Anda di halaman 1dari 12

ASAM BASA

DAN TITRASI

OLEH : SUSI SUKMAWATI


TEORI ASAM BASA

Asam : zat yang dapat menghasilkan ion H⁺


dalam larutan.
Contoh : HCl, H₂SO₄, dsb. Asam : zat yang bertindak sebagai penerima
Basa : zat yang dapat menghasilkan ion OH⁻ pasangan electron
dalam larutan. Basa : zat yang bertindak sebagai pemberi
Contoh : NaOH, LiOH, dsb. pasangan electron.

ARHENIUS BRONSTED LOWRY LEWIS

Asam : zat yang bertindak sebagai pendonor


proton
Basa : zat yang menerima proton
JENIS LARUTAN ASAM DAN CARA MENGHITUNG PH
JENIS BASA DAN MENGHITUNG PH
TITRASI ASAM BASA
 Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan
zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis
reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa
maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi
reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi
kompleks dan lain sebagainya.
 Titrasi asam basa merupakan suatu prosedur yang dilakukan saat kita ingin menentukan
kemolaran atau kadar suatu asam atau basa berdasarkan reaksi netralisasi. Selain itu,
dalam titrasi asam basa terdapat beberapa istilah yang harus kamu ketahui, beberapa
istilah di antaranya:
1. Pentiter, merupakan zat yang mentitrasi suatu asam-basa yang ingin ditentukan
kemolarannya.
2. Titik akhir titrasi, merupakan titik saat indikator asam-basa mengalami perubahan warna
3. Titik ekuivalen, merupakan titik saat asam-basa tepat habis bereaksi
4. Daerah perubahan pH drastis, merupakan daerah di mana saat terjadinya sedikit
penambahan tetes pentiter, akan mengubah warna indikator asam-basa.
PERBEDAAN TITIK EKUIVALEN DAN TITIK AKHIR TITRASI

 Titik ekivalen = titik dimana jumlah titran sama dengan jumlah zat yang akan
diindentifikasi.
 Titik akhir titrasi: Titik titrasi pada saat indikator berubah warna (misal saat larutan
berubah warna menjadi merah muda jika menggunakan indikator phenolftalein)
JENIS-JENIS TITRASI ASAM BASA DAN GRAFIKNYA

1. TITRASI ASAM KUAT DENGAN BASA KUAT


Contoh titrasi asam kuat dengan basa kuat adalah titrasi 25 mL larutan HCl 0,1 M dengan
NaOH 0,1M. Kurva titrasinya akan akan memperlihatkan bahwa di sekitar titik ekivalen
terlihat garis kurva naik tajam,yang mengartikan bahwa pada daerah tersebut, penambahan
sedikit NaOH telah menimbulkan perubahan pH yang besar. Oleh karena itu, indikator
dimasukkan pada larutan asam yang akan dititrasi bukan pada larutan basa.
2. TITRASI ASAM LEMAH DENGAN BASA KUAT
Contoh titrasi asam lemah dengan basa kuat adalah titrasi 25 mL CH3COOH 0,1 M dengan
larutan NaOH 0,1. Kurva titrasi memperlihatkan bahwa setelah titik ekivalen, pH larutan
cenderung naik
3. TITRASI BASA LEMAH DENGAN ASAM KUAT
Contoh titrasi antara basa lemah dengan asam kuat adalah titrasi 25 mL NH4OH dengan HCl
0,1M. Titrasi ini mirip dengan titrasi asam lemah dengan basa kuat, tetapi kurva yang terjadi
kebalikannya, cenderung turun.
4. TITRASI ASAM LEMAH DENGAN BASA LEMAH
Di akhir titrasi nantinya akan terbentuk garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
seperti contohnya asam asetat dan NH₄OH.
 Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat

Titrasi asam basa melibatkan reaksi neutralisasi dimana asam akan bereaksi dengan basa
dalam jumlah yang ekuivalen. Titrasi yang dipakai dalam titrasi asam basa selalu asam kuat
atau basa kuat.
 Titrasi Asam Lemah denga Basa Kuat

Asam lemah yang dicontohkan disini adalah asam asetat CH₃COOH dan dititrasi dengan basa kuat
NaOH.
 Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah

Titrasi asam kuat dan basa lemah adalah analog dengan titrasi asam lemah dengan basa
kuat, akan tetapi kurva yang terbentuk adalah cerminan dari kurva titrasi asam lemah
dengan basa kuat
 Titrasi Asam Lemah dengan Basa Lemah

Di akhir titrasinya nanti akan terbentuk garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
seperti contohnya asam asetat dan NH₄OH.
CONTOH PERHITUNGAN TITRASI ASAM BASA

 1. Sebanyak 20 ml sampel mengandung NaOH dititrasi dengan HCl 0,1 M. Volume titran yang dibutuhkan untuk
mencapai titik ekuivalen yaitu sebanyak 18 ml. Berapakah konsentrasi NaOH dalam sampel tersebut?
Penyelesaian
Diketahui:
VNaOH = 20 ml
VHCl = 18 ml
MHCl = 0,1 M
Ditanya: MNaOH
Jawab:
MHCl x VHCl = MNaOH x VNaOH
0,1 M x 18 ml = MNaOH x 20 ml
MNaOH = 0,1 M x 18 ml / 20 ml
= 0,09 M
REFERENSI

 Utomo, M. Pranjoto. "Teori Asam-Basa." Makalah Pengabdian Pada Masyarakat. Universitas


Negeri Yogyakarta (2008).

 Padmaningrum, Regina Tutik, and M. Si. "Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat." (2013).

Anda mungkin juga menyukai