Anda di halaman 1dari 17

OPERASI TEKNIK

KIMIA II
SABUN CAIR
Dosen Pengampu : Oki Alfernando, S.T.,M.T.

Nama Kelompok 2 :

1. Dwiky Bayu Saputra (M1B114022)


2. Muhammad Nuriyadi (M1B116008)
3. Ainan Azizi (M1B116009)
4. Aulia Akbar P (M1B116014)
5. Rosi Khairiah (M1B116025)
Pengenalan sabun
• Sabun merupakan bahan logam alkali (basa)
dengan rantai asam monocarboxylic yang panjang.
• Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran-kotoran
berupa minyak ataupun zat pengotor lainnya
• Sabun cair adalah reaksi saponifikasi menggunakan
minyak dan lemak yang mempunyai kandungan asam
oleat tinggi dan perbandingan yang tajam dari
kalium

3
• Pada tahun 2800 SM ditemukan para
peneliti pada saat melakukan ekskavasi
Babilon Kuno.
•Pada tahun 1550 SM bangsa mesir telah
membuat sabun dengan mencampurkan
minyak (nabati) dan lemak (hewani) dengan
alkali untuk menghasilkan senyawa mirip
sabun.
• sekitar abad ke 7 M. Minyak zaitun dan
minyak aroma (essential oil) menjadi bahan
baku pembuatan sabun yang pertama kali
Sejarah diproduksi oleh Kimiawan Muslim.
Sabun • Pada abad 8-15 atau 981 M sabun sudah
menggunakan pewarna dan pewangi, selain
itu dikenal pula jenis sabun cair dan sabun
batangan. Pada tahun 1791
Nicholas LeBlanc mematenkan proses
pembuatan sabun, yaitu sabun soda api
atau sodium karbonat yang dibuat dari
garam biasa.
• Maka pada abad ke 18 tersebutlah
pembuatan sabun secara masal dimulai.
Jenis-jenis sabun sabun cair

Adapun jenis-jenis sabun adalah


sebagai berikut :

Bahan-bahan yang digunakan


Shaving Shaving cream disebut juga dengan
sabun kalium. Bahan dasarnya adalah
Sabun dalam sabun ini adalah tri-salisil
Cream campuran minyak kelapa dengan asam Kesehatan anilida, tri-klor carvanilyda, dan
stearat dengan perbandingan 2:1. sulfur

5
Jenis-jenis sabun

Berdasarkan ion yang dikandungnya,


sabun dibedakan atas :

Cationic Sabun yang memilki kutub positif Anionic Sabun jenis ini adalah sabun
disebut kationic detergents. yang memiliki gugus ion negatif
Sabun Kebanyakan sabun ini adalah Sabun
keturunan amonia.

Banyak digunakan untuk keperluan


Neutral pencucian piring. Karena
atau non sabunjenis ini tidak memiliki
ionic adanya gugus ion apapun.
sabun

6
Bahan baku utama
dan pendukung
pembuatan sabun
secara umum

Minyak dan Alkali Bahan baku


• Tallow
lemak pendukung
• NaOH, • NaCl (garam)
• Lard
• Palm Oil (minyak kelapa sawit) • KOH, • Bahan-Bahan Aditif.
• Coconut Oil (minyak kelapa) • Na2CO3
• Palm Kernel Oil (minyak inti
kelapa sawit)
• Palm Oil Stearine (minyak sawit
stearin)
• Marine Oil
• Castor Oil (minyak jarak)
• Olive oil (minyak zaitun)
7 • Campuran minyak dan lemak
Bahan baku utama pembuatan sabun cair

• Tidak larut dalam air


• Hidrolisis : Dalam proses hidrolisis, minyak/lemak akan diubah
Minyak menjadi asam-asam lemak bebas
Kelapa • Oksidasi : Reaksi ini menyebabkan ketengikan pada
minyak/lemak
• Hidrogenasi .
• Esterifikasi : Reaksi esterifikasi bertujuan untuk merubah
asam-asam lemak dari trigliserida dalam bentuk ester

