Anda di halaman 1dari 21

MICROBIOLOGY

N.gonorrhoeae & Chlamydia


Neissaria gonorrhoeae
Nisseriae gonorrhoeae
• Neissaria gonorrhoeae merupakan gram negative diplococcus, aerobic, bersifat
tidak motil, tidak berkapsul, dan memiliki fili
• Sebagian besar neissaria mengoksidasi karbohidrat.
• Baik hidup pada media yang terdapat darah, hemin, dan protein hewan dengan
kadar CO2 5%
• Transmisi : genital-genital, genital-anorektal, oro-genital, atau dari ibu yang
terinfeksi ke bayinya pada proses persalinan
• Gonokokus (sel-sel Neisseria Gonorrhoeae) berbeda dari Neisseria lain karena
ketidakmampuannya menguraikan maltosa, sukrosa atau fruktosa, tetapi dapat
metabolisme glukosa
Antigen Gonococcus
• Pili (Fimbriae) : rambut yang berada di
permukaan. Terbeentuk dari subunit
peptide yaitu “pilin”. Pili ↑perlekatan
bakteri ke sel host serta resisten terhadap
fagositosis. (hanya yang memiliki pili
bersifat virulent)
• Por Protein : memanjang di membrane,
membentuk pori2 pada permukaan
sehingga nutrisi dapat masuk.
• Opa Protein : untuk adhesi gonococci ke
host cell receptor juga berfungsi
pengaburan koloni gonorrhoeae
Antigen Gonococcus
• Lipooligosakarida : lipopolisakarida
gonococcal tidak memiliki antigen O
sehingga disebut lipooligosakarida
(LOS). Bersifat antigenik, membuat
gonococci resisten terhadap antibody
• Protein lain : IgA1 protease, ferric
binfing protein (FBP)
• Gonococci memiliki kemampuan
untuk “switching” antigen satu ke
yang lainnya sehingga dapat
menghindar dari respon imun tubuh
hostnya
Pathogenesis
• Pili dan protein opa menfasilitasi adhesi gonococci ke sel host sehingga dapat
berkolonisasi. Pili mengadhesi sel kolumnar atau kuboiod.
• Gonococci menyerang membrane mukus dari : aluran genitourinary, rectum, cervix,
faring, konjungtiva.
• Gonococci memproduksi Ig A protease untuk memecah immunoglobin A sehingga
pathogen dapat terhindar dari respon imun
• Gonococci membutuhkan zat besi untuk tumbuh dengan mengekspresikan system
transport spesifik untuk mengambil zat besi
Perlekatan/adhesi bakteri Protein opa & porin
Interaksi bakteri &
ke sel kolumnar/kuboid yg menghambat fagosom
neutrophil
difslts o/ pili & opa protein dan fungsi neutrofil

Kerusakan jaringan Invasi kedalam sel


Memicu TNF untuk bermultiplikasi.
sehingga terjadi akibat enzim
fosfolipase & Invasi diperankan o/
kerusakan sel P1A, protein Opa, dan
peptidase yang
dihasilkan LOS LOS

Kerusakan
progresif, disertai Eksudasi pus
munculnya PMN
Laboratory Identification
• Spesimen : pus diambil dari urethra,
cervix, rektum, kongjungtiva,
tenggorokan atau cairan synovial
untuk kultur.
• Smear : pewarnaan menunjukkan
diplococci. Pewarnaan smear dari
exudasi urethra pria : sensitivitas
90%, spesivisitas 99%. Smear dari
exudasi endocervix : sensitivitas
50%, spesivisitas 95%
Laboratory Identification
• Kultur : setelah koleksi pus diletakkan pada
medium Thayer martin medium dan
diinkubasi pada atmosfer 5% CO2
• Gonococci menggunakan glukosa sebagai
sumber energi.
• Selektif media : Thayer martin medium ->
mengandung antibiotic ( vancomycin,
colistin, trimethropim, & systatin ) untuk
mensupres pertumbuhan nonpathogen
nisseriae dan normal flora -> hasil lebih
selektif
• Thayer martin merupakan gold standard
diagnosa
Laboratory Identification
• NAAT ( Nucleic Acid Amplification Test ) : mendeteksi N.gonorrhoeae pada pesien
genitourinary. Keuntungan : hasil deteksi lebih cepat, dapat menggunakan urin
sebagai spesimen. Kerugian : spesifisitas rendah. NAAT tidak dianjurkan untuk
diagnose spesimen extragenital dan tidak direkomendasi untuk follow up
keberhasilan treatment

