Mengapa orang berperilaku tidak etis? • Standar etika seseorang berbeda dari masyarakat umum. Ex : pencuri, pengedar narkoba. • Orang memilih untuk berperilaku egois, karena sebagian besar perilaku tidak etis adalah hasil dari sikap egois, ex : kecurangan dalam melaporkan pajak, pelaporan biaya didorong oleh keserakahan finansial. FEB Univ. Mataram - Jurusan Akuntansi - Disiapkan oleh: Siti Pembenaran atas perilaku tidak etis • Semua orang melakukannya • Jika ini legal, maka ini etis • Kemungkinan terbongkar dan konsekuensi
FEB Univ. Mataram - Jurusan
Akuntansi - Disiapkan oleh: Siti Langkah Menyelesaikan Dilema Etika 1. Memperoleh fakta-fakta yang relevan 2. Mengidentifikasi masalah etika yang muncul dari fakta-fakta tersebut 3. Memutuskan siapa yang terkena dampak dilemma 4. Mengidentifikasi alternatif penyelesaian 5. Mengidentifikasi konsekuensi dari setiap alternatif penyelesaian 6. Memutuskan tindakan yang tepat
Sumber Ancaman 1. Kepentingan pribadi Ex : Pinjaman yang diberikan kepada, atau diperoleh dari klien assurance maupun direksi atau pejabatnya 2. Penelaahan pribadi Ex : Penemuan kesalahan yang signifikan ketika dilakukan pengevaluasian kembali hasil pekerjaan Praktisi.
3. Advokasi Ex : Mempromosikan saham suatu entitas yang efeknya tercatat di bursa (“Emiten”) yang merupakan klien audit laporan keuangan. 4. Kedekatan Ex : Anggota tim perikatan merupakan anggota keluarga langsung atau anggota keluarga dekat dari direktur atau pejabat klien 5. Intimidasi Ex : Ancaman atas pemutusan perikatan atau penggantian tim perikatan
FEB Univ. Mataram - Jurusan
Akuntansi - Disiapkan oleh: Siti Mencegah Ancaman 1. Pencegahan dibuat oleh profesi – Perundang-undangan atau peraturan tentang PPL, tata kelola, standar profesi, dsb 2. Pencegahan dalam lingkungan kerja – Terkait kultur dan proses pada tiap-tiap KAP
karena: 1. Business failure : ketidakmampuan perusahaan membayar kewajiban 2. Audit failure : kesalahan memberikan opini karena gagal mematuhi standar audit 3. Audit risk : kesalahan menyimpulkan LK dan memberikan opini WTP pada LK yg masih mengandung SSM
FEB Univ. Mataram - Jurusan
Akuntansi - Disiapkan oleh: Siti • Tanggung jawab hukum AP timbul karena kelalaian AP dan AP tersangkut fraud. Adapun jenis pelanggaran AP sbb: 1. Ordinary negligence : kesalahan ringan, manusiawi, tidak disengaja 2. Gross negligence : kesalahan agak berat, tdk akan terjdi jika AP menerapkan due professional care 3. Construktive fraud: pelanggaran berat, AP membantu secara langsung/tdk langsung dlm fraud yg dilakukan oleh manajemen 4. Fraud (pelanggaran sangat berat, AP secara sadar terlibat bersama manajemen dlm melakukan fraud
FEB Univ. Mataram - Jurusan
Akuntansi - Disiapkan oleh: Siti Penyebab terjadinya salah saji material (SSM) dlm LK • Error : kesalahan yang tidak disengaja, manusiawi, sifatnya individu, mudah dideteksi dan dikoreksi. • Fraud : kesalahan yang disengaja, sifatnya kolusi, tidak mudah dideteksi dan dikoreksi. Bentuk fraud sbb: a. Penyalahgunaan aset (misappropriation of assets), ex: pencurian aset dan penggunaan aset perush utk kepentingan pribadi b. Kecurangan dalam LK (Fraudulent in financial reporting), ex: manajemen laba, income smoothing
FEB Univ. Mataram - Jurusan
Akuntansi - Disiapkan oleh: Siti Sumber tuntutan hokum terhadap AP • Klien • Calon investor • OJK • PPAJP/Kemenkeu • Bank Indonesia • Pengguna LK lainnya
FEB Univ. Mataram - Jurusan
Akuntansi - Disiapkan oleh: Siti Beberapa hal utk menghindari tuntutan hokum terhadap AP • Jangan sembarang terima klien, hanya yg memiliki integritas • Pilih staf audit yg kompeten, qualified dan memiliki integritas • Patuhi standar audit/kode etik • Jalankan system pengendlian mutu • Lakukan audit yg berkualitas • Memiliki kertas kerja yg lengkap • Harus ada kontrak kerja (engagement letter) • Jaga data confidential client • Miliki penasehat hokum dll FEB Univ. Mataram - Jurusan Akuntansi - Disiapkan oleh: Siti Sanksi atas pelanggaran kode etik 1. Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa: a. rekomendasi untuk melaksanakan kewajiban tertentu; b. peringatan tertulis; c. pembatasan pemberian jasa kepada suatu jenis entitas tertentu; d. pembatasan pemberian jasa tertentu; e. pembekuan izin; f. pencabutan izin; dan/atau g. denda. 2. Sanksi Pidana, contoh sanksi pidana bagi Akuntan Publik yg melakukan manipulasi (Pasal 55 UU no, 5 Tahun 2011): dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). FEB Univ. Mataram - Jurusan Akuntansi - Disiapkan oleh: Siti Latihan dan diskusi • Bentuk kelompok diskusi • Diskusikan dan tuliskan hasil diskusi mengenai contoh-contoh perilaku etis akuntan publik!