• Termasuk dalam golongan basa kuat, sangat larut


dalam air
Kalium • Bereaksi dengan CO2 di udara membentuk K2CO3
Hidroksid • Bereaksi dengan asam membentuk garam dan air
a (KOH) • Bereaksi dengan Al2O3 membentuk AlO2-
• Bereaksi dengan halida (X) menghassilkan KOX dan
asam halida yang larut dalam air
• Bereaksi dengan trigliserida membentuk sabun dan
8 gliserol
• Berekasi dengan ester membentuk garam dan
senyawa alkohol
Air digunakan untuk melarutkan Bahan Baku Tambahan
KOH dan mengurangi viskositas
Air sabun cair yang terbentuk
Pembuatan Sabun Cair
sehingga memudahkan sirkulasi
hasil reaksi

Gliserin digunakan sebagai zat


Gliserin (Gliserol) tambahan (additive) pada sabun
dan berfungsi sebagai pelembab
(moisturizer) pada sabun

EDTA digunakan sebagai zat


tambahan (additive) pada sabun dan
Etilen Diamin berfungsi sebagai antioksidan pada
Tetraasetat (EDTA) sabun, memperlambat proses
oksidasi pada rantai alkil tak jenuh
sabun.

Parfum merupakan bahan yang


ditambahkan dalam suatu produk
kosmetik dengan bertujuan untuk
Parfum menutupi bau yang tidak enak dari
bahan lain dan untuk memberikan
wangi yang menyenangkan
9
terhadap pemakainya
Metode Pembuatan
Sabun

o Metode Batch : Pada proses batch, lemak atau minyak


dipanaskan dengan alkali (NaOH atau KOH) berlebih
dalam sebuah ketel.

o Metode Kontinu : Metode kontinu biasa dilakukan pada


zaman sekarang, lemak atau minyak hidrolisis dengan
air pada suhu dan tekanan tinggi, dibantu dengan
katalis seperti sabun seng.

10
Berdasarkan bahan baku proses
pembuatan sabun cair terbagi 3

o Proses saponifikasi trigliserida : proses ini merupakan


yang paling tua diantara proses – proses yang ada, karena
bahan baku untuk proses ini sangat mudah diperoleh.
o Netralisasi asam lemak : proses ini menggunakan rbdps
(refined bleached deodorized palm stearin) sebagai bahan
baku disamping basa alkali. Pada proses ini tidak
dihasilkan gliserol tetapi dihasilkan air sebagai produk
samping.
o Proses saponifikasi metil ester asam lemak : proses
saponifikasi metil ester asam lemak dengan basa KOH
menghasilkan sabun dan metanol.

11
Proses pembuatan sabun cair menggunakan
metode saponifikasi trigliserida dalam skala industri

1 2 Tahap reaksi
Tahap persiapan umpan saponifikasi Tahap pemisahan dan
trigliserida pencampuran bahan
• Pemanasan minyak kelapa • Minyak kelapa (Trigliserida) dan tambahan
(trigliserida) didalam tangki yang larutan KOH dari unit bahan baku • proses pemisahan antara sabun
berjaket dialirkan masuk ke dalam reaktor. cair dengan gliseroldengan
• Dialirkan ke dalam tangki menggunakan separator
• reaktan dibiarkan bereaksi
berpengaduk. tuntas membentuk sabun •Sabun cair yang sudah terpisah dari
dengan cara memberikan waktu separator kemudian dipompa ke
tinggal yang cukup bagi reaktan tangki pencampuran berpengaduk
untuk penambahan bahan
pendukung (zat aditif)
12
Minyak CVO
(75 g)

Pemanasan

Pencampuran I Larutan

Contoh Pembuatan Sabun Cair (T= 70-80ºC)


± 60 Menit
KOH 30%
(52,5 g)

