JAYA SARASWATI
030.13.102
UU No. 18 Tahun 2014: Kesehatan Jiwa
3
Mental yang Sakit
PENGERTIAN
4
Hal – hal yang penting yang diperiksa dalam
MHCU
ANAMNESIS
• Konsentrasi : Apakah anda dapat fokus dalam
mengerjakan tugas, selesai tepat waktu?
6
ENERGI
Energi : Apakah anda merasa bahwa anda memiliki
energi untuk melakukan hal-hal yang anda butuhkan dan
ingin lakukan?
7
TIDUR
8
KETEGANGAN/KECEMASAN
9
Keselarasan
10
MAKAN
11
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
13
Seberapa baik dapat melaksanakan kegiatan rutin, seperti makan, berpakaian,
belanja.
Sebuah penilaian kesehatan mental dapat membantu mendiagnosa:
Masalah kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, skizofrenia,
attention deficit hyperactivity disorder, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan
gangguan makan.
Masalah perkembangan, seperti ketidakmampuan belajar, retardasi mental, dan
autisme. 14
Penyalahgunaan zat, termasuk
alkohol dan penyalahgunaan obat
dan ketergantungan.
Penyakit pada sistem saraf,
seperti penyakit Alzheimer,
penyakit Huntington, penyakit
Parkinson, dan epilepsi.
Masalah lain, seperti penyakit
tiroid dan tumor otak.
15
Gambaran keseluruhan tentang
pasien yg didapat dari hasil observasi
PEMERIKSAAN pemeriksa dan kesan yang
dimunculkan oleh pasien saat
STATUS MENTAL wawancara.
16
GAMBARAN STATUS MENTAL
17
GAMBARAN STATUS MENTAL
18
1. DESKRIPSI UMUM
PENAMPILAN
Postur, sikap, cara berpakaian dan berdandan, tatapan mata,
kerutan dahi, tremor / keringat dimuka (cemas).
PERILAKU & AKTIVITAS PSIKOMOTOR
Cara berjalan, mannerism, tics, berkejang-kejang (twitches), kikuk (clumsy),
pincang (limp), kaku, lamban, agitatif.
19
2. MOOD DAN AFEK
MOOD
sebagai suasana perasaan yg bersifat pervasif dan bertahan lama, yg
mewarnai persepsi sesorang terhadap kehidupannya. Menetap minimal 2
minggu
AFEK
respon emosional saat sekarang, yang dapat dinilai melalui ekspresi wajah,
pembicaraan, sikap, gerak gerik tubuh pasien( bahasa tubuh).
KESERASIAN AFEK
pemeriksa mempertimbangkan keserasian respon pasien terhadap topik yg sedang
didiskusikan dlm wawancara. Contoh: pasien mengekspresikan kemarahan/
ketakutan ketika menceritakan waham kejar (afek yang serasi)
20
3. PEMBICARAAN
DESKRIPSI PEMBICARAAN
Deskripsikan pembicaraan pasien apakah ia berbicara spontan / tidak, gambarkan
kuantitas, kecepatan produksi & kualitas bicara. Pembicaraan dapat cepat / lambat,
tertekan, ragu-ragu, emosional, monoton, berbisik, dll.
CARA BERBICARA
Amati cara pasien berbicara, seperti: banyak bicara, mengomel, fasih, pendiam, tidak
spontan/ berespon normal terhadap isyarat yg disampaikan pemeriksa.
21
4. PERSEPSI
HALUSINASI
Adanya persepsi panca indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca
indera atau disebut juga persepsi tanpa objek
ILUSI
Suatu persepsi panca indera disebabkan oleh karena adanya rangsang yang
ditafsirkan salah /adanya kesalahan interpretasi yang salah dari suatu rangsang pada
panca indera
22
5. PIKIRAN
PROSES PIKIR
-Arus pikir
-Isi pikir
23
6. SENSORIUM DAN KOGNISI
KESADARAN
Gangguan kesadaran biasanya menunjukkan adanya gangguan otak organik
Tingkat kesadaran: berkabut, somnolent, stupor,koma, letargi, alertness dan fugue state.
KEMAMPUAN VISUOSPASIAL
pasien diminta untuk meniru gambar jam dan pentagonal yg berhimpitan pada satu
sudut.
PIKIRAN ABSTRAK
merupakan kemampuan untuk memahami konsep. Nilai apakah pasien dapat menyebutkan
persamaan apel & jeruk, meja & kursi, lukisan & puisi dan mengartikan beberapa peribahasa.
25
6. SENSORIUM DAN KOGNISI
26
7. PENGENDALIAN IMPULS
PENGENDALIAN IMPULS
Dinilai kemampuan pasien untuk mengontrol impuls seksual, agresif, dan
impuls lainnya.
TUJUAN
Penilaian terhadap pengendalian impuls dilakukan pula untuk menilai apakah pasien
berpotensi membahayakan diri dan orang lain.
27
8. DAYA NILAI DAN TILIKAN
DAYA NILAI
selama wawancara pskiatri berlangsung, pemeriksa pelru memperhatikan kemampuan daya nilai
sosial pasien. Apakah pasien memahami akibat dari perbuatan yg dilakukannya & pemahaman ini
mempengaruhi dirinya.
TILIKAN
menilai pemahaman pasien terhadap penyakit yg dideritanya.
Tilikan intelektual: mengakui bahwa dirinya sakit dan tahu bahwa penyebabnya adalah perasaan
irasional/ gangguan-gangguan yg dialami, tetapi tidak memakai pengetahuan tersebut untuk
pengalaman dimasa datang
Tilikan emosional sejati: pemahaman emosional terhadap motif dan perasaan-perasaan pada diri
pasien & orang-orang penting dalam kehidupan pasien, yg dapat membwa perubahan mendasar pd
perilaku pasien.
28
8. DAYA NILAI DAN TILIKAN
DERAJAT TILIKAN
1. Penyangkalan penuh terhadap penyakit
2. Mempunyai sedikit pemahaman terhadap penyakit tetapi juga sekaligus
menyangkalnya pada waktu yg bersamaan.
3. Sadar akan penyakitnya tetapi menyalahkan (orang lain, faktor luar/ faktor organik)
4. Pemahaman bahwa dirinya sakit , tetapi tidak mengetahui penyebabnya.
5. Menyadari penyakitnya & faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun
tidak menerapkan dalam perilakunya
6. Menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi untuk mencapai
perbaikan
29
9. TARAF DAPAT DIPERCAYA
KESAN
Pemeriksa pskiatri juga memperhatikan kesan pemeriksa terhadap kemampuan
pasien untuk dapat dipercaya & bagaiman ia menyampaikan peristiwa & situasi yg
terjadi secara akurat.
Dapat menilai kejujuran dan keadaan yang sebenarnya dari yang dikatakan pasien.
30
Thank You