Anda di halaman 1dari 14

BAB III

3.1 Data umum dan khusus Puskesmas Kelurahan Tebet Barat

3.1.1 Data umum puskesmas


3.1.1 Data wilayah kerja puskesmas

Sesuai keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 1251 tahun 1986 Kelurahan Tebet Barat adalah salah satu bagian
wilayah Kecamatan Tebet yang mempunyai luas 171.60 Ha. Dari jumlah keseluruhan wilayah seluas 210,60 Ha,
beralamat di Jl. Tebet Barat Dalam IX/64 RT. 06/04 Kelurahan Tebet Barat Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Adapun
batas-batas wilayah Kelurahan Tebet Barat adalah:
1. Sebelah Utara : Jl. Tebet Dalam I
2. Sebelah Timur : Jl. Let. Jend. M.T. Haryono

3. Sebelah Selatan : Saluran air/jalur hijau Kel. Tebet Barat


4. Sebelah Barat : Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH dan Jl. Dr. Saharjo

Jumlah Penduduk di Tebet Barat sampai dengan Bulan Agustus 2019


adalah:
5. Laki – laki : 12.496
6. Perempuan : 12.988
7. Kepala keluarga (KK) : 8.564
3.1.2 Data demografi
a. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin

• Jumlah kelompok umur terbanyak : usia 0-4 tahun (3.704 jiwa)


• Jumlah umur kelompok terkecil : usia 70-74 tahun (13 jiwa)
• Dependency Ratio : 46,8%
• Sex Ratio : 92,2%
Perincian menurut jumlah dan kepadatan penduduk

• RW tingkat hunian terpadat : RW 01


• RW tingkat hunian terjarang : RW 08

b. Fasilitas kesehatan
3.1.3 Visi dan misi puskesmas kelurahan tebet barat

a. Visi Puskesmas
Puskesmas unggulan menuju Jakarta sehat untuk semua

b. Misi Puskesmas
Menjamin masyarakat mandiri, berbudaya dan peduli kesehatan melalui kerjasama lintas sektoral
Memberi pelayanan kesehatan kepada kepada masyarakat secara optimal sesuai standar mutu

Meningkatkan kualitas SDM dan saranan prasarana penduduk


Menjamin kesehatan dan kesejahteraan seluruh karyawan

Menyelenggarakan pelayanan berbasis teknologi informasi

c. Nilai
Integritas, Profesional, Peduli, Kerjasama, Visioner

3.1.4 Manajemen puskesmas


d. Penyusunan perencanaan anggaran
Meluputi upaya kesehatan wajib, pengembangan dan penunjang

 b. Penyusunan rencana kerja

c. Komunikasi internal
d. Pembinaan pegawai
Disesuaikan dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta no. 169 tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Puskesmas DKI Jakarta
e. Pengendalian program/ kegiatan
Dilakukan sebanyak 4 kali dalam setahun
f. Evaluasi kinerja pegawai/ organisasi
Dilakukan setiap bulan dan melaporkan hasil kinerja ke Puskesmas kecamatan Tebet

3.1.5 Fasilitas puskesmas


Puskesmas Kec. Tebet Puskesmas Kelurahan Tebet Barat memiliki fasilitas gedung terdiri dari:

a. Luas bangunan 309 m2 (dibangun tahun 1962)

b. Daya listrik 33.000 watt


c. Air dari mesin Jet Pump
d. Bangunan terdiri dari 2 lantai

3.1.6 Ketenagaan puskesmas

1. Dokter umum : 2 6. Kesehatan lingkungan : 1

2. Dokter gigi : 1 7. Gizi : 1

3. Bidan : 2 8. Loket : 1

4. Perawat : 2

5. TTK : 1
3.1.7 Program puskesmas
3.1.8 Upaya kesehatan wajib dan pengembangan
a. Upaya kesehatan wajib
1. Upaya kesehatan ibu dan anak (KIA)
Hasil kegiatan pelayanan KIA di Puskesmas Kelurahan Tebet Barat Periode Januari – Agustus 2019
Hasil kegiatan Imunisasi di Puskesmas Kelurahan Tebet Barat periode Januari – Agustus 2019

2. Upaya perbaikan gizi masyarakat


Pelayanan gizi memiliki indikastor sebagai berikut :
- Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe
- Balita usia 0 – 6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
- Ibu nifas yang mendapatkan kapsul vit. A
3. Upaya kesehatan lingkungan
Upaya – upaya yang dilakukan, seperti:
1. Monitoring TP2M
2. Monitoring TTU
3. Monitoring Air Bersih
4. Penyehatan Lingkungan Pemukiman
5. Monitoring TPS (Tempat Pembuangan Sampah) sementara

6. Monitoring KepadatanVektor

7. PSN DBD
a) Pencatatan jumlah kasus
b) Penyelidikan epidemiologi
c) Tindakan pencegahan

4. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (P2PM)


Tujuan program ini adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari
penyakit

5. Promosi kesehatan
Pelayanan promosi kesehatan yang menitikberatkan peningkatan kesehatan taraf hidup masyarakat melalui upaya-upaya
pembinaan melalui media penyuluhan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat
6. Upaya pengobatan
Tujuan dari upaya pengobatan dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

a) Tujuan umum, yaitu meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat.


b) Tujuan khusus, yang terdiri dari 4 komponen yaitu:

c) Menghentikan proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang.


d) Mengurangi penderitaan seseorang karena sakit.

e) Mencegah dan mengurangi kecacatan.


f) Meneruskan penderita ke fasilitas yang lebih baik

b. Upaya kesehatan pengembangan

1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

a. Tujuan umum, untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, menciptakan lingkungan
sehat sehingga memungkinkanpertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal

b. Tujuan khusus, untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan menigkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup :

a. Penurunan angka kesakitan anak sekolah


b. Peningkatan kesehatan peserta didik (fisik, mental, sosial)

c. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah
d. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah

e. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alcohol dan obat-obatan berbahaya
lainnya
2. Upaya pengobatan Gigi dan Mulut

Kesehatan gigi dan mulut merupakan indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan. Indikator status gigi dan
mulut adalah bagian integral dari kesehatan manusia seutuhnya

3. Upaya kesehatan Usia Lanjut

Upaya kesehatan usia lanjut di Puskesmas Kelurahan Menteng Dalam berupa penyuluhan kesehatan rutin, pemeriksaan
tekanan darah, senam, pembinaan mental, keterampilan, dan rekreasi.

4. Upaya kesehatan Jiwa

Upaya kesehatan jiwa di Puskesmas Kelurahan Tebet Barat adalah kunjungan pada pasien jiwa.

3.2 Data khusus program gizi


3.2.1 Kriteria
Untuk menjamin kemantapan dan kelestarian, pengembangan program kegiatan pembinaan gizi dan surveilans gizi,
dengan memperhatikan kriteria atau unsur – unsur yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Balita yang berumur 0 – 59 bulan 29 hari dengan Underweight
2. Balita yang berumur 0 – 59 bulan 29 hari dengan Stunting
3. Balita kurus mendapat makanan tambahan yang berusia 6 bulan sampai 0 hari s.d. 59 bulan 29 hari
3. Balita yang berumur 0 – 59 bulan 29 hari dengan Wasting
4. Balita gizi buruk yang mendapat perawatan berumur dibawah 5 tahun dengan tanda klinis gizi buruk

Profil SKDN di wilayah kerja puskesmas kelurahan tebet barat bulan Desember 2019
3.2.3 Pengambilan sampel

Anda mungkin juga menyukai