Berbahan VCO Dalam Skala


Laboratorium Pasta Sabun

Teknik pembuatan sabun mandi dilakukan dengan Aquades, Pencampuran II Gliserin


pasta sabun
metode pembuatan sabun dengan proses (1:1, 2:1,
(T= 60-75ºC) (10,25g)
± 120-480 Menit PG(22,5 g)
pemanasan (hot process). Hasil akhir pada 3:1)

penelitian yang telah dilakukan dengan pembuatan


sabun mandi minyak kelapa murni (VCO) diperoleh
Pencampuran III
basis sabun ± 300 gram. Coco-DEA
(T= 40-50ºC) Analisa :
(5,46 g)
± 120-480 Menit Uji Organoleptik (aroma,
viskositas, banyak
busa, warna sabun,
kesan saat dan setelah
Sabun Cair pemakaian)
Uji sifat fisik sabun
(Bobot Jenis SNI 06-
4085-1996, Viskositas,
Stabilitas busa)
Pengemasan dan Uji sifat kimia sabun
pengkondisian 24 jam (25- (Alkali bebas, nilai pH
40ºc/ suhu ruang) SNI
13 06-4085-1996
Uji Angka Lempeng Total
(SNI 06-4085-1996)
Pengemasan dan
Pengkondisian 24 jam
3
Kegunaan Sabun
Cair 2 Pembersih
tubuh

1 Sebagai pencuci

Kosmetik

14
Kelebihan dan Kekurangan Sabun
Cair

Kelebihan Sabun Kekurangan Sabun


cair Cair
o Pertukaran kotoran dan kuman antar pengguna sangat minim. Sabun o Harga sabun cair relatif lebih mahal. Mahalnya sabun cair
cair umumnya dikemas dalam botol tekan sehingga membatasi ruang karena digunakannya bahan kemasan tambahan seperti botol,
lingkup penyebaran kuman. pompa dispenser dll.
o Penggunaan sabun cair lebih friendly. Dengan sistem dispenser dalam
o Sabun cair kurang ramah lingkungan karena penggunaan
kemasan botol menjadikan sabun cair mudah digunakan.
wadah plastik dan pompa tekan (dispenser).
o Relatif stabil kondisinya. Sabun batang akan cenderung menjadi
lembek di kamar mandi. o Sabun cair lebih boros air karena proses pengambilan sabun
o Lebih banyak menghasilkan busa. Orang kebanyakan menyukai sabun
yang lebih kompleks (membuka tutup wadah, membaliknya,
memeras jumlah sabun yang tepat, menutup tutupnya, dan
yang busanya banyak
menempatkan kembali wadah).
o Lebih cocok untuk orang dengan kulit sensitif karena sabun cair
memiliki ph lebih rendah daripada sabun batangan dan lebih lembut. o Varian sabun cair lebih sedikit (terbatas).  Anda akan lebih
Sabun cair mampu mempertahankan kelembaban alami kulit (lebih sulit menemukan sabun cair dengan fungsi khusus seperti
dari 30%) sehingga sabun cair cocok untuk kulit kering. sabun cair tanpa pewangi atau atau sabun hand-made.

15
Kesimpulan

o Pada tahun 981 M sabun sudah menggunakan pewarna dan pewangi, selian itu dikenal pula jenis
sabun cair.
o Sabun cair adalah reaksi saponifikasi menggunakan minyak dan lemak yang mempunyai kandungan
asam oleat tinggi dan perbandingan yang tajam dari kalium, digunakan dalam kombinasi dengan soda
kaustik untuk untuk memproduksi cairan yang setara normal warnanya agak gelap dan mempunyai
bau yang kuat.
o Proses pembuatan sabun cair ada 3 yaitu, yaitu proses saponifikasi trigliserida, netralisasi asam lemak
dan proses saponifikasi metil ester asam lemak.
o Kegunaan sabun cair digunakan sebagai sabun pencuci, sabun pembersih kadang juga digunakan
sebagai kosmetik.
o Kelebihan sabun cair yaitu cocok untuk orang dengan kulit sensitif karena sabun cair memiliki ph lebih
rendah daripada sabun batangan dan lebih lembut.

16 ADD A FOOTER MM.DD.20XX


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai