Anda di halaman 1dari 19

Tuba Abses Ovarial

PENGERTIAN
DEFINISI

 Tuba Abses Ovarial (TAO) adalah pembengkakan yang terjadi


pada tuba ovarial yang ditandai dengan radang bernanah, baik di
salah satu tuba ovarial maupun keduanya. TOA merupakan
komplikasi jangka panjang dari salfingitis akut, tetapi biasanya
akan muncul dengan infeksi berulang atau kerusakan kronis dari
jaringan adnexa.
 TOA dibagi menjadi 2 yaitu
- TOA primer, berkembang setelah episode PID
- TOA sekunder, abses pelvis yang berkembang dari appendiks /
usus yang perforasi atau yang dikaitkan dgn keganasan
Uterus, Bilateral Fallopian Tubes, and Ovaries

U: Uterus
C: Cervix
F: Fallopian Tube
F O: Normal Ovary
U
M: Inflamed Tubo-
M Ovarian Mass
O

C
Infeksi Tuba Fallopi
ETIOLOGI

 Neisseria gonorrhea
 Chlamydia trachomatis
 Dari kultur : organisme an aerob
E coli (37%), B. fragillis (22%)

Neisseria gonorrhea dan Chlamydia trachomatis masuk tuba fallopi,


penetrasi, hancurkan sel epitel, nekrosis jaringan, desilasi mukosa lalu
membentuk pus  eksudat purulen
- Bakteri penginfeksi tuba fallopi menghasilkan banyak faktor inflamasi
yang bahkan menstimulasi respon inflamasi pada pasien.
 Reaksi host : edema jaringan, iskemia, nekrosis dinding tuba.
 Pus mengalir dari ujung fimbria tuba ke abdomen, menyebar ke ovarium
dan organ lain di dekatnya (omentum, usus, kandung kemih dan uterus)
FAKTOR RESIKO

 Banyak pasangan seksual


 Penyakit radang pelvis sebelumnya  silent
 Penggunaan alat intra uterine  IUD : ±5% ( Mc Neeley et al)
 Status sosio ekonomi rendah
GAMBARAN KLINIS
- Demam, ±38°C
 Nyeri pelvis
 terdapat massa pada pelvis
 Discharge vagina (28%)
 Mual dengan atau tanpa muntah (26%)
 Perdarahan abnormal dari vagina (21%)
 Didahului proses inflamasi pelvis akut (33-50%)
 Sering pada usia 20 – 40 tahun (20-60%
nullipara)
 Menopouse  infeksi atau perforasi usus
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Lab : Leukositosis, LED, CRP meningkat


 USG : trans abdominal dan transvaginal : massa adnexa kistik
kompleks dengan septa multipel
 CT scan Pelvis : massa tubuler dibatasi penipisan rendah dengan
penebalan dinding yang uniform
 Gold standart Dx : laparoskopi
 Gambaran wanita 30 tahun dengan tuba
ovarial abses. Sonogram transvaginal
diagnostik awal menunjukkan massa tubular
yang terdefinisi dengan baik yang
mengandung gema level rendah dan kadar
debris cairan (panah), sangat menunjukkan
abses tuboovarian.
TERAPI
 Pembedahan
Alasan:
 Antibiotik dikuatirkan tidak adekuat membasmi
beberapa abses
 Squele ginekologi yang memerlukan
pembedahan lebih lanjut sering ditemui
 Resiko ruptur TOA dan perkembangan peritonitis
generalisata
§ Namun banyak penderita TOA masih dlm usia
reproduksi, shg faktor reproduksi harus menjadi
pertimbangan
KONSERVATIF
 Penggunaan Antibiotik iv yang agresif
 Drainase abses dengan pembedahan bila diindikasikan
 Laparoskopi awal u/ drainase abse, utk meningkatkan
keefektifan Antibiotik
 Kegagalan :
 Sering pada TOA bilateral
 Massa >8cm
 Nyeri pelvis meningkat
 Demam persisten
 Leukositosis
§ Squele jangka panjang :
 Nyeri pelvis kronis
 Infeksi pelvis rekuren
 infertilitas
TERAPI ANTIBIOTIK
 AB dgn cakupan : aerob gram neg & positif, an aerob
gram neg ( Bacteroides Sp )
 Pilihan :
 Sefalosporin Gen II ( spektrum luas )
 Klindamisin, sensitif utk B. fragilis, an aerob gram neg
lain, aerob tertentu
 Klindamisin kombinasi Aminoglikosid  respon Kx
70%
 Metronidazol sbg bakterisid an aerob, dpt menembus
kavitas abses
 AB iv untuk TOA dilanjutkan s.d 72jam, pasien Rawat
jalan : 14hari
REGIMEN PENGOBATAN PASIEN RAWAT INAP
 Regimen A : - Cefotetan 2g/12jam
- Doxiciclin 100mg / 12jam
Regimen B : - Klindamicin 900mg/ 8jam
- Gentamycin 2mg / kg / BB
Regimen alternatif :
 Levofloksasin 500mg/ 12jam + Metronidazol
500mg / 8jam, atau
 Ampicillin / sulbaktam 3g/ 6jam + doksisiklin
100mg/ 12jam
KOMBINASI AB

 doxiciclin
 Gentamicin dan klindamicin
 Kombinasi triple drug = Ampicilin, Gentamicin dan Klindamicin
 Spektrum luas :
 Quinolon kombinasi dengan metronidazol
Radiologis intervensional

 Utk dx dan drainase abses perkutan


 Dengan USG transabdominal dan trans
vaginal dgn CT guided
 Abses < 6cm = aspirasi sederhana, angka
keberhasilan 94%
 Abses > 6cm = penempatan kateter dan
drainase kontinyu, angka keberhasilan 77%
 Indikasi : pasien dgn sakit kritis, post OP baru
saja, usia muda menghindari bedah invasiv
TERAPI PEMBEDAHAN

Indikasi :
 Terdapat tanda akut abdomen
 Kecurigaan ruptur TOA
 Tak respon dgn pengobatan AB IV :
 Ukuran TOA meningkat
 Pemburukan nyeri pelvis
 Pasien post menopouse
LAPAROSKOPI

 Operatif koservatif : laparatomi operatif dgn drainase abses


endoskopik  drainase cavitas abses laparaskopik dan irigasi
materi mpurulen dgn NaCL dan juga cuci dgn AB
 Keberhasilan dikombinasikan dgn AB iv 90%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai