Pembimbing :
Disusun Oleh :
TAHUN 2020
Assalammu’alaikum wr wb,
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan laporan kasus
mengenai Hubungan Preeklamsi berat dengan Terjadinta Intrauterin Fetal Death Pada Kasus
G5P4A0 Gravida 24-25 Minggu dengan IUFD dan PEB
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan pernghargaan dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan arahan demi terselesaikannya
laporan kasus ini khususnya kepada dr. H. Awie Darwizar, Sp. OG., D.MAS, selaku pembibing
utama.
Penulis sangat menyadari dalam proses penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun metode penulisan. Namun demikian, penulis telah
mengupayakan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Penulis dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima segala bentuk masukan, saran dan usulan guna menyempurnakan
laporan kasus ini.
Kami berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Wassalammu’alaikum wr wb.
Identitas Pasien
No CM : 84.53.05
Nama : Ny. E
Umur : 37 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Pangakakan 16/08 , sukamaju - pagelanan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SMP
Tanggal Masuk RS : 09-01 -2020. (13.10 WIB)
Cara Masuk RS : Diantar oleh keluarga ke IGD
Fungsi Hati
Fungsi Ginjal
Elektrolit
Hepatitis Marker
VI. RESUME
G5P4A0 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis pasien, pasien mengaku saat ini
(AH3) merupakan kehamilan yang ke-5, sudah pernah melahirkan sebanyak 4 kali dan
tidak pernah mengalami keguguran. Anak yang hidup saat ini 3.karena anak ke 4
meninggal saat usia 4 tahun
IUFD Kematian janin adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram
atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
Kematian janin merupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin, gawat
IntraUterin janin atau infeksi. (WHO dan The American College of Obstetricans and
Fetal death Gynecologists). Lebih lanjut dapat diklasifikasikan menjadi IUFD awal atau akhir.
IUFD dini, jika kematian janin sebelum mamasuki 24 minggu kehamilan
sedangkan IUFD terlambat, jika kematian janin setelah memasuki 24 minggu
kehamilan.
1. Diagnosis
Pada pemeriksaan fisik tidak terdengar denyut jantung janin. Diagnosis pasti
ditegakkan dengan pemeriksaan ultrasound, di mana tidak tampak adanya gerakan
jantung janin.
2. ETIOLOGI
Pada 15-35 % kasus penyebab kematian janin tidak jelas. Kematian janin dapat
disebabkan oleh faktor maternal, fetal atau kelainan patologik plasenta.
Pada kasus ini bias dikatakan IUFD dengan usia kehamilan dan berat badan yang memenuhi kreteria
di lihat dari penyebab kematiannya termasuk penyebab kematian yang disebabkan oleh Factor
Maternal meliputi umur ibu 37, penyakit hipertensif (RPD Hipertensi ) dan Preeklamsi berat
Preeklamsi Preeklamsi ditandai dengan adanya hipertensi dan proteinuria yang sebelumnya
Berat normotensive dan terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada periode
pascapersalinan dini.
Hipertensi dengan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90
Proteinuria bila kadar protein ≥300 mg dalam urine 24 jam atau 30 mg/dL
(+1 dipstick) dalam urine sewaktu atau rasio protein/kreatinin ≥0.3
Preeklamsi dikatakan berat apabila ditemukan:
Diagnosis: G5P4A0 (AH3) Gravida 26 minggu 1 hari dengan IUFD dan Preeklamsi berat
X. WAKTU PERSALINAN
Tanggal : 9-01-2020
Waktu : 20.40
Jenis P ersalinan : Pervaginam
BB : 800 gram
PB : 35 cm
Jenis Kelamin : Perempuan
Keterangan : Bayi lahir dengan keadaaan meninggal
XI. DIAGNOSIS AKHIR
a. Diagnosis Akhir Rumah Sakit
P5A0 Partus Prematurus dengan augmentasi miso a/i IUFD dan PEB
b. Diagnosis Akhir Dokter Muda
G5P4A0 (AH3) Gravida 26 minggu 1 hari dengan IUFD dan Preeklamsi
berat
XII. FOLLOW UP
a. Follow up Ibu
Tanggal S O A P
09-01- 2020 Mulas (-) Gerak TD: 180/140 Dx RS: - Observasi TTV
14 .07 janin (-) N: 98x/mnt - Observasi DJJ
G4P3A0 (AH3)
R: 18x/mnt
Gravida 25-26 - MgSO4 loading
S: 36.5 oC minggu dengan dose lalu dilanjut
IUFD dan PEB maintenance dose
DJJ : -
- Metildopa 3x250
Ketuban: (+)
mg
HIS: tidak ada
- Nifedipine 3x10 mg
Portio: pembukaan 1
- Misoprostol 1/2 tab
cm
perfornix
- Oxytocin 5 IU
b. Follow up Bayi
Tanggal S O A P
Pada pemeriksaan fisik tidak terdengar denyut jantung janin. Diagnosis pasti
ditegakkan dengan pemeriksaan ultrasound, di mana tidak tampak adanya gerakan
jantung janin.
