Anda di halaman 1dari 10

Kista bartholini adalah kista yang terdapat pada kelenjar barholini.

Kelenjar bartolini merupakan salah satu organ


genitalia eksterna yang berfungsi untuk membasahi atau melicinkan permukaan vagina pada saat terjadi hubungan
seksual. Kadang-kadang lubang kelenjar ini menjadi terhambat, menyebabkan cairan masuk kembali ke dalam
kelenjar sehingga menimbulkan kista. Umumnya kista bartholini tidak menimbulkan nyeri namun kadang kadang
cairan dalam kista dapat terinfeksi sehingga menimbulkan nanah yang dikelilingi oleh jaringan yang meradang
(bisul).
Penyebab kista bartholini
kista bartolini2 Penyebab dari kista bartholini adalah karena penyumbatan pada saluran kelenjar bartholini yang
menyebabkan akumulasi cairan. Penyebab penyumbatan diduga akibat infeksi atau adanya pertumbuhan kulit pada
penutup saluran kelenjar bartholini. kista dapat terinfeksi, membentuk abses. Sejumlah bakteri dapat menyebabkan
infeksi, termasuk bakteri yang umum, seperti Escherichia coli (E. coli), serta bakteri yang menyebabkan penyakit
menular seksual seperti gonore dan klamidia.
Gejala dan tanda kista bartholini
Kadang kadang seseorang tidak menyadari jika menderita kista bartolini karena kistanya masih kecil dan tidak
terjadi infeksi. Jika kista bartholini berkembang, maka penderita akan merasakan adanya benjolan atau massa di
dekat lubang vagina meskipun kista bartholini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Jika kista bartholini terinfeksi, maka gejala dan tanda yang mungkin ada adalah :
1.

Sebuah benjolan yang mungkin menimbulkan rasa sakit di dekat lubang vagina

2.

Ketidaknyamanan sambil berjalan atau duduk

3.

Nyeri selama hubungan seksual

4.

Demam

5.

Sebuah kista atau abses biasanya terjadi hanya pada satu sisi lubang vagina.

Diagnosa kista bartholini


Untuk mendiagnosa kista Bartholini, dokter akan melakukan pemeriksaan :
1.

Mengajukan pertanyaan tentang sejarah medis anda.

2.

Melakukan pemeriksaan panggul .

3.

Mengambil contoh cairan dari vagina atau leher rahim untuk menguji adanya infeksi penyakit seksual .

4.

Merekomendasikan tes (biopsi) dari massa untuk memeriksa sel-sel kanker jika pascamenopause atau lebih
dari 40 tahun.

Pengobatan kista bartholini


Terapi dan obat kista bartholini tergantung dari ukuran kista, apakah kista menimbulkan gejala atau tanda, apakah
kista terinfeksi atau mengakibatkan abses. Jika kista bartholini tidak menimbulkan gejala dan tanda tanda maka
tidak memerlukan pengobatan. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan :

1.

Mandi Sitz. Kadang-kadang, perendaman dalam bak berisi air hangat (mandi sitz) beberapa kali sehari
selama tiga atau empat hari membantu mengecilkan kista dan kista terinfeksi dan pecah.

2.

Bedah drainase. Sebuah kista yang terinfeksi atau sangat besar umumnya memerlukan drainase oleh
seorang dokter.

3.

Antibiotik. Jika kista terinfeksi atau jika hasil tes menunjukkan penyakit menular seksual, dokter akan
meresepkan antibiotik untuk memastikan bahwa bakteri penyebab infeksi mati. Tetapi jika abses
dikeringkan dengan benar maka antibiotik tidak diperlukan.

4.

Marsupialization . prosedur ini digunakan oleh dokter jika kista sangat mengganggu dan kista kambuh
kembali. Metode ini biasanya efektif dalam mencegah kekambuhan.

