DAN TITRASI
Titik ekivalen = titik dimana jumlah titran sama dengan jumlah zat yang akan
diindentifikasi.
Titik akhir titrasi: Titik titrasi pada saat indikator berubah warna (misal saat larutan
berubah warna menjadi merah muda jika menggunakan indikator phenolftalein)
JENIS-JENIS TITRASI ASAM BASA DAN GRAFIKNYA
Titrasi asam basa melibatkan reaksi neutralisasi dimana asam akan bereaksi dengan basa
dalam jumlah yang ekuivalen. Titrasi yang dipakai dalam titrasi asam basa selalu asam kuat
atau basa kuat.
Titrasi Asam Lemah denga Basa Kuat
Asam lemah yang dicontohkan disini adalah asam asetat CH₃COOH dan dititrasi dengan basa kuat
NaOH.
Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah
Titrasi asam kuat dan basa lemah adalah analog dengan titrasi asam lemah dengan basa
kuat, akan tetapi kurva yang terbentuk adalah cerminan dari kurva titrasi asam lemah
dengan basa kuat
Titrasi Asam Lemah dengan Basa Lemah
Di akhir titrasinya nanti akan terbentuk garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
seperti contohnya asam asetat dan NH₄OH.
CONTOH PERHITUNGAN TITRASI ASAM BASA
1. Sebanyak 20 ml sampel mengandung NaOH dititrasi dengan HCl 0,1 M. Volume titran yang dibutuhkan untuk
mencapai titik ekuivalen yaitu sebanyak 18 ml. Berapakah konsentrasi NaOH dalam sampel tersebut?
Penyelesaian
Diketahui:
VNaOH = 20 ml
VHCl = 18 ml
MHCl = 0,1 M
Ditanya: MNaOH
Jawab:
MHCl x VHCl = MNaOH x VNaOH
0,1 M x 18 ml = MNaOH x 20 ml
MNaOH = 0,1 M x 18 ml / 20 ml
= 0,09 M
REFERENSI
Padmaningrum, Regina Tutik, and M. Si. "Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat." (2013).