Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM 6

KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA
MIKROBIOLOGI-VIROLOGI KELOMPOK :
.Amalia Ridhani
.Farah Noor Ain
.Hesty Wulandari
.Milka Theana
.Novi Damayanti
.Siti Rahmah
PRAKTIKUM 6 & 7
PEMERIKSAAN POTENSI ANTIBIOTIK & UJI
KEPEKAAN BAKTERI
Alat ,Bahan,Cara Kerja & Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum 6 : Mengetahui dan memahami metode dan cara pemeriksaan potensi
antibiotik dalam mengukur daya antibakteri dari suatu antibiotik terhadap bakteri standar.
Tujuan Praktikum 7 : Mengetahui metode-metode penentuan sensitivitas antibakteri terhadap
suatu bakteri dan mengetahui adanya resistensi bakteri terhadap suatu antibiotika. Sehingga
dapat menentukan obat-obat yang paling cocok untuk bakteri penyebab penyakit.
Alat Bahan
1. Petridisk 1. Media nutrien agar (NA)
2. Kertas payung 2. Aquadest
3. Lubang sumur 3. Sampel biakan bakteri
4. Bunsen 4. Antibiotik
5. Erlenmeyer
6. Gelas ukur
7. Pipet tetes
8. Batang pengaduk
9. Kaca objek
10. Mikropipet
11. Pinse
Cara Kerja
DIFUSI
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Bungkus tiap alat dengan aluminium foil.
3. Masukkan ke autoklaf.
4. Sementara sterilisasi alat, buat media agar dengan campuran aquadest dan NA (cawan petri)
aquadest dan NB (tabung reaksi).
5. Setelah sterilisasi alat lanjutkan dengan sterilisasi media.
6. Tuangkan media yang sudah disterilisasi ke cawan petri dan tabung reaksi.
7. Diamkan 24 jam di inkubator.
8. Setelah 24 jam, media di inokulasi (disuntikkan bakteri) lalu diratakan dengan cottonbud di BSC
9. Masukkan kembali media yang sudah diinokulasi ke inkubator selama 24 jam.
10. Setelah 24 jam, letakkan cakram yang sudah direndam dengan larutan kloramfenikol di atas media.
11. Masukkan kembali media ke dalam inkubator selama 24 jam.
12. Setelah 24 jam, hitung diameter zona hambat yang terlihat setelah peletakan cakram.
Cara Kerja
DILUSI
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Bungkus tiap alat dengan aluminium foil.
3. Masukkan ke autoklaf.
4. Sementara sterilisasi alat, buat media agar dengan campuran aquadest dan NB (tabung reaksi).
5. Setelah sterilisasi alat lanjutkan dengan sterilisasi media.
6. Kemudian encerkan antibiotik kloramfenikol 250 mg dengan 25 ml etanol.
7. Siapkan mikroorganisme yang diencerkan dengan 1 ml aquadest.
8. Siapkan 6 tabung reaksi yang sudah disterilkan.
9. Pada tabung pertama masukkan 1 ml antibotik ke tabung reaksi dan aquadest sampai 5 ml. kemudian
ambil 1 ml campuran antibiotik dan aquadest ke tabung kedua dan seterusnya sampai tabung ke 5.
10. pada tabung ke 5 ambil 1 ml campuran antibiotik dan aquadest lalu dibuang.
11. pada tabung ke 6 digunakan sebagai kontrol negatif yang hanya dimasukkan aquadest tanpa
antibiotik.
12. kemudian masukkan 5 ml NB dan 1 ml bakteri S. aureus ke 6 tabung reaksi lalu tutup dengan kapas
dan plastik wrap.
13. inkubasi selama 24 jam.
14. amati KHM dan KBM.
Hasil Praktikum

DILUSI
DIFUSI
PEMBAHASAN

Difusi
Untuk metode difusi, tingginya konsentrasi dari antimikroba ditentukan
oleh difusi dari kertas cakram dan pertumbuhan organisme uji dihambat
penyebarannya sepanjang difusi antimikroba (terbentuk zona jernih disekitar
cakram)
Sensitivitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter
zona hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin
terhambat pertumbuhannya.
Pada pengujian yang telah dilakukan terbentuk zona bening disekitar
piperdisk. ini menunjukkan bahwa antibiotik yang digunakan berpotensi
menghambat bakteri Staphylococcus Aureus.
PEMBAHASAN

Dilusi
Pada praktikum ini kami mengamati kejernihan yang menandakan adanya KHM
dan KBM pada media dengan menggunakan metode dilusi dengan medium NB dan
sampel Kloramfenikol dengan konsentrasi 10%, 5%, 2,5%, 1,25%, 0,625% dan
kontrol negatif. Kloramfenikol termasuk antibiotik yg khasiatnya sebagai bakteriostatik
dengan spektrum kerja luas (Gram + & Gram -) dan sifat bakterinya adalah anaerob.
Berdasarkan teori daya hambat/bunuh yang paling besar adalah dengan
konsentrasi 2,5%. Dari hasil yang kami dapatkan sudah sesuai dengan teori yaitu
adanya daya hambat (KHM) pada konsentrasi 2,5 yang ditandai dengan mulainya
jernih pada tabung namun setelah diinkubasi kembali pada konsentrasi 2,5 keruh
kembali yang menunjukkan tidak adanya daya bunuh (KBM) disebabkan karena
kemungkinan sampel telah terkontaminasi.
Jawaban Pertanyaan Praktikum 6
1. Apa yang dimaksud dengan antibiotika?
Jawab : Antibiotik adalah segolongan molekul, baik alami ataupun sintetik yang mempunyai efek
menekan atau menghambat dan membunuh/menghentikan proses biokimia pada
organisme, khusunya dalam proses infeksi oleh bakteri

2. Jelaskan perbedaan bakteri gram positif dan gram negatif!


Jawab : Bakteri gram (+) : Bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet dan memiliki
peptidoglikan yang tebal
Thank You
Bakteri gram (-) : Bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet dan memiliki lapisan
peptidoglikan yang tipis
3. Apa saja faktor yang dapat mengendalikan aktivitas antibiotika?
Jawab : -Karakteristik
-Jumlah populasi Mikroba
-Konsentrasi & dosis dari zat antimikroba
-Fase perkembangan mikroba
-Kondisi lingkungan
Jawaban Pertanyaan Praktikum 7
1. Apa yang dimaksud dengan sensitifitas bakteri?
Jawab : Sensitifitas bakteri adalah tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibiotik dan untuk
mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan zona hambat!
Jawab : Zona hambat adalah adanya aktivitas antimikroba pada ekstrak kasar terhadap bakteri
yang diujikan, ditandai dengan terbentuknya zona hambat yang tampak berupa daerah

Thank You
daerah yang bening terlihat pada pertumbuhan bakteri/mikroba uji.
3. Sebutkan golongan antibiotika berdasarkan sasaran tindakannya!
Jawab : -Bakterisida (membunuh) -Berdasarkan sasaran tindakannya:
-Bakteriostatik (menghambat) 1. Menghambat sintesis dinding sel
2. Merubah permeabilitas membran
3. Menghambat sintesis protein
4. Menghambat sintesis asam nukleat
5. Menghambat sintesis asam folat
PRAKTIKUM 8
AUTOBIOGRAFI
Alat ,Bahan,Cara Kerja & Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum 8 : Mengetahui dan mendeteksi bercak atau komponen zat aktif yang memiliki
efectivitas sebagai antibakteri dan menentukan komponen zat aktif sebagai anti bakteri.

Alat Bahan
1.Cawan petri 1.Bakteri Staphylococccus aureus
2.Pembakar spiritus 2.NaCL 0,9 %
3.Inkubasi 3.4 ml etil asetat
4.6 ml klorofom
4.Camber
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Encerkan bakteri dengan I ml NaCl 0,9 %
3. Tuang kedalam media agar, lalu ratakan
4. Siapkan camber 1 ( 4 ml etil asetat dan 6 ml klorofom ), dan camber 2 ( 1 ml as-asetat dan
4 ml klorofo,
5. Garis pada KLT (1,5) dari bawa secara horizontal
6. Totolkan ekstrak yang akan diujikan
7. Rendam dilarutan yang sudah dibuat didalam camber KLT, direndam kedalam camber 1
dan camber 2
8. Tunggu sampai naik dan hingga ad berhenti
9. Lalu dilihat dengan menggunakan sinar UV
10. Keruk bagian yang terdapat zat berkhasiat
11. Masukkan kedalam media yang 1
12. Amati daya hambatnya
Hasil Praktikum
PEMBAHASAN

Ekstrak dadangkak mengandung tripenoid, flavonoid, tannin dan senyawa


fenolik, praktikum kali ini menggunakan KLT untuk mengertahui senyawa
aktif ekstrak dadangkak sehingga antimikroba hasil yang didapat (-) di
tunjukkan dengan tidak adanya zona hambat pada media agar. Hal itu
terjadi karena pada saat pemijaran dengan sinar UV zat yang naik kurang
terlihat jelas sehingga memungkinkan zat yang kami keruk sebenarnya
bukan zat aktifnya. Sehingga tidak ada zona hambat pada media.
KESIMPULAN
Pada hasil praktikum yg kami
dapatkan adalah sebagai
berikut :

bioautografi adalah suatu metode


pendeteksian untuk menemukan
suatu senyawa antimikroba yang
belum terindentifikasi dengan cara
melokalis atiktivis antimikroba
tersebut pada suatu media agar
yang telah ditambahi bakteri dan
hasil yang didapatkan adalah (-)
Jawaban Pertanyaan
1. Mengapa menggunakan metode bioautografi dalam pendeteksian untuk menemukan suati zat
senyawa antimikroba yang belum teridentifikasi?
Jawab : Karena bioautografi adalah suatu metode pendeteksian untuk menemukan suatu
senyawa antimikroba yang belum teridentifikasi dengan cara melokalisisr aktivitas
antimikroba pada suatu kromatogram
2. Berdasarkan alasan apa pemilihan dalam penggunaan fase gerak?

Thank You
Jawab : Fase gerak harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi karna KLT merupakan teknik
yang sensitif. Daya dari fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga RF
terletak tara 0,2-0,8 untuk memaksimalkan pemisahan
3. Jelaskan tentang nilai RF!
Jawab : Nilai RF merupakan parameter karakteristik kromatografi lapis tipis, nilai ini merupakan
ukuran kecepatan migrasi suatu senyawa pada kromatogram. Nilai RF ini didefinisikan
sebagai perbandingan jarak yang diyempuh pelarut pembanding.

Anda mungkin juga menyukai