PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organ kelamin wanita terdiri atas organ genetalia interna dan organ
yang berisi cairan yang terbentuk dibawah kulit atau disuatu tempat di
dalam tubuh.
Kista bartholini adalah suatu pembesaran berisi cairan yang terjadi akibat
sumbatan pada salah satu ductus sehingga mucus yang dihasilkan tidak
dapat disekresi. Kista dapat berkembang pada kelenjar itu sendiri atau
pade umur 20-40 tahun, yang merupakan insiden tertinggi. Kista bartholini
pada perempuan yang lebih tua atau lebih muda (Amiruddin, 2009).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus :
C. MANFAAT
2. Bagi mahasiswa
3. Bagi pembaca
1. DEFINISI
(Baradero, 2007).
(Manuaba, 2007).
Kista adalah kantung yang berisi cairan yang terbentuk dibawah kulit atau
disuatu tempat di dalam tubuh. Kista bartholini adalah kista yang tarjadi ketika
Kista Bartholini merupakan tumor kistik jinak yang timbul pada kelenjar
pelumas vulva. Kelenjar bartholini terletak secara bilateral pada dasar dari labia
minora dan proses drainasenya melalui duktus dengan panjang 2 2,5 cm.
Kelenjar ini biasanya hanya sebesar kacang polong dan jarang melebihi ukuran
1 cm. kelenjar ini bisa dipalpasai kecuali sudah terjadi infeksi atau penyakit
keluar (pada wanita usia produktif). Cairan yang telah diproduksi tetapi tidak
dapat keluar akan terperangkap, dan akan menumpuk pada kelenjar bartholini
penumpukan cairan ini akan membentuk benjolan yang makin lama semakin
membesar dan membentuk kista. Selain itu operasi vulvovaginal juga dapat
3. PATHOFISIOLOGI
pubertas, yang selain berfungsi untuk melumasi vagina mulai masa pubertas,
yang selain berfungsi untuk melumasi vagina pada saat berhubungan juga pada
oleh bakteri virus, jamur dan bakteri. Kista bartholini terjadi karena adanya
sumbatan pada salah satu duktus sehingga mucus yang dihasilkan tidak dapat
trauma atau gangguan congenital. Jika terjadi infeksi pada kista bartholini
maka kista ini berubah menjadi abses yang ukurannya dapat meningkat setiap
berhubungan sex, nyeri saat buang air kecil, adanya benjolan disekitar
alat kelamin, dan bahkan terdapat abses pada alat kelamin. Pada
dengan darah.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan urine
kista tanpa gejala mungkin tidak memerlukan pengobatan, tetapi kista yang
a. Tindakan Operatif
bartholini adalah :
2) Word catheter
3) Marsupialisasi
Marsupialisasi adalah pembuatan insisi elips dengan scalpel
%.
4) Eksisi (Bartholinectomy)
b. Pengobatan medikamentosa
1) Ceftriaxone
2) Ciprofloxacin
3) Doxycycline
4) Azitromisin
dianjurkan: 1 g PO 1x
1. PENGKAJIAN
c. Pemeriksaan diagnostic :
1) Pemeriksaan darah
2) Pemeriksaan urine
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
(SOAP) setiap shift, setiap hari agar dapat mengikuti perkembangan pasien
setiap saat.
BAB III
BARTHOLINI
A. PENGKAJIAN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
NANDA.Lanjutkan!!
NIC NOC .lanjutkan!!!