Anda di halaman 1dari 13

A.

KISTA BARTHOLINI

DEFENISI
Kista adalah kantung yang berisi cairan atau bahan semisolid yang terbentuk di bawah
kulit atau di suatu tempat di dalam tubuh. Kista kelenjar bartolin terjadi ketika kelenjar ini
tersumbat karena berbagai alasan, seperti infeksi, peradangan atau iritasi jangka panjang. Apabila
saluran kelenjar ini mengalami infeksi maka saluran kelenjar ini akan melekat satu sama lain dan
menyebabkan timbulnya sumbatan. Cairan yang dihasilkan kelenjar ini kemudian terakumulasi,
menyebabkan kelenjar membengkak dan membentuk suatu kista.
Kista bartolini merupakan kista yang terbentuk akibat adanya sumbatan pada duktus
kelenjar bartolini yang menyebabkan retensi dan dilatasi kistik. Dimana isi didalam kista ini
dapat berupa nanah yang dapat keluar melalui duktus atau bila tersumbat dapat mengumpul
didalam menjadi abses.

ANATOMI
Glandula Bartholini terletak pada kedua sisi kiri dan kanan bawah, fossa navikulare,
dengan ukuran diameter lebih kurang 1 cm, terletak di bawah otot konstriktor kunni dan
mempunyai saluran kecil panjang 1,5 – 2 cm yang bermuara di vulva pada saat koitus kelenjar
barthoni mengeluarkan getah lendir.

PENYEBAB
Peradangan mendadak glandula bartholini biasanya
disebabkan oleh infeksi gonokokkus, dapat pula oleh bakteri
lain yang paling dominan berkaitan dengan penyakit hubungan seksual
adalah karena Neisseria Gonorrhoeae yang menimbulkan abses.6
Tetapi meskipun termasuk bersamaan dengan penyakit yang ditularkan melalui seksual,
abses pada kelenjar bartholini tidak selalu diakibat infeksi Gonorhoeae dan Klamidia.
Pembentukan abses duktus bartholini dapat dimulai secara de novo atau sebagai hasil infeksi
sekunder kista duktus bartholini.
Pembentukan kista disebabkan oleh oklusi orifisum duktus pada vestibulum sehingga
menimbulkan pembengkakan kista pada salah satu atau sisi lain pada bagian dalam posterior dan
labia mayora.
Kadang-kadang obstruksi saluran juga dapat terjadi karena penyebab lain, seperti stenosis
traumatik atau kongenital atau akibat lapisan hiperplasia.7

PATOLOGI
Kista yang ada kalanya ganda, dapat timbul di daerah sub klitoris atau periuretra atau di
daerah kelenjar bartholini vulva pada wanita segala umur. Lebih sering kista timbul sebagai
kelainan tunggal yang umumnya berkaitan dengan kelenjar bartholini. Kista yang timbul dalam
kelenjar bartholini atau saluran ekskresi, diameternya dapat sampai 5 cm dan sering sebagai
akibat obstruksi salah satu saluran ekskresi utama, sehingga mengakibatkan penimbunan sekret
musin yang progresif.
Kista yang demikian dilapisi oleh epitel transisional atau epitel kubus dari saluran, tetapi
dapat berubah sangat pipih atau hampir hilang karena tekanan intrakista. Selain menyebabkan
rasa sakit setempat dan perasaan tidak nyaman, kista ini mudah mengalami infeksi sekunder dan
mudah menjadi suatu abses bartholini. Kista-kista di tempat lain diduga timbul dari sisa
embrional, pada umumnya kecil (berdiameter 1 s/d 2 cm) dan dilapisi oleh epitel silindris atau
kubus musinosa atau epitel bersilia yang ada kalanya mengalami perubahan metaplasi menjadi
epitel skuamosa. Karena tidak berhubungan dengan vestibulum vulva, kista-kista ini jarang
terinfeksi.8
GEJALA
Kista Bartholini biasanya kecil, antara ukuran ibu jari dan bola pimpong, tidak terasa
nyeri dan tidak mengganggu koitus, bahkan kadang-kadang tidak disadari oleh penderita. Tetapi
ada pula yang sebesar telur ayam.
Biasanya, dokter dapat meraba kelenjar yang membesar di sepertiga posterior labium
mayor dimana kelenjar biasanya menonjol ke medial ke arah introitus vagina. Fluktuasi yang
tidak nyeri biasanya menandai kelenjar berubah menjadi kista yang tidak terinfeksi.
Rasa nyeri yang berat sebagai keluhan utama biasanya mengganggu duduk dan berjalan,
daerah kelenjar Bartholini membengkak dan nyeri tekan, edema reaktif dapat meluas dan
mengenai bagian kulit vulva sehingga sisi seluruh labium terkena. Massa terasa panas, edema,
eritema, dan indurasi.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, manifestasi klinik dari kista
bartolini termasuk nyeri, tenderness, dispareunia. Jaringan sekitar mengalami inflamasi dan
edema. Pada pemeriksaan fisik, introitus vagina biasanya berubah dengan tampak adanya
fluktuasi massa pada pemeriksaan palpasi. Jarang sekali gejala sistemik dan tanda-tanda infeksi
dilaporkan.
Jika kista bartolini tidak terinfeksi, mungkin hanya akan terasa benjolan di daerah vulva,
dengan kemerahan atau bengkak. Ukuran kista dapat bervariasi mulai dari 0,25 inci hingga 1
inci. Kista mungkin dapat ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan. Jika kista
terinfeksi, hal itu mungkin akan menyebabkan kesakitan yang lebih. Kista yang terinfeksi
membentuk suatu abses. Kelenjar mungkin terinfeksi jika pasien berada dalam kesakitan yang
ekstrim bahkan kesulitan berjalan atau duduk.

DIAGNOSA BANDING
Bila seorang wanita datang dengan keluhan terabanya benjolan pada daerah kemaluannya
terutama bagian introitus vagina, maka kemungkinan dapat kita pertimbangkan adanya :
 Abses glandula bartholini
 Ca glandula bartholini

PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
Sejumlah tindakan konservatif dapat dilakukan untuk membantu meringankan secara
sementara rasa nyeri yang berat sehubungan dengan infeksi kelenjar atau saluran
bartholini. Misalnya, anjurkan pasien untuk mencuci vulva engan air hangat beberapa
kali sehari. Berikan obat analgesik jika diperlukan. Setelah mengambil kultur,
pertimbangkan untuk memberikan antibiotik spekttrum luas yang efektif melawan
organisme yang tersering ditemukan pada infeksi ini seperti bakteri koliform, klamidia
dan gonokokus.7
2. Marsupialisasi
Kadang merupakan terapi terpilih untuk pasien dibawah umur 40 tahun jika tidak di
indikasi eksisi kista. Selain itu marsupialisasi ditujukan untuk mencegah kekambuhan
dimasa mendatang.

Marsupialisasi kista Bartholini.(I)


Kelenjar Bartholini kanan sangat membesar dan kritik.
Sulkus interlabianya hilang. Suatu insisi dibuat pada
sisi dalam labium minus di perbatasan sepertiga tengah
dan sepertiga posterior.

Marsupialisasi kista Bartholini (II)


Setelah kista
dikosongkan,
pelapisnya
dijahit ke
kulit labium
minus dengan
jahitan
terputus halus
sepanjang pinggir luka. Sepotong kasa dimasukkan ke
dalam ostium yang baru dibentuk.
3. Mengeksisi Kista Bartholini
Pada saat ini jarang ada keperluan mengeksisi kista Bartholini kecuali jika diduga
karsinoma kelenjar Bartholini, eksisi bisa menjelaskan diagnosis histologi.

Kulit labium minus diinsisi dan tepi luka


ditegangkan. Kemudian dinding kistanya
dikeluarkan secara tajam dengan skalpel.

