ENDOKRIN
KASUS 1
KASUS
Tn. WS, 61 tahun, mengeluh sering haus dan sering kencing, terutama pada malam hari. Almarhumah ibunya
seorang penderita DM2. GDS = 11,5 mmol/L, TD = 156/90 mmHg. Saat ini ia mengonsumsi
Diklofenak 50 mg PO TID (untuk osteoarthritis) dan Omeprazol 20 mg PO daily (untuk proteksi
lambung). GDP 4 hari kemudian = 8,1 mmol/L (N 6,0 – 7,0), sehingga diagnosa ditegakkan bahwa Tn. WS
menderita DM. BB = 105 kg (BMI = 32). Pasien juga didiagnosa CKD stage 2.
Riwayat sosial : merokok 20-30 batang/hari, minum alkohol 400 mL seminggu, senang makan manis & berlemak,
sedikit olahraga.
Hasil Lab : HbA1c = 7,5% (N = 6,5 – 7,5%) ; Total Cholesterol 6,1 mmol/L (<4) ; HDL-C 0,9 mmol/L (>1,2) ; LDL-C 4,5 mmol/L (<
2) ; Trigliserida 3,0 mmol/L (< 2,3).
Obat yang diberikan :
Aspirin 75 mg PO daily Simvastatin 40 mg PO malam
Ramipril 5 mg PO daily Parasetamol 4x1
Diklofenak Omeprazol
Analisa kasus diatas dengan SOAP!
a) Berikan rekomendasi terapi DM yang anda sarankan!
b) Analisa penggunaan Aspirin, Simvastatin, dan Ramipril pada pasien (kegunaan & ketepatan obat tersebut)!
c) Analisa penggunaan Na diklofenak dan Omeprazol!
SOAP
Subjective Objective
Kolesterol Total
HDL-C
6,1 mmol/L
0,9 mmol/L
<4 mmol/L
Rendah
ASSESMENT
LDL-C 4,5 mmol/L <2 mmol/L Tinggi
Ramipril 5 mg PO daily (DIH, 2012) Terapi antihipertensi stage 1 pada penderita DM (TD
antara 140/90 mmHg – 160/100 mmHg) (ADA, 2018).
2. Penggunaan Aspirin sudah tepat karena digunakan untuk pencegahan sekunder pada pasien DM yang memiliki riwayat/potensi
penyakit Kardiovaskular. Penggunaan Simvastatin merupakan pilihan yang tepat digunakan untuk terapi hiperkolesterolemia (first
line theraphy) dimana direkomendasikan pada pasien lansia, dan dapat menurunkan LDL serta TG dengan baik. Penggunaan Ramipril
sudah sesuai terapi, merupakan pilihan terapi untuk px DM dengan hipertensi, selain itu juga bersifat nefroprotektor yang dapat
memperbaiki fungsi ginjal.
3. Penggunaan Na Diklofenak tidak tepat, karena Na Diklofenak bersifat nefrotoksik, sedangkan pasien menderita gangguan ginjal yaitu
CKD stage II, dimana performa ginjal pasien sudah menurun, serta usia pasien yang sudah termasuk lansia juga terdapat faktor
degenerasi organ begitu pula pada organ ginjal. Penggunaan Na Diklofenak dinilai dapat memperparah kerusakan ginjal pasien.
Penggunaan Omeprazol disini awalnya untuk melindungi lambung dari penggunaan Na Diklofenak, saat obat Na Diklofenak
dihentikan, maka penggunaan Omeprazol turut dihentikan. Karena tidak memiliki manfaat secara klinis. Namun jika penggunaan
Aspirin pada pasien menyebabkan adanya ggn lambung maka penggunaan Omeprazol dilanjutkan kembali.
DAFTAR PUSTAKA
• ADA. 2018. Standards of Medical Care in Diabetes. The Journal of Clinical and Applied Research and
Education. Vol. 41. Supplement 1. ISSN 0149-5992.
• Alexander, B.S. 2013. Perbedaan Profil Lipid pada Pasien Infark Miokard. Skripsi. UNDIP.
• DIH. 2012.
• Lyrawati, D. 2008. Dislipidemia-Obat. Terjemahan : Helen Williams (2005).
• IONI. Pionas BPOM.