Anda di halaman 1dari 15

Poly Cystic Ovarium Pembimbing :

Syndrome : An Update dr. Eko Sp. OG

Overview Disusun :
Fitriah Nur Syamiati (2015730048)

Kepaniteraan Klinik Stase Obgyn RSUD SAYANG CIANJUR


Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
1
Latar belakang

• hiperandrogenisme anovulasi/ sindrom steina levental  gangguan system


endokrin yang paling sering terjadi pada wanita di usia reproduksi
• ini mewakili dimana perkiraan 10 kista kecil (folikel) dengan diameter berkisar
antara 2- 9 mm pada masing masing ovarium dan / peningkatan volume
ovarium (>10 ml)
• PCOS dianggap sebagai kelainan pada wanita dewasa, bukti terbaru
menunjukan bahwa PCOS adalah sindrom seumur hidup.
• Pravelensi pada remaja sekitar 3%- 26 %. Untuk anak-anak belum diketahui

Click icon to add picture

2
Patofisiliolo
gi
• Hipotesa penyebab utamanya ialah androgen intrauterine yang berlebih.
• Adanya perluasan jaringan adipos bayi dengan pertumbuhan intrauterine dan
pertumbuhan cat-up spontan akan menyebabkan menurunnya perluasan jaringan.
• Berkaitan dengan berbagai penyakit yang melibatka steroid, oogenesis ovarium, insulin.
Stress oxidative, fenotif genetic, lingkungan , agresi familial PCOS.

Evolusi

• PCOS mulai muncul sejak dalam lahir, terutama neoatus ( bblr dan bb lebih)
• Faktor risiko : pubarchi premature, adrenanchi premature, sindrom
metabolic
Click icon to add picture

• Pada remaja  hiperandrogenisme / anovulasi


3
• Pada menoupose  CVD
National Institut of Health
• Hiperandrogenisme
Diagnosis • Siklus haid yang acak

National Institut of Health ( 2 kreteria )


• Siklus haid yang acak
• Ditemukan PCOS dengan USG

Rotterdam kreteria (2/ 3 kreteria )


• Hiperandrogenisme
• Sikluas Hiad yang acak
• Diteukannya PCOS dengan USG
Tanda dan
gejala

• Remaja  Gangguan reproduksi dan psikologi


• Lansia  Gejala Metabolik
Click icon to add picture

4
Tanda dan Hiperanrogenisme
gejala Gejalanya : hirsutisme, jerawat, androgenisme, alopesia, acanthosis, nigricans
Laboarturium : meningkatnya kadar testosterone dan androgenisme

Menstrual Irregulity
Gejalanya : Oligoaminore / Amenorrhae
Laboraturium : meningkatnya kadar LH

PCOS yang dideteksi dengan USG


12 Folikeldi setiap ovarium
Ukuran folikel antara 2 - 9 mm 10 ml volume ovarium

Phenotipe
• PCOS polikistik ovarium yang terang atau klasik (anovulasi kronis, hiperandrogenisme, dan ovarium
polikistik)
• PCOS ovarium non-polikistik klasik (anovulasi kronis, hiperandrogenisme, dan ovarium normal)
• PCOS ovulasi non-klasik (siklus menstruasi reguler, hiperandrogenisme, dan ovarium polikistik)
• PCOS ringan atau normoandrogenik non-klasik (anovulasi kronis, androgen normal, dan ovarium
polikistik)

5
Kesulitan diagnosis pada Remaja

1. Memenuhi KONSENSUS PCOS


2. Hiperandrogneisme
3. Menstruasi yang acak
4. PCOS yang didiagnosis menggunakan USG

Click icon to add picture

6
Morbiditas terkait
Faktorpada
Sering terjadi utampasien
gangguan metabolism
PCOS pada
, prevelensi pasein
61-67 % PCOS.
Hiperinsulinemia 85 % pasienetnis
PCOS,
dantermasuk 95% pasien obesitas dan 65% terjadi pada wanita kurus.
1. Obesitas Tergantung pada faktor lingkungan,
Bersama denganmemiliki
meningkatnya
gaya hidup
Pasien dengan obesitas resikokadar
tiggi hormone LH.
terkena resistensi insulin
2. Resistensi Insulin
3. DM tipe 2 Pada PCOS memilik faktor risiko , yaitu DM gestasional dan DM tipe 2 1-5 org
PCOS akan mengalami DM tipe 2

4. Kardiovaskuler CVS  sering dijumpai ialah Infark Miokard sekitar 7x lipat meninglat pada Pasien PCOS
Infertilitas
Biomarker Wanita
 PCRdengan
danPCOS  menurunkan
Lipoprotein A tingat kualitas kesuburan dan 90% mengalami gangguan ovulasi
5. Infertilitas 25-50% memiliki gangguan ingertilitas primer dan skunder
10x
lebih terkena inf terkena
ertlitas.
6. Kanker Kanker 3x lebih sering kanker endometrium
meningkatkan kanker 
Komplikasinya Dm gestasiona;,
endometrium, hipertensi
obesitas, gestasional
resistensi insulin , dan
Dm enderung
tipe 2 dammelahirkan
anovulasi anak dengan BB kecil.
7. Gangguan Psikologis
.
Lebih s erring terkena depresi, keceasan, kepuasan harga diri yang redah ( tingkat percaya diri
turun), cenderung akan di rawat di RS jiwa .

Click icon to add picture

7
1. Sering terjadi pada pasien PCOS , prevelensi 61-67 %
Tergantung pada faktor lingkungan, etnis dan gaya hidup
Pasien dengan obesitas memiliki resiko tiggi terkena resistensi insulin

2. Faktor utam gangguan metabolism pada pasein PCOS.


Hiperinsulinemia 85 % pasien PCOS, termasuk 95% pasien obesitas dan 65% terjadi pada wanita kurus.
Bersama dengan meningkatnya kadar hormone LH.
3. Pada PCOS memilik faktor risiko , yaitu DM gestasional dan DM tipe 2 1-5 org PCOS akan mengalami DM tipe 2

4. CVS  sering dijumpai ialah Infark Miokard sekitar 7x lipat meninglat pada Pasien PCOS
Biomarker  PCR dan Lipoprotein A
5. Infertilitas Wanita dengan PCOS  menurunkan tingat kualitas kesuburan dan 90% mengalami gangguan ovulasi
25-50% memiliki gangguan ingertilitas primer dan skunder
10x lebih terkena inf ertlitas.
Komplikasinya  Dm gestasiona;, hipertensi gestasional dan enderung melahirkan anak dengan BB kecil.

6. Kanker  3x lebih sering terkena kanker endometrium


meningkatkan kanker endometrium, obesitas, resistensi insulin , Dm tipe 2 dam anovulasi
Click icon to add picture

.
7. Lebih s erring terkena depresi, keceasan, kepuasan harga diri yang redah ( tingkat percaya diri turun), 8
cenderung akan di rawat di RS jiwa .
Pengobatan

Click icon to add picture

9
Modifikasi gaya
hidup

- Targetnya menurunkan gejala pasien yang paling umum seperti anovulasi, infertaliltas,
hirtutisme, jerawat
- Caranya  olah raga dan diet kalori
- Menurunkan BB sekiar 5 % dapat mengatur siklus haid yang acak , meningkatkan
kesuburan, menurunkan kadar insulin dan testosterom, mengurangi jeraat, hirtutisme dan
gangguan pskiologis

Click icon to add picture

10
medis
Clomiphere Citrate
- Oral Contraceptive Pils (OCP) Lini pertama untuk infertilitas anovulasi
Lini ke 2 Gonadrotropin eksogen, fertilisasi invitro, dan
pengebora ovarium dengan laparaskopi  ketika lini
• Metformin bertindak sebagai penghambat produk glukosa hat dan
- Metformin 1dengan/ tanpa metformin bekerja
meningktkan sensitifitas insulin perifer.
• Pengobatan pada remaja memperbaiki gangguan toleransi gukosa
terbukti bermanfaat\meningktakan toleransi glukosa dan sensitivitas insulin,
-Tiazolidinediones Pemecahan
menurunkaninsulin  mengobati
hipeinsulinemia dan Dm tpe 2
menurunkan androgen yang tinggi
Mengakibatkan gamma isoform dini reseptor yang diaktifkan proliferator aktif
MSO (Myonositol) , DCIdan
peroxisome ( D-Chro-inositol)
transkripsi adiposa
MSO + asam folat  menurunkan sindrom hiperstimulasi ke tinglat yang lebih tinggi
-Inositol Menurunkan sindrom mrtabolik
MCI + DCI  memperbaiki pola haid yang acak, menurunkan resistensi insulin, profil lipid,
jerawat
-SpironolaktonTidak direkomendasikan pada gejala hiperandrogenisme ( jerawat
dan hirtutisme)
Click icon to add picture

11
Pengobatan pada remaja
Yang disarankan ialah
1. OCP untuk hiperandrogensime  dikhusukan untuk remaja yang obesitas, berjerawat dan
hirsutisme
2. Metformin  fungsinya meningkatkan hiperandrogenisme, mengatur siklus haid yang
acak

Click icon to add picture

12
Rekomendasi Skrining
1. Diabetes Milletus tipe 2
Kadar glukosa darah puasa
Tes toleransi glukosa oral  dilakukan setiap 3-5 tahun/ setiap tahun ke 2 pada orang yang berisiko untuk Dm tipe 2

2. Kardiovaskuler
Penulian merokok, BB dan pengukuran BMI memeriksa obesitas
TD di evaluasi untuk hipertensi , profil lipid lengkap untuk dyslipidemia
Gangguan Psikologi  +/- depresi, kecemasan serta gangguan citra tubuh yang negative, gangguan makan dan disfungsi
psikososial

Click icon to add picture

13
Kesimpulan
Pedoman diagnostik saat ini masih tidak jelas dan mungkin tidak mendeteksi pasien dengan fenotipe
non-klasik yang kurang parah. Pedoman pada remaja kurang spesifik, karena mereka mungkin gagal
untuk membedakan antara perkembangan normal dan patogenesis.

Karena diagnosis yang tepat adalah langkah penting untuk memulai pengobatan dan mencegah
morbiditas di masa depan, penelitian klinis lebih lanjut harus mencari tidak hanya untuk memperbarui dan
menyatukan pedoman tetapi juga untuk memberikan alasan yang tepat untuk alat diagnostik yang dapat
mendeteksi semua fenotipe PCOS.

Pengobatan dari PCOS ini harus multidisiplin karena.


Pengobatan yang disarankan ialah modifikasi gaya hidup serta OCP adalah obat utama pilihan untuk
anovulasi dan hiperandrogenisme; clomiphene citrate adalah obat pilihan untuk infertilitas. Studi yang
menilai efektivitas inositol stereoisomer harus dilakukan karena mereka dapat menjadi obat pilihan baru
untuk pengobatan.

Click icon to add picture

14
Terimakasih

Click icon to add picture

15

Anda mungkin juga menyukai