Anda di halaman 1dari 28

Sejarah

Pertumbuhan,
Perkembangan, dan
Perjuangan
Koperasi di
Indonesia
Our Team
Nadiro Dinda
Febriana Ivatul Pradnya
Mita Add 170753103
to Text 170753105
Add to Text
1707531002 4 9

Kusumaput Caroline
ri 170753112
Add to Text Add to Text

17075310 9
10
Pokok
Bahasan
01 Penyebaran Organisasi Koperasi Modern

02 Koperasi Moderen Akhir Abad ke-18

03 Sejarah Awal Koperasi di Indonesia

04 Sejarah Koperasi Setelah Indonesia


Merdeka
05 Sejarah Perkembangan Koperasi Syariah di
Indonesia
06 Sejarah Departemen Koperasi dan UMKM
Indonesia
PENYEBARAN
ORGANISASI KOPERASI
MODERN DI DUNIA
Mulanya tumbuh di negara industri
Eropa Barat.  Muncul kolonialisme
(negara Asia, Afrika, dan Amerika
Selatan), koperasi tumbuh di negara-
negara berkembang / miskin yang
menjadi daerah jajahan.  Setelah
negara-negara jajahan meningkatkan
kebebasan, banyak negara yang
membutuhkan koperasi sebagai salah
satu pembangunan untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya.
KOPERASI MODERN
AKHIR ABAD KE-18

01 Perkembangan ekonomi pasar dan proses


industrialisasi serta modernisasi perdagangan dan
pertanian yang cepat
02 Industri mula-mula bercorak padat karya
menjadi padat modal dan produksi
03 Mula-mula berdasarkan pesanan menjadi
industri yang menghasilkan untuk kebutuhan
pasar (produksi massal)
04 Perubahan struktur ekonomi yang radikal
dampak pada buruh
Prinsip-Prinsip Koperasi Rochdale Dijadikan
dasar kegiatan oleh berbagai koperasi di Dunia

A B C D
Pembagian
Keanggota Pengawasa Bunga yang SHU yang
an yang n Secara terbatas sesuai
bersifat Demokratis atas modal dengan
terbuka jasa
anggota
Prinsip-Prinsip Koperasi Rochdale Dijadikan
dasar kegiatan oleh berbagai koperasi di Dunia

E F G H
Penjualan Tidak ada Barang- Pendidikan
dilakukan Deskriminasi barang yang terhadap
berdasarkan dijual harus
sesuai anggota
ras, suku, barang-
dengan Bersinambung
agama, dan barang yang
harga pasar politik
an
yang berlaku asli, tidak
rusak
Herman Schulze-Delitzsch (1808-1883)
Koperasi Kredit Perkotaan menjadi sendi-
sendi dasar Koperasi

Prinsip menolong Prinsip pengurus


diri sendiri atau kelola sendiri

Mengawasi sendiri
Konsepsi Schulze-Delitzsch
dikembangkan Raiffeisen
(Mengembangkan koperasi kredit di
Jerman 1862/1863
01 Pembentukan koperasi-koperasi kredit kecil yang
diorganisasikan secara sederhana

02 Pelaksanaan kegiatan koperasi dilaksanakan oleh


tenaga-tenaga kehormatan, seperti guru atau pegawai
negeri

03 Pembentukan modal sendiri perusahaan koperasi,


terutama melalui modal yang disetor dan pembentukan
cadangan dari sisa hasil usaha koperasi

04 Kredit hanya diberikan kepada anggota yang sebagian


besar adalah petani-petani kecil.
Di negara Berkembang Peranan pemerintah
masih sangat dibutuhkan
1 2 3
Banyak
masyarakat Informasi
Tingkat yang belum
yang belum pendidikan
paham lengkap
masih tentang
benar sangat
tentang hakikat
rendah koperasi
koperasi
yang
sebenarnya. 
ALASAN PEMERINTAH MEMBANTU
PENGEMBANGAN KOPERASI