Komplikasi yang dapat terjadi ialah trauma psikis ibu ataupun keluarga, apalagi
bila waktu antara kematian janin dan persalinan berlangsung lama. Bila terjadi
ketuban pecah dapat terjadi infeksi. Terjadi koagulopati bila kematian janin lebih
dari 2 minggu
Etiologi
Pada 15-35 % kasus penyebab kematian janin tidak jelas. Kematian janin dapat
disebabkan oleh faktor maternal, fetal atau kelainan patologik plasenta.
Pada kasus ini bias dikatakan IUFD dengan usia kehamilan dan berat badan yang
memenuhi kreteria di lihat dari penyebab kematiannya termasuk penyebab kematian yang
disebabkan oleh factor maternal meliputi umur ibu 37, penyakit hipertensif (RPD
Hipertensi ) dan Preeklamsi berat
Jika dilihat dari kriteria preeklamsi berat, pada pasien ini mengalami preeklamsia
dengan gejala yang berat
MgSO4 loading dose (4 gram MgSO4 40% secara IV sebanyak 10 cc dalam 100 RL selama
15-20 menit) lalu dilanjut maintenance dose 10 gram (MgSO4 20% sebanyak 50 cc atau
MgSO4 40% sebanyak 25 cc) dalam 500 cc RL/RD dengan kecepatan 1-2 gram per jam
Pemberian antihipertensi terutama bila tekanan darah mencapai sistolik ≥160 mmHg diastolic
≥110 mmHg. Diberikan:
Metildopa 3x 500 mg
Nifedipine 3x10 mg
1. Misoprostol 100 ug intravagina, yang dapat diulangi 1 kali 6 jam, dapatkan bantuan
pertama
2. Pemasangan batang laminaria selama 12 jam , jika dibuka dibuka dengan pemasangan
balon kateter 40 cc.
3. Pemberian tetes oksitosin 5 IU dalam Dekstrose 5% mulai 20 tetes per menit hingga
maksimal 60 tetes per menit
4. Kombinasi 1 dan 3 untuk janin hidup serta janin mati
5. Kombinasi 2 dan 3 untuk janin mati
Catatan : Histerektomi Membuat pervaginam dianggap tidak berhasil atau atas indikasi ibu,
dengan sepengetahuan konsulen
- Observasi DJJ
- MgSO4 loading dose (4 gram MgSO4 40% secara IV sebanyak 10 cc dalam 100 RL
selama 15-20 menit) lalu dilanjut maintenance dose 10 gram (MgSO4 20% sebanyak 50
cc atau MgSO4 40% sebanyak 25 cc) dalam 500 cc RL/RD dengan kecepatan 1-2 gram
per jam
- Metildopa 3x 500 mg
- Nifedipine 3x10 mg
- Drip Oxytocin 5 IU
Kematian janin adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram atau
lebih atau kematian janin dalam Rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Adapun faktor
resiko Intrauterine Fetal Death (IUFD) dibagi menjadi 3 yaitu : faktor risiko ibu, faktor risiko
janin dan faktor tali pusat.
Preeklampsia merupakan salah satu faktor risiko penyakit ibu yang dapat menyebabkan
komplikasi pada bayi berupa kelahiran prematur, gawat janin, berat badan lahir rendah dan IUFD.
Penatalaksaan dari kasus ini adalah terminasi menggunakan Misoprostol 100 mg yang
dilakukan pervaginam untuk menjadikan servik dilatasi dan terjadi pendataran sehingga dapat
dilakukan persalinan pervaginam.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham et al. 2018. Obstetri William. Edisi 25th. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Djamhoer, dkk. 2013. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC
3. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran bandung. Panduan Praktik Klinik Obstetri &
Ginekologi edisi 2. 2018. Bandung: KSM/Dep Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. Hasan
Sadikin
4. Ahmad AS, Samuelsen SO. Hypertensive disorders in pregnancy and fetal death at different
gestational lengths: a population study of 2 121 371 pregnancies. BJOG. 2012;119:1521–8.
5. Kanavi JV, Shobha G, Kavita G. Incidence and Risk Factors for Intrauterine Foetal Demise:
a Retrospective Study in a Tertiary Care Centre in India. Int J Pregn & Chi Birth.
2017;2(2):13-6.
6. S sharma, Sishu Harpret, Kaur Sukhbir . Analytical study of intrauterine fetal death cases
and associated maternal conditions. India. Int J Appl Basic Mes Res. 2016 jan-mare ; 6(1) :
11-13
7. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
2016. Diagnosis dan Tatalaksana Preeklamsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
https://pogi.or.id/publish/download/pnpk-dan-ppk/. (accessed date: 9th November 2019)
8. Late intrauterine fetal death and stillbirth. RCOG Royal College of Obstetricans and
Gynaecologist. Green-top Guideline No 55 . October 2010
9. Management of late intrauterine fetal death and stillbirth Guideline. 2017 .Hywel Dda
University Health Board. Obstetric Written Document Review Grup.