Anda di halaman 1dari 29

KELARUTAN

Nama anggota :
1. Ramdhan Anggara Putra (08.2019.01843)
2. Ferdiansyah (08.2019.1.01861)
Jenis – Jenis zat terlarut

 Elektrolit
Zat yang membentuk ion dalam larutan, serta mampu
menghantarkan listrik
Terdiri dari elektrolit kuat dan elektrolit lemah
Contoh : NaCl

 Non elektrolit
Zat yang tidak menghantarkan listrik dan tidak menghasilkan ion bila
dilarutkan dalam air
Contoh: glukosa
Macam – Macam Larutan

 Larutan Jenuh
Adalah larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal yang
dapat terlarut.

 Larutan Hampir Jenuh/Tidak Jenuh


Adalah larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah dibawah jumlah
maksimal yang dapat terlarut
 
 Larutan Lewat Jenuh
yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang
diperlukan untuk larutan jenuh
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan

1. Sifat zat terlarut


Dalam senyawa kimia, secara umum dapat diamati bahwa, berat
molekul dari suatu material bertambah, gaya antar molekul juga
meningkat dan kelarutan menurun. 
2. PH
Kebanyakan obat-obat organik sekarang digunakan dalam
farmasi adalah asam lemah atau basa. Ionisasi ion tersebut
ditentukan oleh nilai pKa dan pH medium, bentuk terionisasi.
3. Temperatur
Suatu senyawa menunjukkan peningkatan kelarutan pada suhu yang
tinggi, tapi itu tidak selamanya terjadi, seperti kalsium hidroksida
yang lebih mudah larut dalam air yang dingin dari pada air panas.
Temperatur akan mempengaruhi kelarutan. Jika proses larutan
menyerap energi kemudian temperature meningkat begitu juga
kelarutan akan meningkat. Jika proses larutan melepas energi maka
kelarutan akan berkurang dengan berkurangnya temperatur.
4. Ukuran molekul
Ukuran molekul akan mempengaruhi kelarutan. Semakin besar berat
molekul maka semakin sedikit yang terlarut. Molekul yang besar
lebih sulit untuk dikelilingi dengan molekul pelarut untuk melarutkan
zat. Dalam kasus senyawa organik, jumlah karbon percabangan akan
meningkatkan kelarutan karena percabangan akan mengurangi
ukuran (atau volume) dari molekul dan membuatnya lebih mudah
untuk melarutkan molekul dengan pelarut.
5. Tekanan
Untuk zat terlarut gas, kelarutan meningkat jika temperatur
meningkat dan kelarutan berkurang jika temperatur berkurang.
Untuk zat terlarut padat dan cair, perubahan pada tekanan tidak
mempengaruhi kelarutan.
Contoh soal kelarutan

 Dalam 500 mL larutan jenuh kalsium fluorida (CaF2) terdapat


8,2 mg CaF2. Tentukan kelarutan CaF2 dalam mol/L.
Reaksi Pengendapan

Reaksi pembentukan padatan dalam suatu larutan / di dalam


padatan cair selama reaksi kimia, pengendapan terjadi karena
terjadinya difusi dalam suatu larutan. Tanpa kekuatan gravitasi
yang cukup untuk membawa partikel kebawah, maka endapan
akan menjadi supensi.
Mekanisme Pengendapan
 Pengendapan dapat terjadi jika konsntrasi melebihi kelarutan.
Pengendapan dapat terjadi dengan cepat dari larutan jenuh.
Pengendapan erat kaitannya dengan hasil kali kelarutan (ksp).
 Tahap penting dari proses presipitasi adalah nukleasi.
Pembentukan partikel padatan meliputi pembentukan
antarmuka, yang memerlukan beberapa energi didasarkan
pada energi permukaan relatif padatan atau larutan, jika tidak
maka akan terjadi kejenuhan.
Jenis-Jenis reaksi Pengendapan

 Persamaan Molekul
Persamaan molekul adalah persamaan yang menulis bahwa
semua spesi-spesi di anggap sebagai molekul, maupun semua
senyawa di tulis tanpa harus menulis senyawa yang berperan
dalam suatu keberlangsungan reaksi pengendapan. Contoh:

