Anda di halaman 1dari 8

Interaksi obat pada tahap metabolisme

Kelompok 2
Annisa Yatursyi
Adinda Putri
Susi Yulianti
Ria Diati
Aulia putri jasril
INTERAKSI
FARMAKOKINETIK
Interaksi farmakokinetik terjadi ketika suatu obat
mempengaruhi absorbsi distribusi, metabolism, dan
ekskresi obat lainnya sehingga meningkatkan atau
mengurangi jumlah obat yang tersedia untuk
menghasilkan efek farmakologisnya
absorps
i
Distribus
metabolism i
e
ekskres
i
(1) penghambatan (inhibisi)
metabolisme,
(2) induksi metabolisme, dan
 (3) perubahan aliran darah hepatik.
Mekanisme
Interaksi
tahap Hambatan ataupun induksi enzim
Metabolisme pada proses metabolisme obat
terutama berlaku terhadap obat-obat
atau zat-zat yang merupakan
substrat enzim mikrosom hati
sitokrom P450 (CYP).
Beberapa isoenzim CYP yang penting dalam
metabolisme obat, antara lain:
 CYP2D6 yang dikenal juga sebagai debrisoquin
hidroksilase dan merupakan isoenzim CYP pertama
yang diketahui, aktivitasnya dihambat oleh obat-
obat seperti kuinidin, paroxetine,terbinafine;
 CYP3A yang memetabolisme lebih dari 50% obat-
obat yang banyak digunakan dan terdapat selain di
hati juga di usus halus dan ginjal, antara lain
dihambat oleh ketokonazol,itrakonazol, eritromisin,
klaritromisin, diltiazem,nefazodon;
 CYP1A2 merupakan ezim pemetabolis penting di
hati untuk teofilin, kofein, klozapin dan R-warfarin,
dihambat oleh obat-obat seperti siprofloksasin,
fluvoksamin.
Banyak obat dimetabolisme di hati.
Induksi terhadap sistem enzim mikrosomal hati oleh
salah satu obat dapat menyebabkan perubahan
kecepatan metabolisme obat lainnya secara
bertahap, sehingga menyebabka rendahnya kadar
plasma dan mengurangi efek obat. 
Penghentian obat penginduksi tersebut dapat
menyebabkan meningkatnya kadar plasma obat yang
lainnya sehingga terjadi gejala toksisitas. Barbiturat,
griseofulvin, beberapa antiepilepsi dan rifampisin adalah
penginduksi enzim yang paling penting. Obat yang
dipengaruhi antara lain warfarin dan kontrasepsi oral.
Induktor atau zat yang menginduksi enzim pemetabolis
(CYP) akan meningkatkan sistensis enzim tersebut.
Berikut adalah contoh- Interaksi induktor CYP dengan substratnya menyebabkan
contoh interaksi yang laju kecepatan metabolisme obat (substrat) meningkat
melibatkan induktor sehingga kadarnya menurun dan efikasi obat akan
CYP dengan menurun atau sebaliknya, induksi CYP menyebabkan
substratnya: meningkatnya pembentukan metabolit yangbersifat reaktif
sehingga memungkinkan timbulnya risiko toksik
1) Kontraseptik oral (hormon estradiol) dengan adanya
induktor enzim seperti rifampisin, deksametason,
menyebabkan kadar estradiol menurun sehingga efikasi
Berikut adalah kontraseptik oral menurun
contoh- 2) Asetaminofen (parasetamol) yang merupakan
contoh interaksi substrat CYP2E1, dengan adanya induktor enzim seperti
yang melibatkan etanol, ENH, fenobarbital yang diberikan secara terus
induktor CYP dengan menerus (kronik), menyebabkan peningkatan
substratnya metabolisme asetaminofen menjadi metabolit reaktif
sehingga meningkatkan risiko terjadinya
hepatotoksisitas.
3) Teofilin (substrat CYP1A2) pada perokok (hidrokarbon
Berikut adalah polisiklik aromatik pada asap sigaret adalah induktor
contoh- CYP1A2), atau jika diberikan bersama karbamazepin
contoh interaksi (induktor), akan meningkatkan metabolisme teofilin
yang melibatkan sehingga diperlukan dosis teofilin lebih tinggi. Tetapi jika
induktor CYP dengan pemberian karbamazepin dihentikan sementara dosis
substratnya teofilin tidak diubah, dapat terjadi intoksikasi teofilin
yang berat

Anda mungkin juga menyukai