Anda di halaman 1dari 25

PENGERTIAN

Gout Artritis adalah suatu


penyakit gangguan metabolik
di mana tubuh tidak dapat
mengontrol asam urat sehingga
terjadi penumpukan asam urat
yang menyebabkan rasa nyeri
pada tulang dan sendi.
PENGERTIANRTIAN
Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout adalah hiperurisemia
yang didefinisikan sebagai peninggian kadar asam urat lebih dari 7,0
ml/dl dan 6,0 mg/dl.
ETIOLOGI
1. FAKTOR GENETIK
2. PENYEBAB SEKUNDER
3. PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
4. MENGKONSUMSI MAKANAN DENGAN
KADAR PURIN YANG TINGGI
FAKTOR RESIKO
• Pola makan yang tidak terkontrol.
• Seseorang dengan berat badan yang berlebihan
(obesitas).
• Suku bangsa tertentu. (Dunia : Suku Maori Australia.
Indonesia : Prevalensi tinggi pada penduduk pantai dan
yang paling tinggi di daerah Manado Minahasa karena
kebiasaan pola makan ikan dan kebiasaan minum
alkohol.
FAKTOR RESIKO
• Peminum Alkohol
• Seseorang yang berumur ≥ 45 tahun biasanya pada laki-laki, dan perempuan saat
umur menopause.
• Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit asam urat.
• Seseorang kurang mengkonsumsi air putih.
• Seseorang dengan gangguan ginjal dan hipertensi.
• Seseorang yang menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama.
• Seseorang yang mempunyai penyakit diabetes mellitus.
MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri pada satu atau beberapa sendi di malam hari, makin lama
makin memburuk.
2. Pada sendi yang bengkak, kulit kemerahan hingga keunguan,
kencang, licin dan hangat.
3. Demam, menggigil, tidak enak badan.
4. Bila benjolan kristal di sendi pecah akan keluar massa seperti kapur.
5. Kadar asam urat dalam darah tinggi.
KOMPLIKASI
1. Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi
kronis dan tofi yang menyebabkan degenerasi sendi.
2. Hipertensi dan albuminuria.
3. Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA
1) Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang berfungsi untuk
mengatasi nyeri sendi akibat proses peradangan.
2) Kortikosteroid, yang berfungsi sebagai obat anti radang dan menekan
reaksi imun. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet atau
suntikan dibagian sendi yang sakit.
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA
3) Imunosupresif, yang berfungsi untuk menekan reaksi imun. Obat ini
jarang digunakan karena efek sampingnya cukup berat yaitu dapat
menimbulkan penyakit kanker dan bersifat racun bagi ginjal dan hati.

4) Suplemen antioksidan yang diperoleh dari asupan vitamin dan


mineral yang berkhasiat untuk mengobati asam urat.
PENATALAKSANAAN DIET
Menghindari makanan berlemak kaya purin tinggi
1) Purin Tinggi (100 – 1000 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya dihindari :
otak, hati, ginjal, jeroan, ekstrak daging, bebek, ikan sardin, makarel dan kerang.
2) Purin sedang (900 – 100 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya dibatasi :
daging, ikan, unggas, ayam, udang, kepiting atau rajungan, tahu, tempe, kacang
kering, bayam, asparagus, daun singkong, kangkung, daun dan biji mlinjo
3) Purin rendah ( dibawah 50 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya dibatasi:
gula, telur, dan susu.
PENATALAKSANAAN DIET
Perbanyak minum air, 8 sampai 10 gelas setiap hari untuk
memperlancar pembuangan asam urat melalui ginjal. Hindari minuman
yang mengandung alkohol, kopi, bir karena banyak mengandung
senyawa purin yang dapat memperberat fungsi ginjal.
PENATALAKSANAAN PENUNJANG
MEDIK
• Memberikan kompres hangat pada pasien yang mengalami serangan
arthritis gout
• Melaksanakan dan mengajarkan teknik managemen nyeri non
farmakologis dengan nafas dalam dan distraksi ( pengalihan )
• Menjelaskan dan memantau pembatasan gerak dan aktivitas fisik
berat bagi pasien agar radang sendi tidak bertambah kronik.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SK
Umur : 51 Tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Alamat : Minanga
Agama : Kristen
Status : Menikah
Suku : Minahasa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : PNS
RM : 008066
MRS tanggal : 21 Agustus 2015
Keluar RS tanggal : 29 Agustus 2015
LAPORAN KASUS
Laki-laki berumur 51 tahun datang dengan keluhan pusing yang dialami
± 1 jam sebelum masuk RS disertai dengan keluhan lemah badan.
Pasien merupakan penderita penyakit kronik gout artritis yang rutin
berobat. BAK dan BAB normal.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tofus di jari-jari tangan dan kaki
dan di siku-siku tangan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter 21/8/2015 J. 19:07 Normal