Na2SO4(aq) + BaCl2(aq) → BaSO4(s) + 2NaCl (aq)


 Persamaan Ionik
Persamaan ionik adalah persamaan yang menunjukkan spesi-spesi yang terlarut
dalam bentuk ion-ion bebas. Untuk ion-ion yang tidak terlibat dalam reaksi disebut
ion pendamping. Karena ion pendamping muncul pada kedua ruas persamaan
Contoh:
Pb2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2Na+(aq) + 2I-(aq)  → PbI2(s) + 2Na+(aq) + 2NO3-(aq)

 Persamaan Ionik Total


Persamaan ionik total adalah persamaan reaksi yang menunjukkan hanya spesi-
spesi yang benar-benar berperan dalam suatu reaksi. Persamaan ionik total dari
persamaan reaksi diatas adalah,

Pb2+(aq) + 2I-(aq) → PbI2(s)


 

 
Warna endapan

Banyak senyawa yang mengandung ion logam menghasilkan


endapan dengan warna yang khas. Berikut ini adalah warna khas
untuk berbagai logam :
Senyawa Warna

Emas Oranye

Krom Hijau tua, hijau keruh, oranye, ungu, kuning, coklat

Kobalt Warna merah muda

Tembaga Biru

Besi (II) Hijau

Besi (III) Coklat kemerahan

Mangan Merah muda pucat

Nikel Hijau
Hasil Kali Kelarutan

Hasil kali kelarutan ialah hasil kali konsentrasi ion-ion dari


larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air, setelah masing-
masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien persamaan
ionisasinya

Karena zat padat tidak mempunyai molaritas, maka tetapan


kesetimbangan reaksi di atas hanya melibatkan ion-ionnya saja,
dan tetapan kesetimbangannya disebut tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp)
y x
] [ A x ]
y
K sp  [ M
Contoh
 Tulislah rumusan Ksp garam-garam berikut ini:
a.       AgBr
b.      Ag2CrO4
c.       PbI2
d.      Ba3(PO4)2
 Jawab:
a.       Ksp AgBr = [Ag+][Br-]
b.      Ksp Ag2CO3  = [Ag+]2 [CO32-]
c.       Ksp PbI2  = [Pb2+] [I-]2
e.       Ksp Ba3(PO4)2  = [Ba2+]3 [PO43-]2
Hubungan kelarutan dengan Hasil
kali kelarutan

 Hubungan kelarutan (s) dengan hasil kali kelarutan (Ksp)


Untuk memahami hubungan s dan Ksp, perhatikan
kesetimbangan kelarutan dalam larutan jenuh Ag2CO3 berikut.
Ag2CO3(s) ⇌ 2Ag+(aq) + CO32−(aq)
 Konsentrasi ion Ag+ dan ion CO32− dalam larutan jenuh pada saat
setimbang dapat dikaitkan dengan kelarutan Ag2CO3 sesuai
dengan stoikiometri perbandingan koefisien reaksi. Jika
kelarutan Ag2CO3 dinyatakan dengan s, maka konsentrasi ion
Ag+ sama dengan 2s dan konsentrasi ion CO32− sama dengan s.
Contoh soal

 Berapakah nilai ksp untuk Ag2 SO4 Jika pada saat pembentukan larutan
jenuh di dalamnya dilarutkan 5,4 gram Ag2SO4 dalam 1 liter air ?

 Konsentrasi ion kalsium pada plasma darah adalah 0,0025 M. Jika


konsentrasi Ion oksalat 1,0 x 10-8 M, kalsium oksalat CaC2O4 membentuk
endaapan ?
PENGARUH ION SENAMA TERHADAP KELARUTAN

 Ion senama adalah ion yang sejenis dengan ion-ion yang ada
dalam sistem keseimbangan. Untuk menerapkan rumus ion
senama harus menggunakan asas. Asas yang dimaksud
adalah Asas Le Chatelier. Asas Le Chatelier adalah asas yang
digunakan untuk memprediksi pengaruh perubahan kondisi
pada kesetimbangan kimia.
bunyi asas Le Chatelier

