Anda di halaman 1dari 9

SKALA

PENGUKURAN DAN
ISNTRUMEN
PENELITIAN

Nuraswita
(PO713241171033)
Pengertian Skala
Pengukuran
Skala pengukuran adalah kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan atau tolak
ukur untuk menentukan panjang pendeknya
interval yang ada pada alat ukur sehinga alat
ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data.
Jenis-jenis Skala
Pengukuran
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah pengukuran yang dilakukan untuk
membedakan memberikan kategori, memberi nama, atau
menghitung fakta‐fakta. Skala nominal akan menghasilkan
data nominal atau diskrit, yaitu data yang diperoleh dari
pengkategorian, pemberian nama, atau penghitungan fakta‐
fakta.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking
diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang
terendah ataupun sebaliknya.
3. Skala Interval
Skala interval adalah suatu skal pemberian angka pada
klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran
ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang
sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur. Sehingga jarak
atau intervalnya dapat dibandingkan.
4. Skala Rasio
Skala rasio mempunyai semua sifat skala interval ditambah satu
sifat yaitu memebrikan keterangan tentang nilai absolut dari objek
yang diukur. Skala rasio merupakan skala pengukuran  yang
ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan,
mempunyai jarak tertentu, dan bisa dibandingkan (paling lengkap,
mencakup semuanya dibanding skala-skala dibawahanya).
Pengertian Instrumen
Penelitian
instrumen penelitian adalah semua alat yang
digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa,
menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,
mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data
secara sistematis serta objektif dengan tujuan
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu
hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung
suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian.
Ciri-ciri Instrumen yang Baik
 peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala
stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya
bermakna atau tidak bagi penelitian,
 peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua
aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data
sekaligus,
 tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu
instrumen berupa test atau angket yng dapat menangkap
keseluruhan situasi kecuali manusia,
 suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat
dipahami dengan pengetahuan semata dan untuk
memahaminya, kita perlu sering merasakannya, menyelaminya
berdasarkan pengetahuan kita,
  peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data
yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis
dengan segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk
mentest hipotesis yang timbul seketika,
  hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil
kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu
saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk
memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan
(Sugiono 2009: 308).
 
Penyusunan Instrumen
Penelitian
Iskandar (2008: 79) mengemukakan enam langkah dalam
penyusunan instrumen penelitian, yaitu :
1. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang diteliti.
2.  Menjabarkan variabel menjadi dimensi-dimensi
3.  Mencari indikator dari setiap dimensi.
4.  Mendeskripsikan kisi-kisi instrumen
5.  Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan
instrumen
6.  Petunjuk pengisian instrumen.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai