Anda di halaman 1dari 23

Gender Menurut Islam

Pengertian Gender
Dari segi etimologi, kata gender berasal dari bahasa
inggris “gender” yang  berarti jenis kelamin.
Berdasarkan arti kata tersebut, gender sama dengan
seks yang juga  berarti jenis kelamin.
Pengertian menurut para ahli
 Menurut Ivan Illich,
Gender merupakan sesuatu yang lebih dari sekedar jenis
kelamin. Gender mencakup segala hal tentang pebedaan laki-
laki dan perempuan yang  bersumber pada tempat, waktu,
lingkungan, serta kebudayaan.
 
 Menurut Mansoer Fakih
Gender adalah sifat/karakter yang telah tertanam dalam diri
manusia (laki-laki dan perempuan) yang dikonstruksikan
secara sosial dan budaya yang berkembang dalam masyarakat.
Konsep Gender Dalam Islam
Dalam Agama Islam juga timbul perbedaan
pandangan karena terdapat perbedaan dalam
memahami teks-teks Al-Qur‟an tentang Gender.
Nabi Muhammad SAW,datang membawa ajaran yang
menempatkan wanita pada tempat terhormat,setara
dengan laki-laki
Ayat Al-Qur‟an menyebutkan bahwa wanita sejajar dengan
laki-laki seperti :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal  saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka akan
Kami berikan mereka kehidupan yang baik dan akan  Kami
berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
daripada apa yang telah mereka lakukan.”(Q.S. Al -Nahl:97)

“Sesungguhn ya Aku tidak menyia-nyiakan amal yang


dilakukan oleh kamu sekalian, kaum laki-laki dan
perempuan.”(Q.S.Ali Imran:195)
Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena
Allah telah melebihkan  sebagian mereka (laki- laki) atas
sebagian yang lain (wanita).”(Q.S. Al  -Nisa’:34)

Secara teologis, Allah menciptakan wanita dari “unsur” pria


(wa khalaqa minha  zaujaha)(Hasbi Indra,2004:5).
Sehingga pada dasarnya laki-laki memililiki kelebihan daripada
wanita. Kelebihan ini selanjutnya menjadi tanggung jawab laki-
laki untuk membela dan melindungi wanita. Namun segala
kekurangan yang ada dalam wanita tidak menjadi alasan wanita
kehilangan derajatnya dalam kesetaraan Gender.
Pandangan Islam terhadap kaum perempuan:
a. Perempuan sebagai individu.
Al-qur‟an menyoroti perempuan sebagai individu.
Dalam hal ini terdapat  perbedaan antara perempuan
dalam kedudukannya sebagai individu dengan
 perempuan sebagai anggota masyarakat.
Pernyataan-pernyataan al-Qur‟an tentang posisi dan
kedudukan
1)Perempuan adalah makhluk ciptaan Allah yang mempunyai
kewajiban sama untuk  beribadat kepadaNya sebagaimana
termuat dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56.
 2)Perempuan adalah pasangan bagi kaum laki-laki termuat
dalam Q.S. An-naba‟ayat 8.
3)Perempuan bersama-sama dengan kaum laki-laki juga akan
mempertanggungjawabkan secara individu setiap perbuatan
dan pilihannya termuat dalam Q. S. Maryam ayat 93-95.
 
4. Sama halnya dengan kaum laki-laki mukmin, para
perempuan mukminat yang  beramal saleh dijanjikan
Allah untuk dibahagiakan selama hidup di dunia dan
abadi di surga. Sebagaimana termuat dalam Q.S. An-
Nahl ayat 97.
 
5)Sementara itu, Rasulullah juga menegaskan bahwa
kaum perempuan adalah saudara kandung kaum laki-
laki H.R. Ad-Darimy dan Abu Uwanah
b.Perempuan dan Hak Kepemilikan
Dalam Mansour Fakih (ed),
 Persfektif Islam, Islam sesungguhnya lahir dengan
suatu konsepsi hubungan manusia yang berlandaskan
keadilan atas kedudukan laki-laki dan perempuan.
Kepemilikan atas kekayaannya tersebut termasuk yang
didapat melalui warisan ataupun yang diusahakannya
sendiri. Oleh karena itu mahar atau maskawin dalam
Islam harus dibayar untuknya sendiri, bukan untuk
orang tua dan tidak  bisa diambil kembali oleh suami.
c. Perempuan dan Pendidikan
Islam memerintahkan baik laki-laki maupun perempuan
agar berilmu  pengetahuan dan tidak menjadi orang yang
bodoh. Allah sangat mengecam orang-orang yang tidak
berilmu pengetahuan, baik laki-laki maupun  perempuan.
Q.S. Az-Zumar ayat 9.
Kewajiban menuntut ilmu  juga ditegaskan nabi dalam
hadis yang artinya,“
 Menuntut ilmu itu wajib atas setiap laki-laki dan
perempuan”(HR.Muslim).
d. Menjadi Kepala Rumah Tangga
Dalam suatu riwayat disebutkan :
“Setiap manusia keturunan Adam adalah kepala, maka seorang
pria adalah kepala keluarga, sedangkan wanita adalah kepala
rumah tangga.”(HR Abu Hurairah)
Artinya kodrat wanita sebagai istri kelak akan menjadi kepala
rumah tangga yang mana seorang istri melakukan tugas-tugas
yang tidak dapat dilakukan suami seperti : memasak, mencuci,
mengurus rumah tangga,mengasuh anak-anak dan lain-
lain.Selain tugas wanita menjadi seorang istri yang mengabdi
kepada suami,juga beribadah kepada Allah.Pada dasarnya
beribadah inilah merupakan tugas utama.
e. Sebagai Ibu dari Anak-Anaknya.
Salah satu kodrat wanita yang cukup berat adalah saat
wanita harus mengandung dan melahirkan.Bahkan
karena sangat susah payahnya wanita dalam melahirkan
hingga sampai bertaruh nyawa Allah menjanjikan
pahala yang sama seperti para syuhada.Kedua hal ini
merupakan kodrat wanita yang sangat mulia.Namun
tidak berhenti cukup disitu,peran yang sebenarnya
adalah dikala wanita menjadi ibu yang dapat mendidik
anaknya menjadi anak yang cerdas,berakhlak dan taat
dalam agamanya.
C. KESETARAAN HUBUNGAN ANTARA PEREMPUAN DAN LAKI-
LAKI DALAM ISLAM
Memposisikan laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai
hamba Tuhan yakni :

