Lansia
KELOMPOK 3
Disusun oleh :
Kelompok 3
(Stanley, 2007)
Sistem Neurologis
Siklus tidur jika ditinjau dari segi neurologis terbagi menjadi 5 tahap,
yaitu terdiri dari 4 siklus NREM (non rapid eye movement) dan satu
siklus REM (rapid eye movement).
Tahap 1 tidur NREM diidentifikasi dengan gelombang voltase rendah, 3
sampai 7 siklus perdetik pada EEG (electroensefalogram), selanjutnya
dikenal sebagai gelombang teta.
Tahap NREM 2 sekitar 12 sampai 14 siklus perdetik. pada tahap ini
terjadi pemikiran singkat dan terpecah- pecah.
Tahap 3 merupakan tahapan dalam menengah.
Tahap 4 disebut tahap delta yang terlambat, sehingga disebut
tahapan tidur terdalam.
Tidur REM terjadi bergantian dengan tidur NREM selama 90 menit
sekali pada orang dewasa.
Tanda dan Gejala
Insomnia, yaitu ketidakmampuan untuk tidur walaupun ada keinginan
untuk melakukannya. Keluhan insomnia mencakup ketidakmampuan
untuk tertidur,sering terbangun, ketidakmampuan untuk kembali tidur,
dan terbangun pada dini hari.
Hipersomnia, yaitu tidur dengan durasi waktu yang lama, lebih dari 8
jam atau 9 jam per 24 jam. Ciri- cirinya seperti mengalami serangan
kantuk pada siang hari, tampak mabuk, atau mengantuk pasca
ensefalopatik.
Apnea tidur, yaitu berhentinya pernafasan selama tidur.,
diidentifikasi dengan gejala mendengkur, berhentinya pernafasan
minimal 10 detik. Gejala apnea tidur antara lain mendengkur dengan
keras dan periodic, aktifitas malam yang tidak biasa seperti berjalan
saat tidur, terjatuh dari tempat tidur, perubahan memori, nokturia,
rasa kantuk berlebihan pada siang hari, sakit kepala pagi hari, dan
ortopnea.
Pengkajian
Gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan pernapasan dapat dikaji
dengan pemeriksaan fisik meliputi:
Karakteristik umum : identifikasi adanya obesitas dan morfologi
kepala, wajah, dan gigi. Obesitas diidentifikasi dengan mengukur
antropometri seperti BB,tinggi badan dan atau panjang rentang tangan
dan IMT. Lansia beresiko terkena gangguan pernapasan jika IMT>28
c. Pencegahan tersier
Jika pasien mengalami gangguan tidur seperti apnea, maka tindakan yang seharusnya
dilakukan adalah pengangkatan jaringan yang menyumbat di mulut dan mempengaruhi
jalan napas
Depresi
b. Perubahan pemikiran
Sulit dan sering menghindari mengambil keputusan
Pemikiran obsesif akan terjadi bencana atau malapetaka
Preokupasi atas kegagalan atau kekurangan diri menyebabkan kehilangan kepercayaan
diri
Hilang kontak dengan realitas, dapat menjadi halusinasi (auditorik) atau delusi
c. Perubahan perasaan
Tidak ada perasaan
Menangis tiba-tiba, tanpa alasan jelas
Iritabel, tidak sabar, marah, dan perasaan agresif
d. Perubahan perilaku
Mengabaikan kewajiban seperti pekerjaan rumah, berkebun, atau membayar
tagihan
Penurunan aktivitas fisik dan olahraga
Pengurangan perawatan diri seperti perawatan diri dan makan
Menarik diri dari lingkungan sosial, kerja, atau kegiatan santai
Pengkajian
Form yang biasanya dipakai untuk pengkajian geriatric, yaitu GDS dan Hamilton Anxiety Rating
Scale (Njoto, 2014)
Ya Tidak
2 Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau
kesenangan bapak/ibu?
Ya Tidak
3 Apakah bapak/ibu merasa kehidupan bapak/ibu kosong?
Ya Tidak
4 Apakah bapak/ibu sering merasa bosan?
Ya Tidak
5 Apakah bapak/ibu mempunyai semangat yang baik setiap saat?
Ya Tidak
6 Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada
bapak/ibu?
Ya Tidak
7 Apakah bapak/ibu merasa bahagia untuk sebagian besar hidup bapak/ibu?
Ya Tidak
8 Apakah bapak/ibu sering merasa tidak berdaya?
Ya Tidak
9 Apakah bapak/ibu lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar dan mengerjakan
sesuatu hal yang baru?
Ya Tidak
10 Apakah bapak/ibu merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat bapak/ibu
dibandingkan kebanyakan orang?
Ya Tidak
11 Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu sekarang ini menyenangkan?
Ya Tidak
12 . Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga seperti perasaan bapak/ibu saat ini?
Ya Tidak
13 Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat?
Ya Tidak
14 Apakah bapak/ibu merasa bahwa keadaan bapak/ibu tidak ada harapan?
Ya Tidak
15 Apakah bapak/ibu pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari bapak/ibu?
Prognosis buruk
Usia >70 tahun
Terdapat penyakit fisik serius dan disabilitas
Riwayat depresi selama 2 tahun tanpa sembuh
Terbukti adanya kerusakan otak, seperti dementia.
Lansia yang depresi dianjurkan untuk dirujuk kepsikiater jika menunjukkan gejala
Risiko bunuh diri tinggi
Masalah diagnostic yang serius
Mengabaikan diri sendiri
agitasi, delusi, atau halusinasi berat
Tidak memberikan tanggapan atau tak patuh terhadap pengobatan yang diberikan
Marah
Depresi
Apatis
lesu