NON EKONOMIS
EKONOMI

1. Organisasi koperasi 1. Koperasi


Your Text Here Sejak Awal Pemulaan
tidak mampu bersaing Usahanya
dibandingkan 2. Para Pesaing Non Koperasi Sejak
perusahaan non Semula telah berproduksi
koperasi dengan Biaya Rendah
Sejarah Awal Koperasi di
Indonesia
Dimulai pada abad ke-20 Tahun 1927 dibentuk Serikat
Dagang Islam untuk
dari hasil usaha kecil yang
memperjuangkan kedudukan
spontan dan dilakukan
ekonomi para pengusaha
oleh rakyat kecil.
pribumi.
Tahun 1929 berdiri Partai
Pada tahun 1896 R. Aria Nasional Indonesia yang
Wiraatmadja mendirikan memperjuangkan semangat
sebuah Bank untuk penyebaran koperasi.
untuk para Pegawai Negeri.
Tahun 1908, Dr. Tahun 1942 Jepang
Sutomo memiliki peranan menduduki Indonesia, lalu
penting dalam koperasi mendirikan koperasi yang
untuk mensejahtrakan diberi nama koperasi
kehidupan rakyat. “Kumiyai”.
Setelah Indonesia merdeka diadakan Kongres
Koperasi pada 12 Juli 1947 di Tasikmalaya. Hari itu
kemudian ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi
Sejarah Koperasi Setelah Indonesia
Merdeka
Tahun 1945
Koperasi masuk dalam Tahun 1949
Pusat Jawatan
tugas Jawatan Koperasi
Koperasi RIS berada
serta Perdagangan
di Yogyakarta
Dalam Negeri dibawah
Kementerian
Kemakmuran. Tahun 1950
Tahun 1946
Jawatan Koperasi RI
Urusan Perdagangan
yang berkedudukan
Dalam Negeri
di Yogyakarta
dimasukkan pada
digabungkan
Jawatan Perdagangan,
dengan Jawatan
sedangkan Jawatan
Koperasi RIS,
Koperasi berdiri
bekedudukan di
sendiri mengurus soal
Jakarta.
koperasi. Tahun 1954
Tahun 1947 - 1948
Jawatan Koperasi Pembina Koperasi
dibawah pimpinan R. masih tetap
Suria Atmadja diperlukan oleh
Jawatan Koperasi
dibawah pimpinan
oleh Rusli Rahim.
Tahun 1958 Tahun 1963
Jawatan Koperasi Transkopemada
menjadi bagian dari diubah menjadi
Kementerian Departemen
Kemakmuran. Koperasi dan tetap
Tahun 1960 dibawah pimpinan
Perkoperasian dikelola Menteri Achmadi.
Tahun 1964
oleh Menteri Departemen
Transmigrasi Koperasi Koperasi diubah
dan Pembangunan menjadi
Masyarakat Desa Departemen
(TRANSKOPEMADA), Transmigrasi dan
dibawah pimpinan Koperasi dibawah
seorang Menteri yang pimpinan Menteri
dijabat oleh Achmadi. ACHMADI kemudian
diganti oleh Drs.
Achadi, dan Direktur
Koperasi dibawah
pimpinan seorang
Direktur Jenderal
yang bernama
Chodewi Amin.
PERIODE TAHUN 1966 - 2004
Tahun 1983
Tahun 1968 Dengan berkembangnya usaha
Kedudukan Direktorat Jenderal koperasi dan kompleksnya
Koperasi dilepas dari masalah yang dihadapi dan
Departemen Dalam Negeri, ditanggulangi, koperasi
digabungkan kedalam jajaran melangkah maju di berbagai
Departemen Transmigrasi dan bidang dengan memperkuat
Koperasi kedudukan dalam
Tahun 1967 pembangunan
Pada tahun 1967 diberlakukan Tahun 1978
Undang-undang Nomor 12 Direktorat Jenderal Koperasi
Tahun 1967 tentang Pokok- masuk dalam Departemen
pokok Perkoperasian tanggal Perdagangan dan Koperasi,
18 Desember 1967. Koperasi dengan Drs. Radius Prawiro
masuk dalam jajaran sebagai Menterinya. Untuk
Departemen Dalam Negeri memperkuat kedudukan
dengan
Tahunstatus
1966Direktorat koperasi dibentuk puia Menteri
Jenderal. Muda Urusan Koperasi, yang
Dalam tahun 1966 Departemen
Koperasi kembali berdiri sendiri, dan START dipimpin oleh Bustanil Arifin,
TahunSH. 1974
dipimpin oleh Pang Suparto. Pada Direktorat Jenderal Koperasi
tahun yang sama, Departemen kembali mengalami perubahan
Koperasi dirubah menjadi yaitu digabung kedalam
Kementerian Perdagangan dan jajaran Departemen Tenaga
Koperasi dibawah pimpinan Prof. Dr. Kerja, Transmigrasi dan
Sumitro Djojohadikusumo, sedangkan Koperasi
Direktur Jenderal Koperasi dijabat
PERIODE TAHUN 1966 - 2004
Tahun 1993 Tahun 1999
Berdasarkan Keputusan Presiden Melalui Keppres Nomor 134 Tahun
Nomor : 96 Tahun 1993, tentang 1999 tanggal 10 November 1999
Kabinet Pembangunan VI dan tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Keppres Nomor 58 Tahun 1993, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
telah terjadi perubahan nama Menteri Negara, maka Departemen
Departemen Koperasi menjadi Koperasi dan PK diubah menjadi
Departemen Koperasi dan Menteri Negara Koperasi dan
Pembinaan Pengusaha Kecil.  Pengusaha Kecil dan Menengah.
Tahun 1992 Tahun 1998
Diberlakukan Undang-undang Dengan terbentuknya Kabinet
Nomor : 25 Tahun 1992 Pembangunan VII berdasarkan
tentang Perkoperasian, Keputusan Presiden Republik
selanjutnya mancabut dan Indonesia Nomor : 62 Tahun 1998,
tidak berlakunya lagi Undang- tanggal 14 Maret 1998, dan Keppres
undang Nomor: 12 Tahun 1967 Nomor 102 Thun 1998 telah terjadi
tentang Pokok-pokok penyempurnaan nama Departemen
Perkoperasian. Koperasi dan Pembinaan Pengusaha
Tahun 1991
Melalui Keputusan Presiden Nomor 42
START Kecil menjadi Departemen
Tahun 1996 Koperasi
dan Pengusaha
Dengan adanya Kecil dan
perkembangan
Tahun 1991, tanggal 10 September tuntutan di lapangan, maka diadakan
1991 terjadi perubahan susunan peninjauan kembali susunan organisasi
organisasi Departemen Koperasi yang Departemen Koperasi dan Pembinaan
disesuaikan keadaan dan kebutuhan. Pengusaha Kecil, khususnya pada unit
operasional, yaitu Ditjen Pembinaan
Koperasi Perkotaan, Ditjen Pembinaan
Koperasi Pedesaan, Ditjen Pembinaan
PERIODE TAHUN 1966 - 2004
Tahun 2000
1. Berdasarkan Keppres Nomor 51 Tahun 2000 tanggal 7 April 2000, maka
ditetapkan Badan Pengembangan Sumber Daya Koperasi dan Pengusaha
Kecil Menengah.
2. Melalui Keppres Nomor 166 Tahun 2000 tanggal 23 November 2000
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen. maka dibentuk  Badan
Pengembangan Sumber Daya Koperasi dan Pegusaha Kecil dan Menengah
(BPS-KPKM).
3. Berdasarkan Keppres Nomor 163 Tahun 2000 tanggal 23 November 2000
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Menteri Negara, maka Menteri Negara Koperasi dan PKM diubah
menjadi Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
4. Melalui Keppres Nomor 175 Tahun 2000 tanggal 15 Desember 2000
tentang Susunan Organisasi dan Tugas Menteri Negara, maka Menteri
Negara Urusan Koperasi dan UKM diubah menjadi Menteri Negara Koperasi
PERIODE TAHUN 1966 - 2004
Tahun 2001
1. Melalui Keppres Nomor 101 Tahun 2001 tanggal 13 September
2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara, maka dikukuhkan kembali
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
2. Berdasarkan Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tanggal 13
September 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
usunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Non Pemerintah, maka
Badan Pengembangan Sumber Daya Koperasi dan Pengusaha  Kecil
Menengah dibubarkan.
3. Melalui Keppres Nomor 108 Tahun 2001 tanggal 10 Oktober 2001
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Menteri Negara, maka
Menteri Negara Koperasi dan UKM ditetapkan membawahi
Setmeneg, Tujuh Deputi, dan Lima Staf Ahli.
Tahun 2015
1.Melalui Keppres Nomor 62 Tahun 2015 tanggal 18 Mei 2015
tentang Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
SEJARAH KOPERASI SYARIAH
DI INDONESIA
Secara historis model koperasi yang berbasis nilai Islam di Indonesia telah
diprakarsai oleh paguyuban dagang yang dikenal dengan SDI (Sarikat Dagang
Islam) oleh Haji Samanhudi di Solo Jawa Tengah yang menghimpun para
anggotanya dari pedagang batik yang beragama Islam. Aktivitas SDI sejak
berdiri tahun 1905 sampai 1912 berorientasi pada kerjasama ekonomi antar
pedagang muslim sebelum berorientasi pada gerakan politik. Keberadaan
Sarikat dagang Islam tidak bertahan lama, karena pada perkembangan
selanjutnya Sarikat Dagang Islam berubah menjadi Sarikat Islam yang haluan
pergerakannya cendrung bernuansa politik..
Tahun 1918 kalangan pesantren yang dimotori KH Hasyim
As’syari mendirikan Nahdlatul Tujjar (Kebangkitan
Pedagang) dengan kegiatannya yang berbentuk koperasi.
Kemunculan organisasi ini sebagai respons atas mulai
munculnya ide komunisme. Setelah SDI (Sarikat Dagang
Islam) mengkonsentrasikan perjuangannya di bidang politik
dan Nahdlatul Tujjar bertransformasi menjadi Nahdlatul
Ulama tahun 1926 yang berkonsentrasi dakwah gaung
koperasi syari’ah tidak terdengar lagi di Indonesia.
Sekitar tahun 1990 barulah koperasi syari’ah mulai muncul lagi di
Indonesia. Lebih tepatnya lagi pasca reformasi semangat ekonomi
syari’ah dan koperasi syari’ah muncul kembali di negeri ini. Menurut
data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah saat ini ada
3020 koperasi syari’ah di Indonesia yang bergerak di berbagai macam
kelembagaannya. Kelahiran koperasi syari’ah di Indonesia dilandasi
oleh keputusan menteri (Kepmen) Koperasi dan UKM Republik
Indonesia Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan
Syariah.

Keputusan Menteri ini memafasilitas berdirinya


koperasi syariah menjadi koperasi jasa keuangan
syariah (KJKS) atau unit jasa keuangan syariah (UJKS),
dengan adanya sistem ini membantu koperasi serba
usaha di Indonesia memiliki unit jasa keuangan
syariah.
SEJARAH DEPARTEMEN KOPERASI DAN
UMKM DI INDONESEIA
1945 1946 1947 -
Koperasi masuk Urusan
Perdagangan
1948
Gerakan Koperasi
dalam tugas mengadakan
Kronologis lembaga yang Jawatan Koperasi Dalam Negeri Kongres di
menangani pembinaan serta dimasukkan pada Tasikmalaya dan
hasil Kongres
Perdagangan Jawatan
koperasi setelah Dalam Negeri Perdagangan, menetapkan
bahwa tanggal 12
kemerdekaan adalah dibawah sedangkan Juli dinyatakan
Kementerian Jawatan Koperasi
sebagai beriku Kemakmuran. berdiri sendiri
sebagai Hari
Koperasi.
mengurus soal
koperasi.
1949 1950 1954 1958 1960
Pusat Jawatan Jawatan Koperasi Perkoperasian
Pembina Jawatan Koperasi
Koperasi RIS RI yang dikelola oleh
Koperasi masih menjadi bagian
berada di berkedudukan di Menteri
tetap dari Kementerian
Yogyakarta, Yogyakarta
Transmigrasi
diperlukan oleh Kemakmuran. Koperasi dan
tugasnya adalah digabungkan
mengadakan Jawatan Pembangunan
dengan Jawatan Masyarakat Desa
kontak dengan Koperasi
Koperasi RIS, (TRANSKOPEMADA),
jawatan koperasi dibawah
bekedudukan di dibawah pimpinan
di beberapa pimpinan oleh seorang Menteri
Jakarta.
daerah lainnya Rusli Rahim. yang dijabat oleh
Achmadi.
Tahun 1963: Tahun 1967:
Transkopemada diubah Pada tahun 1967
menjadi Departemen diberlakukan
Koperasi dan tetap Undang-undang
dibawah pimpinan Nomor 12 Tahun
Menteri Achmadi. 1967 tentang Pokok-
pokok Perkoperasian 1. Keputusan Presiden Nomor 183
tanggal 18 Tahun 1968 tentang Susunan
Desember 1967. Organisasi Departemen.
Tahun 1964:
Departemen Koperasi 2. Keputusan Menteri Transmigrasi dan
diubah menjadi Tahun 1968:
Kedudukan Koperasi Nomor 120/KTS/
Departemen
Transmigrasi dan Direktorat Jenderal Mentranskop/1969 tentang
Koperasi Koperasi dilepas dari Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi
Departemen Dalam Susunan Organisasi berserta Tata
Tahun 1966: Negeri, digabungkan Kerja Direktorat Jenderal Koperasi.
Dalam tahun 1966 kedalam jajaran
Departemen Departemen
Koperasi kembali Transmigrasi dan
berdiri sendiri, dan Koperasi
dipimpin oleh Pang
Suparto.
Tahun 1974: Tahun 1983:
Direktorat Jenderal Dengan berkembangnya
Koperasi kembali usaha koperasi dan
mengalami perubahan kompleksnya masalah
yaitu digabung yang dihadapi dan
kedalam jajaran ditanggulangi, koperasi
Departemen Tenaga melangkah maju di
Kerja, Transmigrasi dan berbagai bidang dengan
Koperasi. memperkuat kedudukan
Tahun 1991:
Tahun 1978: Melalui Keputusan
Direktorat Jenderal Presiden Nomor 42
Koperasi masuk dalam Tahun 1991, tanggal
Departemen 10 September 1991
Perdagangan dan terjadi perubahan
Koperasi, dengan Drs. susunan organisasi
Radius Prawiro Departemen
sebagai Menterinya. Koperasi yang
disesuaikan keadaan
dan kebutuhan.
