Anda di halaman 1dari 19

RETENSIO

PLASENTA
KELOMPOK 32
ELSINA P. SALAKAY (20160811014032)
FASE-FASE
PERSALINAN

1. Kala I atau kala pembukaan : dimulai dari his


persalinan yang pertama sampai pembukaan
cervix menjadi lengkap.
2. Kala II atau kala pengeluaran : dimulai dari
pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi
3. Kala III atau kala uri: dimulai dari lahirnya bayi
sampai lahirnya plasenta
4. Kala IV : masa 1 jam setelah plasenta lahir
KALA URI

• Dibagi dalam dua tingkat :


1. Tingkat pelepasan plasenta
- Cara Schultze
- Cara Duncan

2. Tingkat pengeluaran plasenta


Cara Schultz : Pelepasan plasenta yang dimulai dari
sentral / bagian tengah sehingga terjadibekuan
retroplasenta. Tanda pelepasan dari tengah ini
mengakibatkan perdarahan tidak terjadi sebelum plasenta
lahir. Perdarahan terjadi setelah plasenta lahir.

Cara Duncan : Terjadi pelepasan placenta dari pinggir atau


bersamaan dari pinggir dan tengah mengakibatkan
semburan darah sebelum plasenta lahir.
• Retensio plasenta adalah tertinggalnya plasenta
dalam uterus setengah jam setelah anak lahir.
• Retensio plasenta adalah belum lepasnya plasenta
dengan melebihi waktu setengah jam. Keadaan ini
dapat diikuti perdarahan yang banyak, artinya hanya
sebagian plasenta yang telah lepas sehingga
memerlukan tindakan plasenta manual dengan
segera.
ETIOLOGI

1. Fungsional
• His kurang kuat
• Plasenta sukar terlepas karena tempatnya (insersi disudut tuba), bentuknya
(plasenta membranasea, plasenta anularis), dan ukurannya (plasenta yang sangat
kecil).

2. Retensio plasenta, menurut perlekatannya :


 Plasenta akreta
 Plasenta inkreta
 Plasenta prekreta
Plasenta Akreta :
Vili korialis menanamkan diri
lebih dalam kedalam dinding
rahim.

Obstetri Williams
Plasenta Inkreta :
Vili korialis sampai masuk ke
dalam lapisan otot rahim.

Obstetri Williams
Plasenta Prekreta : Plasenta
mencapai serosa atau
menembusnya

Obstetri Williams
FAKTOR PREDISPOSISI

 Plasenta previa
 Bekas seksio sesarea
 Pernah kuret berulang
 Multiparitas
GEJALA & TANDA

• Plasenta belum lahir setelah 30 menit


• Perdarahan segera
• Uterus berkontraksi dan keras
KOMPLIKASI

 Perdarahan
 Infeksi
 Dapat terjadi plasenta inkarserata dimana plasenta melekat terus sedangkan
kontraksi pada ostium baik.
 Polip Plasenta
 Syok haemoragik
PENATALAKSANAAN

• Resusitasi. Pemberian oksigen 100%.


• Monitor jantung, nadi, tekanan darah dan saturasi oksigen. Transfusi
darah apabila diperlukan yang dikonfirmasi dengan hasil
pemeriksaan darah.
• Drips oksitosin (oxytocin drips) 20 IU dalam 500 ml larutan Ringer
laktat atau NaCl 0.9% (normal saline) sampai uterus berkontraksi.
PENATALAKSANAAN

• Jika plasenta tidak lepas dicoba dengan tindakan manual plasenta


• Jika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan, jaringan dapat
dikeluarkan dengan tang (cunam) abortus dilanjutkan kuret sisa
plasenta
• Obat Uterotonika
• Pemberiaan Antibiotik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai