Anda di halaman 1dari 3

B.

ADNEXITIS ( SALPINGO-OOPORITIS )
1. DEFENISI
Adnexitis adalah suatu radang pada tuba fallopi dan radang ovarium yang biasanya terjadi
bersamaan. Radang ini kebanyakan akibat infeksi yang menjalar keatas dari uterus, walaupun
infeksi ini bisa datang dari tempat ekstra vaginal lewat jalan darah atau menjalar dari jaringan
sekitarnya.
2. ETIOLOGI
Sebab yang paling banyak terdapat adalah infeksi gonorroe dan infeksi puerperal dan
postabortum. Kira-kira 10% infeksi disebabkan oleh tuberculosis. Selanjutnya bisa timbul radang
adnexa sebagai akibat tindakan kerokan, laparotomi, pemasangan IUD serta perluasan radang
dari alat yang letaknya tidak jauh seperti appendiks.
3. KLASIFIKASI
Adnexa atau salpingo-ooporitis tebagi atas :
a. Salpingo ooporitis akuta
Salpingo ooporitis akuta yang disebabkan oleh gonorroe sampai ke tuba dari uterus sampai ke
mukosa. Pada gonoroe ada kecendrungan perlekatan fimbria pada ostium tuba abdominalis yang
menyebabkan penutupan ostium itu. Nanah yang terkumpul dalam tuba menyebabkan terjadi
piosalping.
Pada salpingitis gonoroika ada kecendrungan bahwa gonokokus menghilang dalam waktu yang
singkat, biasanya 10 hari sehingga pembiakan negative.
Salpingitis akut banyak ditemukan pada infeksi puerperal atau pada abortus septic ada juga
disebabkan oleh berbagai tierti kerokan. Infeksi dapat disebabkan oleh bermacam kuman seperti
streptokokus ( aerobic dan ana aerobic ), stafilokokus, e. choli, clostridium wechii, dan lain-lain.
Infeksi ini menjalar dari servik uteri atau kavum uteri dengan jalan darah atau limfe ke
parametrium terus ke tuba dan dapat pula ke peritoneum pelvic. Disisni timbul salpingitis
interstitial akuta ; mesosalping dan dinding tuba menebal dan menunjukkan infiltrasi leukosit,
tetapi mukosa sering kali normal. Hal ini merupakan perbedaan yang nyata dengan salpingitis
gonoroika, dimana radang terutama terdapat pada mukosa dengan sering terjadi penyumbatan
lumen tuba.
Gejal-gejala yang sering terjadi :
 Suhu tinggi
 Leukosit tinggi
 Nyeri disebelah kanan atau kiri uterus
 Setelah beberapa hari dijumpai tumor dengna batas yang tidak jelas dan nyeri tekan.
Diagnosa Differensial :
 Appendicitis akut
 Pielitis akut
 Torsi adnexa
 KET
Penanganan :
 Istirahat baring
 Perawatan umum
 Pemberian antibiotic dan analgetik
b. Salpingo ooporitis kronika
Terbagi atas :
 Hidrosalping
Hidrosalping terdapat pentupan ostium tuba abdominalis. Hidrosalping dapat berupa
hidrosalping simpleks dan hidrosalping follikularis. Pada hidrosalpin simpleks terdapat satu
ruangan berdinding tipis, pada hidrosalping folikularis terbagi dalam ruangan kecil
 Piosalping
Piosalping dalam stadium menahun merupakan kantong dengan dinding tebal yang berisi nanah,
dan terdapat perlekatan pada daerha sekitarnya.
 Salpingits interstitial tuba
Salpingitis interstitial kronika dinding tuba menebal dan tampak fibrosis dan dapat ditemukan
penumpukan nanah ditengah jaringan otot.
 Kista tuba ovarial
Pada kista tuba ovarial, hidrosalping bersatu dengan kista folikel ovarium.
 Abses tuba ovarial
Piosalping bersatu dengan abses ovarium.
 Salpingitis tuberkulosa
4. TANDA DAN GEJALA
Gejala-gejala adnexitis tidak selalu jelas, namun bisa didahului oleh gejala :
 Panas
 Nyeri perut bagian bawah sebelah kiri atau kanan
 Nyeri bertambah pada pekerjaan berat disertai penyakit pinggang
 Leukorea
 Haid lebih banyak dari biasa, dan siklus tidak teratur
 Penderita sering mengeluh dispareuni
 Infertilitas
 Disminorroe
6. PENANGANAN
 Antibiotic dengan spectrum yang luas
 Terapi diatermi
 Penderita tidak boleh melakukan pekerjaan berat
 Operasi radikal ( histerektomi dan salpingo ooforektomi bilateral ) pada wanita yang suda hamper
menopause. Pada wanita yang lebih muda hanya adnexia dengan kelainan yang nyata ynag
diangkat.
7. PENCEGAHAN
a. Selama kehamilan
Diet yang baik, karena anemia anemia merupakan factor predisposisi infeksi nifas. Koitus pada
akhir kehamilan sebaiknya dilarang karena memicu pecahnya ketuban dan terjadi infeksi.
b. Selama persalinan
Petugas dalam kamar bersalin harus memakai masker, bagi yang menderita infeksi pernafasan
tidak boleh masuk ke kamar bersalin, alat yang dipakai harus suci hama. Pemeriksaan dalam atas
indikasi, dan cegah perdarahan. Usaha pencegahan untuk masuknya kuman dalam jalan lahir
cegah terjadinya persalinan lama dan menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin.
c. Selama nifas
Penderita dengan tanda infeksi jangan dirawat bersama wanita yang sehat, pengunjun pada hari
pertama dibatasi, dan semua alat yang berhubungan dengan genitalia harus suci hama.

Anda mungkin juga menyukai