Obat herbal tradisional kista bartholini


Obat herbal atau obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan kista bartholini adalah mahkota dewa, keladi
tikus, temu putih dan jus mengkudu. Keempat jenis herbal tersebut merupakan obat herbal asli indonesia yang dapat
digunakan untuk pengobatan segala jenis kanker, tumor dan kista.
Pencegahan kista bartholini
Tidak ada cara untuk mencegah kista Bartholini namun seks yang aman khususnya menggunakan kondom dan
menjaga kebersihan yang baik dapat membantu mencegah infeksi kista dan pembentukan abses.
KISTA/ABSES BARTHOLIN
saat bekerja di ginek akut kita akan sering menjumpai kasus kista/abses Bartholin kiriman poli kandungan, ataupun
yang datang malam2 karena uda ga tahan sakitnya oleh karena kelenjar bartholin yg membengkak, disini saya
memberikan sedikit bocoran(krepekan) buat temen2 patol B ataupun Junior yg bekerja di ginek akut cara menangani
kista/abses Bartholin (krn saya tau banyak tmen2 yg njelujur aja hehe, meminjam istilah Prof.SHD, ga sempet baca
krn saking sibuknya).
INSIDEN
angka kejadian kista/abses Bartholin sekitar 2% dari seluruh wanita, pada umumnya asimtomatis namun dpt
memberikan keluhan berupa nyeri hingga gangguan aktifitas.
poin penting : kita harus mengenal anatomi dari vulva dan kelenjar Bartholin, diagnosis banding, agen penyebab
infeksi, penatalaksanaan dan komplikasinya, serta indikasi untuk eksisi.
ANATOMI
kelenjar Bartholin terletak posterolateral dari vestibulum arah jam 4 & 8, mukosa kelenjar dilapisi oleh sel2 epitel
kubus, panjang saluran pembuangannya skitar 2,5 cm dan dilapisi oleh sel2 epitel transisional. saluran pembuangan
ini berakhir diantara labia minor dan hymen dan dilapisi sel2 epitel skuamus. oleh karena itu dpt timbul keganasan
berupa adenokarsinoma maupun karsinoma skuamus. sekresi dari kelenjar Bartholin tdk diperlukan utk aktivitas
seksual jadi kalo diambil ga masalah!
DIAGNOSIS BANDING

lesi vulva : kista sebaseus, kista disontogenetik, hematom, lipom, fibroma, hidradenoma, syringoma, endometriosis,
myoblastoma, mamma abberans, leiomyoma, tumor von recklinghausen, adenokarsinoma.
lesi vagina : kista inklusi vagina, endometriosis, adenosis, kista duktus gardner, leiomyoma, hernia inguinalis.
PENATALAKSANAAN
kista Bartholin seringkali asimtomatis, tidak ada tanda2 infeksi, sehingga pemberian antibiotik tdk diperlukan.
kalo ada infeksi sekunder dpt diberikan antibiotik spektrum luas, utk antibiotik profilaksi di RSDS biasa digunakan
amoxicillin + asam klavulanat atau cefazolin.
pada wanita usia 40 thn keatas dianjurkan utk melakukan eksisi seluruh kelenjar Bartholin oleh krn kemungkinan
timbulnya suatu keganasan.
KATETER WORD
kateter word ini memang dirancang utk kasus kista/abses bartholin, namun rasanya di RSDS blum ada (jadi buat
perusahaan farmasi atau alat medis, bisa jadi pertimbangan utk mulai mendatangkan disini, kasusnya lumayan
banyak lho!)
setelah dipasang, kateter word ini dibiarkan selama 4 mgg, dan penderita dianjurkan utk tdk melakukan aktifitas
seksual, sampai kateter dilepas. setelah 4 mgg akan terbentuk saluran drainase baru dr kista bartholin, secara
kosmetik hasilnya cukup bagus krn orifisiumnya akan mengecil dan hampir2 tdk kelihatan.
MARSUPIALISASI
marsupialisasi adalah pilihan terapi apabila setelah penggunaan kateter word terjadi rekurensi (atau tidak ada kateter
word!)
prinsip : buat insisi elips dg skalpel diluar atau didalam cincin hymen, jangan diluar labium mayor krn dpt timbul
fistel (selain itu jd jelek!), insisi harus cukup dalam mengiris kulit dan dinding kista dibawahnya (utk kemudian
dibuang). apabila terdapat lokulasi dibersihkan. kemudian dinding kista didekatkan dg kulit menggunakan benang
3.0 atau 4.0 dan dijahit interrupted. angka rekurens sekitar 10%
EKSISI
eksisi dilakukan jika terjadi rekurensi berulang, sebaiknya tindakan ini dilakukan di kamar operasi oleh karena
biasanya akan terjadi perdarahan yg banyak (bisa bikin keringatan segede jagung) yg berasal dari plexus venosus
bulbus vestibuli, dan pernah dilaporkan terjadinya septik syok pasca tindakan, komplikasi lain adalah selulitis dan
dyspareuni.
PENANGANAN ABSES BARTHOLIN
penanganan abses bartholin sama dengan penanganan kista bartholin simtomatis, namun ada sedikit perbedaan,
prinsipnya : berikan terapi antibiotik spektrum luas, dan lakukan pemeriksaan kultur pus oleh karena ada
kemungkinan disebabkan oleh krn gonorrhes atau chlamydia, meskipun 67% disebabkan oleh krn flora normal
vagina.

KEHAMILAN DG KISTA/ABSES BARTHOLIN


oleh karena pd kehamilan vaskularisasi daerah pelvis meningkat utk kasus asimtomatis sebaiknya tindakan operatif
ditunda hingga setelah persalinan, namun jika tdk dpt dihindari maka dpt dilakukan dg pemberian antibiotik
spektrum luas (relatif aman utk kehamilan) dan anestesi lokal dpt diberikan pd kasus abses bartholin.
KISTA BARTOLINI

Pengertian kelenjar : kelenjar dapat diibaratkan serupa dengan botol yang terbuat dari karet yang tidak memiliki
penutup.Bagian dalamnya diibaratkan serupa dengan bagian dalam buah ketimun yang penuh dengan biji.Kalau
keduanya digabungkan maka kelenjar itu seperti buah ketimun yang terbuat dari karet tetapi pada pangkalnya
memiliki saluran untuk mengeluarkan cairan yang dihasilkannya.
Pada kira kira sepertiga bagian bawah vagina,dibalik bibir kemaluan,disebelah kiri dan kanan,terdapat suatu kelenjar
yang namanya kelenjar Bartolini (Bartholini`s glands).Kelenjar ini fungsinya menghasilkan cairan untuk membasahi
vagina terutama pada waktu bersanggama.
Apabila kelenjar ini terinfeksi (salah satu atau kedua duanya),salurannya dapat tersumbat karena melengket
akibatnya cairan yang dihasilkan oleh kelenjar tersebut akan menumpuk didalam rongganya. Sedikit sedikit menjadi
bukit,berlaku juga pada kelenjar ini. Kelenjar menjadi besar,dan teraba menonjol sebagai kista (cyst).
Pengertian tumor dan kista :Tumor (lihat Miom) terbagi menjadi 3 jenis,yaitu :
1. Tumor padat (solid) misalnya miom.
2.Tumor kistik (berisi cairan) misalnya kista Bartolini.
3.Tumor campur (mixed tumor) memiliki isi sebagian padat dan cair.
Kista Bartolini merupakan tumor kistik jinak. Ditimbulkan akibat saluran kista Bartolini yang mengalami sumbatan.
Sumbatan biasanya disebabkan oleh infeksi.Kuman yang sering menginfeksi kelenjar Bartolini adalah Neisseria
gonorrhoeae.
Pada laki laki kuman ini menyebabkan penyakit kelamin yang disebut kencing nanah atau gonore,tidak sama dengan
sipilis.
Perjalanannya.Karena kelenjar terus menerus menghasilkan cairan,maka lama kelamaan sejalan dengan
membesarnya kista,tekanan didalam kista semakin besar.Dinding kelenjar/kista mengalami peregangan dan
meradang.Demikian juga akibat peregangan pada dinding kista,pembuluh darah pada dinding kista terjepit