4. Kateter Word
Kateter word biasanya digunakan untuk penanganan kista saluran bartolini dan abses.
Batang karet kateter ini memiliki panjang 1 inchi dan diameter no.10 french foley
catheter. Balon kecil yang ditiup di ujung kateter dapat menahan sekitar 3 ml larutan salin
atau garam. Setelah persiapan steril dan anestesi local, dinding kista atau abses dijepit
dengan forsep kecil, dan mata pisau no 11 digunakan untuk membuat sayatan 5 mm
(menusuk) kedalam kista atau abses. Sayatan harus berada dalam introitus hymenalis
eksternal terhadap daerah dilubang saluran. Jika sayatan terlalu besar, kateter word akan
jatuh keluar. Setelah dibuat sayatan, kateter word dimasukkan, dan ujung balon di
kembangkan dengan 2-3 ml larutan garam yang disuntikkan melalui pusat kateter yang
memungkinkan balon kateter untuk tetap berada di dalam rongga kista atau abses. Ujung
bebas kateter dapat di tempatkan dalam vagina. Untuk memungkinkan ephitelialisasi dari
pembedahan saluran di ciptakan, kateter word dibiarkan pada tempatnya selama empat
sampai enam minggu, meskipun epithelialisasi dapat terjadi segera setelah tiga sampai
empat minggu. Jika kista bartolini atau abses terlalu dalam, penempatan kateter tidak
praktis, dan pilihan laian harus di pertimbangkan.

PROGNOSA
Baik, tetapi walaupun terjadinya karsinoma kelenjar Bartholini jarang, harus
dipertimbangkan juga pada pasien tua yang menderita kista atau abses Bartholini pada usia
lanjut.7

B. KISTA GARTNER

DEFINISI
Kista ini berasal dari sisa kanalis Wolfii (disebut juga duktus Gartner) yang berjalan di
sepanjang permukaan anterior dan bagian atas vagina. Diameter kista sangat tergantung dari
ukuran duktus dan kapasitas tampung cairan di dalamnya sehingga bisa dalam ukuran yang
relatif kecil (tidak menimbulkan penonjolan) hingga cukup besar untuk mendorong dinding
vagina ke arah tengah lumen atau malah dapat memenuhi lumen dan mencapai introitus vagina.

PATOLOGI
Kista Gartner dengan nama lain kista duktus Gartner atau kista Gartnerian adalah tumor
kistik vagina yang bersifat jinak, berasal dari sisa duktus Gartner (duktus epoophoron
longitudinalis) atau the embryonic mesonephros maupun sistim duktus Wolffian. Kista ini timbul
dari bagian terminal duktus Wolffian yang berkembang akibat adanya penyumbatan sekret yang
dihasilkan duktus tersebut. Kista duktus Gartner berdinding tipis dan translusen yang terdiri dari
epitel gepeng berlapis atau epitel kolumnar atau dapat kedua-duanya. Tumor ini biasanya
terdapat pada dinding vagina dan jarang terjadi pada daerah labia minora, klitoris atau himen.
Lokasi umum kista Gartner adalah bagian anterolateral puncak vagina. Pada perabaan kista
ini bersifat kistik, dilapisi oleh dinding translusen tipis yang tersusun dari epitel kuboid atau
kolumner, baik dengan atau tanpa silia dan kadang-kadang tersususn dalam beberapa lapisan
(stratified). Ruang gerak kista agak terbatas, terkait dengan topografi duktus Gartner di
sepanjang alurnya pada puncak vagina.
Secara klinis kista duktus Gartner biasanya asimtomatik dengan ukuran diameter tidak
lebih dari 2 cm, tetapi pernah dilaporkan adanya giant Gartner duct cyst pada dinding vagina
yang berukuran 16 x 15 x 8 cm dengan gejala klinis berupa disparenia.

