Anda di halaman 1dari 31

MHCU

Dr. Ayesha Devina, Sp.KJ

JAYA SARASWATI

030.13.102
UU No. 18 Tahun 2014: Kesehatan Jiwa

“Kesehatan Jiwa adalah


kondisi dimana seorang individu
dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif dan mampu
memberi kontribusi untuk
komunitasnya”
1 Kegiatan Produktif

2 Dapat menjalin hubungan yang baik

Kemampuan untuk beradaptasi dengan


Keberhasilan kinerja fungsi mental 3
perubahan dan mampu mengatasi stres
sepanjang siklus hidup,
menghasilkan : 4
Mempunyai dasar yang kuat dalam berfikir,
komunikasi, belajar, pertumbuhan emosi,
5 ketahanan, hubungan yang sehat, dan harga diri

3
Mental yang Sakit
PENGERTIAN

Mental yang sakit adalah


kondisi kesehatan yang
melibatkan perubahan
berpikir, mood, perilaku yang
terkait dengan tekanan dan /
gangguan fungsi

4
Hal – hal yang penting yang diperiksa dalam
MHCU
ANAMNESIS
• Konsentrasi : Apakah anda dapat fokus dalam
mengerjakan tugas, selesai tepat waktu?

ADHD Depresi Kecemasan


MOOD
Mood : Apakah suasana hati anda merasa cukup stabil,
atau anda mengalami perubahan suasana hati yang
signifikan? Apakah anda menangis lebih dari biasanya?

Merasa terus menerus tertekan selama dua


minggu atau lebih dan terdapat pikiran
untuk bunuh diri dapat menunjukkan
depresi.

6
ENERGI
Energi : Apakah anda merasa bahwa anda memiliki
energi untuk melakukan hal-hal yang anda butuhkan dan
ingin lakukan?

Kelelahan merupakan tanda depresi atau


penyakit lainnya, sehingga perlu anamnesis
terarah

7
TIDUR

Kurang tidur bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu


yang mengganggu secara emosional. Ketika sedang
stres atau berurusan dengan penyakit mental yang
lebih serius, banyak orang tidak bisa tertidur secepat
dulu atau sering terbangun sepanjang malam

8
KETEGANGAN/KECEMASAN

Bila menemukan bahwa seseorang dalam beberapa hari


ini tidak bisa bebas dari ketegangan dan kecemasan,
maka menunjukkan bahwa stres yang dialami
mendekati tingkat berbahaya

9
Keselarasan

Bagaimana anda mengenal diri sendiri, apa emosi yang


dirasakan pada diri anda?
Apakah anda sering menghindar dari diri anda dengan
menyibukkan diri dan jarang mempunyai waktu untuk
diri anda sendiri ?

10
MAKAN

respon stres dapat berupa peningkatan atau penurunan


nafsu makan

11
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

Pemeriksaan fisik  pemeriksaan tanda vital, status generalis, dan status


neurologis, untuk membedakan kelainan organik atau non organik.
Pemeriksaan penunjang  lab hematologi dan pemeriksaan urin, jika
melibatkan SSP  MRI, CT scan, atau EEG.
Lalu pemeriksaan lain seperti tes fungsi tiroid, kadar elektrolit, dan screening
test penggunaan obat – obatan atau alkohol
12
Kuesioner (Tes Tertulis atau Lisan)

 Kuesioner tertulis umumnya mengandung 20 sampai 30 pertanyaan yang dapat


dijawab dengan cepat, sering dalam format "ya" atau "tidak“.
 Banyak kuesioner kesehatan mental yang tersedia untuk melihat:
 Sebagai contoh untuk depresi  Skala Hamilton Rating, Beck Depression
Inventory, atau Skala Depresi Geriatri.
 The Mini Mental State Examination  untuk memeriksa fungsi kognitif.

13
 Seberapa baik dapat melaksanakan kegiatan rutin, seperti makan, berpakaian,
belanja.
 Sebuah penilaian kesehatan mental dapat membantu mendiagnosa:
 Masalah kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, skizofrenia,
attention deficit hyperactivity disorder, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan
gangguan makan.
 Masalah perkembangan, seperti ketidakmampuan belajar, retardasi mental, dan
autisme. 14
Penyalahgunaan zat, termasuk
alkohol dan penyalahgunaan obat
dan ketergantungan.
Penyakit pada sistem saraf,
seperti penyakit Alzheimer,
penyakit Huntington, penyakit
Parkinson, dan epilepsi.
Masalah lain, seperti penyakit
tiroid dan tumor otak.

15
Gambaran keseluruhan tentang
pasien yg didapat dari hasil observasi
PEMERIKSAAN pemeriksa dan kesan yang
dimunculkan oleh pasien saat
STATUS MENTAL wawancara.

16
GAMBARAN STATUS MENTAL

17
GAMBARAN STATUS MENTAL

18
1. DESKRIPSI UMUM

PENAMPILAN
Postur, sikap, cara berpakaian dan berdandan, tatapan mata,
kerutan dahi, tremor / keringat dimuka (cemas).
PERILAKU & AKTIVITAS PSIKOMOTOR
Cara berjalan, mannerism, tics, berkejang-kejang (twitches), kikuk (clumsy),
pincang (limp), kaku, lamban, agitatif.

SIKAP TERHADAP PEMERIKSA


Kooperatif, penuh perhatian, menantang (frack), mengelak (evasive),
berhati-hati (guarded), dll.

19
2. MOOD DAN AFEK

MOOD
sebagai suasana perasaan yg bersifat pervasif dan bertahan lama, yg
mewarnai persepsi sesorang terhadap kehidupannya. Menetap minimal 2
minggu
AFEK
respon emosional saat sekarang, yang dapat dinilai melalui ekspresi wajah,
pembicaraan, sikap, gerak gerik tubuh pasien( bahasa tubuh).