mengakibatkan bagian yang lebih dalam tidak mendapatkan pasokan darah sehingga jaringan menjadi mati
(nekrotik).Dibumbui dengan kuman,maka terjadilah proses pembusukan,bernanah dan menimbulkan rasa sakit.
Karena letaknya di vagina bagian luar,kista akan terjepit terutama saat duduk dan berdiri menimbulkan rasa nyeri
yang terkadang disertai dengan demam. Pasien berjalan mengegang ibarat menjepit bisul diselangkangan.
Apa yang harus dilakukan?
Bila mendapatkan adanya benjolan didaerah ini,segera konsulkan dengan dokter ahli kandungan.
Tindakan yang akan dilakukan adalah mengeluarkan isi kista dengan cara yang disebut marsupialisasi,kista diiris
permukaannya,isinya dikeluarka,dibersihkan bagian dalamnya kemudian tepi tepinya diobras sehingga ketika
sembuh akan membentuk saluran kista baru.
Isi kista jangan di aspirasi (disedot) supaya kempes,karena saluran kista akan tetap tersumbat dan bekas luka jarum
juga akan segera menutup akibatnya kista dapat kambuh kembali. Percayakan kepada dokter spesialis kandungan
anda untuk melakukan hal ini (marsupialisasi),dia akan memberikan yang terbaik buat pasiennya.
Biasanya isi kista akan dikultur di laboratorium untuk mengetahui jenis kumannya dan antibiotik yang sensitif
terhadap kuman tersebut.
Atas dasar suatu pemahaman yang baik, diharapkan kaum perempuan cerdas membuat/melakukan suatu keputusan
yang cerdas pula
Kelainan ini lumayan banyak dikeluhkan wanita. Kemarin lewat email ada yang menanyakan adanya benjolan di
bagian kiri/kanan bawah bibir vagina. Salah satu penyebabnya adalah infeksi kelenjar ini.
Bartholinitis merupakan infeksi kelenjar Bartholini (nama diambil dari seorang ahli anatomi belanda) yang letaknya
bilateral pada bagian dasar labia minor. Kelenjar ini bermuara pada posisi kira2 jam 4 dan jam 8. Ukurannya sebesar
kacang dan tidak melebihi 1 cm, dan pada pemeriksaan dalam keadaan normal tidak teraba.(lihat gambar di bawah
ini)

Infeksi pada kelenjar ini disebabkan oleh kuman golongan staphylococcus dan gonococcus.
Gejalanya berupa gejala umum kalau kita terinfeksi kuman seperti pegel2 atau rasa tidak enak badan sampai demam,
sedangkan gejala lokal berupa pemebengkakan pada vagina bagian bawah kiri atau kanan, kemerahan dan nyeri jika
diraba. Pada infeksi yang kronis dapat menyebabkan kista bartholini. (lihat gambar dibawah ini/tanda panah putih)
Kebetulan sekali terapinya mudah yaitu diberi antibiotika spektrum luas. Bisa memakai cifrofloxacin, ceftriaxon,
doksisiklin atau azytromicin tentunya dengan dosis yang sesuai/ditentukan oleh dokter.

BARTHOLINITIS
1. PENGERTIAN

- Suatu kista duktus bartolin terinfeksi yang disebabkan oleh infeksi gonokolus, basil koliformis / organisme lainya
(kedaruratan Obstetri dan Ginekologi : 97)
- Peradangan mendadak glandula bartholini biasanya disebabkan oleh gonokokus dapat pula oleh bakteri lain. (Ilmu
kebidanan : 410)
-Bartholinitis, adalah suatu jenis penyakit infeksi yang menyerang kelenjar Bartholin yang letaknya ada di sekitar
sisi kanan/kiri antara labia mayora dan minora.
- Peradangan bisa terjadi di lubang awal vagina. Ini adalah bagian terluar dari kelamin perempuan. Peradangan pada
bagian ini disebut bartholinitis. Bartholinitis diambil dari kata bartholini, yaitu kelenjar yang terdapat pada bagian
mulut lubang vagina. Kelenjar ini biasanya terdapat pada posisi sekitar jam 5 dan 7. Fungsinya sebagai pelumas saat
melakukan hubungan seksual
- Peradangan rahim seringkali diawali oleh peradangan saluran vagina. Peradangan pada bagian ini disebut bar
tholinitis.Bar tholinit is berasal dari katabar tholini, sebuah kelenjar yang terletak pada bagian depan saluran vagina.
Selanjutnya, kuman yang berada di saluran vagina ini masuk lebih dalam ke saluran vagina. Jika dibiarkan, maka
jumlah kuman semakin bertambah. Dan ketika daya tahan tubuh menurun, kuman secara leluasa menjelajah bagian
lain, mulut rahim misalnya, sehingga menimbulkan servisitis. Biasanya, virus yang sering tinggal di daerah mulut
rahim adalah Human papilloma virus (HPV). Virus inilah yang menyebabkan infeksi, cikal bakal kanker rahim.
Kondisi yang paling membahayakan adalah jika infeksi di rahim dibiarkan dan menjalar ke dalam rongga panggul
hingga menimbulkan radang. Radang panggul terjadi jika mikroba sudah
menembus rongga perut. Salah satu mikroba yang senang bermain di sini biasanya adalah
Clamedia. Mikroba ini sangat berbahaya, lantaran bisa bersemayam di saluran telur dan
menyebabkan penyumbatan. Saluran telur yang tersumbat, menyebabkan sel telur tak bisa keluar, dan menyebabkan
infertilitas. Akibatnya, seorang perempuan menjadi sulit hamil.
2. ETIOLOGI
Penyebab infeksi di oklusi duktus ekskretorius kelenjar, pseudokista bartholini timbul karena retensi pus di dalam
duktus ekskretorius (Heller, lus, 1986).
Suatu kista duktus bartholini terinfeksi yang disebabkan oleh infeksi gonokokus basil koliformis atau organisme lain
(Ben-zion taber, 1994 : 97).
Sumbatan duktus utama kelenjar bartholini menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi. Kelenjar bartholinitis
membesar, merah, nyeri dan lebih panas dan daerah sekitarnya. Isi dari dalam berupa nanah dapat keluar melalui
duktus atau bila tersumbat (biasanya akibat infeksi), mengumpul didalam menjadi abses.
Adapun faktor resiko yang ibu miliki adalah,pertama frekuensi kontak seksual ibu yang jarang, mengingat suami
sering di luar kota. Hal semacam ini seringkali menimbulkan kontak seksual yang amatexcited, apalagi bagi
pengantin baru seperti ibu. seringkali kemudian foreplay agak dilupakan, akibatnya ketika terjadi penetrasi, lubrikasi

