Anda di halaman 1dari 24

Gangguan Waham

Terinduksi
Pembimbing: dr Endah Ronawulan, SpKJ
penyusun: Zevania Hersahputra N. Duha /
406181018
Waham
• Waham adalah keyakinan palsu, didasarkan kepada
kesimpulan yang salah, tidak sejalan dengan latar belakang
kultural, yang tidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan.
Klasifikasi waham
• Non Bizarre:
• Keyakinan yang palsu yang digabungkan oleh suatu tema atau
peristiwa tunggal, melibatkan situasi yang menurut pikiran dapat
terjadi dikehidupan nyata.
• Bizarre :
• Keyakinan palsu yang aneh, mustahil dan sama sekali tidak
masuk akal tidak berasal dari pengalaman hidup pada umumnya
Klasifikasi waham
Berdasarkan onset:
• Waham primer
• muncul secara tiba-tiba dan dengan keyakinan penuh namun
tanpa peranan perilaku kearah tersebut
• Waham sekunder
• keyakinan dapat dijelaskan atau dinilai sebagai perluasan dari
keyakinan kultur atau mood. Dapat dimengerti saat diperoleh dari
beberapa pengalaman yang tidak wajar sebelumnya
• Penarikan Pikiran (thought witdrawal)
• Keyakinan bahwa pikirannya telah
ditarik keluar

Waham • Penanaman Pikiran (thought insertion)


• Keyakinan bahwa beberapa pikirannya
Pengendalia adalah bukan miliknya telah
ditanamkan kedalam pikirannya oleh
n kekuatan dari luar.
• Penyiaran Pikiran (thought broadcasting)
• Keyakinan bahwa pikirannya telah
diketahui oleh yang lain, seolah-olah
setiap orang dapat membaca
pikirannya.
• Pengendalian pikiran (thought control)
• Keyakinan bahwa pikiran pasien
dikendalikan oleh orang atau tenaga
lain.
Tipe Kejar (Persecutory Type)
• Waham kejar mungkin sederhana atau terperinci dan biasanya
berupa tema tunggal atau sejumlah tema yang berhubungan,
seperti disekongkoli, dicurangi, dimata-matai, diikuti, diracuni,
difitnah secara kejam, diusik atau dihalang-halangi dalam
menggapai tujuan jangka panjang.
• Hinaan kecil dapat menjadi besar dan menjadi pusat sistem
waham.
• Orang dengan waham kejar seringkali membenci, marah, dan
mungkin mereka melakukan kekerasan terhadap orang lain
yang diyakininya akan menyerang dirinya.
Tipe Kejar (Persecutory Type)
• Yang membedakannya dengan tipe kejar pada skizofrenia
adalah waham pada gangguan waham menetap umumnya
tersistematisasi, koheren dan dapat dibenarkan secara logika.
• Seringkali orang dengan waham kejar menolak untuk mencari
bantuan.
• Seseorang dengan gangguan waham tipe ini akan mudah
marah, mudah tersinggung dan terkadang dapat bersikap
agresif bahkan sampai melakukan tindakan pembunuhan.
Tipe Erotomania (Erotomanic Type)
• Gangguan waham menetap tipe ini memiliki beberapa nama
lain seperti sindroma De Cleambault atau psychose
passionelle.
• Pada tipe erotomanik, waham inti adalah bahwa pasien
dicintai mati-matian oleh seseorang, dimana orang yang
dibanyangkannya biasanya berasal dari strata status yang lebih
tinggi darinya, seperti bintang film atau atasan kerja, atau
dapat pula seseorang yang sudah menikah atau seseorang yang
tidak mungkin digapai.
Tipe Kebesaran (Grandiose Type)
• Gangguan waham menetap tipe ini juga disebut megalomania.
• Bentuk paling umum dari waham kebesaran adalah keyakinan
bahwa dirinya memiliki wawasan atau bakat yang luar biasa
tetapi tidak diketahui, atau membuat penemuan penting,
dimana pasien telah dibawa ke berbagai badan pemerintahan
seperti FBI.
• Waham yang lebih jarang adalah bahwa penderita memiliki
hubungan khusus dengan seseorang yang terkemuka atau isi
waham religius, dimana penderita menjadi pemimpin sekte
religius.
Tipe Cemburu (Jealous Type)
• Gangguan waham menetap tipe ini juga dikenal dengan
conjugal paranoia dan sindroma Othello.
• Waham tipe ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
wanita.
• Waham ini jarang dijumpai, hanya sekitar kurang dari 0,2%
dari semua pasien psikiatrik.
• Onsetnya seringkali mendadak dan gejalanya akan
menghilang
hanya setelah perpisahan atau kematian pasangannya.
• Waham cemburu dapat menyebabkan penyiksaan verbal dan
fisik yang bermakna terhadap pasangannya dan bahkan dapat
menyebabkan pembunuhan.
Tipe Somatik (Somatic Type)
• Waham tipe ini juga dikenal sebagai psikosis hipokondriakal
monosimptomatik.
• Perbedaan antara hipokondriasis dengan gangguan waham
menetap tipe somatik terletak pada derajat keyakinan yang
dimiliki pasien tentang anggapan adanya penyakit dalam
dirinya.
• Kesadaran pasien biasanya baik dan gejala yang
ditimbulkannya tidak berhubungan dengan penyakit umum
yang mendasarinya atau penyakit psikiatri lainnya.
• Waham tipe ini dapat terjadi secara perlahan-lahan atau tiba-
tiba.
Tipe Somatik (Somatic Type)
• Pada sebagian pasien, penyakitnya tidak berulang meskipun
derajat keparahan waham ini berfluktuasi. Kecemasan dan
kewaspadaan yang berlebihan adalah karakteristik dari waham
ini.
• Waham yang paling sering diderita adalah infeksi (misalnya
bakteri, virus, parasit), dismorfofobia (misalnya bentuk yang
tidak sesuai pada hidung, payudara), waham tentang bau
badan yang berasal dari kulit, mulut atau vagina, atau waham
bahwa bagian tubuh tertentu seperti usus besar, tidak
berfungsi. Dapat terjadi halusinasi taktil yang behubungan
dengan tema waham, misalnya pasien merasa ada merayap
dibawah kulitnya.
Waham Referensi
• Keyakinan bahwa objek, kejadian atau orang memiliki sebuah
makna pribadi bagi pasien.
• Umumnya dalam bentuk negatif diturunkan dari ide referensi,
dimana seseorang secara salah merasa bahwa ia sedang
dibicarakan orang lain
Waham Agama
• Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara
berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan.
• Contoh, “kalau saya mau masuk surga, saya harus
menggunakan pakaian putih setiap hari”.
Waham Nihilistik
• Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada
didunia/meninggal dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak
sesuai dengan kadaan nyata.
• Misalnya, “Ini kan alam kubur ya, semua yang ada disini
adalah roh-roh.”
Tipe Campuran (Mixed Type)
• Pasien menunjukkan lebih dari satu tipe waham diatas dan
tidak ada satu tema waham yang menonjol.
GANGGUAN
WAHAM A. PENGERTIAN

TERINDUKSI – Suatu gangguan waham yang terjadi


pada dua orang atau lebih, satu
individu memang menderita
gangguan psikotik, yang lainnya
menderita waham karena terinduksi
penderita pertama tadi.
– Orang-orang yang terlibat dalam
waham terinduksi ini biasanya
mempunyai hubungan yang sangat
erat.
DIAGNOSIS WAHAM TERINDUKSI
Pedoman Diagnosis Waham Terinduksi
(1) Dua orang atau lebih mengalami waham
yang sama dan saling meyakinkan ;
(2) Mereka mempunyai hubungan yang
sangat erat ;
(3) Terdapat bukti bahwa waham tersebut
terinduksi pada orang yang pasif dari
orang yang aktif.
• Waham berkembang pada seseorang yang mempunyai hubungan
dekat dengan orang lain yang sebelumnya mempunyai waham.
• Isi pikiran waham sama seperti orang yang telah mempunyai
waham
• Gangguan tidak diakibatkan oleh gangguan psikotik lainnya (misal
skizofrenia) atau gangguan mood dengan gambaran psikotik dan
tidak disebabkan oleh efek fisiologik direk suatu zat

DSM IV – GANGGUAN
WAHAM TERINDUKSI
• Pedoman Diagnosis
(1) Onset psikotiknya akut (dua minggu atau
kurang)
(2). Waham dan halusinasi harus sudah ada
dalam sebagian besar waktu sejak
berkembangnya psikotik yang jelas.
(3). Tidak memenuhi kriteria skizofrenia
maupun gangguan psikosis polimorfik
akut.
(4). Lamanya sakit kurang dari 3 bulan.
Catatan

1. Kalau waham menetap lebih dari 3 bulan,


menjadi : Gangguan waham menetap.
2. Kalau halusinasi menetap lebih dari 3
bulan, menjadi : psikosis nonorganik
lainnya.
Unspecified Type
• Pasien menunjukkan tema waham yang tidak memenuhi salah
satu waham diatas.
• Sebagai contoh misidentifikasi sindroma, seperti sindroma
Capgras, yaitu keadaan yang dikarakteristikan dimana pasien
percaya bahwa anggota keluarganya telah di gantikan dengan
seorang penipu ulung.
Terap
i
• Psikoterapi
• Membangun kepercayaan dengan pasien
• Melibatkan peran keluarga
• Farmakoterapi
• Obat antipsikotik
• Dari dosis rendah dinaikkan perlahan dalam 6 minggu (2
mg
haloperidol/ 2 mg risperidon)
Daftar Pustaka
• Chopra, Shivani dan Raheel A. Khan. 2009. Delusional
Disorder. Diunduh dari : www.emedicine.com.
• Kaplan, Harorld I, Benjamin J. Sadock dan Jack A. Grebb. 2015.
Gangguan Delusional. Jakarta : Binapura Aksara.
• Sadock, Benjamin J, Virginia A. Sadock dan Pedro Ruiz. 2009.
Kaplan & Sadock’s : Comprehensive Textbook of Psychiatry
Volume 1 Ninth Edition. Philadelphia : Lippincot Williams
& Wilkins

Anda mungkin juga menyukai