HGB 8,0 11-17 g/dL

HCT 22,4 35-55 g/dL

RBC 3,00

WBC 6,3 4-12 (10³/ µL)

PLT 412 150-440 ((10³/ µL)

MCV 74,8 80-100 (fL)

MCH 26,7 26-40 (pg)

MCHC 34,7 31-37,2 (g/dL)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter 22/8/2015 J 11:08 Normal

HGB 7,8 11-17 g/dL

HCT 21,2 35-55 g/dL

RBC 2,81

WBC 5,2 4-12 (10³/ µL)

PLT 398 150-440 ((10³/ µL)

URIC ACID 10,1 L 3.4 – 7.0, P 2.4 - 6.0

UREUM 28 0 - 50

CREATININE 0,8 L < 1.3, P < 1.1

GOT/AST 41 L < 38, P < 32

GPT/ALT 13 L < 41, P < 31

BILIRUBIN TOTAL 0,5 < 1.2

BILIRUBIN DIREK 1,0 < 0.30


DIAGNOSA KERJA

Anemia e.c penyakit kronik +


Gout Artritis
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
1. IVFD RL 20 gtt/menit
2. Ranitidin inj. 2x1 ampul IV
3. Asam Folat tab. 2x1
4. Allopurinol tab. 1-0-0
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa:
1. Tirah baring.
2. Diet : Rendah protein.
3. Rencana transfusi PRC hingga Hb ≥ 10 g/dL
4. Kurangi konsumsi lemak dan hentikan kebiasaan minum minuman beralkohol.
5. Kompres hangat pada daerah yang sakit.
6. Memakai alas kaki tidak terlalu ketat.
7. Olahraga ringan secara teratur.
8. Kurangi adanya stress.
9. Minum obat secara teratur.
FOLLOW UP
Tanggal Subjective Objective Assessment Planning
22/8/2015 - Pusing (-) KU: Cukup Anemia e.c -IVFD RL 20
- Lemah badan (+) Kesadaran: CM penyakit gtt/menit
Tanda Vital: kronik + gout -Ranitidin inj.
TD: 100/60 mmHg. artritis. 2x1 amp. IV
N: 82 x/menit -Asam Folat
R: 20 x/menit tab. 2x1
Sb: 36C -Allopurinol
Kep.: Conj.anemis tab. 1-0-0
(+/+) - Rencana
Ext. : Multiple tophy. transfusi PRC ≥
10 g/dL

