Nematoda Usus
Nematoda Usus
Oleh
Hospes perantara
Hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk
infektif yang siap ditularkan kepada manusia
Hospes
Hospes reservoar
Hewan yang mengandung parasit dan
merupakan sumber infeksi bagi manusia
Hospes paratenik
Hewan yang mengandung stadium
infektif parasit tanpa menjadi dewasa;
dan stadium infektif ini dapat ditularkan
dan menjadi dewasa pada hospes
definitif
Vektor
Baik
Sembuh sendiri, 1,5 tahun
Pengobatan, kesembuhan 70 – 99%.
Epidemiologi
• Kurangnya pemakaian jamban mnimbulkan
pencemaran tanah dengan tinja di halaman,
bawah pohon. Hal ini akan memudahkan terjadi
reinfeksi.
• Kebiasaan tinja sebagai pupuk
• Tanah liat, kelembaban tinggi dan suhu 25oC –
30oC sangat baik utk perkembangan telur
menjadi bentuk infektif.
• Mencuci tangan, gunting kuku, pemakaian
jamban dapat mencegah askariasis.
Toxocara canis dan
Toxocara cati
Hospes dan penyakit:
T.canis pada anjing.
T.cati pada kucing.
Belum ditemukan infeksi campuran.
Kadang2 ditemukan pada manusia ;
parasit mengembara ( erratic parasite )
menyebabkan ; visceral larva migrans.
Mulut Toxocara canis
Toxocara canis
Telur Toxocara canis
Dg mikrs.elektr. Mikrs. cahaya
Distribusi dan geografik
• Kosmopolit, ditemukan di Indonesia
• Jakarta ; prevalensi pada anjing 38,3%
kucing 26,0 %
Toxocara cati
Toxocara cati
Morfologi
T.canis jantan, ukuran ; 3,6 - 8,5 cm
betina 5,7 – 10,0 cm
T.cati jantan 2,5 – 7,8 cm
betina 2,5 – 14,0 cm
Bentuk menyerupai A.lumbricoides muda.
T.canis; sayap servikal spt lanset
T.cati ; sayap lebih lebar spt kobra
Ekor ; kedua spesies hampir sama
jantan; spt jari menunjuk ( digitiform)
betina ; bulat meruncing
1. Stadium larva :
Bila banyak larva filariform sekaligus
menembus kulit, terjadi ground itch.
Perubahan pada paru biasanya ringan.
2. Stadium dewasa :
anemia hipokrom mikrositer, eosinofilia
Patologi dan gejala klinis
Gejala tgt pd:
Spesies dan jumlah cacing
Keadaan gizi ( Fe dan protein )
-A.caninum → 3 ps gigi
Jantan pjg 10mm. Betina 14mm
Ancylostoma caninum
Ancylostoma caninum
A.braziliense dan
A.caninum
Patologi dan gejala klinis;
Pd manusia larva tdk menjadi dewasa
Kelainan kulit; creeping eruption,
creeping
disease atau cutaneous larva migrans.
Creeping eruption; dermatitis , khas
kelainan intra kutan serpiginosa
Tempat larva filariform menembus kulit ;
papel keras, merah dan gatal
Cutaneus larva migrans
Cutaneus larva migrans
Patologi dan gejala klinis
• Brp → terowongan intrakutan sempit ;
garis merah, menimbul, gatal dan tambah
pjg menurut gerakan larva
• Sepanjang garis tdpt vesikel kecil dan dpt
tjd infeksi sekunder
• Jakarta, 46 creeping erruption, kelainan
ditemukan tu pd kaki dan lengan bawah,
punggung dan pantat
diagnosis
Pengobatan;
3. Semprotan kloretil
Diagnosis
D/pasti: menemukan larva rabditiform dlm
tinja segar, biakan atau aspirasi
duodenum.
Pengobatan
• DOC : albendazol 400mg satu/dua kali sehari
selama 3 hari.
• Mebendazol : 3 x 100mg selama 2 atau 4 mgg.
Prognosis
Infeksi berat : dapat menyebabkan kematian
Epidemiologi
Diagnosis
• D/ pasti : menemukan telur dlm tinja
Pengobatan
• Tiabendazol 25 mg/kg 2hari
• Pirantel pamoat 11 mg/kg dosis tunggal
Epidemiologi
• Pencegahan : mencuci dan memasak
sayuran
5. Oxyuris vermicularis
Hospes : manusia
1.Wuchereria bancrofti
• Hospes ; manusia
• penyakit ; filariasis bankrofti atau
wukereriasis bankrofti
• distribusi ; tersebar di daerah tropis
Daur hidup dan morfologi
Dewasa jantan dan betina hidup disaluran dan
kelenjar limfe, bentuk spt benang warna putih
susu
betina uk; 65-100 mm x 0,25 mm
jantan uk; 40 mm x 0,1 mm
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria
bersarung, hidup didalam darah dan terdapat
di darah tepi pada waktu tertentu saja
• umumnya periodisitas nokturna ; mikrofilaria
hanya terdapat didalam darah tepi malam hari
Daur hidup dan morfologi
Kota ; ditularkan oleh nyamuk Culex
quinquefasciatus
Desa ; vektornya nyamuk Anopheles
atau Aedes
Mikrofilaria terisap oleh nyamuk, berubah
mjd larva std 1 – III (bentuk infektif),
nyamuk menggigit manusia, tumbuh
larva std IV dan V (dewasa)
Patologi dan gejala klinis
Penyakit ; fasioliasis