Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

TAK PADA PASIEN RPK

Afifah Nurul Rofiqoh


Chyndi Krismonica dewi
Dea Adriana
Dwi Agustin Ronimus
Intan Fadzilah
Intan Puspita Sari
Sulaeman Soleh
Rahmawati Nurpratiwi
Wahyuningsri
Rafika Rana Fadhilah
Rudianto
Sofiyah
Yogi Prasetyo W
Definisi
Perilaku kekerasan adalah
suatu keadaan dimana
seseorang melakukan
tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik,
baik pada dirinya sendiri
maupun orang lain, disertai
dengan amuk dan gaduh
gelisah yang tidak terkontrol
(Kusumawati dan hartono,
2010)
Faktor Predisposisi
Faktor pengalaman yang dialami
Faktor
setiap orang yangPenyebab
merupakan Dari Perilaku Kekerasan
faktor predisposisi, artinya
Faktor Presipitasi
mungkin terjadi / mungkin tidak
Menurut Yosep (2010), faktor-
terjadi perilaku kekerasan jika
faktor yang dapat mencetuskan
faktor berikut dialami oleh individu
perilaku kekerasan seringkali
:
berkaitan dengan :
1. Psikologis, kegagalan yang
1. Ekspresi diri, ingin
dialami dapat menimbulkan
menunjukkan ekstensi diri atau
frustasi yang kemudian dapat
simbolis solidaritas seperti
timbul agresif atau amuk. Masa
dalam sebuah konser, penonton
kanak-kanak yang tidak
sepak bola, geng sekolah,
menyenangkan yaitu ditolak,
perkelahian masal dan
dihina, dianiaya atau disanksi
sebagainya.
penganiayaan .
2. dari tidak terpenuhinya
Perilaku, reinforcement yang
kebutuhan dasar dan kondisi
diterima pada saat melakukan
sosial ekonomi.
kekerasan,
Proses Pelaksanaan
Sesi 1: Mengenal Perilaku Kekerasan yang Biasa
Dilakukan
Tujuan :
Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya.
Klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda
dan gejala marah).
Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku
kekerasan).
Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan
Setting :
• Terapis dan klien dapat duduk bersama
• Ruangan nyaman dan tenang
• Alat :
 Papan tulis / flipchart/ whiteboard
 Kapur/ spidol
 Buku catatan dan pulpen
 Jadwal kegiatan klien
Langkah Kegiatan

Persiapan
Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
Membuat kontak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Orientasi
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama
Evaluasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan masalah yang dirasakan 
Lanjutan..
Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilaku
Menjelaskan aturan main berikut
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada tera
2. Lama kegiatan 45 menit
3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tahap kerja
a. Mendiskusikan penyebab marah.
b. Tanyakan pengalaman tiap klien
c. Tulis di papan tulis/ flipchart/ whiteboard 
 Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh penyebab ma
sebelum perilaku kekerasan terjadi.
Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab (tanda dan gejala)
Tulis di papan tulis/ flipchart/whiteboard 
Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien (verbal, merusak lingku
mencederai/memukul orang lain, memukul diri sendiri)
Lanjutan..
 Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain
peran /simulasi.
 Mendiskusikan dampak/akibat perilaku kekerasan
• Tanyakan akibat perilaku kekerasan.
• Tulis di papan tulis/ flipchart/whiteboard.
 Memberikan reinforcement pada peran serta klien.
 Dalam menjalankan a sampai h, upayakan semua
klien terlibat.
 Beri kesimpulan penyebab; tanda dan gejala; perilaku
kekerasan dan akibat
  perilaku kekerasan.
 Menanyakan kesediaan klien untuk memepelajari cara
baru yang sehat menghadapi kemaraha.
Lanjutan…
• Tahap terminasi
 Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang
positif.
 b. Tindak lanjut
 Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi
penyebab marah, yaitu tanda dan gejala; perilaku kekerasan
yang terjadi; serta akibat perilaku kekerasan.
 Menganjurkan klien mengingat penyebab ; tanda dan gejala;
perilaku kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan.
 Kontrak yang akan datang
• Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku
kekerasan.
• Menyepakati waktu dan TAK berikutnya.
Lanjutan…
• Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi
1, kemampun yang diharapkan adalah
mengetahui penyebab perilaku, mengenal
tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang
dilakukan dan akibat perilaku kekerasan
Lanjutan..
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat
TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.
Contoh: klien mengikuti sesi 1. TAK stimulasi persepsi
perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan
penyebab perilaku kekerasannya (disalahkan dan
tidak diberi uang), mengenal tanda dan gejala yang
dirasakan (“geregetan” dan “deg-degan”),
perilaku kekerasan yang dilakukan (memukul meja),
akibat yang dirasakan (tangan sakit dan dibawa ke
rumah sakit jiwa). Anjurkan klien mengingat dan
menyampaikan jika semua dirasakan selama dirumah
sakit.

Anda mungkin juga menyukai