belum memadai, sehingga terjadilah iritasi. Iritasi inilah yang kemudian berpotensi untuk berkembang menjadi
Bartholinitis .
Faktor resiko kedua adalah penyakit keputihan yang ibu alami sebelumnya. Mereka yang menderita fluor albus,
cenderung memiliki daya tahan jaringan yang lemah, disamping ada microorganism (bakteri, jamur, parasit) yang
memudahkan terjadinya acute exacerbation, yaitu munculnya keluhan klinis yang akut.
Kuman yang berada di sana bisa jalan-jalan ke wilayah lebih dalam, yaitu vagina. Peradangan di vagina ini sering
disebut vaginitis, biasanya diikuti rasa nyeri saat bersenggama. Jumlah kuman pun makin lama makin banyak. Dan
ketika daya tahan tubuh semakin menurun, kuman-kuman akan makin leluasa menjelajah bagian lain, mulut rahim
misalnya, sehingga menimbulkan servisitis.
Biasanya, virus yang sering tinggal di daerah mulut rahim adalah human papilloma virus (HPV). Virus inilah yang
menyebabkan infeksi, cikal bakal kanker rahim. Parahnya, jika terus menjalar, ia juga bisa menimbulkan radang
panggul. Radang panggul terjadi jika mikroba sudah menembus rongga perut. Salah satu mikroba yang senang
bermain di sini biasanya adalah klamedia. Mikroba ini sangat berbahaya, lantaran bisa bersemayam di saluran telur
dan menyumbat saluran ini. Saluran yang tersumbat ini akan menyebabkan sel telur tak bisa keluar saat pembuahan,
dan mengakibatkan kemandulan.
3. TANDA / GEJALA
- Data Subjektif : nyeri perineum dapat begitu hebat, sehingga pasien tidak mampu duduk atau berjalan nyaman
pembengkakan akut yang nyeri terlihat pada tepi lateral bawah orifisium vagina. Iritasi vulva sering menyertai
- Data Objektif : pada pemeriksaan vulva terdapat massa berfluktuasi berbatas tegas, steris, lunak sangat nyeri tekan
yang terletak lateral dan dapat posterior prenulum labiorum pudendi, yang dikelilingi oleh jaringan merah dan nyeri
tekanan jelas. Labia majora sering edematosa (kedaruratan Obstetri dan Ginekologi : 97)
- Pada sepertiga posterior labia, selalu ada kemerahan unilateral pembengkakan nyeri terutama saat defekasi.
Kadang-kadang pus keluar dari duktus ekskretorius (permukaan dalam labium minus) atau perforasi spontan (Gawat
darurat Ginekologi dan Obstetri : 1986)
- Benjolan dispareunia, terasa berat dan mengganggu koitus
- Ciri lainnya, nyeri saat berhubungan lantaran terjadi pergesekan yang mengakibatkan luka semakin hebat.
Penderita radang pada alat reproduksi juga akan merasa tidak nyaman, pegal-pegal dan nyeri di sekitar alat
reproduksi, misalnya selangkangan, paha dan panggul. Jika dilakukan pemeriksaan fisik, terlihat vagina berwarna
kemerahan.
- Radang bermula ringan (hanya keputihan), tetapi bisa berubah menjadi berat karena beberapa kondisi. Misalnya,
jumlah kuman yang tinggal, keganasan kuman, serta daya tahan penderita. Jika kondisinya kurang baik, dalam