a. Laki laki dan perempuan adalah sama-sama sebagai hamba.


Dalam alqur‟an (Az - Zariyat: 56) disebutkan : „
‟ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembahku’’ .

Hamba ideal dalam al-Qur‟an biasa diistilahkan dengan


orang -orang yang bertakwa (muttaqin).
b.Laki-laki dan perempuan sebagai khalifah di bumi.
Firman Allah dalam Alqur’an (Al -An‟am: 165) : “
Artinya: Dan dialah  yang menjadikan kalian penguasa
penguasa di bumi danDia meninggikan sebahagian
kalian atas sebahagian yang lain beberapa derjat,
untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya
kepada kalian. SesungguhnyaTuhan kalian amat cepat
siksaanNya dan  sesungguhnya Dia Maha Pengampun
lagiMaha Penyayang”
c. Laki-laki dan Perempuan menerima perjanjian
Menjelang seorang anak manusia keluar dari rahim
ibunya, ia terlebih dahulu harus menerima perjanjian
dengan Tuhannya. Disebutkan dalam Alqur‟an (Al-
A‟raf: 172): “
d. Laki-laki dan perempuan berpotensi meraih prestasi.
Tidak ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan
untuk meraih peluang  prestasi. Disebutkan dalam
Alquran (Al- Nisa: 124) : “
e. Laki-laki dan perempuan akan mendapatkan
penghargaan dari Tuhan sesuai dengan
 pengabdiannya.
“ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-
laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan  yang baik dan sesungguhnya akan Kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala  yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan.“ (An Nahl :
97)
f. Adam dan hawa dalam cerita terdahulunya.
“Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan
buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah
merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya
dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka
menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang
kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan
kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagi kamu berdua?" ( Al A’raaf : 22)
g. Laki-laki dan perempuan mempunyai persamaan dalam
hak kehormatan.
(surat Al Hujurat ayat 11) “
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka
(yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-
olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok)
wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang
diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-
olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan
 janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar
yang buruk. Seburuk-buruk  panggilan ialah (panggilan)
yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak
bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.”
h. Laki-laki dan perempuan mempunyai persamaan hak
berpolitik.
(Surat atTaubah ayat 71) “
 Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan  perempuan,
sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian
yang lain.
 Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah
dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat
dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.  Mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Dalil-dalil yang mengatur dalam kesetaraan gender
adalah:
a. Tentang hakikat penciptaan laki-laki dan perempuan.
Surat Ar Ruum:21, surat An Nisaa:1, surat hujurat:13
Yang intinya berisi bahwa Allah Swt telah
menciptakan manusia berpasang-pasangan yaitu laki-
laki dan  perempuan supaya mereka hidup tenang dan
tentram agar saling mencintai dan menyayangi serta
kasih mengasihi.
 b. Tentang kedudukan dan kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan.
Surat Al Imran :195, An Nisaa: 124, surat An Nahl : 97, Surat At
taubah : 71-72, Al Ahzab : 35.

-Untuk menegakkan nilai-nilai Islam dengan beriman, bertaqwa


dan beramal.
- Allah juga memberikan peran dan tanggungjawab yang sama
antara laki-laki dan perempuan dalam menjalankan kehidupan
spiritualnya.
- Allah memberikan sanksi yang sama terhadap  perempuan dan
laki-laki untuk semua kesalahan yang dilakukannya. Kedudukan
dan derajat antara laki-laki dan perempuan di mata Allah Swt
adalah sama yang membuatnya tidak sama hanyalah keimanan
dan ketaqwaannya.

Anda mungkin juga menyukai