KONSTITUSI DI NEGARA

INDONESIA
 AYU LUGINA SAFITRI
 AYU ROSITA
 BAYU CESARYANTO
 CINDI WULANDARI
 DINDA SAFIRA LESTARI
 ENIH AL-ALAWIYAH
DEFINISI KONSTITUSI DAN UUD 1945 SEBAGAI
KONSTITUSI NKRI

KONSTITUSI MERUPAKAN MEDIA BAGI

TERCIPTANYA KEHIDUPAN YANG
DEMOKRATIS BAGI SELURUH WARGA
NEGARA INDONESIA.
TERDAPAT DUA ISTILAH YANG TERKAIT
DENGAN NORMA ATAU KETENTUAN DASAR
DALAM KEHIDUPAN KENEGARAAN DAN
KEBANGSAAN. ISTILAH TERSEBUT ADALAH
KONSTITUSI DAN UNDANG UNDANG DASAR.
MODEL PERILAKU KONSTITUSI

1. Perilaku konstitutational bagi penyelenggaraan negara.

a. Presiden dan kementrian negara,
b. MPR,
c. DPR.
2. Perilaku konstitutional warga negara
d. Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain.
e. Tidak main hakim sendiri
f. Membayar pajak tepat waktu
g. Menggembangkan sikap sadar dan rasional
h. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
 PENGERTIAN OTONOMI
DAERAH

Otonomi daerah Merupakan

penyerahan urusan atau
kewenangan dari pemerintah
pusat kepada pemerintah
daerah untuk mengatur dan
mengurs kepentingan
pemerintah dan masyarakat
sendiri sesuai dengan
menghormati kerangka
negara NKRI.
 LATAR BELAKANG OTONOMI DAERAH

OTONOM ADALAH KEWENANGAN

DAERAH ADALAH SUATU WILAYAH
OTONOMI DAERAH ADALAH HAK, WEWENANG DAN
KEWAJIBAN DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR
DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN
DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT SESUAI
DENGAN PERATURAN-PERATURAN UNDANG-UNDANG.
 1. Meningkaykan pelayanan masyarakat.
2. Mengembangkan kehidupan berdemokrasi
3. Meningkatkan keadilan sosial
4. Memeratakan wilayah daerah
TUJUAN OTONOMI 5. Memelihara hubungan yang serasi antara
DAERAH pusat dan daerah
6. Mendorong pemberdayaan masyarakat
7. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas
masyarakat
8. Meningkatkan peran serta
masyarakatmenumbuhkan ekonomi daerah
9. Memgembangkan peran dan fungsi DPRD
 PRINSIP OTONOMI DAERAH

1.PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DILAKSANAKAN DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK

DEMOKRASI , KEADILAN PEMERATAAN SERTA POTENSI DAN KEANEKARAGAMAN DAERAH

2. PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DIDASARKAN PADA OTONOMI LUAS , NYATA DAN

BERTANGGUNG JAWAB.

3. PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HARUS SESUAI DENGAN KONSTITUSI NEGARA SEHINGGA

TETAP TERJAMIN HUBUNGAN YANG SERASI ANTARA PUSAT DAN DAERAH SERTA ANTAR DAERAH

4. PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HARUS MENINGKAT PERANAN DAN FUNGSI BADAN

LEGISLATIF DAERAH.

5. PELAKSANAAN ASA DEKONTRASI DILETAKKAN PADA DAERAH PROVINSI

PERKEMBANGAN UUD OTDA
PROSES IMPELEMENTASI KEBIJAKAN MELIHAT KESESUAIAN ANTARA PROGRAM YANG
TELAH DIRENCANAKAN DENGAN IMPLEMENTASIKAN DILAPANGAN . DALAM HAL INI
TACHJAN (2008 : 26) MENERANGKAN 3 UNSUR PENTING :
a. ADANYA PROGRAM ATAU KEBIJAKAN YANG DILAKSANAKAN.
b. ADANYA KELOMPOK TARGET
c. ADANYA PELAKSANA ( IMPLEMENTOR )
 Model Desentralisasi
Pemerintahan Otonomi
Daerah

Dekonsentralisa
Dekonsentralisa
Delegasi Devolusi
Devolusi
sisi Delegasi
TERIMAKASI
H