KESERASIAN AFEK
pemeriksa mempertimbangkan keserasian respon pasien terhadap topik yg sedang
didiskusikan dlm wawancara. Contoh: pasien mengekspresikan kemarahan/
ketakutan ketika menceritakan waham kejar (afek yang serasi)
20
3. PEMBICARAAN

DESKRIPSI PEMBICARAAN
Deskripsikan pembicaraan pasien apakah ia berbicara spontan / tidak, gambarkan
kuantitas, kecepatan produksi & kualitas bicara. Pembicaraan dapat cepat / lambat,
tertekan, ragu-ragu, emosional, monoton, berbisik, dll.
CARA BERBICARA
Amati cara pasien berbicara, seperti: banyak bicara, mengomel, fasih, pendiam, tidak
spontan/ berespon normal terhadap isyarat yg disampaikan pemeriksa.

21
4. PERSEPSI

HALUSINASI
Adanya persepsi panca indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca
indera atau disebut juga persepsi tanpa objek

ILUSI

Suatu persepsi panca indera disebabkan oleh karena adanya rangsang yang
ditafsirkan salah /adanya kesalahan interpretasi yang salah dari suatu rangsang pada
panca indera

22
5. PIKIRAN

PROSES PIKIR
-Arus pikir
-Isi pikir

23
6. SENSORIUM DAN KOGNISI

KESADARAN
Gangguan kesadaran biasanya menunjukkan adanya gangguan otak organik
Tingkat kesadaran: berkabut, somnolent, stupor,koma, letargi, alertness dan fugue state.

ORIENTASI DAN MEMORI


Penilaian orientasi terhadap waktu , tempat, orang.
Penilaian fungsi daya ingat dibagi menjadi: daya ingat jangka segera, jangka pendek, jangka
sedang, dan jangka panjang.

KONSENTRASI DAN PERHATIAN


Dapat terganggu karena berbagai alasan. Gangguan fungsi kognitif,anxietas, depresi, dan
stimulus internal seperti: halusinasi auditorik dapat menyebabkan gangguan konsentrasi.
Perhatian : dinilai dengan kalkulasi/ dapat pula ditanyakan nama benda yg dimulai dengan
huruf tertentu.
24
6. SENSORIUM DAN KOGNISI

KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS


Pasien diminta untuk menulis kalimat, dan melaksanakan perintah yg telah dibaca contoh( pejamkan
mata anda). Pasien juga diminta untuk menulis kalimat sederhana & lengkap( terdapat subjek dan
predikat).

KEMAMPUAN VISUOSPASIAL
pasien diminta untuk meniru gambar jam dan pentagonal yg berhimpitan pada satu
sudut.

PIKIRAN ABSTRAK
merupakan kemampuan untuk memahami konsep. Nilai apakah pasien dapat menyebutkan
persamaan apel & jeruk, meja & kursi, lukisan & puisi dan mengartikan beberapa peribahasa.

25
6. SENSORIUM DAN KOGNISI

KEMAMPUAN INFORMASI &


INTELEGENSI
intelegensi pasien berhubungan dengan kosa kata dan pengetahuan umum yg dimilikinya, seperti
nama presiden saat ini.
Pendidikan status ekonomi pasien juga perlu dicatat untuk penilaian ini.
BAKAT KREATIF

KEMAMPUAN MENOLONG DIRI SENDIRI

26
7. PENGENDALIAN IMPULS

PENGENDALIAN IMPULS
Dinilai kemampuan pasien untuk mengontrol impuls seksual, agresif, dan
impuls lainnya.

TUJUAN
Penilaian terhadap pengendalian impuls dilakukan pula untuk menilai apakah pasien
berpotensi membahayakan diri dan orang lain.

27
8. DAYA NILAI DAN TILIKAN

DAYA NILAI
selama wawancara pskiatri berlangsung, pemeriksa pelru memperhatikan kemampuan daya nilai
sosial pasien. Apakah pasien memahami akibat dari perbuatan yg dilakukannya & pemahaman ini
mempengaruhi dirinya.

TILIKAN
menilai pemahaman pasien terhadap penyakit yg dideritanya.
Tilikan intelektual: mengakui bahwa dirinya sakit dan tahu bahwa penyebabnya adalah perasaan
irasional/ gangguan-gangguan yg dialami, tetapi tidak memakai pengetahuan tersebut untuk
pengalaman dimasa datang
Tilikan emosional sejati: pemahaman emosional terhadap motif dan perasaan-perasaan pada diri
pasien & orang-orang penting dalam kehidupan pasien, yg dapat membwa perubahan mendasar pd
perilaku pasien.

28
8. DAYA NILAI DAN TILIKAN

DERAJAT TILIKAN
1. Penyangkalan penuh terhadap penyakit
2. Mempunyai sedikit pemahaman terhadap penyakit tetapi juga sekaligus
menyangkalnya pada waktu yg bersamaan.
3. Sadar akan penyakitnya tetapi menyalahkan (orang lain, faktor luar/ faktor organik)
4. Pemahaman bahwa dirinya sakit , tetapi tidak mengetahui penyebabnya.
5. Menyadari penyakitnya & faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun
tidak menerapkan dalam perilakunya
6. Menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi untuk mencapai
perbaikan

29
9. TARAF DAPAT DIPERCAYA

KESAN
Pemeriksa pskiatri juga memperhatikan kesan pemeriksa terhadap kemampuan
pasien untuk dapat dipercaya & bagaiman ia menyampaikan peristiwa & situasi yg
terjadi secara akurat.
Dapat menilai kejujuran dan keadaan yang sebenarnya dari yang dikatakan pasien.

30
Thank You

Anda mungkin juga menyukai