• Serology : adanya Ig A dan IgG pada cairan genital untuk melawan antigen
gonococci seperti pili, protein pada outer mebran, dan LPS. Dapat dideteksi dengan
ELISA, radioimmunoassay
Chlamydia
Chlamydia
• Chlamydia merupakan bakteri intrasel.
• Dibagi menjadi 3 spesies yaitu : Chlamydia trachomatis,
Chlamydia pneumonia, Chlamydia psitacci
• Chlamydia terlihat sebagai bakteri gram (-) yang tidak dapat
mensintesis ATP sehingga bakteri tersebut hanya dapat hidup
jika didalam sel.
Developmental Cycle / pathogenesis

• Elementary body masuk dengan interaksi antara outer membrane EB dengan heparin sulfat
proteoglycan host cell
• EB akan mengalami reduksi rantai sulfida -> reorganisasi menjadi Reticulate Body (RB)
• RB bermultiplikasi sehingga vaquola terisi oleh RB -> inclusion bodies
• Setelah 48 jam RB -> infectious EB
• Keluar dengan cara lysis sel hostnya
• Staining properties : mature
intracellular inclusion C.trachomatis
berwarna ungu gelap jika pewarnaan
giemsa. Berwarna coklat jika dengan
lugol
• Antigen : chlamydia memiliki antigen
spesifik yang berada di outer
membrane
• Mc coy cell digunakan untuk
mengisolasi chlamydia
Chlamydia trachomatis
• Bakteri intrasel yang hidup didalam sel eukariot
• Sering menyebabkan nongonococcal urethritis serta infeksi mata.
• Chlamydia trachomatis berukuran 0,2-1 mikro meter, dindingnya meneyerupai
gram negative tetapi tidak memiliki peptidoglycan dan asam N-asetil muramic
• Dinding luarnya banyak mengandung lipid dan terdapat Major Outer Membran
Protein (MOMP)
Identifkasi Lab
Gram Kultur
• Pemeriksaan sederhana pada infeksi CT • Kultur CT dilakukan dengan media
yang sering dilakukan adalah McCoy, HeLa 229, atau HEp-2.
pemeriksaan gram -> spesimen diambil
dari duh endoservix (wanita) atau • Sensitifitas kultur berkisar antara 70-
uretra(pria) -> untuk melihat PMN -> 85%.
jumlah lekosit PMN<5/lapang pandang • Membutuhkan 3-7 hari untuk
besar (pembesaran 1000x) memiliki nilai
mendapatkan hasil kultur.
keakuratan sebesar 98% dalam
mengidentifikasi absennya infeksi CT
• Apabila lekosit PMN didapatkan <10/LPB
pada wanita dan <5/LPB pada pria
maka kemungkinan infeksi CT pada
pasien dapat disingkirkan ( di case
leukosit : 1-2 hpf)
Identifikasi Lab
Direct Immunoflorens Assay Enzim Immuno Assay
• Pewarnaan dengan antibody khusus • Mendeteksi adanya antigen CT
C.trachomatis -> melihat oeganisme dengan menggunakan antibodi
yang diwarnai dengan pewarnaan monoklonal maupun poliklonal.
antibody • Antibodi akan mendeteksi adanya
• Antibodi yang digunakan adalah yang LPS CT
menyerang antigen LPS dan MOMP • Sensitivitas pemeriksan EIA antara
• Keuntungan : pemeriksaan dapat 65%-75%
dilakukan dalam waktu relatif cepat
dan tidak memerlukan proses
pendinginan untuk transport
spesimen
Identifikasi Lab
Nucleic Acid Amplification Test (NAAT)
• Memiliki sensitivitas dan spesifisitas
tinggi
• Cara : mengamplifikasikan asam
nukleat bakteri dengan PCR atau LCR
References

Anda mungkin juga menyukai