jangka dua hari pun radang ringan bisa berubah menjadi berat. Radang berat ditandai rasa terbakar pada vagina,
cairan berbau dan terkadang bercampur darah, serta selalu menimbulkan noda di celana dalam.
- Pada saat tertentu, peradangan akan semakin kondusif. Misalnya, saat haid. "Pada masa ini, daya tahan tubuh
biasanya menurun. Akibatnya, rasa nyeri dan keputihan akan lebih hebat. Darah haid merupakan sumber makanan
bagi kuman di vagina. Itulah kenapa, dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual saat haid. Sebab jika terdapat
peradangan, hubungan seksual akan mengakibatkan pergesekan dan membuat luka semakin luas. Ditambah lagi,
kuman semakin banyak karena mendapat banyak makanan. Jika terjadi peradangan saat melakukan hubungan
seksual, sperma pun bisa rusak karena kuman menyerangnya.
- Peradangan alat reproduksi memiliki gejala yang berbeda, tergantung penyebabnya. Jika disebabkan oleh jamur,
peradangan ditandai oleh sekresi (pengeluaran) cairan encer, yang disertai rasa gatal. Jamur tergolong sebagai
mikroba yang berukuran relatif lebih besar, sehingga dapat memicu kerusakan jaringan yang lebih luas. Jamur bisa
menyebabkan mulut rahim dan baru berubah menjadi kanker setelah 10 tahun
4. PATOFISIOLOGI
5. KOMPLIKASI
Ibu hamil dengan bartholinis juga rawan terhadap gonore sehingga anak bayi dapat menderita blenoreaneonatorum
Bahaya Peradangan Saat Hamil
Daya tahan tubuh pada wanita hamil biasanya akan menurun. Karena itu, infeksi akan semakin berkembang lantaran
vagina wanita hamil biasanya lebih lembab. Apalagi, pengobatan pada orang hamil lebih sulit diberikan. Pengobatan
harus dilakukan dengan sangat teliti karena berhubungan dengan kondisi janin. Kuman streptococcus bias
menyerang selaput ketuban dan mengakibatkan pecahnya ketuban, bahkan bisa menyerang si bayi. Jika bayi lahir
lewat vagina yang memiliki banyak kuman, maka kuman-kuman itu pun akan ikut dengan si bayi. Akibat lain dari
peradangan saat hamil, bayi bisa lahir prematur, terjadi penyebaran kuman pada tubuh bayi. Dan jika infeksi parah,
bayi dalam rahim bisa meninggal
6. PENATALAKSANAAN
- Diberikan antibiotik yang sesuai (umumnya terhadap klamidia, gonokok, bakteroides dan escherichia coli) bila
belum terjadi abses. Jika sudah bernanah, harus dikeluarkan dengan sayatan
- Jika terbentuk kista tidak besar dan tidak mengganggu, tidak perlu dilakukan apa-apa. Pembedahan berupa
ekstirpasi dapat dilakukan bila diperlukan. Yang dianjurkan adalah marsupialisasi yaitu sayatan dan pengeluaran isi
kista diikuti penjahitan dinding kista yang terbuka pada kulit vula yang terbuka pada sayatan. Tindakan ini terbukti
tak berrisiko dan hasilnya memuaskan. Jika terdapat hubungan keluar yang permanen, infeksi rekoren dapat dicegah
- Kista yang kecil pada wanita hamil dibiarkan saja dan baru diangkat kira-kira 3 bulan setelah persalinan. Apabila
kista sangat besar sehingga dikhawatirkan akan pecah waktu persalinan, maka sebaiknya kista itu diangkat dalam

keadaan tenang. Sebelum lahirada kalanya kista yang sangat besar baru diketahui sewaktu wanita sudah dalam
persalinan dalam hal demikian dilakukan punksi dan cairan dikeluarkan walaupun ini bukan terapi tahap.

- Ada dua hal yang ibu perlu lakukan,per tam a obati keputihan ibu dengan tuntas, sebaiknya jangan ibu mengulang
obat tanpa diperiksa kembali oleh dokter ibu, dan jangan takut untuk menggunakan cairan antiseptik pembersih
vagina, sebab tidak akan mengakibatkan "kekeringan kandungan". Kedua, meski ibu amat kangen pada suami,
maupun sebaliknya, tetaplah lakukan dengan lembut agar tidak sampai terjadi iritasi.
- BERGAYA HIDUP SEHAT
Untuk menghadang radang, berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunya adalah gaya hidup bersih
dan sehat. Anda bisa memulai dengan disiplin menjalankan aturan di bawah ini:
a. Makanlah makanan sehat, bergizi dan sesuai porsi Anda. Jika Anda mengalami kegemukan yang menyebabkan
paha Anda bertemu satu sama lain, pergesekan pun akan sering terjadi. Akibatnya, bisa timbul luka, sehingga
keadaan di sekitar menjadi panas dan lembab. Kuman dapat hidup subur di daerah tersebut.
b. Jangan memakai celana yang terlalu ketat, karena bisa menimbulkan gesekan.
c. Pilih pakaian dalam dari katun, karena menyerap keringat. Dengan begitu, daerah vital selalu kering.
d. Periksakan diri sesegera mungkin jika mengalami keputihan cukup lama. Tak perlu malu datang ke dokter
kandungan sekalipun belum menikah. Pasalnya, mikroba yang mengakibatkan keputihan bisa terdapat di mana saja.
Misalnya jamur senang bermain di air. Mikroba juga banyak terdapat di toilet umum. Oleh karenanya, berhatihatilah saat menggunakan toilet umum. Siapa tahu, sebelum Anda, ada penderita radang yang sempat
menggunakannya.
e. Biasakan membersihkan diri setelah buang air besar dengan membasuh dari depan ke belakang. Ini akan
menghindari masuknya kuman dari anus ke alat kelamin. Biasakan membersihkan alat kelamin setelah melakukan
hubungan seksual.
f. Jika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner (pembalut tipis untuk sehari-hari). Para perempuan
seringkali salah kaprah. Ia merasa nyaman jika pakaian dalamnya selalu bersih. Ini artinya ia lebih mementingkan
kebersihan pakaian dalamnya daripada daerah vitalnya. Jika ingin menggunakan pantyliner, gantilah sesering
mungkin. Kita hidup di daerah tropis yang relatif panas, sehingga tubuh menjadi sering berkeringat dan keadaan di
daerah vital pun otomatis menjadi lebih lembab.
g. Tuhan sudah membuat komposisi yang sempurna pada alat reproduksi kita, sehingga bisa membersihkan diri dan
melawan kuman-kuman abnormal. Produk kosmetik pembersih dan pengharum vagina yang banyak diperdagangkan
sebetulnya tidak diperlukan. Bahkan, penggunaan yang sembrono bisa membahayakan kuman lactobasilus. Padahal,

kuman ini berfungsi menjaga keasaman vagina tetap pada pH 3. Dalam keadaan asam, vagina bisa membersihkan
diri secara alami dan melawan kuman-kuman abnormal. Misalnya, setelah melakukan hubungan seksual, sperma
yang bersifat basa akan mengakibatkan keasaman berubah. lactobasilus akan segera menyeimbangkannya kembali.

h. Yang paling penting, hindari melakukan hubungan seksual dengan pasangan berganti-ganti. Ingatkuman juga bisa
berasal dari pasangan Anda. Jika pasangann berganti-ganti, tidak gampang mendeteksi siapa yang menulari Anda.
Peradangan sangat berhubungan dengan penyakit menular seksual dan tingkah laku seksual bebas

Anda mungkin juga menyukai