Anda di halaman 1dari 15

TREND DAN ISSUE

KEPERAWATAN MATERNITAS

Misroh mulianingsih
Latar Belakang
• Kemajuan teknologi sangat cepat.
• Teknologi tentang fertilitas, konseling genetik,
dan uji diagnosa.
• Kepedulian terhadap fertilitas.
• Konsepsi dapat dikontrol, kehamilan bisa
direncanakan.
• Laki - laki dan perempuan yang tidak subur
bisa mempunyai anak
• Ditemukan metode :.
• in vitro vertilisation.
• Inseminasi buatan.
• Ibu pengganti.
• Metode untuk mencegah kehamilan.
• Wanita penyalahgunaan obat cenderung akan
menelantarkan anak, apakah mereka harus
dipaksa steril?? Atau KB??
• .semua hal di atas menimbulkan dilema etik
dan moral bagi semua
Konseling genetik
• Melihat struktur genetik individu dan
memprediksikan kemungkinan penyakit
• Pemeriksaan genetik memerlukan biaya
yang mahal sehingga bukan merupakan
prosedur rutin.
• Indikasi pemeriksaan genetik :
– riwayat keluarga.
– Usia maternal beresiko
– paparan obat tidak wajar.
– Riwayat anak dengan kelainan kongenital
Dilema pemeriksaan genetik
• Siapa yang membayar ??
• Apakah sangat diperlukan ??.
• Siapa yang melakukan pemeriksaan
genetik ??.
• Jika diketahui kelainan apakah
kandungan akan digugurkan atau
diteruskan ??.
• Apakah mereka yang beresiko
mempunyai penyakit keturunan
dilarang mempunyai anak ??
Tes diagnosa dalam kehamilan
• USG 4 dimensi.
• Amniosintesis : pemeriksaan
cairan amnion untuk
mengetahui status janin,
penyakit genetik, dan
perkembangan janin.
• Bisa terjadi penggunaan tes
diagnostik berlebihan oleh
dokter
Dilema penggunaan tes
diagnostik
• Biaya mahal / tinggi.
• Apakah keuntungan lebih
besar dari resiko ??.
• Bagaimana jika hasil
pemeriksaan tidak
memuaskan ??
• Untuk menurunkan biaya
kesehatan diperlukan penkes ,
home visit, dan home healt
care
Perubahan demografi
• Kepadatan penduduk Indonesia
no 4 setelah RRC, India dan AS.
• Populasi dipengaruhi
kepindahan penduduk, arus
migrasi, kelahiran dan kematian
yang akan mempengaruhi
kualitas manusia, pendidikan,
produktifitas, kesehatan dan gizi
Keadaan penduduk Indonesia
• Penyebaran tidak rata, Pulau Jawa (6,9%)
sangat padat.
• Pelayanan kesehatan hanya berpusat di
kota besar.
• Dampak KB mengakibatkan angka
kelahiran dan kematian menurun.
• Angka kelahiran kasar th 1999 : 22,41
turun menjadi 20,8 / 1000 penduduk pada
th 2000.
• Angka kematian kasar th 1999 : 7,51 turun
menjadi 7,20 / 1000 pend pada th 2000
Trend pada wanita
• Usia menikah 30 40 an tahun,
karena pendidikan yang tinggi,
status ekonomi tinggi dan kesehatan
yang tinggi.
• Kehamilan dini pada remaja
meningkat, sehingga mengakibatkan
aborsi meningkat, peningkatan kasus
penyakit hubungan seksual / PHS.
• Seharusnya wanita usia 20 s
• .d 35 merupakan masa child bearing
Ketersediaan pelayanan
maternitas
• Rumah sakit di kota besar melayani
semua kasus maternal dan bayi
beresiko.
• Di desa atau kota kecil pasien akan
dirujuk, sehingga bisa terjadi 3
keterlambatan.
– Ter\ambat mengambil keputusan
– Terlambat mencapai tempat
– Terlambat mendapat pelayanan
kesehatan
Trend dan issue sosial budaya
• Perubahan struktur keluarga : orang
tua tunggal, anak adopsi,
perceraian.
• Jika orang tua tunggal karena hamil
tidak diinginkan dan cerai, dan ibu
sebagai kepala keluarga, biasanya
keluarga tersebut miskin.
• Trend keluarga campuran : cerai,
nikah masing - masing dan punya
anak kemudian balik ke yang
pertama
Keluarga yang tidak harmonis bisa
menyebabkan
• Anak tidak percaya diri.
• Terasing.
• Depresi.
• Bingung.
• Bolos sekolah.
• Agresif.
• Seksualitas dini
• Penyalah gunaan obat.
• Hal di atas beresiko terhadap ibu dan anak
Isyu legal dan etik
• Aborsi.
• Mal praktek.
Trend dan issue ekonomi
• Krisis panjang.
• Program - program kesehatan tidak ditanggung
pemerintah / otonomi
• .biaya membesarkan anak tinggi, perempuan bekerja,
cenderung mempunyai anak sedikit
• stres pada ibu bekerja tinggi, single parent dengan
pendidikan rendah akan susah menghadapi hal ini.
• Hak - hak reproduksi sering terabaikan pada
perempuan bekerja

Anda mungkin juga menyukai