Kerusakan
progresif, disertai Eksudasi pus
munculnya PMN
Laboratory Identification
• Spesimen : pus diambil dari urethra,
cervix, rektum, kongjungtiva,
tenggorokan atau cairan synovial
untuk kultur.
• Smear : pewarnaan menunjukkan
diplococci. Pewarnaan smear dari
exudasi urethra pria : sensitivitas
90%, spesivisitas 99%. Smear dari
exudasi endocervix : sensitivitas
50%, spesivisitas 95%
Laboratory Identification
• Kultur : setelah koleksi pus diletakkan pada
medium Thayer martin medium dan
diinkubasi pada atmosfer 5% CO2
• Gonococci menggunakan glukosa sebagai
sumber energi.
• Selektif media : Thayer martin medium ->
mengandung antibiotic ( vancomycin,
colistin, trimethropim, & systatin ) untuk
mensupres pertumbuhan nonpathogen
nisseriae dan normal flora -> hasil lebih
selektif
• Thayer martin merupakan gold standard
diagnosa
Laboratory Identification
• NAAT ( Nucleic Acid Amplification Test ) : mendeteksi N.gonorrhoeae pada pesien
genitourinary. Keuntungan : hasil deteksi lebih cepat, dapat menggunakan urin
sebagai spesimen. Kerugian : spesifisitas rendah. NAAT tidak dianjurkan untuk
diagnose spesimen extragenital dan tidak direkomendasi untuk follow up
keberhasilan treatment
• Serology : adanya Ig A dan IgG pada cairan genital untuk melawan antigen
gonococci seperti pili, protein pada outer mebran, dan LPS. Dapat dideteksi dengan
ELISA, radioimmunoassay
Chlamydia
Chlamydia
• Chlamydia merupakan bakteri intrasel.
• Dibagi menjadi 3 spesies yaitu : Chlamydia trachomatis,
Chlamydia pneumonia, Chlamydia psitacci
• Chlamydia terlihat sebagai bakteri gram (-) yang tidak dapat
mensintesis ATP sehingga bakteri tersebut hanya dapat hidup
jika didalam sel.
Developmental Cycle / pathogenesis
• Elementary body masuk dengan interaksi antara outer membrane EB dengan heparin sulfat
proteoglycan host cell
• EB akan mengalami reduksi rantai sulfida -> reorganisasi menjadi Reticulate Body (RB)
• RB bermultiplikasi sehingga vaquola terisi oleh RB -> inclusion bodies
• Setelah 48 jam RB -> infectious EB
• Keluar dengan cara lysis sel hostnya
• Staining properties : mature
intracellular inclusion C.trachomatis
berwarna ungu gelap jika pewarnaan
giemsa. Berwarna coklat jika dengan
lugol
• Antigen : chlamydia memiliki antigen
spesifik yang berada di outer
membrane
• Mc coy cell digunakan untuk
mengisolasi chlamydia
Chlamydia trachomatis
• Bakteri intrasel yang hidup didalam sel eukariot
• Sering menyebabkan nongonococcal urethritis serta infeksi mata.
• Chlamydia trachomatis berukuran 0,2-1 mikro meter, dindingnya meneyerupai
gram negative tetapi tidak memiliki peptidoglycan dan asam N-asetil muramic
• Dinding luarnya banyak mengandung lipid dan terdapat Major Outer Membran
Protein (MOMP)
Identifkasi Lab
Gram Kultur
• Pemeriksaan sederhana pada infeksi CT • Kultur CT dilakukan dengan media
yang sering dilakukan adalah McCoy, HeLa 229, atau HEp-2.
pemeriksaan gram -> spesimen diambil
dari duh endoservix (wanita) atau • Sensitifitas kultur berkisar antara 70-
uretra(pria) -> untuk melihat PMN -> 85%.
jumlah lekosit PMN<5/lapang pandang • Membutuhkan 3-7 hari untuk
besar (pembesaran 1000x) memiliki nilai
mendapatkan hasil kultur.
keakuratan sebesar 98% dalam
mengidentifikasi absennya infeksi CT
• Apabila lekosit PMN didapatkan <10/LPB
pada wanita dan <5/LPB pada pria
maka kemungkinan infeksi CT pada
pasien dapat disingkirkan ( di case
leukosit : 1-2 hpf)
Identifikasi Lab
Direct Immunoflorens Assay Enzim Immuno Assay
• Pewarnaan dengan antibody khusus • Mendeteksi adanya antigen CT
C.trachomatis -> melihat oeganisme dengan menggunakan antibodi
yang diwarnai dengan pewarnaan monoklonal maupun poliklonal.
antibody • Antibodi akan mendeteksi adanya
• Antibodi yang digunakan adalah yang LPS CT
menyerang antigen LPS dan MOMP • Sensitivitas pemeriksan EIA antara
• Keuntungan : pemeriksaan dapat 65%-75%
dilakukan dalam waktu relatif cepat
dan tidak memerlukan proses
pendinginan untuk transport
spesimen
Identifikasi Lab
Nucleic Acid Amplification Test (NAAT)
• Memiliki sensitivitas dan spesifisitas
tinggi
• Cara : mengamplifikasikan asam
nukleat bakteri dengan PCR atau LCR
References