Steril
Benedictus Karel (611610004)
Dimas Ade Setyawan (611610005)
Edward Hartono (611610006)
Elvin Febriyanti Hardy (611610007)
Elvina Agus Hadinata (611610008)
Menurut FI IV, sediaan obat mata
terdiri dari :
Salep mata
Larutan obat mata
Suspensi
Strip
SALEP MATA
Setiap formula disterilisasi dengan tiga cara yaitu dengan uap airmengalir 98-
100 oC selama 30 menit (caraA), penyaring bakteri (cara B), danautoklaf 120-
121 oC selama 15 menit (caraC). Dapar yang digunakan adalah larutandapar
fosfat pH 7 larutan dapar. Tetes mata natrium sulfasetamid dapatdisterilkan
dengan beberapa cara, misalnyadengan autoklaf, pemanasan, bakterisida,dan
penyaringan menggunakan penyaringbakteri.Larutan sulfasetamida
mengalamihidrolisis oleh pemanasan, akan mengubahsulfasetamida menjadi
sulfanilamida yangdapat mengkristal dan mengendap.
INJEKSI PARENTERAL
Pengujian Pirogen dan Endotoksin
subkutan.
FORMULASI
sekejap.
FORMULASI
Sterilisasi uap pelaksanaanya dilakukan dengan uap air jenuh dan tegang di
dalam sterilisator uap pada suhu 110 C – 140 C waktu efektif. Sterilisasi
berlangsung pada suhu 121 C dan waktu efektifnya 12 menit.
INJEKSI PERITONIAL
ginjal.
Syarat Sediaan Steril
1. Efikasi mencakup kemanjuran suatu obat yang dalam terapi termasuk
efektivitas obat dalam terapi.
2. Safety : keamanan ini antara lain meliputi: eamanan dosis obat dalam terapi,
memberikan efek terapi sesuai dengan yang diinginkan dan tidak
memberikan efek toksik atau efek samping yang tidak diinginkan.
4. Sediaan obat harus jernih. Jernih maksudnya tidak ada partikel yang tidak
larut dalam sediaan tersebut. Jadi, meskipun sediaan berearna, tetap
terlihat jernih (tidak keruh).
8. Memenuhi uji kebocoran. Terutama untuk injeksi yang dikemas dalam ampul. Uji
kebocoran dapat dilakukan dengan: Uji dengan larutan warna (dye bath test) dan
Metode penarikan vakum ganda (the double vacuum pull method)
9. Stabil. Artinya sediaan tidak mengalami degradasi fisika. Misal jika bentuk
sediaan larutan maka sediaan tersebut tetap berada dalam bentuk larutan
(bukan suspensi). Sifat stabil ini berkaitan dengan formulasi. Ketidakstabilan
dapat dilihat dari: terjadinya perubahan warna dan terbentuk endapan
Persyaratan dalam Larutan Injeksi
1. Kerja optimal dan sifat tersatukan dari larutan obat yang diberikan secara
parenteral hanya akan diperoleh jika persyaratan berikut terpenuhi
2. Sesuainya kandungan bahan obat yang dinyatakan di dalam etiket dan yang ada
dalam sediaan, tidak terjadi penggunaan efek selama penyimpanan akibat
perusakan obat secara kimia dan sebagainya.
3. Penggunaan wadah yang cocok, yang tidak hanya memungkinkan sediaan tetap
steril tetapi juga mencegah terjadinya antaraksi antarbahan obat dan material
dinding wadah.