“Jika terhadap suatu sistem kesetimbangan dilakukan


suatu tindakan (aksi), sistem kesetimbangan tersebut
akan mengalami perubahan (pergeseran) yang
cenderung untuk mengurangi pengaruh aksi tersebut’’.
 Kita ambil contoh larutan jenuh AgCl. Pada saat AgCl
dilarutkan dalam air, maka akan terbentuk reaksi
kesetimbangan, yaitu:
  AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl–(aq)

 Adanya penambahan larutan AgNO3 akan memperbesar


konsentrasi ion Ag+ karena AgNO3 juga akan terionisasi dan
menghasilkan ion Ag+. Reaksi yang terjadi yaitu:
  AgNO3(aq) ↔ Ag+(aq) + NO3–(aq)
 Sementara itu, penambahan ion sejenis (Ag+) akan
menggeser kesetimbangan ke kiri. Pergeseran ke kiri
menyebabkan kelarutan AgCl berkurang, tetapi tidak
mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, jika
suhu tidak berubah.
 Kesimpulan :
1. Keberadaan ion senama atau sejenis dalam suatu
larutan justru akan memperkecil kelarutan (s)
2. Ion senama tidak akan mempengaruhi besarnya Ksp,
selama suhu tidak berubah (tetap).
Pengaruh pH Terhadap Kelarutan
Garam Dan Basa Sukar Larut

 1. Pengaruh pH Terhadap Kelarutan Garam Sukar Larut

a. Pengaruh pH terhadap kelarutan garam yang anionnya berasal dari asam lemah

Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan salah satu contoh garam sukar larut dalam air. Padatan garam ini jika
dilarutkan dalam air akan larut dan terdisosiasi (terurai) menjadi ion Ca 2+ dan CO32- . Dalam larutan jenuhnya,
 ion-ion tersebut akan mengalami kesetimbangan dengan CaCO3 padat, sebagaimana reaksi berikut.  

CaCO3(s) ⇄ Ca2+(aq) + CO32-(aq) …… (1)

 Apabila ke dalam larutan jenuh CaCO 3 yang berada dalam sistem kesetimbangan tersebut, ditambahkan
larutan asam kuat (atau pH diturunkan), maka ion CO 32- (anion yang berasal dari asam lemah, H 2CO3) akan
bereaksi dengan ion H+ yang berasal dari larutan asam kuat tersebut. Persamaan reaksi dituliskan sebagai
berikut.
 CO32-(aq) + H+(aq) ⇄ HCO3-(aq) …… (2)

 Ion HCO3- yang dihasilkan kemudian bereaksi kembali dengan ion H + dari


larutan asam kuat membentuk H 2CO3, yang akan segera terurai menjadi
H2O dan gas CO2. Persamaan reaksi yang terjadi.

 HCO3-(aq) + H+(aq) → H2CO3(aq) → H2O(l) + CO2(g) …… (3)

 Dari ketiga persamaan reaksi di atas, tampak bahwa ion CO 32- yang


dihasilkan dari persamaan reaksi 1 bereaksi dengan ion H +. Karena
reaksinya dengan ion H+ mengakibatkan konsentrasi ion CO32- semakin
berkurang. Untuk mengatasi hal ini, terjadilah pergeseran kesetimbangan
pada persamaan reaksi 1 ke kanan agar ion CO32-  meningkat. Akibat arah
pergeseran tersebut, kelarutan CaCO3 akan semakin besar. Dengan
demikian, semua garam yang anionnya berasal dari asam lemah akan lebih
mudah larut dalam larutan asam dibandingkan dalam larutan basa dan air.
 b. Pengaruh pH terhadap kelarutan garam yang anionnya berasal dari asam kuat

 Perak klorida (AgCl) merupakan salah satu contoh garam sukar larut dalam air. Padatan garam
ini jika dilarutkan dalam air akan larut dan terdisosiasi (terurai) menjadi ion Ag + dan Cl-. Dalam
larutan jenuhnya, ion-ion tersebut akan mengalami kesetimbangan dengan AgCl padat.
Persamaan reaksi kesetimbangan yang terjadi sebagai berikut.

 AgCl(s) ⇄ Ag+(aq) + Cl-(aq) …… (1)

 Apabila ke dalam larutan jenuh AgCl  yang berada dalam sistem kesetimbangan tersebut


ditambahkan larutan asam kuat, maka ion Cl - (anion yang berasal dari asam kuat, HCl) tidak
dapat bereaksi dengan ion H+ yang berasal dari larutan asam kuat tersebut.

Cl-(aq) + H+(aq) → tidak ada reaksi ....... (2)

 Selama ion Cl- tidak bereaksi dengan ion H+, maka konsentrasi ion Cl- dalam sistem
kesetimbangan itu tidak berubah dan tidak terjadi pergeseran kesetimbangan. Dengan
demikian, penambahan larutan asam kuat ke dalam larutan garam sukar larut yang anionnya
berasal dari asam kuat seperti AgCl tidak akan mempengaruhi kelarutan dari senyawa
tersebut. 
 2. Pengaruh pH Terhadap Kelarutan Basa Sukar Larut

 Salah satu contoh basa sukar larut adalah magnesium hidroksida (Mg(OH) 2).
Padatan ini jika dilarutkan ke dalam air akan larut dan terdisosiasi (terurai)
menjadi ion Mg2+ dan ion OH-. Dalam larutan jenuhnya, ion-ion tersebut akan
mengalami kesetimbangan dengan Mg(OH)2 padat. Persamaan reaksi
kesetimbangan yang terjadi dituliskan sebagai berikut.

 Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-(aq) …… (1)


Apabila ke dalam larutan jenuh Mg(OH)2 yang berada dalam sistem


kesetimbangan ini ditambahkan larutan asam (pH diturunkan), maka
konsentrasi ion OH- pada persamaan reaksi 1 akan semakin kecil. Hal ini akan
mendorong terjadinya pergeseran kesetimbangan ke kanan (ke arah
pembentukan ion Mg2+ dan OH). Akibat arah pergeseran tersebut,
menyebabkan kelarutan Mg(OH)2 akan semakin besar jika dalam larutan
asam. 
 Sebaliknya, apabila ke dalam larutan jenuh
Mg(OH)2 yang berada dalam sistem kesetimbangan
ini ditambahkan larutan basa (pH dinaikkan), maka
konsentrasi ion OH- pada persamaan reaksi 1 akan
semakin besar. Untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan pergeseran kesetimbangan ke kiri (ke arah
pembentukan endapan Mg(OH)2). Akibat arah
pergeseran tersebut, menyebabkan kelarutan
Mg(OH)2 akan semakin kecil jika dalam larutan basa.

Dengan demikian, semua basa sukar larut akan lebih


mudah larut jika dalam larutan asam, dan akan lebih
sukar larut  jika dalam larutan basa.
Contoh soal

Kelarutan L(OH)2 dalam larutan adalah 5 x 10-4 mol/L. larutan


jenuh L(OH)2 dalam air memiliki pH?
Jawab:
 JIka sudah diketahui harga kelarutan basanya,kita tinggal cari
berapa konsentrasi atau kelarutan OH-nya.
 L(OH)2 ==> L2+ + 2OH-
s                  s         2s

Konsentrasi ion OH- = 2s = 2 x 5 x 10^-4 mol/L = 1 x 10^-3 mol/L


[OH-] = 1 x 10^-3
  pOH = - log [OH-] = - log 1 x 10^-3 = 3
     pH = 14 – pOH = 14 – 3 = 11
Larutan jenush L(OH)3 mempunyai pH = 9. Berapa
Hasilkali kelarutan basa tersebut?
Jawab :
L(OH)3 ==> L3+ + 3OH-
s                  s         3s

pH = 9
pOH = 14 – pH = 14 – 9 = 5
      [OH-] = 1 x 10^-5
      [OH-] = 2s
1 x 10^-5 = 2s
            s = 5 x 10^-6 mol/L

Ksp L(OH)3 = [L3+][OH-]^3


               = (s)(3s)^3
               = 27 s^4 = 27 (5 x 10^-6)^3 = 3,375 x 10^-
15

Anda mungkin juga menyukai