengurangi resiko infeksi pada
kandung kemih.
7. Ganti celana dalam minimal 2 kali sehari, dan apabila
anda mengalami keputihan/celana basah segera ganti.
8. Periksakanlah keputihan anda jika warna dari keputihan
tidak normal, keputihan yang terjadi di luar waktu-waktu
/hari sebelum haid, ketika mengalami gairah hubungan
seksual, kehamilan dan klimakterium atau setelah
menopause) disertai bau tidak sedap, warna yang kuning
atau kehijau-hijauan dan rasa gatal yang berlebihan
PendKes Mencegah Kanker Serviks
• Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan
yang cukup nutrisi dan bergizi
• Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
• Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor
• Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini
• Hindari berhubungan intim saat usia dini
• Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-
ganti apalagi diikuti dengan hubungan intim.
• Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama
2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan
hubungan intim
• Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada
baiknya melakukan vaksinasi HPV
• Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang
kandungan beta karotennya cukup banyak, konsumsi
vitamin c dan e.
Tindakan guna mengurangi risiko kanker

• tidak merokok;
• menghindari sengatan sinar matahari;
• mengikuti pemeriksaan massal penyakit kanker jika
ada kesempatan;
• memakan makanan sehat;
• membatasi konsumsi minuman beralkohol;
• memperhatikan peraturan keselamatan di tempat kerja
dimana berhadapan dengan bahan kimia, radiasi, dan
bahaya lainnya dapat meningkatkan resiko terkena
kanker.
SOLUSI Bagi PENDERITA Ca Serviks

 Metode pertama adalah usaha preventif primer.


mencakup edukasi untuk mengurangi perilaku seksual
berisiko tinggi seperti berhubungan seksual dengan banyak
pasangan, menikah di usia dini, melahirkan anak di usia
muda, dan merokok, Vaksin HPV.
 Pencegahan sekunder mencakup deteksi dini dan
tatalaksana lesi prekanker yang sangat sederhana, mudah,
dan efektif. Kata kuncinya adalah cakupan skrining massal
untuk mendeteksi lesi pre kanker. seperti Pap smear dan
inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Tes Pap smear
tetap menjadi standard utama.
TERSIER

 Pencegahan tersier seperti tatalaksana untuk kanker


seperti terapi bedah dan radiasi. Pemilihannya
tergantung pada stadium kanker.
Kanker Payudara

Dampaknya bisa Keletihan.


Anjurkan pada pasien untuk mempertahankan pola
tidur/ aktivitas atau istirahat yang normal.
Anjurkan pada pasien untuk melakukan kegiatan yang
ringan pada siang hari.
Bantu pasien dalam melakukan kegiatan aktivitas
sehari-hari.
penuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat.
Dampak lainnya kerusakan kulit
PenKes:
Gunakan tempat tidur dengan linen yang rata.
Jaga linen tempat tidur agar tetap bersih dan kering.
Berikan pelembab pada kulit.
Bantu pasien untuk melakukan higyene perseorangan
secara teratur.
Beri obat topikal anti pruritus/konsul dokter.
Anjurkan pasien untuk melakukan ambulasi atau
mobilisasi sesuai kemampuan selama dalam perawatan.
Kurang pengetahuan tentang terapi radiasi pada kanker
payudara.
Beritahu pasien dan keluarga mengenai kapan pengobatan

tersebut akan di lakukan.


Jelaskan pada pasien hal yang bisa terjadi akibat radiasi

yaitu: rambut rontok, kulit menjadi lebih hitam (pada lokasi


penyinaran) dan limfedema.
Instruksikan pasien dan keluarga tentang hal yang dapat di

lakukan untuk mengatasi hal tersebut.


Berikan informasi tersebut secara tertulis.

Anjurkan pada pasien untuk tidak mengkonsumsi obat yang

di jual secara bebas kecuali atas petunjuk dokter.


PenKes Bagi Pasien yang Kemoterapi
 Anda harus makan makanan bergizi. Protein yang
tinggi….telur: utk meningkatkan albumin dan leukosit
 Banyak makan buah-buahan. Karena sifat obat
kemoterapi adalah panas, jadi banyak makan buah-
buahan akan membantu anda untuk BAB.
 Makan makanan yang berfungsi untuk
mengurangi efek samping kemoterapi. trombosit
turun jadi harus sering makan makanan yang dapat
menambah trombosit (jus jambu merah atau rebusan
daun singkong)
 Banyak makan sarang burung/protein
sejenisnya. Makan sarang burung mitosnya dapat
meningkatkan kondisi badan.
 Kontak dokter pada kondisi darurat.
TERAPI RADIASI (RADIOTERAPI)

 yaitu suatu jenis pengobatan yang


menggunakan atau memanfaatkan sinar
pengion (sinar-X, sinar-Gamma) dan
partikel lain (neutron, proton, dll) untuk
mematikan sel-sel kanker tanpa akibat
fatal pada jaringan sehat disekitarnya.
Terapi radiasi ini akan mematikan sel-sel
kanker jika mencapai dosis tertentu.
 Tahap selanjutnya, akan dilakukan penggambaran lokasi
penyinaran atau sering disebut simulator kepada Anda.
Sebelum dilakukan simulator, terkadang diperlukan
pembuatan masker/topeng sebagai alat fiksasi, agar
selama radiasi Anda tidak akan bergerak. Penggunakan
masker ini penting agar daerah yang disinar selalu tetap
dan tepat setiap harinya sesuai dengan pada saat
disimulator.

