Dalam beberapa tahun terakhir, udang vannamei telah populer di pasar, menjadi hidangan utama di restoran, festival, atau hidangan keluarga. Ini adalah spesies air khusus dengan nilai ekonomi tinggi dan telah diakui sebagai spesies air payau yang dibudidayakan. Namun, industri udang menghadapi banyak kesulitan, situasi perubahan iklim mengarah ke serangkaian rangsangan lingkungan seperti perubahan pH, salinitas, oksigen terlarut, suhu dan polutan seperti : Nitrit, amonia dan hidrogen sulfida telah secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan dan kekebalan udang, sehingga mengurangi produktivitas dan produksi selama budidaya. Fluktuasi pH air secara tidak langsung akan mempengaruhi kesehatan udang. Peningkatan pH menyebabkan peningkatan konsentrasi NH 3 (gas amonia) dalam air; PH yang rendah menyebabkan kandungan H 2 S (gas hidrogen sulfida) di kolam meningkat. Ini adalah dua gas yang sangat berbahaya, yang secara langsung meracuni udang. Untuk udang, jika pH di tambak rendah, mudah untuk menemukan masalah udang lengket dengan kaki mereka dan tidak mampu mencabut cangkang saat berganti kulit. PH yang rendah atau tinggi akan menyebabkan udang terhambat, tumbuh perlahan dan mengurangi kekebalan terhadap patogen. Bakteri usus dapat menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA) selama katabolisme mereka. SCFA, terutama asam butirat, dapat memberikan energi untuk regenerasi dan perbaikan sel-sel epitel usus. Selain itu, SCFA juga dapat mengurangi pH usus, mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan dan menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Enzim pencernaan, termasuk α-amilase, lipase dan trypsin memainkan peran yang sangat penting dalam pencernaan nutrisi. Protein yang terikat dengan asam lemak (FABP) dan asam lemak sintase (FAS) adalah enzim utama untuk biosintesis asam lemak dan terlibat dalam metabolisme lipid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan pH rendah dan tinggi mengganggu struktur morfologis usus dan menyebabkan perubahan aktivitas sistem pencernaan udang whiteleg (α- amilase, lipase, trypsin dan pepsin) dan enzim metabolisme. Stres pH rendah dan tinggi juga meningkatkan stres oksidatif dan mengurangi aktivitas enzim antioksidan (T-AOC, SOD dan GST); Udang meningkatkan aktivitas katalase dan memperkuat mekanisme perlindungan. Kesehatan dan fungsi pencernaan yang optimal sangat penting untuk pertanian berkelanjutan. Fungsi yang tepat (pencernaan dan penyerapan makanan) dan status kekebalan yang efektif dari sistem pencernaan adalah penentu penting kinerja hewan. Ketika hewan mengatasi patogen, sistem kekebalan dirangsang dan potensi pertumbuhan menurun, yang mengarah pada biaya ternak yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perlu untuk mengelola pH pada tingkat yang tepat untuk menghindari mempengaruhi fungsi usus untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan udang.