 Tahun 1992: Diberlakukan Undang-undang Nomor : 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian, selanjutnya mancabut dan tidak berlakunya lagi
Undang-undang Nomor: 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian.
 Tahun 1993: Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor : 96 Tahun 1993,
tentang Kabinet Pembangunan VI dan Keppres Nomor 58 Tahun 1993,
telah terjadi perubahan nama Departemen Koperasi menjadi Departemen
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.
 Tahun 1996: Dengan adanya perkembangan dan tuntutan di lapangan,
maka diadakan peninjauan kembali susunan organisasi Departemen
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, khususnya pada unit
operasional, yaitu Ditjen Pembinaan Koperasi Perkotaan, Ditjen
Pembinaan Koperasi Pedesaan, Ditjen Pembinaan Pengusaha Kecil.
 Tahun 1998: Dengan terbentuknya Kabinet Pembangunan VII berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 62 Tahun 1998, tanggal
14 Maret 1998, dan Keppres Nomor 102 Thun 1998 telah terjadi
penyempurnaan nama Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha
Kecil menjadi Departemen Koperasi dan Pengusaha Kecil
 Tahun 1999: Melalui Keppres Nomor 134 Tahun 1999 tanggal 10
Tahun 2000:
1. Berdasarkan Keppres Nomor 51 Tahun 2000 tanggal 7 April 2000,
maka ditetapkan Badan Pengembangan Sumber Daya Koperasi dan
Pengusaha Kecil Menengah.
2. Melalui Keppres Nomor 166 Tahun 2000 tanggal 23 November
2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen.
maka dibentuk Badan Pengembangan Sumber Daya Koperasi dan
Pegusaha Kecil dan Menengah (BPS-KPKM).
3. Berdasarkan Keppres Nomor 163 Tahun 2000 tanggal 23
November 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara, maka Menteri
Negara Koperasi dan PKM diubah menjadi Menteri Negara Urusan
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
4. Melalui Keppres Nomor 175 Tahun 2000 tanggal 15 Desember
2000 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Menteri Negara, maka
Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM diubah menjadi Menteri
Tahun 2001:
1. Melalui Keppres Nomor 101 Tahun 2001 tanggal 13
September 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri
Negara, maka dikukuhkan kembali Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah.
2. Berdasarkan Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tanggal 13
September 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Non
Pemerintah, maka Badan Pengembangan Sumber Daya
Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah dibubarkan.
3. Melalui Keppres Nomor 108 Tahun 2001 tanggal 10 Oktober
2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Menteri
Negara, maka Menteri Negara Koperasi dan UKM ditetapkan
membawahi Setmeneg, Tujuh Deputi, dan Lima Staf Ahli.
Susunan ini berlaku hingga tahun 2004.
Sesi Diskusi
25%
Koreksi
15%
Menanggapi
50%
Saran
10%
Pertanyaan

100
% Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai