Anda di halaman 1dari 37

PENGANTAR

HUKUM PAJAK
Mengapa diperlukan kesadaran
membayar pajak
 77,8% APBN disumbang dari sektor pajak
 APBN 2015 masih mengandalkan
penerimaan dari pajak
 Adanya upaya sistematis pemerintah untuk
meningkatkan penerimaan dari sektor pajak
melalui:
– Ekstensifikasi pajak
– Intensifikasi pajak
Kegiatan Ekstensifikasi Pajak
 Pemberian NPWP secara jabatan bagi wajib
pajak orang pribadi yang berstatus sebagai
karyawan (Ph di atas PTKP)
 Pemberian NPWP di lokasi usaha yang berada
di sentra perdagangan atau perkantoran
 Pemberian NPWP atau PKP bagi pengusaha
yang belum terdaftar
 Penentuan jumlah angsuran PPh pasal 25 dan
atau jumlah PPN yang harus disetor
 Penentuan jumlah PPN yang terutang atas
transaksi penjualan dalam tahun berjalan
kepada pedagang eceran yang mempunyai
usaha di sentra perdagangan
Ketentuan Pidana
(Pasal 38 UU No 16 Tahun 2000)
 Karena kealpaan
– Tidak menyampaikan SPT; atau
– Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak
lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak
benar, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara
 Dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan atau denda paling tinggi 2 (dua) kali
jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang
dibayar
Ketentuan Pidana
(Pasal 38 UU No 16 Tahun 2000)
 Kesalahan Disengaja
– Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan NPWP;
atau
– Tidak menyampaikan SPT; atau
– Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya
tidak benar atau tidak lengkap; atau
– Menolak untuk dilakukan pemeriksaan; atau
– Menolak memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau
dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah
benar; atau
Ketentuan Pidana
(Pasal 38 UU No 16 Tahun 2000)
– Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan,
tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku,
catatan atau dokumen lainnya; atau
– Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau
dipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara
 Dipindana paling lama 6 (enam) tahun dan
atau denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah
pajak yang terutang yang tidak atau kurang
dibayar
PENGERTIAN HUKUM PAJAK
(HUKUM FISKAL)

 KESELURUHAN DARI PERATURAN-


PERATURAN YANG MELIPUTI
WEWENANG PEMERINTAH UNTUK
MENGAMBIL KEKAYAAN SESEORANG
DAN MENYERAHKAN KEMBALI KE
MASYARAKAT MELALUI KAS NEGARA
PENGERTIAN PAJAK
 Prof.Dr.Rochmat Soemitro SH

Iuran rakyat kepada kas negara


berdasarkan UU (dapat dipaksakan)
dengan tidak mendapat kontraprestasi
yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
PENGERTIAN PAJAK
 Prof.Dr.P.J.A.Adriani

Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang


terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan dengan tidak mendapat
prestasi kembali yg tidak langsung dpt ditunjuk
dan gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran pengeluaran umum berhubungan
dengan tug
as negara untuk menyelenggarakan pemerintahan
UNSUR-UNSUR DALAM
PENGERTIAN PAJAK
 DIPUNGUT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
 DAPAT DIPAKSAKAN
 TDK DPT DITUNJUKKAN ADANYA
KONTAPRESTASI SCR LANGSUNG OLEH
PEMERINTAH
 DIPUNGUT OLEH NEGARA (PUSAT/DAERAH)
 DIPERUNTUKKAN BAGI PENGELUARAN-
PENGELUARAN PEMERINTAH (JIKA SURPLUS
DIGUNAKAN UNTUK PUBLIC INVESMENT)
FUNGSI PAJAK

 BUDGETAIR
 REGULER
 REDISTRIBUSI
 DEMOKRASI
FUNGSI BUDGETAIR
(Fungsi Penerimaan)
Pajak berfungsi sebagai sumber
dana yang diperuntukan bagi
pembayaran pengeluaran-
pengeluaran pemerintah.

Contoh:
Dimasukkannya pajak dalam APBN
sebagai penerimaan dalam negeri
FUNGSI REGULER
(Fungsi Mengatur)
 Pajak berfungsi sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijakan
dibidang sosial dan ekonomi.
 Contoh:
dikenakannya pajak yang lebih tinggi
terhadap minuman keras, dan barang
mewah.
REDISTRIBUSI
Pajak dipungut negara dari
masyarakat dan hasilnya
dikembalikan kepada masyarakat
dalam bentuk pelayanan umum yang
bersifat lebih luas.
Contoh:
DEMOKRASI
Seluruh warga negara sama
kedudukannya di mata pajak, Setiap
Wajib Pajak berkewajiban memenuhi
kewajiban perpajakannya sesuai objek
pajak yang melekat pada Wajib Pajak
yang bersangkutan dan Wajib Pajak
diperkenankan mengajukan keberatan
pajak.
PERBEDAAN PAJAK
 RETRIBUSI

MENDAPAT
KONTRAPRESTASI
SECARA
LANGSUNG
PERBEDAAN PAJAK
 SUMBANGAN

YANG
MENDAPATKAN
MANFAAT ADALAH
PENERIMA
SUMBANGAN
KEDUDUKAN HUKUM
PAJAK
 Hukum Perdata  Hukum Pidana

Mencari dasar Adanya sanksi atas


kemungkinan kealpaan dan
pemungutan atas kesengajaan terhadap
kejadian,keadaan dan WP yang melanggar
perbuatan hukum yang peraturan
bergerak dalam
lingkungan perdata
PERLAWANAN TERHADAP
PAJAK

 PASIF  AKTIF

 STRUKTUR
 TAX AVOIDANCE
EKONOMI
 SISTEM  TAX EVASION
PEMUNGUTAN  MELALAIKAN
 MORAL DAN
INTELEKTUAL
PENDUDUK
ASAS DAN DASAR
PEMUNGUTAN PAJAK
 EQUALITY
Pajak bersifat final adil dan merata
 CERTAINTY
Penetapan pajak tidak ditentukan sewenang-
wenang
 CONVINIENCE
Pajak dikenakan saat tidak menyulitkan WP
( Pay as you earn)
 ECONOMYs
Biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban
minimal
DASAR DAN TEORI
PEMUNGUTAN PAJAK
TEORI ASURANSI
 Pembayaran pajak disamakan dengan pembayaran
premi.Masyarakat seakan mempertanggungjawabkan
keselamatan dan keamanan jiwanya kepada negara.

TEPATKAH INI?
TEORI KEPENTINGAN
 NEGARA MELINDUNGI
KEPENTINGAN HARTA DAN JIWA
WARGA NEGARA DENGAN
MEMPERHATIKAN BEBAN YANG
HARUS DIPUNGUT DARI
MASYARAKAT
TEORI GAYA PIKUL
 TIAP ORANG
DIKENAKAN PAJAK
DGN BOBOT SAMA
(ADIL) SESUAI
GAYA PIKUL
DENGAN UKURAN
BESARNYA
PENGHASILAN
DAN
PENGELUARAN
SESEORANG
TEORI BAKTI
 DISEBUT JUGA
TEORI KEWAJIBAN
PAJAK MUTLAK.
PAJAK SEBAGAI
BUKTI TANDA
BAKTI
MASYARAKAT KE
NEGARA
TEORI GAYA BELI
 PAJAK UNTUK
MEMELIHARA
MASYARAKAT
 PAJAK
DITEKANKAN
UNTUK FUNGSI
MENGATUR
PEMBAGIAN HUKUM
PAJAK
 HUKUM PAJAK MATERIAL  HUKUM PAJAK
FORMAL
mengatur tentang obyek
pajak, subyek pajak,
besar pajak yang tata cara untuk
dikenakan timbul dan mewujudkan
hapusnya utang pajak hukum material
dan hubungan hukum
antara pemerintah dan menjadi kenyataan
WP

UU PPh dan UU PPN


UU KUP, UU PPSP,
UU Pengadilan Pajak
JENIS-JENIS PAJAK
PAJAK PENGHASILAN
(PAJAK NEGARA DAN PAJAK DAERAH)

.
Pengenaan pajak di Indonesia

Negara Daerah

PPH : UU. No. 7 Th. 1984 Dasar hukum Pajak Daerah & Retribusi:
diubah UU. No. 17 Th 2000 UU No. 18 Th. 1997
diubah UU. No. 34 Th. 2000

PPN dan PPnBM: UU. No. 8 Th. 1983


diubah UU. No. 18 Th. 2000

Bea Meterai: UU. No. 13 Th. 1985

PBB: UU. No. 12 Th. 1985


diubah UU. No. 12 Th 1994

BPHTB: UU. No. 21 Th. 1997


diubah UU. No. 20 Th. 2000
JENIS-JENIS PAJAK
• Pajak Penghasilan
• Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM
PAJAK PUSAT • Bea Meterai
• Pajak Bumi dan Bangunan
• Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan

PAJAK Bea Balik Nama


PROPINSI Pajak Kendaraan
PAJAK DAERAH

PAJAK Pajak Hotel & Restoran


KABUPATEN Pajak Hiburan
Pajak Radio
MENURUT SIFATNYA
 PAJAK LANGSUNG  PAJAK TIDAK
LANGSUNG
PEMBEBANANNYA
TIDAK DAPAT PEMBEBANANYA
DAPAT
DILIMPAHKAN KPD DILIMPAHKAN
PIHAK LAIN KEPADA PIHAK
LAIN
PPh
PPN
MENURUT SASARAN/
OBYEKNYA

 PAJAK SUBYEKTIF  PAJAK OBYEKTIF

BERDASARKAN BERDASARKAN
SUBYEK BARU OBYEK BARU
DICARI
DICARI OBYEKNYA SUBYEKNYA

PPh PPN, PPnBM


MENURUT
PEMUNGUTANNYA

 PAJAK PUSAT  PAJAK DAERAH

PPh,PPN PPnBM, Pajak Reklame,


PBB, Bea Materai Pajak Hiburan,
Pajak Rumah
Makan/Restoran
dan Hotel
CARA(STELSEL)
PEMUNGUTAN PAJAK

 RIIL STELSEL
 FICTIVE STELSEL
 CAMPURAN
SISTEM PEMUNGUTAN
PAJAK

1.OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM


2.SELF ASSSESSMENT SYSTEM
3.WITH HOLDING SYSTEM
TARIF PAJAK

PRESENTASE TARIF STRUKTUR TARIF

1. MARGINAL 1. PROPORSIONAL
2. EFEKTIF 2. PROGRESIF
3. DEGRESIF
4. TETAP
5. ADVALOREM
6. SPESIFIK
YURISDIKSI
PEMUNGUTAN PAJAK

 ASAS TEMPAT
TINGGAL
 ASAS
KEBANGSAAN
 ASAS SUMBER

Anda mungkin juga menyukai