DIAGNOSA BANDING
Diagnosa kista duktus Gartner didasarkan pada hasil pemeriksaan fisik dan histopatologi.
Tanda karakteristik kista ini terletak pada vulva bagian lateral dan biasanya soliter serta
berdinding tipis yang mengandung cairan jernih, secara mikroskopis didapatkan epitel kuboid.
Diagnosa banding yang perlu dipikirkan adalah kista moetelial (hidrokel = Cyst of the
Canal of Nuck). Cyst of the Canal of Nuck merupakan kista pada vulva yang jarang ditemukan,
kista tersebut timbul akibat dilatasi labia mayora dan labia minora serta akibat meluasnya
kantung peritoneal dari saluran inguinal ke dalam vulva, cairan peritoneal dapat terakumulasi
pada kantung peritoneal tersebut.

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan ultrasonografi dapat membantu menegakkan diagnosis kista Gartner, karena
memberikan gambaran karakteristik berupa masa noduler yang berbatas tegas dan berdinding
tipis dengan intensitas gema yang tidak ekhoik. Rasines LG dan kawan-kawan (tahun 1998)
dalam penelitiannya di Spanyol mendapatkan 2 kasus kista Gartner yang dilakukan dengan
pemeriksaan transrectal sonography, hasil pemeriksaan tersebut dikonfirmasi dengan
pembedahan dan pemeriksaan histopatologi. Pengobatan kista Gartner dengan ektirpais.
PENATALAKSANAAN
Penanganan yang dapat dilakukan dengan insisi dinding anterolateral vagina dan eksisi
untuk mengeluarkan kista dari sisa kanalis Wolfii ini.

Gambar 1. Pencitraan MRI kista Gartner di anterolatral puncak vagina.

C. KISTA NABOTIAN

DEFINISI
Kista nabothian (atau folikel nabothian ) adalah kista berisi lendir di permukaan serviks .
Mereka paling sering disebabkan ketika epitel skuamosa bertingkat ektoserviks (bagian terdekat
dengan vagina) tumbuh di atas epitel kolumnar sederhana dari endoserviks (bagian terdekat
dengan uterus). Pertumbuhan jaringan ini dapat memblokir crypt serviks (kantong subdermal
biasanya berdiameter 2-10 mm), menjebak lendir serviks di dalam crypt.

A. Gambaran Makroskopik Dan Mikroskopik


(Makroskopik) (Mikroskopis)

B. Penjelasan gambar
a. Makroskopik
1. Tampak jaringan tumor yang berwarna putih kekuningan
2. Terdapat tampakan yang transparan dan mengandung mukus
b. Mikroskopik
Terdapat fibrosis di beberapa stroma dan tidak mengindikasikan perubahan ke
arah malignant.

ETIOLOGI
Kista lendir servik uterus disebabkan oleh penutupan duktus kelenjar nabothian pada servik
uterus. Ini hasil dari penyembuhan suatu erosi disebut kista nabothian.

EPIDEMOLOGI
Kista nabothi biasa ditemukan pada permukaan leher rahim wanita yang telah memiliki anak dan
pada wanita menopause (akibat penipisan lapisan permukaan serviks). Kadang-kadang kista ini
terjadi akibat radang kronik serviks.

FAKTOR RESIKO
1.Penggunaan kondom wanita (cervical cap dan diafragma)
2. Penyangga uterus (Pessarium)
3. Alergi spermisida pada kondom pria
4. Paparan terhadap bahan kimia

PATOFISIOLOGI
Selama proses penyembuhan erosi serviks, epitel duktus mencakup pembukaan serviks
dan masuk ke dalam leher rahim, menyebabkan obstruksi. Jaringan yang menghubungkan di
sekitar saluran meningkatkan tekanan saluran leher rahim, mengalami penyempitan yang akan
menyebabkan drainage sekresi kelenjar diblokir membentuk kista naboth. Lesi dipenuhi lendir
yang hampir dianggap sebagai bagian normal dari leher rahim dewasa. Kista ini tampak seperti
luka tembus atau buram, putih atau kuning beberapa mulai dari 2 mm sampai 10 mm.

TANDA DAN GEJALA


1. Kebanyakan wanita yang menderita kista nabotian tidak bergejala (asimtomatik).
2. Diameter tumor berkisar antara 2 - 10 millimeter
3. Kandungan mukusnya bisa berwarna kuning pucat sampai kecoklatan

PENATALAKSANAAN
a. Elektrokauter
pembakaran bagian dari tubuh untuk menghapus atau menutup bagian dari itu dalam proses
yang disebut kauter, yang menghancurkan beberapa jaringan, dalam upaya untuk
mengurangi kerusakan, menghapus pertumbuhan yang tidak diinginkan, atau meminimalkan
kemungkinan lain yang potensial berbahaya medis seperti infeksi, ketika antibiotik tidak
tersedia. Praktek pernah luas untuk pengobatan luka.
b. Cryofreezing
Pembekuan dengan freezant pada tumor yang sangat dingin seperti nitrogen cair atau
karbon dioksida padat.

PEMERIKSAAN
a. Kolposkopi adalah suatu medis diagnostik prosedur untuk memeriksa pandangan, diterangi
diperbesar dari leher rahim dan jaringan dari vaginanya dan vulva . Banyak premaligna lesi
dan ganas lesi di daerah-daerah memiliki karakteristik dilihat yang dapat dideteksi melalui
pemeriksaan. Hal ini dilakukan menggunakan colposcope, yang memberikan tampilan yang
diperbesar dari daerah, yang memungkinkan untuk secara visual colposcopist membedakan
normal dari jaringan yang abnormal muncul dan mengambil diarahkan biopsi untuk
pemeriksaan patologis lebih lanjut. Tujuan utama dari kolposkopi adalah untuk mencegah
kanker serviks dengan mendeteksi lesi prakanker dini dan mengobati mereka.

b. Biopsi adalah tes medis yang melibatkan pemindahan sel atau jaringan untuk pemeriksaan.
Ini adalah penghapusan medis dari jaringan dari subjek yang hidup untuk menentukan
kehadiran atau luasnya penyakit. Jaringan umumnya diperiksa di bawah mikroskop oleh
seorang ahli patologi , dan juga dapat dianalisis kimia. Ketika seluruh benjolan yang
mencurigakan atau area dihapus, prosedur ini disebut biopsi eksisi. Ketika hanya sampel
jaringan akan dihapus dengan pelestarian histologis sel arsitektur jaringan itu, prosedur ini
disebut biopsi insisi atau inti biopsi. Ketika sebuah contoh jaringan atau cairan dihapus
dengan jarum sedemikian rupa sehingga sel akan dihapus tanpa menjaga arsitektur histologis
sel-sel jaringan, prosedur ini disebut aspirasi jarum biopsi .

PROGNOSIS
Nabothian kista dianggap berbahaya dan biasanya menghilang sendiri, walaupun
beberapa akan bertahan tanpa batas waktu rujukan. Beberapa wanita melihat mereka muncul dan
menghilang dalam hubungannya dengan siklus menstruasi mereka.. Jika seorang wanita tidak
yakin anomali dia telah ditemukan pada leher rahim adalah kista nabothian, kunjungan ke dokter
dianjurkan untuk menyingkirkan kondisi lainnya. Jarang, kista nabothian memiliki korelasi
dengan servisitis kronis, infeksi peradangan leher rahim. Nabothian kista tidak dianggap
bermasalah kecuali mereka tumbuh gejala sekunder sangat besar dan sekarang. Seorang dokter
mungkin ingin melakukan kolposkopi atau biopsi pada kista nabothian untuk memeriksa kanker
atau masalah lain. Dua metode untuk menghilangkan kista ini termasuk elektrokauter dan
cryofreezing, walaupun kista baru bisa terbentuk setelah prosedur.

Anda mungkin juga menyukai