23/8/2015 -Kurang nafsu makan KU: Cukup Anemia e.c -IVFD RL 20


-Gelisah Kes: CM penyakit gtt/menit
-Susah tidur Tanda Vital: kronik + gout -Ranitidin 1
TD: 100/70 mmHg artritis. amp./8 jam/IV
N: 76x/menit -Asam Folat
R: 22 x/menit tab. 1x1
Sb: 36,5C -Allopurinol
Kep.: Conj.anemis tab. 1x1
(+/+) -Paracetamol
Ext. : Multiple tophy. tab.600 mg 1x1
(extra)
-Diazepam 0-0-
1/2 (extra).
- Rencana
transfusi PRC ≥
10 g/dL
24/8/2015 -Lemah badan KU: Cukup Anemia e.c IVFD RL 20
-Nafsu makan Kes: CM penyakit gtt/menit
menurun Tanda Vital: kronik + gout -Diet lunak
-Nyeri ulu hati TD: 90/70 mmHg artritis. tidak
N: 76x/menit merangsang
R: 20 x/menit -Ranitidin inj.
Sb: 36,2C 2x1 amp. IV
Kep.: Conj.anemis -Asam Folat
(+/+) tab. 2x1
Abd. : NTE (+) -Allopurinol
Ext. : Multiple tophy. tab. 1-0-0
-Antasid syr 3x1
cth a.c
- Rencana
transfusi PRC ≥
10 g/dL
25/8/2015 -Lemah badan (-) KU: Cukup Anemia e.c -IVFD RL 20
-Nafsu makan baik Kesadaran: CM penyakit gtt/menit
-Nyeri ulu hati (-) Tanda Vital: kronik + gout -Ranitidin inj.
TD: 90/60 mmHg. artritis. 2x1 amp. IV k/p
N: 76 x/menit -Asam Folat
R: 20 x/menit tab. 2x1
Sb: 36C -Allopurinol
Kep.: Conj.anemis tab. 1-0-0
(+/+) - Rencana
Ext. : Multiple tophy. transfusi PRC ≥
10 g/dL
26/8/2015 -Lemah badan (+) KU: Cukup Anemia e.c -IVFD RL 20
Kesadaran: CM penyakit gtt/menit
Tanda Vital: kronik + gout -Ranitidin inj.
TD: 100/70 mmHg. artritis. 2x1 amp. IV k/p
N: 80 x/menit -Asam Folat
R: 22 x/menit tab. 2x1
Sb: 36C -Allopurinol
Kep.: Conj.anemis tab. 1-0-0
(+/+) - Rencana
Ext. : Multiple tophy. transfusi PRC ≥
10 g/dL
27/8/2015 -Lemah badan (+) KU: Cukup Anemia e.c -IVFD RL 20
Kesadaran: CM penyakit gtt/menit
Tanda Vital: kronik + gout -Ranitidin inj.
TD: 90/60 mmHg. artritis. 2x1 amp. IV k/p
N: 80 x/menit -Asam Folat
R: 20 x/menit tab. 2x1
Sb: 36C -Allopurinol
Kep.: Conj.anemis tab. 1-0-0
(+/+) - Rencana
Ext. : Multiple tophy. transfusi PRC ≥
10 g/dL
28/8/2015 Lemah badan (+) KU: Cukup Anemia e.c -IVFD RL 20
Kesadaran: CM penyakit gtt/menit
Tanda Vital: kronik + gout -Ranitidin inj.
TD: 100/60 mmHg. artritis. 2x1 amp. IV k/p
N: 80x/menit -Asam Folat
R: 20 x/menit tab. 2x1
Sb: 36C -Allopurinol
Kep.: Conj.anemis tab. 1-0-0
(+/+) - Rencana
Ext. : Multiple tophy transfusi PRC ≥
10 g/dL

29/8/2015 Keluhan (-) KU: Cukup Gout artritis. -Aff infus


Kesadaran: CM -Asam Folat
Tanda Vital: tab. 2x1
TD: 120/80 mmHg. -Allopurinol
N: 80 x/menit tab. 1-0-0
R: 22 x/menit -OMZ 2x1 tab.
Sb: 36,2C -Rawat jalan.
Kep.: Conj.anemis Kontrol Poli
(-/-) Interna.
Ext. : Multiple tophy
Keterangan : Klien ditransfusi tanggal 27/8/2015 dan 28/8/2015. Hasil pemeriksaan darah
lengkap tanggal 25/8/2015 adalah Hb = 7.6 mg/dL, RBC = 2.63 M/uL, Golongan darah = A/+.
Hasil pemeriksaan darah lengkap tanggal 28/8/2015 adalah Hb 8.3 mg/dL, RBC = 3.21 M/uL.
Hasil pemeriksaan darah lengkap tanggal 29/8/2015 adalah Hb 11 g/dL dan RBC 4.01 M/uL.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai