Disusun oleh :
Anandya Dewi L.Y. (22020115120006)
Elderly : 60 – 75 tahun
Old : 76 – 90 tahun
GIGI
Pada usia lanjut gigi permanen menjadi kering, lebih rapuh, berwarna
lebih gelap, dan bahkan sebagian gigi telah tanggal (Arisman,2004).
Gigi-geligi yang tanggal, menyebabkan gangguan fungsi mengunyah
yang mengakibatkan kurangnya asupan makanan pada lanjut usia.
Dengan hilangnya gigi geligi akan mengganggu hubungan oklusi gigi
atas dan bawah dan akan mengakibatkan daya kunyah menurun dari
300 poinds per square inch menjadi 50 pound per square inch.
Masalah lainnya adalah terjadinya atropi gingiva dan procesus
alveolaris menyebabkan akar gigi terbuka dan sering menimbulkan
rasa sakit dan semakin memperparah penurunan daya kunyah.
z
LIDAH
Kelenjar Saliva
B. Esophagus
C. Lambung
Lapisan lambung lansia menipis. Di atas usia 60 tahun, sekresi HCL dan pepsin
berkurang. Akibatnya penyerapan vitamin dan zat besi berkurang sehingga
berpengaruh pada kejadian osteoporosis dan osteomalasia pada lansia.
D. Usus Halus
Berat total usus halus berkurang ( di atas 40) dan penyerapan zat gizi masih
dalam batas normal (di atas 60). Selain itu, Penurunan jumlah limphatic folikel
dan pemendekan vili. Pada lansia motilititas usus halus dan usus besar pun
terganggu sehingga menyebabkan konstipasi sering terjadi pada lansia (Setiati,
2000).
z
F. Usus besar
Vitamin E
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan pada lansia menurut Depkes (2010):
Lansia memiliki pusat haus yang kurang sensitive dan mungkin mempunyai
masalah dalam mendapatkan cairan.
z
PENGUKURAN STATUS GIZI PADA LANSIA
a. Anamnesis
b. Pengukuran Antropometri
IMT merupakan indikator status gizi yang cukup peka digunakan untuk
menilai status gizi orang dewasa diatas umur 18 tahun dan mempunyai hubungan
yang cukup tinggi dengan persen lemak dalam tubuh (Fatmah, 2010).
Rumus atau cara menghitung IMT yaitu dengan membagi berat badan dalam
kilogram dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter (kg/m2) (Andaka,2008)
z
• Pemeriksaan Biokimia
Dalam pengkajian nutrisi umumnya digunakan nilai-nilai biokimia seperti kadar
total limposit, serum albumin, zat besi, serum transferin, kreatinin, hemoglobin, dan
hematokrit. Pemeriksaan laboratorium akan menunjukkan resiko status nutrisi
kurang bila hasilnya menunjukkan penurunan hemoglobin dan hematokrit,
penurunan nilai limposit, serum albumin kurang dari 3,5 gram/dl dan peningkatan
atau penurunan kadar kolesterol (Nurachmah,2001).
z
Transferin
Serum Albumin
Keseimbangan nitrogen
Masalah kesehatan pada lansia terkait kebutuhan nutrisi dan cairan adalah
sebagai berikut (Stanley, 2005 dalam Kane, 2008) :
a) Nutrisi
Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan
kekurangan protein dalam makanan, akibatnya nafsu makan berkurang,
penglihatan menurun, kulit menjadi kering, penampilan menjadi lesu dan tidak
bersemangat.
Dispagia
Penyakit yang terdapat pada usus besar adalah penyakit divertikular (mukosa
kolon dalam menanggapi peningkatan tekanan interluminal), kanker, sembelit,
dan diare.
z
Cairan Kebutuhan cairan lebih dari kebutuhan tubuh
b) Pemeriksaan fisik :
a) Tanda-tanda dari kelebihan
Turgor kulit meningkat (lansia kurang
cairan adalah sebagai berikut:
akurat)
Tanda –tanda vital Edema
Peningkatan BB secara tiba-tiba
Terjadi penurunan suhu tubuh
Kulit lembab
Dapat terjadi sesak nafas
c) Perilaku :
Denyut nadi teraba kuat dan Pusing
frekuensinya meningkat Anoreksia / tidak nafsu makan
c) Perilaku :
Penurunan kesadaran
Gelisah
Lemah
Pusing
Tidak nafsu makan
Mual dan muntah
Kehausan (pada lansia kurang signifikan)
Terjadi penurunan jumlah urin
z
Terimakasih