Kemudian dibuat tanda dengan tinta dikulit pada daerah


yang akan diradiasi. Tanda tersebut dibuat sedemikian
rupa dan tidak boleh dihapus selama dan sampai terapi
radiasi selesai diberikan.
 Setelah persiapan selesai, pasien masih harus menunggu beberapa
hari sebelum radiasi dimulai, karena hasil simulator akan dikirim ke
ahli fisika medik untuk dihitung dan dilakukan kalkulasi dosis serta
arah penyinaran. 

Pasien diharuskan diam selama pengobatan berlangsung. Dokter


dan radiografer dari ruang monitor akan mengamati melalui monitor
dan pasien dapat berkomunikasi dengan mereka melalui intercom. 

Selama menjalani radiasi, pasien tidak akan melihat atau merasakan


adanya sinar sehingga tidak akan ada rasa sakit atau rasa tidak
nyaman. 

Selama radiasi, setiap lima kali sinar, pasien diwajibkan kontrol ke


dokter untuk mengevaluasi hasil penyinaran dan efek samping
radiasi. 

Setelah pengobatan radiasi selesai, pasien tetap diwajibkan ' kontrol


berkala ke dokter.
 Pada kebanyakan tipe kanker, radiasi biasanya diberikan
dalam dosis terbagi, 5 hari berturut-turut (Senin s.d.
Jum'at), sehari sekali, kurang lebih selama 6-7 minggu. 

Besaran dosis total yang diberikan tergantung dari tujuan


radiasi (kuratif atau paliatif) dan jenis histopatotoginya.
Dosis kuratif umumnya 25 - 30 kali, diberikan 5 kali dalam
satu minggu (Senin s.d. Jumat), dengan dosis perkali yang
diberikan : 1,8 - 2 Gy. Dosis paliatif umumnya 5-20 kali,
dengan dosis perkali yang diberikan 2-5 Gy. 

Umumnya sekali radiasi membutuhkan waktu kurang lebih


15-30 menit mulai pasien masuk ke ruang radiasi, saat
penyinaran, sampai pasien kembali ke luar ruang radiasi.

Efek samping lokal : perubahan kulit di area radiasi pasti


terjadi, tergantung dari kepekaan masing-masing pasien.
Rambut rontok (bila radiasi daerah kepala), nyeri ketika
kencing (apabila radiasi daerah perut), kerongkongan
kering, air liur kental, sariawan, perubahan pengecapan,
sakit menelan (apabila radiasi daerah kepala/leher).
 Efek samping sistemik : seperti kelelahan, perubahan sel
darah tepi, demam (apabila daerah otak yang mendapat
radiasi), sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare.

Efek-efek samping tersebut akan menghilang dengan


berjalannya waktu, dan sifatnya sangat individual. 
Beberapa hal yang patut menjadi catalan selama menerima terapi radiasi antara
lain: 
1. Datang tepat waktu sesuai perjanjian. 
2. Istirahat cukup bila merasa lelah. 
3. Makan dan minum yang cukup sesuai anjuran. 

Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama menjalani terapi: 


1.Mengubah/menghapus tanda di area radiasi. 
2.Menggunakan sabun/deodoran/parfum/make up pada area radiasi karena bisa
menghapus tanda (tanda tidak boleh dibersihkan dengan air atau bahan dasar
lain). 
3.Memakai pakaian sempit/pakaian yang tidak menyerap keringat. 
4.Terkena sinar matahari langsung/berlebih. 
5.Mengompres di area radiasi dengan kompres air panas/dingin. 
6.Mengunakan obat-obat tanpa sepengetahuan dokter. 
7.Memakai salep/krim/obat-obatan pembersih luka di area radiasi. 
8.Merokok atau minum-minuman beralkohol. 
9.Makan makanan yang mengandung penyedap rasa, dibakar/panggang, dan atau
diasap langsung.
Hal-hal yang harus dilakukan selama penyinaran misalnya: 

1. Menjaga agar kulit tetap kering, tidak boleh lembab. 


2. Menggunakan salep yang dianjurkan dokter Onkologi Radiasi. 

Jika daerah kepala-leher yang diradiasi, Anda dapat melakukan hal-hal seperti di
bawah ini: 
1.Menjaga kebersihan rongga mulut selama dan setelah pengobatan dengan
radiasi. 
2.Perawatan gigi dan gusi oleh dokter gigi sebelum, selama, dan sesudah terapi
radiasi. 
3.Kumur-kumur sesering mungkin dengan obat kumur/air garam/ rebusan daun
sirih. 
4.Sikat gigi dengan sikat gigi lembut 2-3 kali sehari dan menggu­nakan pasta gigi
untuk gigi sensitif yang mengandung fluoride. 
 
5.Memperhatikan nutrisi, sesuai dengan diet yang dianjurkan. variasi makanan
tinggi kalori dan tinggi protein seperti tempe, tahu, telur, ikan, daging, susu
sayuran, buah yang tidak asam, minum vitamin yang diberikan dokter, dan
cukup istirahat. Jika nyeri menelan, penyajian makanan diubah: diblender, dibuat
pudding. Makan dengan porsi kecil, tetapi sering. 
6.Menggunakan payung/topi bila berada di luar saat siang hari untuk menghindari
paparan sinar matahari yang berlebihan. 

Jika daerah perut yang radiasi, Anda dapat melakukan hal-hal seperti di bawah ini: 
• Tetap harus memperhatikan nutrisi, hindari makanan yang merangsang (cabai,
buah-buahan yang membentuk gas), dan minum banyak air.

Apabila area radiasi di pantat, maka setelah Buang Air Besar/Buang Air
Kecil segera dibersihkan dan dikeringkan dengan tissue/kain yang lembut
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai